Konsep Organisasi, 12 Perbedaan Organisasi Tradisional Dan Modern

Konsep Organisasi media sosial
Salah Satu bentuk Konsep organisasi di media Sosial

Organisasi.co.id, Konsep – Waktu terus mengalami sebuah perubahan, sehingga konsep organisasi juga mengalami perubahan. Terjadi pergeseran pola kehidupan, sehinga dalam berorganisasi juga mengalami perubahan.

Selanjutnya, Pola kehidupan yang dimaksud adalah perubahan nilai atas sebuah budaya dan komunitas. Berhubungan dengan kemajuan teknologi dan zaman.

Bacaan Lainnya

Pengetahuan yang terus mengalami perubahan yang ketat dan pesat. Sehingga kehidupan sosial menjadi berubah secara variatif. Sehingga seluruh segmen perubahan manajemen ikut mengalami sebuah perubahan.

Tonton juga penjelasan lainnya pada Channel Dosen Organisasi

Konsep Organisasi

Apakah yang maksud kata organisasi? serta Bagaimana Menjalani Kehidupan Berorganisasi?

Banyak yang fobia dengan organisasi, karena mereka memandang bahwa yang bergelut dalam sebuah organisasi adalah politisi. Sementara banyak masyarakat tidak secara khusus, tidak begitu menyenangi politisi.

Sementara tanpa kita sadari bahwa organisasi telah membawa sebuah perubahan besar dalam sendi kehidupan manusian. Baik secara langsung maupun tidak langsung.

Meski demikian, organisasi telah terjadi pergeseran dan perubahan yang cukup berarti. Dan konsep organisasi tersebut, ikut dengan perkembangan zaman telah berubah dari institusi secara tradisional menjadi modern.

Ciri Organisasi Dengan Konsepsi Tradisional

Adapun organisasi tradisional memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Stabililtas organisasi terjaga

Organisasi tradisional memiliki stabilitas yang terjaga, karena pola kerja yang paten (Statis), atau tetap.

Inflexible, Cendrung tertutup

Organisasi dengan menggunakan konsep tradisional memiliki kecendrungan sangat tertutup dalam hal kerahasiaan organisasi.

Seluruh aktifitas dan kegiatan yang mereka lakukan tidak mudah untuk terbuka seperti sekarang ini. Bahkan hampir tidak ada celah masuk untuk mengintip kegiatan mereka.

Kinerja Yang lebih Terukur

Organisasi dengan konsepsi tradisional memiliki kinerja yang bagus dalam hal tingkat keterukuran. Sebab mereka memiliki tugas yang tetap, karena lebih kepada penerapan organisasi dengan struktur fungsional.

Sehingga spesialisasi para staff lebih terjaga.

Job Desk Sesuai Jabatan

Kerjakan yang sesuai dengan jabatan dan tugasmu, jangan mencampuri pekerjaan orang lain. Kira-kira demikian bahasanya.

Ini titik penting sehingga organisasi dengan konsep tradisional lebih fokus kepada tanggung jawab yang mereka jalankan. Mereka bekerjasama, namun dalam hal job deskripsi, mereka fokus pada kewenangan masing-masing.

Fokus Kepada Individu

Nah ini, Lebih kepada bagaimana membangun individu, tidak mengutamakan “kerjasama”. Namun seperti pembahasan sebelumnya, bahwa kinerja, menjadi alasan kuat, mereka melakukan yang terbaik. Untuk mendapatkan harga diri sebagai loyalis organisasi yang kuat.

Tugas Permanen

Dari awal hingga akhir, maka tugas biasanya menetap. Sehingga seseorang yang memegang jabatan tertentu cendrung lebih menguasai pekerjaan yang mereka geluti. Sehingga jarang kita temukan ada mutasi pekerjaan.

Berorientasi Instruksi

Pekerjaan menyesuaikan dengan perintah atasan, atau keputusan top down. Sehingga bawahan tidak melakukan variasi kerja yang berlebihan. Melainkan semua struktur kerja tersesuaikan dengan arahan dari atas.

Atasan Yang Mengambil Keputusan

Demokrasi itu pada pemilihan dan juga pada ruang politik, tapi soal pekerjaan, maka atasan yang punya kewenangan untuk mengambil sebuah keputusan. Segala sesuatu, keputusan adalah ketentuan dari atasan.

Seorang bawahan terposisikan membutuhkan arahan, dan memiliki kapasitas terbatas bilamana mereka bandingkan dengan atasan. Sehingga segala keputusan merupakan kewenangan daripada atasan itu sendiri.

Taat Aturan

Dalam hal menjalankan amanah organisasi, maka anggota organisasi melaksanakan perintah sesuai dengan aturan yang berlaku. Seperti pada penjelasan sebelum ini, bahwa atasan yang mengambil keputusan maupun kebijakan.

Keseragaman

Lebih seragam, dalam satu ruang kerja meski memiliki unit atau bidang yang berbeda. Menunjukkan bahwa pengambil kebijakan ada pada pucuk teratas. Atau Top Manager. Sementara middle manager berposisi sebagai jembatan antara atasan dan bawahan.

Hierarki Kerja

Atasan hingga ke Bawahan, pada organisasi dengan konsep tradisional, sangat mencolok antara atasan bawahan (Laiknya baju dan celana, baju pasti atas, celana pasti bawah).

Maka, Hampir tidak menemukan sebuah diskusi yang “sering” antara atasan dengan bawahan pada organisasi tradisional.

Sebab yang muda sangat menempatkan posisi yang tua, atau bawahan sangat memposisikan atasan.

Tidak pada cerdas atau kurang cerdas. Atau tidak pada siapa hebat dan siapa tidak hebat. Tidak ada perbandingan demikian. Sebab atasan pasti hebat.

Penggunaan Fasilitas Terbatas

Menggunakan fasilitas sembarangan, itu tidak berlaku pada organisasi tradisional, dengan konsepnya.

Tidak menggunakan fasilitas organisasi untuk kepentingan pribadi, atau tanpa terkontrol oleh atasan.

Pada masa terceturnya organisasi ini, teknologi belum semaju yang sekarang ini, melainkan lebih banyak menggunakan fasilitas sederhana dan alami.

Adapun contoh lembaga secara tradisional adalah usaha pada toko bangunan, ataupun usaha kaki lima. Serta Organisasi Rukun Tetangga maupun warga.

Konsep Organisasi Modern

Setelah kemajuan teknologi yang semakin pesat, maka organisasi juga ikut berevolusi dengan mengikuti perubahan-perubahan zaman, termasuk organisasi.

Asapun, Organisasi dengan konsep modern memiliki beberapa ciri:

Dinamis

Selanjutnya, Tidak statis atau tidak kaku, Organisasi modern lebih menganggap bahwa perubahan adalah sesuatu yang lazim.

Dan organisasi harus mampu membuka diri. Termasuk atasan harus membuka diri pada kemampuan bawahan.

Tidak sistem komando secara total sebagaimana penerapan pada “traditional organization”. Sehingga mereka lebih adaptip dalam bekerja. Bisa melakukan perubahan sesuai kebutuhan dan urgensi pekerjaan.

Luwes

Organisasi Modern Lebih terbuka, terhadapa lingkungan dan mengadopsi perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan luar.

Selain dari sifat dinamis tersebut diatas secara internal, juga memiliki ciri atau sifat luwes dengan lingkungan. Adaptasi lingkungan sosial yang baik.

Fokus Keterampilan

Anggota organisasi yang terampil, biasanya memiliki karier yang cukup baik. Sebab organisasi membutuhkan anggota dengan keterampulan yang cukup dalam organisasi

Pembagian Kerja Dan Limit (batasan).

Pekerjaan yang mereka bagikan sesuai dengan kemampuan dan kinerja anggota, dengan waktu yang telah tersesuaikan. Sehingga mereka fokus pada pekerjaan mereka, dan tidak bercampur antara pekerjaan kantor dengan perintah pribadi (kebutuhan) atasan.

Kerja Tim

Selanjutnya, Kajian organisasi modern lebih menekankan kepada kerja tim sesama anggota yang ada pada bagiannya. Dengan fokus pada kerja secara bersama. Atau kerja tim.

Merencanakan tujuan sebuah sistem, kemudian membagi anggota pada pekerjaan berbentuk tugas masing-masing bagian. Mereka menyelesaikan bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan.

Mutasi Dan Penyegaran Adalah Kebutuhan

Jika pada organisasi dengan model tradisional memandang bahwa mutasi adalah momok yang sangat menyakitkan.

Sebaliknya pada organisasi modern memandang bahwa mutasi merupakan sebuah kebutuhan organisasi.

Selain itu organisasi ini, dalam hal bagan organsisasi tidak menoton pada penggunaan bagan Fungsional, melainkan menggunakan struktur dengan bentuk lebih besar, seperti komite, matriks dan sebagainya. (baca organisasi: Struktur Organisasi, Kelebihan Kekurangan, Makna Kotak dan Garis).

Sehingga proses pelaksanaan dan pembagian jatah kerja bawahan, mereka kerjakan sesuai dengan kapasitas kerja dan kompetensi yang mereka miliki. Adapun para bawahan, dalam hal kompetensi maka organisasi menyiapkan pelatihan untuk mengajarkan serta membimbing keterampulan anggota.

Ukuran Kinerja, Pada Kerjasama

Tidak berorientasi padai individu anggota, tetapi lebih kepada mengutamakan kinerja dengan kerjasama.

Kinerja secara pribadi tidak cukup tanpa melakukan kerjasama dengan orang lain dalam organisasi tersebut.

Keputusan secara Demokratis

Pengambilan keputusan, tidak terlaksana sendirian oleh atasan, tetapi hanya bisa terlaksana secara bersama-sama dengan anggota.

Tidak ada pengambilan keputusan berdasarkan jabatan tanpa meminta pendapat bawahan.

Sebab biasanya, pimpinan tertinggi, adalah menjabat atas keputusan owner (pemilik). Beda dengan organisasi tradisional, pemilik adalah pimpinan tertinggi itu sendiri.

Sementara pada “oganization modern” posisi owner lebih kepada pengendali balik layar maupun.

Orientasi Tujuan Pada Pelanggan

Organisasi modern memiliki orientasi, pelanggan sebagai tujuan paling utama dalam organisasi. Sehingga dalam hal pembuatan program dan kegiatan organisasi. Selalu berupaya untuk mendapatkan simpati dari pelanggan.

Metode Kerja Dan Bagian Variatif

Penambahan dan pengurangan dari bagian dalam satu organisasi, adalah sesuatu yang bisa berubah kapan pun. Sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Kerja 24 Jam

Nah ini yang berbeda dengan organisasi tradisional. Kajian organisasi modern, biasanya memposisikan pekerja atau anggota organisasi kapan dan pada posisi manapun.

Hal ini karena komunikasi daring (dalam jaringan) yang terbuka saat ini, sehingga pekerja biasanya mendapatkan instruksi. Mengenai pekerjaan hingga kerumahnya.

Hubungan Seimbang

Bawahan belum tentu pada bagian bawah, sebab konsep organisasi modern lebih mensejajarkan pekerja dalam urusan tugas.

Konsep Organisasi
Konsep Suatua Organisasi untuk mengatur manajemen internal (Foto: Ekrut.com)

Menimbang Organisasi Tradisional Dan Organisasi Modern

Semua memiliki kekurangan dan kelebihan.

Bahwa organisasi modern lebih pada hierarki dan menghargai keputusan atasan memiliki kelebihan, pengambilan keputusan yang cepat. Namun disisi lain, juga memiliki kekurangan, karena tidak memberikan kesempatan kepada bawahan untuk memberikan saran atas keputusan yang akan diambil.

Organisasi Tradisional kelihatan “Zaman Dulu” yang jadul. Dan memang jadul, dianggap memiliki kekurang cepatan dalam respon pada setiap perubahan dan kemajuan.

Namun jangan keliru, sebab anggota organisasi di zaman dulu. Jauh lebih teliti dalam sebuah pekerjaan dibandingkan anggota organisasi modern.

Organisasi tradisional dianggap sebagai organisasi yang tidak mengutamakan kerjasama, keliru! Jika dianggap mereka berkinerja itu tepat. Sebab anggota organisasi di zaman dulu.

Lebih mengutamakan menyelsaikan pekerjaan pribadi. Dibanding mengurus pekerjaan orang lain.

Perubahan teknologi yang terjadi sekarang ini, telah membuat pergeseran dalam hal organisasi. Sehingga anggota organisasi ikut dengan perubahan yang terjadi.

Kemajuan teknologi informasi yang ada sekarang, telah memaksa banyak (semua) orang untuk melakukan adaptasi. Dengan perkembangan zaman yang terjadi.

Organisasi dan Teknologi komunikasi telah menyatu dalam kehidupan masa kini. Realitasnya, perubahan organisasi kini telah menggeser kondisi tradisional menjadi modern saat ini.

Demikian artikel Konsep Organisasi, dengan perbedaan organisasi modern dan tradisional.

Organisasi Lain: Pergertian Organisasi Dengan 3 Hal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar