Pengkaderan Organisasi, Definisi dan Mekanisme

Pengkaderan Organisasi di Indonesia
sumber: jemberkab.go.id

Pengkaderan organisasi, ialah cara yang paling menjadi pilihan ketika suatu organisasi ingin bertumbuh, berkembang menjadi lebih baik, lebih bagus, bahkan sampai menjadi ORMAS besar pada bidangnya. Struktur Organisasi

Biasanya dalam kegiatan tersebut akan ada berbagai poin yang harus para peserta penuhi untuk mendapatkan nobat sebagai “kader yang terbaik” untuk ikut bertumbuh pada Organisasi yang mereka bidik.

Bacaan Lainnya

Terkesan seperti sedang mencari kerja, namun itulah yang namanya proses agar manusia terus bertumbuh dan terus belajar untuk menjadi insan yang terbaik pada bidang yang mereka geluti.

Nah, tapi ternyata dalam pengertiannya, kata “Pengkaderan” memiliki sinonim dengan arti yang tidak jauh beda, bahkan mungkin lebih lumrah terpakai dalam keseharian kita.

Jadi apa saja?

Sinonim “Pengkaderan” dalam Keseharian

Pengertian Pengkaderan Organisasi
sumber: dompetdhuafa.org

Ada beberapa sinonim yang memiliki pengertian yang tidak jauh terkait “Pengkaderan” dalam suatu Organisasi.

Yang mana beberapa kata ini lebih sering kita gunakan ketimbang dengan kata yang tadi. Ibaratnya lebih casual dan banyak yang lebih paham ketika menggunakan kata tersebut. Jadi, berikut kata-katanya:

  1. Bakal
    Untuk kata pertama memiliki makna sebagai orang yang sudah masuk ke tahap seleksi untuk masuk ke dalam suatu Organisasi.

    Meski begitu dalam kenyatannya, kata “bakal” ini biasanya menyiratkan untuk tidak memberitahu terlebih dahulu kepada rekan yang lain tentang siapa saja yang akan masuk ke dalam organisasi, dan bergabung untuk berproses.
  2. Calon
    Lalu kata kedua ini menyiratkan bahwasannya orang yang sudah mendaftar mereka lolos dan ada kemungkinan mereka akan diterima di Organisasi yang mereka maksud.

    Biasanya untuk menjadi “calon” mereka sudah lolos beberapa kriteria dalam Pengkaderan Organisasi termasuk sudah cukup paham terkait posisi yang mereka bidik dalam Organisasi tersebut.
  3. Kadet
    Ketiga ada “Kadet”. Dalam beberapa bidang untuk kata ini tidak jauh istilahnya dengan kata sebelumnya, yaitu calon.

    Yang mana untuk kemungkinan mereka lolos dalam Organisasi tersebut prosentasenya cukup besar. Tapi peluang tidak lolos pun juga ada meski prosentasenya tidak banyak.
  4. Kandidat
    Terakhir ada “Kandidat”. Untuk jenis kata ini biasanya digunakan untuk mereka yang memang sudah benar-benar peluang untuk masuk ke Organisasi sangat besar.

    Biasanya kata tersebut untuk menyebut seseorang yang ingin menduduki jabatan lebih tinggi dalam suatu Organisasi baik Formal maupun Non Formal.

    Sehingga suara dari para pendukung sangat berpengaruh sekali terhadap nasib mereka serta dengan beberapa Visi dan Misi yang mereka bawa.

    Contohnya : Kandidat Capres dan Cawapres, DPR, DPRD, DPD, dll

Organisatoris lain baca ini: 5 Susunan Metode Materi Pengkaderan

Kenapa harus ada pengkaderan

Tapi kenapa harus ada pengkaderan? Bukankah mencari orang-orang yang ada, kita yang sudah dekat mungkin, lebih mudah mengingat kita sudah tahu seluk beluk bahkan latar belakang mereka?

Pengkaderan Organisasi Indonesia
sumber: palbapang.bantulkab.go,id

Hal ini seperti kita ibaratkan seperti mencari pekerjaan di dunia persaingan kerja. Hal-hal seperti ini mungkin banyak digunakan oleh para HRD, dan sebagainya. Tapi pertanyaannya, kenapa mereka membuka lowongan kerja?

Dengan jabatan yang mungki orang disekitar mereka bisa handle dengan baik? Jawabannya adalah, membuka kesempatan kepada orang lain yang mungkin lebih niat dan mau untuk bertumbuh, berkembang bersama dalam mencapai suatu tujuan yang sama adalah hal yang tidak pernah salah.

Mungkin orang sekitar kita memang terlihat sangat percaya diri dan mampu, tapi ketika mereka ada struggle dan bahkan mematahkan semangatnya lalu mereka menyerah, mereka bisa melakukan itu kapan saja.

Berbeda dengan mereka yang memang niat dan sungguh-sungguh ingin bertumbuh, berkembang dalam mencapai Visi dan Misi yang sama.

Mau seperti apapun struggling-nya, susahnya, ketika itu ada jalan meski harus berjalan lambat mungkin dalam menyelesaikan permasalahan tapi pasti akan selesai. Mereka tidak akan mudah menyerah, se-gampang orang-orang mungkin yang ada di dekatmu, yang mungkin kamu anggap dapat diandalkan.

Jadi bukan hanya sebatas pengkaderan di dalamnya ada kriteria dan jobdesk yang harus mereka jalani ketika berada pada jabatan tersebut. Tapi lebih dari itu. Yakni ada dedikasi, effort, mau bertumbuh dan berkembang bersama menjadi anggota yang lebih baik.

Bagaimana cara melakukan Pengkaderan

Dalam pengkaderan perlu adanya kriteria dan syarat yang menjadi pertimbangan sebelum melakukan Pengkaderan Organisasi Indonesia.

Meski begitu, mencari kader dengan kriteria dan syarat yang sesuai saja tidak cukup. Tapi harus melihat dari segi sifat, sikap, dan karakter seseorang.

Untuk lebih jelasnya, berikut untuk listnya:

  1. List Jobdesk, Tanggungjawab yang Ada pada Jabatan
    Yang mana dalam jabatan satu dengan yang lain pasti memiliki jobdesk, tanggungjawab yang berbeda-beda.

    Hal ini juga akan selaras dengan pressure atau tekanan yang akan mereka dapatkan ketika berada pada jabatan tersebut.

    Contohnya dalam Pengkaderan di dunia kerja. Pastinya jabatan sebagai Administrasi akan berbeda dengan Accounting yang padahal jika kita lihat hampir tidak jauh berbeda.

    Namun, tekanan yang lebih besar akan ada pada mereka yang berada pada jabatan Accounting ketimbang Administrasi.

    Karena seorang Accounting harus memiliki sifat ketelitian yang tinggi, tepat, dan detail dalam hal masalah laporan keuangan suatu perusahaan secara global.

Lalu…

  1. Sifat dan Sikap atau pun Karakter yang Harus Dimiliki
    Hampir sama dengan sebelumnya, pada sikap dan sifat juga harus kamu pahami di jabatan yang akan terisi oleh para kader-kader baru.

    Karena kembali lagi, antara satu jabatan dengan yang lain memiliki sifat, sikap yang berbeda bahkan bertolak belakang.

    Misalnya adalah jabatan sebagai seorang videografer dan seorang talent dalam membuat suatu konten untuk video dari perusahaan.

    Sifat yang mereka miliki sangat berbeda jauh. Yang mana untuk Videografer biasanya mereka memiliki sikap yang lebih detail, imajinatif, dan lainnya.

    Sedangkan untuk seorang talent, mereka harus memiliki sifat yang ekstrovert, dapat merepresentasikan image perusahaan lewat diri mereka mulai dari cara berbicara, pakaian, dan sebagainya.

    Tidak jarang juga mereka harus bersikap easy going. Dengan tujuan agar audience yang mereka bidik tidak merasa bosan apalagi enggan untuk play Video yang akan terunggah nantinya.
  2. Latar Belakang
    Entah dalam Organisasi apapun baik basic-nya adalah Formal atau pun Non Formal, latar belakang atau pun pengalaman juga kadang menjadi hal yang krusial juga untuk kamu diskusikan.

    Apalagi di era sekarang, yang mana untuk mengerti hal tersebut beberapa pihak seperti HRD dan sebagainya, melihat “CV ke-2” dari portofolio yang mungkin dikirimkan oleh para kandidat. Hal ini bisa dari jejak digital.

    Paling mudahnya adalah melihat dari akun media sosial para kandidat. Tujuannya adalah mencari tahu, apakah mereka pernah melakukan pelanggaran dalam dunia digital, dan lainnya.

Tiga hal ini yang mungkin dapat kamu pertimbangkan dalam memilih kader yang cocok sesuai dengan jabatan yang ada.

Dengan mengidentifikasikan 3 hal tersebut, diharapkan kamu bisa lebih mudah dan cepat dalam mengambil keputusan, utamanya memilih kandidat yang terpilih

Membuat Jadwal dan Materi Pengkaderan

Materi dan Mekanisme Pengkaderan Organisasi
sumber: muhammadiyah.or.id

Untuk membuat Jadwal dan materi untuk Pengkaderan, biasanya Organisasi Indonesia baik basis Formal dan Non Formal mencari waktu yang pas untuk dapat menyampaikan materi kepada calon Kader.

Lebih tepatnya untuk menentukan jadwal biasanya menimbang beberapa hal ini:

  1. Dari Efektivitas Hari
    Biasanya untuk menimbang ini tim panitia Pengkaderan akan melihat hari mana yang efektif untuk melaksanakan materi Pengkaderan.

    Rata-rata memilih waktu pada hari yang tidak terlalu padat dari segi kegiatan keseharian, entah di pertengahan weekdays atau pun hari libur.
  2. Dari Segi Pemateri
    Utamanya dari segi kesibukannya. Dan hal tersebut biasanya akan tersesuaikan dengan jadwal mereka yang tidak terlalu padat.

    Hal ini biasanya berakar dari berfikiran agar dapat memberikan materi semaksimal mungkin dengan bahasa yang mudah terserap dengan konsep yang sudah mereka buat.

    Pun juga dengan persiapan mental serta fisik dari pemateri. Apalagi dengan cuaca yang kadang tidak menentu, mau tidak mau harus mempersiapkan semuanya maksimal agar perjalanan menuju tempat untuk mengisi materi berjalan lancar.
  3. Tempat Acara Pemberian Materi
    Jadwal untuk pemberian materi Pengkaderan Organisasi Indonesia juga menyangkut soal tempat yang akan dgunakan.

    Juga biasanya akan menyesuaikan dengan kapasitas peserta yang akan hadir serta berpartisipasi dalam acara tersebut.

    Kenyamanan juga biasanya jadi pertimbangan dalam mencari tempat, juga fasilitas yang ditawarkan untuk keberlangsungan acara.

Organisatoris lain baca ini: Dinamika Management Konflik

Untuk segi materi biasanya mempertimbangkan beberapa hal ini:

  1. Mencakup Segala Materi yang Dibutuhkan
    Mulai dari poin sejarah, Visi dan Misi, Pengenalan Organisasi, hingga memberdebatkan suatu isu publik yang sedang ramai menjadi perbincangan baik di media sosial, dan sebagainya.

    Hal ini biasanya agar para peserta dapat mengenal lebih dekat terkait Organisasi Pengkaderan Indonesia, dan membangun critical thinking.
  2. Pelatihan yang Akan Terlaksana
    Setelah pemberian materi biasanya langkah selanjutnya adalah pelatihan yang akan ada untuk para calon kandidat.

    Mulai dari jenis pelatihannya, sampai durasi pelatihan yang ditentukan. Makanya hal ini juga sangat penting di diskusikan ketika akan melaksanakan Pematerian untuk para Kandidat Calon Organisasi dari Pengkaderan Indonesia baik basis Formal maupun Non-Formal.

Mekanisme Pengkaderan

Layaknya seperti pencari kerja, ada mekanisme yang harus para Calon Kader Organisasi lewati untuk bisa lolos dan memang sanggup untuk menjalankan beragam amanah yang akan mereka emban.

Beberapa mekanismenya antara lain:

  1. Seleksi Secara Umum
    Biasanya untuk seleksi ini para Calon Kandidat akan mendapati harus memenuhi beberapa berkas administrasi yang nantinya akan terseleksi dengan ketat dan adil sebelum adanya pengumuman.

    Biasanya antara Organisasi satu dengan lain akan berbeda untuk seleksi administrasi umumnya. Oleh karena itu, kamu wajib untuk lebih teliti dan detail, agar bisa lolos dengan mulus.
  2. Seleksi Wawancara
    Kedua adalah masalah seleksi wawancara. Ini biasanya bertujuan untuk mengerti karakter kamu sebenarnya.

    Bagaimana nanti kamu dapat memecahkan masalah dengan baik lewat dari cara bicaramu, gesture tubuh kamu, hingga penampilan kamu, apakah rapi, berantakan, atau lainnya.

    Untuk ini kamu biasakan untuk berbicara di depan cermin sebelum melaksanakan seleksi wawancara.

    Yang mana tujuannya adalah agar kamu dapat meminimalisir rasa “gerogi” kamu, tidak siap kamu, dan rasa gugup kamu di depan orang yang akan menseleksi kamu.
  3. Seleksi Tertulis
    Namun sebelum adanya seleksi wawancara, kamu para Calon Pengkaderan baik itu Organisasi Indonesia basis Formal maupun Non-Formal, kamu harus mempersiapkan seleksi ini terlebih dahulu.

    Tes tulis biasanya bertujuan untuk memberikan gambaran bahwa kamu cukup mengerti dan paham terkait memecahkan masalah dengan baik, termasuk merepresentasikan tentang karakter diri kamu.

    Betul, karena dengan kemajuan teknologi yang ada serta ilmu pengetahuan yang juga semakin maju, hal demikian dapat teridentifikasi dengan valid, sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada.

Kesimpulan

Intinya dalam masa Pengkaderan dalam Organisasi Indonesia basis Formal maupun Non Formal, ada sistem yang memang sudah terancang sedemikian rupa dalam mencari Kader yang baik untuk Organisasi dapat lebih maju.

Tidak heran jika kemudian sistem atau mekanisme yang ada tetap eksis, dan terus dilestarikan dalam mencari Kandidat.

Organisatoris lain baca ini: Management perubahan dan motivasi

Oleh karenanya untuk kamu yang mungkin sedang mengincar jabatan pada Organisasi yang kamu inginkan, wajib hukumnya untuk mengerti mekanisme yang mereka miliki dalam perseleksian.

Sehingga kamu dapat lebih mengerti dan tahu bagaimana trik-trik agar kamu mudah lolos di sana, dan bisa berproses, bertumbuh, berkembang menjadi bagian daripada Organisasi tersebut.

sumber:

  1. muhammadiyah.or.id
  2. pakdosen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *