Metode Pertanian Organik: 5 Tujuan, Jenis Hewan Ternak

metode pertanian organik
tani organik (littlespoon.farm)

Pertanian organik memang sedang naik dain saat ini. Terdapat begitu banyak metode pertanian organik mulai dari keanekaragaman makhluk hidup hingga cara mengelola gulma dengan bijak.Tika, organisA51 – organisasi.co.id

Keanekaragaman Hayati

Variasi makhluk hidup di suatu wilayah khususnya di muka bumi ini tentu sangat beragam. Tidak heran jika lingkungan sekitar kita menjadi sangat vavriatif.

Bacaan Lainnya

Sebelum mengenal cara bertani konvensional seperti saat ini, pada jaman dahulu kita telah mengenal metode pertanian organik yang mana memanfaatkan keberadaan keanekaragaman hayati.

Apa sebenarnya keanekaragaman hayati tersebut?

Menurut Encyclopaedia Britannica (2015), pengertian keanekaragaman hayati adalah variasi kehidupan yang ada do suatu tempat dan menggambarkan berbagai makhluk hidup.

Keanekaragaman tersebut terjadi karena adanya perbedaan jumlah, warna, bentuk, ukuran, penampilan, sifat, jumlah, dan tekstur.

Beberapa tingkatan dalam keanekaragaman hayati antara lain:

Keanekaragaman Gen

Adalah variasi genetik di sebuah spesies. Tingkatan ini muncul karena setiap individu memiliki bentuk gen yang berbeda.

Gen merupaka materi dalam kromosom makhluk hidup yang berisi sifat-sifat organisme. pada setiap individu, walaupun gen adalah perangkat dasar, namun susunannya berbeda-beda.

Semua itu tergantung pada masing-masing induk. Melansir dari situs Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, penyebab munculnya gen adalah karena adanya perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis yang berasal dari kedua induk.

Dari kombinasi dua induk tersebut maka keanekaragaman individu dalam satu spesies akan berupa varietas alami maupun buatan.

Jika kita melihat contoh pada manusia, kita akan melihat sifat-sifat yang berbeda seperti warna mata, warna kulit, ukuran tubuh, dan bentuk rambut.

Keanekaragaman Jenis

terdapat keseragaman individu. Contohnya di lingkungan sekitar kita, kita melihta bermacam hewan dan tumbuhan dengan bermacam ciri fisiknya.

Ketika kita melihat di bumi terdapat begitu banyak jenis makhluk hidup selain manusia, kita akan mengetahui juga interaksi mereka dengan lingkungan hidupnya.

Lingkungan hidup termasuk biotik dan abiotik. Komponen biotik termasuk bermacam jenis makhluk hidup mulai dari bersel satu hingga bersel banyak.

Sedangkan abiotik terdiri atas cahaya, air, iklim, kelembaban, dan tanah.

c. Perbedaan Letak Geografis

Adalah faktor yang membuat berbagai bentuk ekosistem. Di dalamnya terdapat berbagai spesies asli yang merupakan bahan mentah perakitan varietas-varietas unggul.

Jika ada komponen-komponen yang terganggu maka kelestarian ekosistem juga terganggu. Dengan gangguan tersebut maka perubahan tatanan pada ekosistem juga berubah.

Gangguan tersebut baik kecil maupun besar akan merubah wijud ekosistem dengan cepat maupun perlahan.

Jenis Olah Tanah Pertanian Organik

metode tanam (kumparan.com)Definisi pertumbuhan tanaman (Foto: kumparan.com)

Memasuki pengetahuan mengenai pertanian organik, maka kita harus mengetahui beberapa metode pertanian organik.

Salah satu langkah awal memulai pertanian organik adalah dengan mengolah tanah secara bijak. kita perlu memahami maksud da pengertaian dari tanah dan lahan.

Tanah merupakan komponen lahan yang paling utama dan mempunyai syarat dan sifat. Ia juga menghasilkan bahan nabati yang pada akhirnya menjadi konsumsi hewani.

tidak hanya itu, terdapat daya tumpu pada tanah sehingga ia bisa menjadi pondasi bangunan serta bahan mentah untuk membuat aneka barang. Cairan akan terserap oleh tanah.

Fungsnya juga untuk menguraikan bahan organik, membunuh patogen, dan untuk sanitasi lingkungan. Tanah akn menyalurkan sebagian air hujan yang berguna untk mengisi cadangan air tanah.

Berbeda dengan lahan yang merupakan npermukaan bumi dengan sifat-sifat tertentunya seperti atmosfer, biosfer, lapisa geologi, tanah, hidrologi, dan populasi tanaman dan hewan.

Di lahan pula terdapat berbagai hasil kegiatan manusia di masa lalu dan sekarang.

Mengolah lahan atau tanah akan mengubah sifat tanah sehingga menjadi yang sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan tanaman.

Tujuan Pengolahan Tanah

Adapaun tujuan dari pengolahan tanah antara lain membunuh gulma dan tanaman lain yang tidak dikehendaki serta membuat kondisi biologis, fisik, dan kimia tanah menjadi lebih baik.

Tidak hanya itu, dengan mengolah tanah, maka sisa-sisa tanaman akan memperoleh tempat yang tepat agar dekomposisinya berjalan dengan baik.

Hal ini juga berfungsi untuk menurunkan laju erosi, menyatukan pupuk dengan tanah, meratakan tanah, dan menyiapkan tanah untuk mempermudah irigasi.

Metode pertanian organik yang mencakup pengolahan tanah akan terbagi menjadi dua tahap.

Organisatoris lain baca ini: Prinsip Pertanian Organik

Pengolahan pertama atau primer (primary tillage)

Jenis pengolahan tanah ini biasanya menggunakan mesin bajak sehingga kerap disebut pembajakan. Tujuannya adalah untuk membongkar tanah atau membaliknya menjadi gumpalan-gumpalan tanah dengan kedalaman 30 hingga 50 cm.

Adapun alat yang dipakai antara lain bajak piringan, bajak singkal, bajak brujul, bajak rotari, bajak raksasa, dan bajak bawah tanah.

Pengolahan kedua atau sekunder (secondary tillage)

Kegiatan ini adalah setelah pengolahan primer. Artinya ini adalah pengadukan tanah hingga ke kedalaman yang tidak terlalu dalam. Kurang lebih hanya berkisar 10 hingga 15 cm.

Tujuannya adalah untuk menghancurkan sisa-sisa tanaman yang tertinggal kemudian mencampurnya dengan tanah pada lapisan atas.

Tujuan lain adalah untuk memecah bongkahan tanah, memperbaiki pertanian, dan mengawetkan lengas tanah. Namun yang paling penting adalah untuk menyiapkan kondisi tanah agar siap tanam.

Alat yang perlu kita siapkan adalah bajak pengaduk tanah dan garu. Kita juga dapat menggunakan peralatan untuk mengolahnya dengan beberapa inovasi.

Pengolahan tanah juga terbagi atas intensitasnya.

No tillage(Tanpa Olah Tanah / TOT)

Adalah sistem pengolahan tanah dengan konsep pertanian modern. Sistem ini membuat tanah tidak terganggu kecuali untuk pembuatan alur kecil untuk menanam bibit.

Sebelumnya, kita harus menyingkirkan gulma serta meletakkan tanaman sisa yang mati di permukaan tanah untuk menekan pertumbuhan gulma dan memberbaiki air tanah.

Ketika melakukan TOT, erosi dapat menjadi lebih kecil dan aliran permukaan juga mengalami tekanan 30-45%. Keuntungan lainnya adalah pada sistem ini yaitu adanya penguapan yang lebih sedikit serta kepadatan perakaran yang lebih banyak.

Tak hanya itu, kadar air pun menjadi semakin banyak.

Minimum tillage(pengolahan lahan secara minimal)

Merupakan suatu pengolahan lahan seperlunya saja atau seminimal mungkin. Hal ini tergantung pada kebutuhan kondisi tanah dan tanaman. Tujuannya agar tanah tidak jenuh, menjaga struktur tanah, dan menghemat biaya produksi.

Sesuia dengan namanya, minimum artinya hanya mengalami pengolahan di bagian tertentu yakni pada perakaran tanaman saja.

Oleh sebab itu, bagian tanah yang tidak mengalami pengolahan akan tetap terjaga strukturnya dan ada pula bagian-bagian yang beristirahat. Pada masa inilah struktur tanah akan mengalami perbaikan.

Mikroorganime melakukan dekomposisi bahan-bahan organik dan mengimmobilisasi logam-logam berat akibat sisa pemupukan.

Maximum tillage(pengolahan lahan secara maksimal)

Seperti namanya, pengolahan tanah ini bersifat intensif pada seluruh lahan yang akan ditanam. Hal yang jelas nampak pada cara ini adalah dengan membakar, membabat bersih, maupun menyingkirkan gulma dan perakarannya.

Pengolhaan tanah dilakukan lebih dari satu kali sebelum kemudian ditanami.

Permukaan tanah akan menjadi bersih. Bongkahan tanah juga menjadi haluus. akan tetapi tanah mengalami kejenuhan dan biaya produksi meningkat.

Pengelolaan Gulma

metode pertanian organik
gulma (tagar.id)

Dalam metode pertanian organik, terdapat pula cara mengendalikan gulma. Gulma menurut Nasution adalah tumbuhan yang tumbuh di tmpat yang kita tidak kehendaki an menmbulkan kerugian bagi kehidupan maunsia.

Kerugian tersebut berupa persaingan untuk mendapatkan unsur hara dan mendorong terjadinyaefek allelophaty yang mana efek ini akan menghasilkan racun bagi tanaman.

