Komunitas Pecinta Alam: 8 Poin Syarat Pendirian

Komunitas pecinta alam
Komunitas pecinta alam (Foto: akasakaoutdoor.co.id)

Komunitas pecinta alam, adalah salah satu perkumpulan yang banyak digalakkan oleh orang-orang, terutama di generasi muda sekarang. Berikut ulasan mengenai poin syarat pendirian perkumpulan tersebut. Ayu Maesaroh, Struktu Organisasi – organisasi.co.id

Halo para oganisator, bagaimana dengan hari ini? Tetap mendapatkan hati yang sejuk meski dalam permasalahan bukan? Atau semakin kering dan panas, karena terlalu terbakar api amarah?

Bacaan Lainnya

Seperti alam saja ya. Semakin hari, semakin terasa panasnya ketika sudah berada di puncak jam 12 siang. Terlebih jika sudah hidup di perkotaan.

Mendapatkan paket komplit bahkan kadang bisa combo, antara waktu dan suasana yang begitu “mennyenangkan”. Jam 12 siang, dengan kemacetan luar biasa. Ditambah dengan bising dari para kendaraan pribadi.

Melebihi kedua paket itu ya jika diteliti kembali. Begitulah makanan manusia sehari-hari, baik di pagi, siang, sore, malam, bahkan sampai dengan tengah malam.

Tidak lain dan tidak bukan. Alam rasanya sedang protes, karena berbagai tumbuhan dan pepohonan, kerap kali terenggut tanpa adanya pengganti dari mereka.

Sungguh kejam bukan? Bahkan jika diibaratkan sebagai manusia, para keluarga dari pohon dan beberapa habitat lainnya, juga kecewa jika hal penting dari mereka, terenggut tanpa alasan.

Hingga kemudian ada orang-orang yang pada akhirnya menyadari. Bahwa sebagai manusia, harus dengan berani dan bertanggungjawab, atas apa yang sudah diperbuat.

Resiko harus benar-benar tertanggung, tanpa adanya pengelakan, bahkan pelarian dan tidak mau mengatasi semua yang telah menjadi kegaduhan.

Tercetuslah nama yang menjadi sangat familiar di telinga kita, “komunitas pecinta alam”. Dengan mengusung berbagai hal yang ada, tujuan, dan lain sebagainya.

Tapi, sebenarnya bagaimana ya cara membuat komunitas demikian? Berikut ulasan selengkapnya.

Kemunculan Para Pecinta Alam

Kemunculan dari komunitas tersebut, adalah satu hal yang akhirnya membuat beberapa negara yang mempunyai peran penting di dunia seperti Indonesia, terkadang merasa sedikit lega.

Mengingat berbagai permasalahan seperti ozon yang mulai mengikis, suhu panas saat siang hari yang juga semakin tinggi, terus mengkhawatirkan kita sebagai manusia, yang hidup berada di bumi,

Hal tersebut merujuk dengan pernyataan bahwa “pohon merupakan paru-paru dunia”, otomatis hal tersebut sangat penting untu dijaga, agar berbagai permasalahan seperti demikian, dapat teratasi dengan baik.

Meski demikian, perkumpulan dari para pecinta alam, tidak hanya fokus pada hal tersebut saja. Di Indonesia, perkumpulan pecinta alam berfokus kepada lingkungan, kemudian pendakian, dan sebagainya.

Atau yang lebih mudahnya adalah melakukan beberapa aktivitas positif yang berkaitan dengan alam. Seperti merawat alam kembali, dan melestarikannya.

Seperti contoh konkretnya adalah melakukan gerakan menanam 1000 pohon, kemudian gerakan membersihkan pantai yang menjadi tempat wisata di Indonesia, dan sebagainya.

Adapun beberapa kegiatan lain seperti ekspedisi alam, entah mendaki gunung, atau pun bidang panjat tebing, yang mana di dalamnya terdapat beberapa materi mengenai pengenalan alam bebas.


Sepak Terjang Pecinta Alam di Era Digital

Definisi komunitas pecinta alam
Para pecinta alam (Foto: jurnalistiwa.co.id)

Terlepas dari hal tersebut, komunitas dari pecinta alam memang sudah ada sejak tahun 1953. Yang mana dipelopori oleh Awibowo, tepatnya di Yogyakarta.

Beliau mendedikasikan diri untuk alam dengan fokus masing-masing aspek yang memang perlu adanya konserfasi. Tak hanya sampai pada titik tersebut.

Istilah dari perkumpulan para pecinta alam kemudian di tahun 1960-an, dipopulerkan kembali oleh beberapa organisasi pecinta alam seperti MAPALA dari beberapa universitas.

Salah satu pihak yang mempopulerkannya adalah daru Universitas Indonesia, atau yang sering kita singkat dengan UI. Mulai kejadian tersebut.

Sekarang berbagai komunitas yang fokus dengan alam, semakin banyak, serta mempunyai tujuan masing-masing untuk alam.

Oleh karenanya, komunitas tersebut terasa semakin penting, tidak heran lantas beberapa orang menggalakkan untuk membuat beberapa komunitas untuk pecinta alam, dengan fokus masing-masing.

Hingga pada akhirnya, komunitas tersebut mendapatkan hati dari para warganegara, dengan tujuan untuk mengembalikan keadaan bumi yang lama, yang masih asri dengan pohon, serta komponen lainnya.

Organisatoris lain baca ini: Konsep Organisasi Komunitas, Arti, Manfaat Dan Jenis

Kemudian beberapa pencemaran lingkungan pun dapat terkikiskan. Bukankah miris jika mendengar kenyataan, bahwasannya Indonesia, negara kita sendiri.

Adalah penyumbang sampah terbesar ke dua di dunia? Dan hal tersebut bukankah sudah menjadi pukulan besar, untuk kita menyadari, betapa alam sudah semakin tua dan semakin merengek.

Untuk dikembalikan lagi seperti semula. Bahkan, dilansi dari antaranews.com, ozon yang ada di antartika sudah semakin melebar lubangnya dan membahayakan.

Meski terjadi pada Agustus tahun lalu, efeknya bisa dapat berjangka panjang jika kemudian tidak adanya tindakan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Lalu, bagaimana caranya agar bisa membentuk suatu komunitas dengan fokus demikian?


Rumusan dalam Pembuatan Komunitas

Mengingat dalam membuat sebuah komuntas, tidak semudah yang diperkirakan. Harus adanya beberapa poin yang melandasi, agar semua dapat berjalan dengan lancar.

Serta tekad yang kuat, untuk terus berkecimpung dalam dunia tersebut. Tidak ada alasan lantas merasa lelah, tidak mau kembali untuk berkomitmen, dan sebagainya.

Maka untuk rumusan dalam pembuata komunitas, yang paling utama adalah memperhatikan syarat dari pembuatan komunitas atau klub, terutama untuk pecinta alam.

Sebenarnya hal ini tidak hanya berlaku untuk kamu, yang mungkin sedang memikirkan pembuatan klub dengan fokus pecinta alam saja. Namun bisa juga berlaku untu pembuatan klub motor misalnya, atau lainnya.

Setelah syarat, rumusan selanjutnya adalah masalah daripada pembuatan tujuan, dan berbagai goals lain yang ingin tercapaikan oleh komunitas.

Hal tersebut perlu adanya rundingan yang lebih mendalam dengan anggota, dengan forum musyawarah, atau pun sejenisnya.

Kemudian AD/ART juga harus termusyawarahkan dengan baik. Mengingat poin tersebut berkaitan dengan kegiatan, yang nantinya akan terlaksana oleh para anggota dari perkumpulan tersebut.

Baik secara berkala, maupun bulanan, hingga tahunan sekalipun. Itulah beberapa rumusan pembuatan komunitas, yang bisa menjadi referensi kamu.

Pembahasan selanjutnya adalah, apa saja syarat untuk bisa mendirikan komunitas dengan fokus demikian?


Syarat Mendirikan Komunitas Pecinta Alam

Seperti yang sudah terbahas, bahwasanya dalam membentuk sebuah komunitas atau pun klub tertentu, butuh beberapa syarat yang kemudian menjadi suatu keharusan.

Dengan tujuan agar nantinya dalam menjalankan komunitas tersebut, mengurangi adanya hambatan yang ada, terutama di lingkungan masyarakat setempat.

Jadi, berikut beberapa persyaratannya:

Founder

Yang pertama adalah founder atau pencetus daripada komunitas tersebut. Minimal ada 2 – 3 orang yang menjadi founder pertama, dengan memiliki visi dan misi yang tidak berseberangan.

Dengan demikian, nantinya akan memudahkan mereka dalam mencari inspirasi mengenai komunitas seperti apa yang ingin mereka bangun.

Konsep dan Tujuan

Yang selanjutnya adalah merumuskan beberapa konsep dasar dari komunitas, dan tujuan apa yang ingin menjadi pencapaian komunitas tersebut.

Poin-poin tersebut nantinya akan memudahkan kedua belah pihak dalam membedah menjadi beberapa tugas dan kewenangan untuk para anggota, yang nantinya akan bergabung.

Nama Komunitas dan Logo

Yang selanjutnya adalah membuat daripada nama komunitas. Untuk pembuatan nama diharapkan memakai nama yang dapat diingat, serta ada ciri khas tersendiri.

Hal tersebut merujuk untuk nantinya, nama tersebut dapat menjadi identitas sendiri, ketika berbaur dalam lingkungan sosial masyarakat.

Pun dengan logo yang juga dapat memberikan kesan identitas dari komunitas, ketika berbaur dengan masyarakat luas, untuk melaksanakan beberapa kegiatan yang sudah terancang.

Lokasi dan Perkumpulan Pertama

Yang selanjutnya adalah masalah penentuan daripada lokasi atau tempat sekretaris resmi, serta pengadaan rapat pertama dengan merumuskan beberapa hal.

Seperti misalnya melakukan rekrutmen untuk menambah anggota baru dari komunitas tersebut, dan lain sebagainya.

AD/ART

Setelah kiranya sudah selesai, poin penting selanjutnya adalah masalah AD/ART. Poin tersebut sangat penting untuk sebuah komunitas pencinta alam atau pun lainnya, dalam melaksanakan kegiatan yang terancang.

Mulai dari anggaran daripada pemasukan dan modal, kemudian pengeluaran serta kebutuhan daripada tubuh komunitas. Tidak lupa dengan fasilitas yang harus memadai, guna memperlancar kegiatan.

Semua harus termanage dengan baik, sehingga alur daripada kegiatan komunitas dapat terlihat dengan jelas. Serta jika ada kendala, dapat terselesaikan dengan tuntas.

Peresmian Organisasi

Peresmian adalah sebuah kegiatan dengan tujuan untuk mematenkan serta memberikan pernyataan kepada khalayak umum.

Bahwa komunitas atau perkumpulan yang dibuat, merupakan resmi dan ada. Tujuannya juga jelas, serta beberapa kegiatan yang ada, akan dianggap resmi dan legal oleh lingkungan sekitar.

Daftar ke Organisasi Resmi

Yang mana organisasi tersebut, secara nasional menaungi beberapa organisasi atau perkumpulan, dengan kategori regional atau mencakup wilayah tertentu.

Dengan demikian, legalitas daripada komunitas baik untuk pecinta alam atau pun sejenisnya. Yang kemudian antara hak mereka bisa mendapatkan perlindungan dari badan hukum, dan dapat menuntut.

Itulah beberapa poin syarat penting yang perlu ada dan diurus oleh suatu komunitas baru. Sehingga nantinya dalam menjalankan kegiatan, dapat berjalan dengan lancar.

Meski demikian, ada satu hal yang disinggung, yakni masalah anggota. Baiknya, jumlahnya ada berapa?


Jumlah Anggota Komunitas

Untuk jumlahnya sendiri, dalam sebuah organisasi atau komunitas, tidak begitu terpatok berapa. Namun untuk mendapatkan kesan aman.

Minimal sebuah komunitas terdiri dari 5 – 10 orang yang menjadi anggota, berarti belum dengan para pengurus yang ada nantinya.

Sehingga ketika akan mengajukan legalitas atau pun ikut mendaftarkan diri ke organisasi yang menaungi bidang tersebut, nantinya tidak akan mendapatkan hambatan apapun.

Meski demikian, persyaratan tersebut lantas berlaku pada komunitas yang bidang atau fokusnya berbeda, sama persyaratan masalah jumlah anggotanya.

Organisatoris lain baca ini: Pengibaran Bendera Raksasa Oleh Betsum Outbound Dan FKIP Unibos

Ada yang sampai 20 orang, atau mungkin yang maksimal sampai 5 orang juga ada. Tergantung daripada persyaratan yang tertera, ketika akan mengajukan dua hal tersebut.

Jadi, perlu adanya pihak yang selalu update mengenai bagaimana perkembangan daripada peraturan pengajuan pendirian sebuah komunitas.

Tapi bicara komunitas atau pun organisasi, apa peerbedaan dari keduanya?


Perbedaan Komunitas dan Organisasi

Perbedaan komunitas dan organisasi (Foto: juproni.com)

Mengingat terkadang beberapa orang masih keliru dengan dua kata tersebut, yakni “organisasi” dengan “komunitas”. Padahal keduanya sangat berbeda.

Terutama dalam beberapa karakteristik keduanya, yang mana sangat signifikan perbedaannya. Untuk itu, berikut karakteristik singkatnya:

Organisasi

Untuk Organisasi sendiri, ada beberapa karakteristik yang identik dengan mereka, antara lain:

  1. Harus resmi, dan berkaitan dengan perlindungan badan hukum
  2. Anggota tidak boleh terlalu sedikit
  3. mempunyai tujuan yang ingin tercapai
  4. pembagian jobdesc
  5. Adanya tanggungjawab yang mengikat para anggotanya.

Komunitas

Untuk komunitas sendiri, ada beberapa karakteristik, yakni:

  1. Bisa resmi dan tidak resmi
  2. fasilitas bisa seadanya
  3. kadang komunitas hanya sekedar untuk kumpul semata, dan tidak ada tujuan apa-apa
  4. anggota tidak sebanyak organisasi
  5. anggota tidak terlalu terikat dengan jobdesc, maupun tanggungjawab pada komunitas.

Sehingga tidak heran, banyak komunitas yang kemudian mendapatkan kendala, mengenai cara agar para anggotanya tidak hilang, dan terus berkomitmen untuk terus bergerak dalam bidang yang digeluti.

Penutup

Itulah beberapa pembahasan mengenai komunitas pecinta alam, yang sekarang marak diselenggarakan oleh beberapa wilayah di Indonesia, bahkan dunia.

Seperti mengerti, bahwasannya bumi telah tua, dan sudah seharusnya kita sebagai generasi selanjutnya, mengembalikan keadaan kembali.

Sehingga alam kita akan terus terjaga keasriannya, kehijauannya, dan secara tidak langsung, kita memiliki andil dalam mempertahankan ekosistem yang ada.

Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi.

Daftar Pustaka:

  1. id.wikipedia.org
  2. indonesiancrush.com
  3. juproni.com
  4. materiedukasi.com
  5. bola.com
  6. antaranews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *