Lombok Timur Nusa Tenggara Barat, salah satu Kabupaten yang ada pada Nusantara luas ini, dengan sederet kisah dan peradaban yang menarik.
Jika kita berselancar dalam dunia maya untuk membuka peta, Maka ketika menemukan Pulau Besar Nusa Tenggara Barat mengarah Kebarat, akan kita temukan satu Pulau yang cukup besar, yakni Pulau Lombok. Yang berbatasan dengan Bali yang indah.
Dengan Kabupaten Lombok Utara, Timur, Barat dan Tengah. Sebagaimana kali ini kita akan ke Lombok Timur dengan 21 Kecamatan yang menjadi bagiannya.
Diantara kecamatannya yang menjadi sorot kali ini adalah Kecamatan Selong. Dengan sederet sejarah yang pernah ia lukiskan pada Nusantara ini sebagai sebuah peradaban dan keilmuan (bidang agama) yang pernah terukir dalam sketsa sejarah dan histori yang fenomenal. Dan memajang hingga saat ini. Datanglah ke pulau ini, dan kamu akan menemukan suasana keagamaan yang masih kuat dan kental.
Penduduknya yang ramah, pemudanya yang ulet, namun jangan pernah menatap wajah gadisnya, sebab sukmamu akan tepahat dalam jika menatap dalam bola matanya.
Begitupun perjakanya, jangan menantangnya untuk berjalan bersama sebab mereka memiliki nilai solidaritas yang tinggi
Pancor Lombok Timur
Daerah Pancor adalah salah satu nama kelurahan yang mengambil posisi pada Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Kelurahan mengantongi kodepos 83611.
Pancor merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Selong, dengan posisi paling barat. Pancor terkenal dan merupakan pusat perdagangan terkenal di Lombok Timur. Pada lokasi ini, mudah kita menemukan berbagai jenis toko dan penyedia jasa. Dan ini berlangsung semenjak masa lampau.
Hidup menjadi pedagang adalah sebuah pilihan utama bagi banyak warga pada kawasan ini. Berbisnis dengan sistem yang lebih humanistik.
Pancor terletak di jantung kelurahan Pancor. Pada atrium dan ventrikelnya mengalir deras pemahaman Islam yang dalam dan kuat.
Juga pancor adalah tempat kelahiran seorang ulama besar, yakni Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Dia adalah seorang pendiri Nahdlatul Wathan dengan singkatan NW, salah satu organisasi Islam terbesar di Lombok, dengan prediksi anggota sekira berjumlah lebih dari dua juta orang.
Dari Pancor Untuk NTB dan Nusantara
Salah satu cucunya yakni Muhammad Zainul Majdi atau dikenal dengan Tuan Guru Bajang, merupakan Gubernur Nusa Tenggara Barat untuk periode 2008 – 2013. Bisa jadi kita hanya menyaksikan lewat media namun mungkin kita baru mengetahui bahwa kakek TGB adalah tokoh kaliber nasional yang bijaklaksana dan lembut dalam tutur yang amanah.
Dengan jasanya yang besar, menjadikannya Maulānā Syāikh Tuan Guru Kyai Hajjī Muhammād Zainuddīn Abdul Madjīd (5 Agustus 1898 – 21 Oktober 1997) sebagai pahawan nasional.
Dengan persembahan sejarah yang di tinggalkannya masih terpahat hingga kini. Dari sebuah daerah bernama Pantjor (Pancor). Hingga mempengaruhi arah Barat Nusantara. Indonesia.
Pengabadian Nama Jalan
Zainuddin Abdul Majid, adalah tokoh mulia yang melekat dalam jiwa bagi orang Nusa Tenggara Barat terutama kawasan Lombok, lebih khusus lagi Lombok Timur.
Tidak heran, pada daerah Nusa Tenggara akan kita temukan nama jalan untuk mengabadikan perjalanannya dalam menanamkan nilai Islam.
Munculnya Tokoh Regional NTB dari Lombok Timur
Pada Lotim terdapat nama jalan, yakni Jln TGH Zainuddin Abdul Majid Pada pertigaan jalan dengan Jln KH Ahmad Dahlan. Tepatnya pada kampung Baru Kelurahan Pancor, Kecamatan Selong.
Lahir seorang lelaki bernam Nasruddin dari pasangan H Islahuddin dengan Ibu Hj. Muslihan. Dengan kehidupan yang jauh dari kata menengah pada masa itu. Sebab masa kecil Nasruddin adalah sangat dibawah kata mampu secara ekonomi.
Soal makan pasti setiap hari, meski harus bisa menahan diri untuk kenyang penuh, terkadang mengencangkan ikat pinggang. Makan hari ini belum tentu ada persediaan untuk makan besok hari.
Namun lelaki kecil itu, tidak memahami apa yang terjadi pada masa itu. Semuanya sangat normatif baginya. Ketika masuk usia sekolah dasar.
Penanaman Nilai Agama Sejak Kecil
Nas (panggilan akrab Nasruddin) yang sejak kecil mendapatkan terpaan pembelajaran agama yang ketat dari sang ayah H Islahuddin. Dari ayahnya, nilai matematika (berhitung) itu penting namun bukan yang utama, sebab utama baginya adalah pendidkan agama.
Belajar mengaji merupakan aktifitas rutin yang tidak bisa terlewatkan, lengkap dengan rotan. Salah atau lupa dalam pengejaan huruf Al Quran, bersiap untuk mendapatkan hukuman.
Sesekali air mata bercucuran sebesar biji jagung menemani, namun Nas tidak memiliki pilihan untuk berlari. Sebab ayahnya tegas. Harus bisa mengaji dan belajar agama adalah mata pelajaran wajib.
Lampu pelita yang terbuat dari minyak tanah, dengan bayangan yang sering menenami di dinding rumah itu. Dengan posisi selatan dari SPBU Pancor. Maklum daerah ini belum memiliki listrik dan belum seterang saat ini.
SDN 2 Pancor Dan Bebek
Sekolah Dasar Negeri 2 Pancor Kecamatan Selong adalah sekolah favorit yang terletak di bentangan jalan TGH Zainuddin Abdul Majid. Kearah timur SDN 2 Pancor dengan kondisi Aspal Kasar, yang kadang terbuka kerikilnya, meninggalkan genangan air pada saat musim hujan.
Masa itu kendaraan roda dua (Motor dan sepeda) adalah jenis kendaraan yang langka. Hanya menjadi milik orang berduit maupun pejabat. Yang banyak kita temui adalah Becak, dengan mengandalkan tenaga dari kekuatan kaki.
Dokar dengan menggunakan tenaga kuda. Merupakan alat transportasi rakyat dengan teknologi memanftaan kekuatan kuda.
Di Kampung Baru Pancor Kelurahan Majidi, Kec. Selong Kab. Lombok Timur. Nas memiliki aktifitas berjalan kaki dari Kampung Baru ke SDN 2 Pancor, sejauh 1 kilometer, lengkap dengan kaki tanpa alas. Terdengar tapak pada aspal yang kadang berbunyi hempasan air pada musim hujan.
Bangun pagi, sebelum mandi, mengurusi 30 bebek milik ayah. Menggiring dan mengarahkannya ke sawah. Sebagai rutinitas latihan awal sebelum ke Sekolah Dasar.
Berjalan diantara pematang sawah yang masih basah oleh salju. Suasana pagi yang kini telah hilang karena bangunan yang menghimpit daerah itu.
Tahun 80an, masih kita temukan gemersik air yang melewati pematang, mengalir menuju sawah untuk menyirami padi-padi yang menghijau. Sesekali bertemu dengan petani yang menggarap sawah.
Terjatuh saat jalan karena licin adalah pemandangan yang tidak jarang terjadi. Apalagi kalau perasaan bangun pagi yang belum full jiwa sementara harus menyatukan arah dan langkah bebek, lengkap dengan nyanyian bebek ketika pagi.
Menjepit Buku Dan Pulang Sekolah
Setiap pagi, berangkat dengan Buku yang ia pegang bersama pensil, lengkap dengan pembungkus plastik pada cover buku, maklum saja belum ada tas sekolah. Sehingga memegang buku hingga kesekolah adalah pemandangan menarik.
Musim hujan, pakai payung. Kesekolah dengan daun pisang, buku dimasukkan dalam baju. Pelajaran Behitung menjadi sebuah pelajaran Favorit.
Ketika pulang sekolah, tidak selamanya melewati jalan besar akan tetapi kadang kembali dengan menelusuri Jalan kampung-kampung dan Rumah-rumah penduduk dan warga. Gang sempit dan kecil. Lengkap dengan berlari berkejar-kejaran.
Terdapat Jembatan Dalam kampung, yang ia lewati dengan air jernih. Sungai kecil jernih airnya gemersik kedengaran, ketika menghempas bebatuan. Terdengar sayup dan hilang bersama dengan langkah dan tapak kaki (tanpa sepatu).
Main Kasti Dan Kelereng
Tidak hanya mengurusi sekolah sebagai rutinitas dan juga menuntaskan urusan bebek saat petang sebelum magrib. Akan tetapi sebagai anak sekolah yang butuh bermain, maka salah satu permainan tradisional adalah main Kasti.
Dengan permainan beregu yang mengandalkan pukulan tangan secara langsung pada bola kecil, yang membuat pemain berlari pada jarak tertentu. Sementara lawan akan menangkap bola dan pada saat pemain berlari, menjadi kesempatan untuk melakukan strike ke arah badan.
Pada saat ini, pemain terkadang harus menanggung sakit karena terkena lemparan. Bahkan hingga benjol. Lengkap dengan tangisan karena kesakitan. Permainan ini adalah kenangan manis bagi Nas.
Selain dengan permainan kasti ini, juga masa itu akan kita temui permainan kelereng. Dengan mengandalkan kemampuan jemari lentik untuk memainkan kereleng tersebut. Membenturkan antara satu kelereng dengan kelereng yang lain.
Membutuhkan keahlian, ketelitian dan emosi untuk bisa strike. Debu kadang menempel pada telapak tangan dan kaki serta pada celana, sesuatu yang kadang terlupakan. Kecuali jika ibu dirumah mengabsen, alasan kenapa pakaian menjadi berdebu?
Selain itu juga kita bisa menemui dia dengan lari estapet yang mengasyikkan, bahkan sampai lupa waktu. Termasuk lupa bahwa bebek belum dikembalikan kerumah. Sebagaimana bebek ini akan mendiami kandang seukuran 3×5 meter setiap malamnya.
Sahabat SDN Pancor Lombok Timur Dan Guru
SDN 2 Pancor, kesekolah telanjang kaki. Teman-teman sekolah, H. Nahdo (Doh), Zauzi, Edwin, Fendi, Sahirwan, Falhi, Radisha, Junaedi, Muslihun, dengan Guru SDN: Gufron, Zubaedah, Adel, Aenuddin, H. Ahmad Saiful (Kepsek). Mahnur.
Ibu guru Zubaedah pernah menghukumnya dengan menarik telinga, oleh karena mengantuk atau tidur dikelas ketika 3 Sekolah Dasar tersebut
Wali Kelas ketika itu bernama Ibu Zubaedah, memberikan materi pelajaran berhitung (Matematika). Nas yang pagi itu datang kesekolah lebih awal. Duduk baris ketiga dari depan. dan kedua sari samping. Menyaksikan sahabat-sahabatnya duduk pada kursi masing-masing. Sesekali terdengar derik bangku sekolah yang tergeser.
Nas duduk berdampingan Irwan. Entahlah jika kelelahan karena pagi mengurusi bebek, lanjut berjalan kaki 1 Km kesekolah, tiba-tiba iya tertidur dalam posisi duduk pagi itu. Yang membawa hayalnya berjalan.
Ia terbangun ketika ada tangan yang meraih kupingnya dan memintal kuping tersebut. Seketika Nas terjaga dengn kondisi kaget.
Siapa Nasruddin yang kelak akan menjadi pejabat penting di Nusa Tenggara Barat? Ikuti tulisan berikutnya. Sekolah SMP dan SMA Owner SPBU