Gulma terdiri dari:

Rerumputan (grases)

Berasal dari family gramineae dengan daun sempit seperti teki namun memiliki stolon. . Stolon ini kemudian membentuk jaringan sulit di dalam tanah. Bentuk batangnya bulat atau agak pipih dan kebanyakan berongga.

Daun-daunnya berbentuk soliter dan tersusun dalam dua deret dengan tulang daun sejajar. Daun berbentuk garis dan tepi daun rata.

Teki-Tekian (Sedges)

Termasuk dalam familia Cyperaceae. Ia memiliki daya tahan yang sangat baik karena memiliki umbi batang di dalam tanah. Umbi tersebut mampu bertahan berbulan-bulan.

Teki-tekian menguasai areal pertanian secara cepat karena memiliki jalur fotosintesis C4. Ciri-cirinya adalah batang berbentuk segitiga dan tidak berongga. Daun tersusun dalam tiga deretan.

Ia tidak memiliki lidah-lidah daun (ligula). Bunga sering dalam bulir (spica) atau anak bulir dengan daun pelindung. Buahnya tidak membuka. 

Daun Lebar (Broadleaves)

Termasuk family Dicotyledoneae dan Pteridophyta. Ia tumbuh pada akhir masa budidaya. Ia akan berkompetisi memperebutkan cahaya.

Teknik Pengendalian Gulma

Metode Pertanian Organik memiliki cara tersendiri untuk mengatasi gulma. Kita harus mengetahui waktu yang tepat sehingga lebih hemat waktu, tenaga, dan biaya.

Adapun waktu untuk mengendalikannya antara lain pada periode kritis tanaman seperti 1/4 atau 1/3 hingga 1/2 usia tanaman.

Cara-cara lainnya adalah:

Pencegahan (Preventif)

Hal-hal yang termasuk pencegahan antara lain:

  • Menggunakan pupuk kandang untuk mencegah kontaminasi biji gulma. Gunakan pupuk kandang yang telah matang.
  • Membersihkan lahan dari gulma sebelum memulai pebudidayaan.
  • Pencegahan dengan pengangkutan tanaman yang memiliki potensi untuk terjadinya pemindahan biji gulma.
  • Menyeleksi atau memisahkan biiji gulma yang mungkin ikut bercampur dengan benih atau aat-alat pertanian.

Pengendalian secara fisik/mekanis

Adalah mengendalikan gulma menggunakan alat-alat pertanian dengan cara kegiatan pengolahan tanah seperti menggenangi tanah, memangkas, menggunakan mulsa, atau membakar.

Pengendalian secara kimiawi

Hal ini tidak masuk dalam metode pengolahan organik. Hanya saja kita perlu mengetahui bagian ini. Cara mengendalikan gulma melalui jalur kimiawi artinya menggunakan herbisida.

Memang cara ini akan menghemat waktu dan tenaga akan tetapi memberikan dampak merugikan dalam penggunaan jangka panjang.

Kerugian yang terjadi antara lain resistensi, pergeseran gulma dominan, hingga gangguan kesehatan.

Organisatoris lain baca ini: Bakteri Fotosintetis: Pengertian, 5 Jenis Hingga Manfaat

Jenis Hewan Ternak Untuk Kebutuhan Organik

Hewan ternak adalah bagian yang memegang peranan penting dalam pertanian organik. Kontribusinya sangat penting yakni untuk memperbaiki pengelolaan sumber daya hayati, memperbaiiki dan menjaga kesuburan tanah.

Hewan ternak juga meningkatkan diversitas sistem usaha tani. Hubungan produksi ternak organik dengan tanah adalah untuk menciptakan hubungan yang harmonis hanya dengan memberi pakan berkualitas.

Persyaratan Umum Sertifikasi Ternak Organik

Produksi ternak dan produk ternak yang sesuai dengan pertanian organik harus mendapat perlakuan organik. sejak mereka lahir. Boleh juga membawa bibit ternak dari produksi konvensional jika tidak ada stok

Pemilihan pangan ternak juga harus menggunakan bahan organik. Ternak harus bebas stress dan sejahtera baik dalam kondisi kandang, penerangan alami, air minum, dan lainnya.

Mereka juga ahrus terpelihara kesehatannya dan peternak hendaknya mendukung serta memelihara kesehatan hewan ternak.

Untuk mengolah serta menangani produk organik asal ternak, peternak harus menggunakan bahan baku yang bersertifikat organik. Tidak mencampur atau terjadi kontaminasi dengan produk non organik mulai dari penerimaan bahan baku hingga hahsil akhir produk.

Peternak hendaknya menerapkan sistem manajemen organik untuk pengolahan organik beserta penanganannya.

Wajib ada Internal Control System untuk memastikan bahwa rantai pasok produksi organik telah mencapai standar termasuk pada peternak kecil.

Daftar Pustaka

1. Keanekaragaman Hayati, Pengertian dan Jenisnya

2. 3 Jenis Pengolahan Tanah dan Lahan Pertanian

3. Gulma dan Cara Menanggulanginya

4. PETERNAKAN ORGANIK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar