Largo, lento, vivace adalah jenis tempo lagu dari berbagai jenis. Dalam hal musik dan sebenarnya bisa kita terapkan untuk kebutuhan komunikasi.Dhilah, SEO – Organisasi.co.id
Jika semua lagu memiliki tempo, sementara tempo adalah ritme atau jarak antara ketukan satu dengan yang lainnya. Semua lagu memiliki ciri khas dan karakteristik masing-masing dalam hal tempo.
Bagaimana jika hal tersebut kita terapkan dalam hal komunikasi, seperti menjadi seorang orator, master of ceremony, ceramah, pidato dan khutbah (dakwah) apakah bisa?
Seharusnya bisa, sebab phrasering dan artikulasi juga ada pada komunikasi. Sehingga ini menjadi pembelajaran penting bagi para public speaker daripada artikel ini.
Definisi, Alat Ukur Dan Jenis Tempo
Untuk memudahkan kita, maka lebih awal kita mencari definisi dari tempo. Terdapat beberapa pengertiannya, dari pakar (ahli) yang berbeda-beda.
Soeharto
Soeharto memberikan penjelasan bahwa setiap lagu memiliki ukuran cepat atau lambatnya yang biasa kita sebut sebagai beats, dalam hitungan setiap menit dengan ketukan tertentu.
Pono Boenoe
Menurut Ponoe Boenoe mengartikan Tempo adalah speed and time yang diperlukan dalam suatu musik dengan ukuran dan langkah tertentu. Sehingga setiap komposit lagu memiliki ciri khas masing-masing, berupa tempo (cepat, sedang atau lambat).
Rud My
Pengertian tempo menurut Rudy My adalah mempermudah pendengarnya mendengarkan pesan tersirat dari lirik sebuah lagu.
Dari beberapa jenis pengertian dari tempo tersebut dapat kita simpulkan bahwa tempo merupakan kecepatan dari sebuah lagu.
Untuk memberikan penekanan makna pada pesan lagu.
Dalam hal ini, kita bisa lihat, lagu tentang kebahagiaan dan persahabatan memiliki tempo yang cepat. Sementara untuk menggambarkan duka dan kesedihan akan menggunakan tempo yang lambat.
Untuk pemahaman awal, tempo yang cepat adalah jenis allegro dengan 126 – 138 BPM. Sementara tempo moderato dengan ketukan 92 hingga 104 BPM. Dan yang paling umum adalah ketukan lambat dengan diferensiasi 40 hingga 80 BPM.
Alat Ukur
Dimana posisi tanda tempo pada setiap lagu?
Sangat mudah menemukannya, pada bagian kanan atas dari tangga nada, pencipta mencantumkan jenis tempo. Sehingga bisa diterjemahkan oleh semua musisi dan vokalis seluruh dunia.
Untuk mengetahui apa itu BPM, sebagai alat ukur akan kita uraikan berikut ini.
Lebih awal kita kupas tentang BPM yang merupakan singkatan dari Beats Per Minute.
Jadi penulisan yang benar adalah beats Per Minute (bukan beat) untuk singkatan BPM. Sebab jika hanya menggunakan beat (tanpa huruf s) memiliki arti “mengalahkan”. Sementara beats adalah ketukan. Sudah tepat penggunaan kata beats dengan pembahasan ini.
Bagaimana menghitung BPM sebuah lagu?

Jika tidak memiliki alat ukur, maka bisa menggunakan aplikasi android atau IOS tentang metronom digital.
Namun jika tidak memilikinya, maka bisa dengan cara manual.
Untuk membantu proses imajinasi kita. Maka, bayangkan dalam 1 menit terdapat 60 detik. Right!
Ketukan harus selaras seirama dan konsisten. Apabila mau simpel, maka ketukan jarum detik adalah 60 detik setiap menit. Dengan demikian itu kita sebut 60 BPM.
Apabila mau menaikkan ke 120 BPM, maka ketukan menjadi 2 ketuk setiap detik. Dan seterusnya.
Untuk praktiknya yang lebih muda adalah menggunakan tangan atau kaki, menggerakkan maupun mengetukkan secara konsisten/selaras dalam satu menit. Tidak menambah dan tidak mengurangi.
Jenis-Jenis Tempo
Untuk pembagian dari berbagai jenis ketukan lagu tersebut, secara umum hanya terbagi tiga, yakni:
- Lambat,
- Sedang dan
- Cepat.
Dari ketiganya memiliki beberapa jenis masing-masing yang akan kita kupas di bawah ini:
Tempo Lambat
Tempo jenis grave maupun bentuk lento, merupakan jenis struktur musik yang menggambarkan kesedihan, duka dan perasaan yang mendalam.
Dengan perbedaan ketukan masing-masing sebagai ciri khas
- Grave Tempo, jenis mewakilkan kesedihan dan durasi sangat lambat, hanya 40 – 44 ketukan/menit.
- Tempo Largo, formasi ini adalah “berwibawa” luhur dan agung dengan ketukan 44 – 48 ketukan permenit.
- Tempo Lento, bentuk susunan ketukan sangat landai, lambat, 50 – 54 ketukan permenit.
- Adagio, penuh perasaan dan dangat lambat, hanya menggunakan ritme ketukan 54 – 48 ketuk/menit.
Tempo Sedang
Setelah tempo lambat dengan lento, largo, grave dan adagio, maka berikutnya adalah dengan ketukan yang sedang. Terdapat beberapa tingkatan, yakni:
- Adante, mirip ketukan langkah kaki yang lambat, 69 -76 BPM,
- Adantino, lebih cepat dari adante beats, yakni pada ketukan permenit 76 hingga 84,
- Moderato, sementara jenis ini lebih rapat/cepat lagi jarak antara ketukannya, yakni 92 – 104 beats perminute,
- Allegro Moderato, ketukan ini tercepat dalam kategori tempo sedang, yakni 104 sedikit lebih tinggi BPM.
Tempo Cepat
Untuk yang menyanyikan lagu bahagia maka tempo ini merupakan bentuk yang paling ideal dengan beberapa tingkatan, yakni:
- Allegrato, Tempo ini memiliki beats agak cepat, menggunakan ketukan 104 – 112 BPM,
- Allegro, ketukan cepat dengan durasi 126 – 138 ketukan permenit,
- Vivace, jenis ketukan yang cepat 140-152 beats per minute.
- Presto, dengan menggunakan 152 – 168 beats setiap detik.
- Prestissimo, merupakan ketukan paling tinggi dari semua jenis tempo, yakni dnegan menggunakan ketukan 200 BPM.
Itulah beberapa struktur tempo musikal dan lagu. Dalam menghitung kecepatan maupun perlambatan konsisten ketukan dalam hitungan setiap menitnya.
Namun pada satu lagu, terkadang ada tempo yang cepat. Namun pada syair lain juga melambat. Untuk pembahasan ini, kita kenal bebeapa istilah penting:
- Rittenuto, dengan simbol rit yang menandakan, makin melambat,
- Ritardando, makin lambat secara perlahan,
- A Tempo, memiliki makna kembali ke bentuk tempo awal. Dari beberapa kali perubahan ketukan.
Jenis Penandaan Dalam Tempo Lagu
Selanjutnya untuk membuat lagu maka beberapa bentuk penandaan lagu, agar tangga nada tersebut juga bisa dimainkan oleh musisi yang lain.
Maka beberapa pemberian tanda tempo sebagai berikut.
Pengelompokan Kecepatan Lambat
Untuk jenis ketukan perlahan maka beberapa susunan yang menjadi kesepahaman secara umum bagi para musisi adalah:
- Tempo Largo, adalah dengan makna lambat,
- Largissimo tempo, lebih lambat dari Largo,
- Largeto, jenis beats yang cukup melambat,
- Adagio, membawakannya dengan perasaan dan sangat lambat temponya,
- Lento, melandai dan penuh kesedihan.
Kelompok Dan Tanda Tempo Sedang
Dalam sebuah lagu dengan aliran lagu yang sedang, memiliki tanda dan perpindahan tempo yang tersusun sebagai berikut:
- Adante, lambat,
- Adantino, sedikit cepat,
- Moderato, lebih cepat,
- Allegro Moderato, cepat.
Tanda Tempo Cepat
Untuk yang menggunakan kecepatan tinggi, maka irama pada temponya harus konsisten menggunakan susunan sebagai berikut:
- Allegrato, menggunakan ketukan cepat,
- Allegro, memakai ketuk/menit lebih cepat,
- Allegrissimo, cukup cepat dalam ketukan setiap menit,
- Vivace, sangat cepat dalam ukuran BPM
- Presto, sesegera mungkin melakukan ketukan
- Prestissimo, bersemangat dalam membawakan irama dan tempo.
Penggunaan Tempo Selain Musik
Tempo sebuah lagu adalah merupakan istilah yang sangat akrab dalam pikiran kita berhubungan dengan musik.
Namun setelah mendapatkan perluasan makna. Kini tempo tidak lagi hanya struktur dalam musikal saja. Tetapi telah menjadi bagian dari struktur komunikasi.
Sebuah pertanyaan muncul, bisakah menggunakan pembelajaran tempo untuk kepentingan komunikasi?
Seseorang yang membawakan materi sebagai pimpinan sidang, orasi, diskusi, ceramah khutbah dan pidato. Maupun sebagai MC dan moderator acara.
Mereka menggunakan intonasi, artikulasi dalam setiap phrasering, termasuk fonetik untuk makna fonemik,Dan ilmu fonologi telah menjelaskannya.
Yakni dengan menggunakan seni fonetik pada pengaturan antara satu suku kata dengan suku kata yang lain membentuk kata. Dan pengungkapan satu kata kepada kata yang lain menjadi kalimat, sebagai struktur sebuah kalimat.
Sehingga dengan semikian, beberapa istilah dalam musik, juga terdapat dalam komunikasi. Seperti artikulasi, phrasering, intonasi, tempo dan sebagainya.
Analisa Tempo Berbicara
Secara normal, setiap orang yang berbicara menggunakan kecepatan ketukan (beats) berbicara. Yang standar adalah dengan tempo sedang dari adante hingga allegro moderato.
Dalam penerapannya penggunaan sehari-hari ketukan saat berkomunikasi tersebut. Secara general pada seorang narasumber atau pembicara sebuah seminar.
Largo maupun adagio dalam setiap penampilan berkomunikasi, hampir tidak pernah dipergunakan. Karena sangat lambat sehingga membuat pendengar akan boring maupun mengantuk.
Menggunakan tempo yang normal adantino maupun moderato saat berbicara lambat. Cara mempraktikkan secara manual adalah:
- Buka aplikasi stopwatch.
- Jalankan stopwatch tersebut, kemudian dengan tangan anda, memulai ketukan.
- Perhatikan jarum detik, dari detik satu ke detik berikutnya,
- Latih kesesuaian antara ketukan jari dengan setiap detik,
- Jika sudah berlatih dengan 1 ketukan perdetik, maka selanjutnya latih untuk 2 ketukan perdetik.
- Lakukan secara mahir beats tersebut, sebab ini akan berpengaruh dan penting untuk terapi kecepatan berbicara kamu.
Apakah jarimu sudah terlatih untuk menggunakan irama ketukan?
Jika sudah terlatih dengan tepat. Maka sekarang kita akan latihan untuk pengucapan kata menggunakan tempo.
Ini sangat bermanfaat untuk melatih memperlambat maupun mempercepat berbicara yang mengalami perlambatan setiap berkomunikasi.
Terutama seorang public figure.
Jenis Latihan Olah Suara Tempo
Sebelum belajar menjadi orator, maka kita latihan untuk pengucapan fonetik yang standar, berdiskusi yang baik. Sebab artikulasi sebuah pembicaraan sangat berpengaruh dari tempo yang kita mainkan.
Kembali kita melakukan praktik komunikasi dengan menggunakan ketukan:
- Kembalikan ke nol stopwatch kamu,
- Latih kembali jari kamu dengan ketukan sesuai detik ke detik lain.
- Pilih ketukan 60/menit, jenis adante.
- Siapkan sebuah tulisan “apasaja” yang memiliki beberapa kalimat.
- Perhatikan kata setiap kalimat,
- Bagilah setiap kata berdasarkan suku kata,
- Nah, sesuaikan satu suku kata dengan satu ketukan.
Contoh “kamu mau kemana?” dengan 6 suku kata: ka mu mau ke ma na.
Nomor 7, setiap satu suku kata tersebut sesuaikan dengan 1 ketukan. Dengan demikian, jika menggunakan 1 ketukan 1 detik, berarti kamu membutuhkan waktu 6 detik untuk pengucapannya.
Lakukan latihan sesering mungkin, untuk melatih pengaturan tempo kamu dengan pengucapan.
Latihan Orasi Maupun MC
Untuk menggunakan ketukan pada saat mau menjadi seorang Master Of Ceremony atau orasi, juga memiliki beberapa ciri khas.
Bagi yang bisa ngemsi. Membutuhkan trik berikut ini untuk latihan.
Adapun bentuk beats untuk anda para MC adalah tempo cepat dengan Allegro atau Allegrato.
Kembali ke latihan mengetuk. Kini naikkan ketukan jari kamu tidak dengan 1 detik 1 ketukan. Tapi 1 detik 2 ketukan (lebih cepat dari latihan pertama).
Teorinya sama, yakni setiap ketukan adalah dengan 1 suku kata.
Contohnya “Para Hadirin Peserta Kegiatan Sepakbola, Hari Ini Akan Kita Selenggarakan Acara Pembukaan” Memiliki 31 suku kata.
Jika menggunakan gaya komunikasi normal, maka membutuhkan 31 detik atau setengah menit. Namun jika pembacaan MC, maka menggunakan paling lama 15 detik (2 ketukan perdetik).
Lakukan latihan ini dengan irama ketukan sesuai dengan hitungan detik secara konsisten.
Agak membosankan namun lakukanlah, untuk melatih jarak pengucapan antara suku kata yang satu dengan suku kata yang lain.
Jika telah terlatih mengatur jarak antara satu kata dengan kata yang lain, maupun kalimat satu dengan struktur kalimat lainnya.
Selanjutnya kita sudah bisa latihan dengan pengucapan tempo berbeda, kata satu dengan kata lainnya. Dalam komunikasi ini merupakan variasi intonasi.
Demikian pembahasan mengenai berbagai jenis Tempo dalam hal musik dan penerapan dalam komunikasi formal maupun informal.