Perbedaan HMI DIPO dan MPO: Tugas dan Wewenang

Perbedaan HMI DIPO dan MPO
HMI adalah (Foto: mudanews.com)

Perbedaan HMI DIPO dan MPO. Dua fenomena yang kala itu membuat semua orang tidak menyangka, namun ada kelegaan masing-masing. Terutama bagi mereka yang menjadi korban daripada rezim pemerintah kala itu. Berikut ulasan tentang tugas serta wewenang mereka. Ayu Maesaroh, Konsep Organisasi – organisasi.co.id

HMI atau yang sering terkenal dengan Himpunan Mahasiswa Islam, adalah salah satu organisasi besar yang ada di Indonesia, dengan beragam keeksistensian mereka di penjuru wilayah.

Bacaan Lainnya

Organisasi tersebut lahir pada tahun 1947, tepatnya pada tanggal 5 Februari. Dengan mencoba membangun organisasi yang menganut beberap prinsip atau pedoman.

Yakni terwujudnya insan akademis, pencipta, serta pengabdi, dengan bernafaskan islam. Serta bertanggungjawab agar dapat mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil, makmur.

Serta mendapatkan ridho dari Allah SWT. Organisasi tersebut kini bertempatan di sekretariat resmi yang ada di Jakarta. Meski demikian.

Dalam perjalanan sepak terjang dari HMI, terdapat sejarah yang kemudian membuat kubu tersebut berseteru di kala masa puncak daripada perpecahan tersebut.

Ialah terkait dengan perbedaan dari prinsip HMI DIPO dan MPO. Jadi, berikut untuk beberapa pembahasan selengkapnya:

HMI DIPO dan MPO

Istilah dua hal ini, awalnya baik-baik saja ketika kemudian terdapat kesalahpahaman mengenai tanggapan atas kebijakan pemerintah pada saat Orde baru.

Mengingat sejak dari awal, organisasi tersebut menjadi satu-satunya organisasi yang berani mengkritik atas beberapa kebijakan yang berlaku pada masa tersebut.

Dan entah apa yang menjadi latar belakang kenapa satu kubu memilih pro dengan rakyat. Akhirnya terpecahlah antara keduanya, dan berjalan sendiri-sendiri.

Ialah HMI DIPO serta yang kedua adalah HMI MPO. Bergerak sendiri, dengan tujuan dan titik poin masing-masing. Pun dengan tugas serta wewenang yang ada dan mereka emban.

Guna melancarkan kejayaan dari kedua kubu tersebut, terutama untuk kubu yang memang pro dengan pemerintah kala itu.

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa ulasan selengkapnya:

Definsi HMI DIPO

Perbedaan HMI DIPO dan MPO
Definisi HMI DIPO dan MPO (Foto: dictio.id)

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa HMI terbagi atas dua kubu. Yakni salah satunya adalah pro dengan pemerintah waktu itu.

HMI DIPO, adalah salah satu organisasi yang kala itu pro dengan pemerintah. Tidak heran kemudian mereka mendapatkan begitu banyak fasilitas mencukupi.

Ketika mereka akan melaksanakan beberapa kegiatan. Untuk nama dari hal tersebut, diambil karena sebagian dari beberapa anggota mereka.

Adalah orang-orang yang ada dalam kubu tersebut, rata-rata pengurus besar yang ada di Jalan Diponegoro. Hal itulah yang kemudian menjadi alasan kenapa mereka menggunakan nama tersebut.

Mengingat, kita sangat paham bagaimana orde baru pada masa kepresidenan Soeharto, sangatlah kejam di balik beberapa kebijakan yang mungkin ada baiknya untuk masyarakat kala itu.

Bahkan sudah tercatat ada berbagai peristiwa yang sampai sekarang, belum terpecahkan misterinya. Mulai dari aksi Petrus atau singkatan dari Penembakan Misterius, tersebut, sampai sekarang tidak ada kejelasan.

Organisatoris lain baca ini: Organisasi HMI

Pun terhadap keluarga korban tersebut, yang mana tidak mendapatkan kejelasan atas apa yang menimpa kepada korban. Kejelasan mengenai perbuatan apa yang mereka lakukan pun, tidak digubris sekalipun oleh pemerintah, sampai detik ini.

Kemudian beberapa peristiwa lain seperti keinginan Papua untuk merdeka kala itu, mendapat sambutan dengan berbagai perlakuan diskriminatif kepada warga Papua.

Salah satu hal yang sampai detik ini masih menjadi satu fenomena dan belum adanya penyelesaian, adalah masalah orang Papua yang hanya dapat menyaksikan tanah kelahiran mereka, terkeruk secara massal oleh orang Indonesia dengan suku lain.

Hal tersebut dengan alasan pada masa Orde baru, Soeharto melakukan berbagai strategi untuk mempertahankan Papua ke dalam wilayah Indonesia dengan “segala macam caranya”.

Sungguh mengerikan. Bahkan ketika kita mencoba memijakkan kaki di tanah Papua yang terdampak akan hal tersebut. Sangat miris jika kemudian melihat lubang penggalian yang tiada habis dan hentinya.

Tugas dan Wewenang HMI DIPO

Untuk tugas dan wewenang dari HMI DIPO tersebut, tidak tercantum dengan jelas bagaimananya. Yang digaris besarkan adalah permasalahan mereka yang pro dengan pemerintah pada masa orde baru.

Yang sudah dengan sangat jelas memberikan berbagai kekejaman terselubung di dalamnya. Bukankah hal tersebut seharusnya menjadi satu titik kritis dari sebuah organisasi, agar tujuan mensejahterakan bangsa Indonesia, dapat tercapai?

Pun dengan azas yang kemudian berganti menjadi pancasila. Padalah HMI secara umum, merupakan organisasi yang bernafaskan Islam, dengan memegang teguh pedoman ajaran Islam.

Tidak heran kemudian HMI DIPO mendapatkan fasilitas yang sangat luar biasa dari pemerintah, sehingga mereka eksis dengan apa yang menjadi pemikirannya.

Terlebih dengan berbagai rezim daripada zaman Orde Baru Soeharto, kepemimpinan yang mempunyai banyak sekali teka-teki, permasalahan. Yang mana sampai detik ini belum ada kejelasan apa-apa.

Utamanya mengenai keadilan untuk orang-orang yang menjadi keluarga korban, menuntut atas keadilan dengan bukti nyata yakni mengusut permasalahan yang terjadi pada korban tersebut.

HMI MPO Adalah

Seperti yang sudah terbahas sebelumnya, bahwasannya HMI terpecah menjadi 2 kubu, dan yang kedua adalah kubu dari HMI MPO sendiri.

Atau singkatan dari Majelis Penyelamat Organisasi. HMI di kubu tersebut merupakan pihak yang masih mempertahankan nilai awal dari organisasi HMI sendiri.

Tidak perduli adanya perbedaan paham antara HMI DIPO dan MPO, mereka masih bertekad untuk terus bernafaskan Islam sebagai pedoman.

Kemudian mengkritik berbagai kebijakan dari pemerintah yang mengarah kepada rezim yang tak memanusiakan manusia.

Bahkan keotoriterannya pun, mereka lawan dengan pemikiran kritisnya. Benar, HMI di pihak ini, mereka lebih bergerak kepada kritis bawah tanah.

Dengan menjadi salah satu pihak yang mengkritisi, HMI kubu tersebut membuat berbagai gerakan yang pada akhirnya membuahkan hasil kala itu.

Wewenang HMI MPO

Tugas HMI MPO (Foto: nasional.tempo.co)

Adapun tugas dan wewenang dari HMI MPO, yang mana mereka mengadakan berbagai kongres, untuk membuat sebuah struktur organisasi.

Agar nantinya berbagai aksi mereka dapat berjalan dengan lancar. Meski demikian, tidak selancar dari ekspektasi, bahkan realita.

Mengingat PB HMI kala itu, sebagian besar berada di Jl Diponegoro, yang otomatis mereka adalah orang-orang yang akan selalu berpihak kepada rezim dari pemerintah Orde Baru kala itu.

Hal tersebut tergambar ketika kemudian para aktivis berdialog dengan PB HMI yang ada di Jakarta, dengan memberikan pendapat mereka mengenai rezim daripada kebijakan pemerintah.

Namun, sayangnya antara harapan dengan kenyataan berbalik terbalik. PB HMI kala itu terlihat sangat meremehkan beragam pendapat dari para anggota mereka.

Sehingga kemudian, hal tersebut menjadi pemicu daripada perpecahan tersebut. Mengingat perbedaan paham yang akhirnya membuat keduanya enggan bersatu.

Hal Lainnya…

Serta tekad kuat dari HMI MPO untuk terus menjadi pihak yang mengkritisi berbagai kebijakan dari pemerintah. Hingga bukti konkret dari mereka pun terlaksana.

Dengan membuat dua lembaga organisasi, yang kemudian mendapatkan dukungan mengalir dari berbagai pihak yang ada.

Beberapa perkumpulan tersebut antara lain adalah FKMIJ atau singkatan dari Forum Komunikasi Mahasiswa Islam Jakarta. Serta LMMY, singkata dari Liga Mahasiswa Muslim Yogyakarta.

Keduanya bersinergi untuk membuat suatu gerakan agar dapat merubah berbagai hal mengenai kebijakan pemerintah, yang kiranya masih kurang pas dengan apa yang ada di kenyataan.

Puncak daripada aksi mereka, adalah menjadi satu-satunya organisasi mahasiswa, yang dapat menduduki gedung pemerintah.

Yang kemudian diikuti dengan beberapa mahasiswa dari Universitas lain. Hal tersebut pula yang menjadi alasan, daripada Soeharto mundur dari jabatan seorang Presiden Indonesia.

Dan akhirnya bergantilah dengan reformasi, yang ada secercah harapan, untuk Indonesia lebih baik, bangkit dari keterpurukan yang ada.

Organisatoris lain baca ini: 5 Metode Pada Susunan Materi Pengkaderan

Walaupun memang pada masa pemerintahan B.J Habibie (alm), berbagai polemik juga mencuat, sampai kepada pengunduran diri dari beliau kala itu, terjadi.

Meski demikian, rakyat Indonesia sangat paham bagaimana Beliau begitu kuat untuk memajukan Indonesia, dari segi kendaraan Udara, dengan inovasi serta berbagai ide untuk terus membuat Indonesia lebih maju.

Perbedaan HMI DIPO dan MPO

Terlepas dari hal tersebut, apa sebenarnya garis besar perbedaan daripada HMI DIPO dan MPO? Yang paling mencolok sebenarnya, adalah masalah perbedaan dari cara pandang mereka, terhadap sebuah kebijakan Orde baru kala itu.

Yang satu sangat pro dengan keputusan apapun dari pemerintah, sedangkan lainnya mengkritisi tuntas tanpa sisa, bahkan kritikan tersebut rasanya kurang, hingga berbuah sebuah aksi.

Kemudian dari sikap kedua kubu yang kala itu menjadi alasan perpecahan organisasi HMI tersebut. Ialah dengan HMI DIPO yang selalu meremehkan atas apa yang menjadi pendapat dari para anggota HMI MPO.

Padahal mereka adalah PB, dan tidak seharusnya demikian. Hal tersebut juga yang menjadikan tekad untuk berpisah, meski berada dalam satu nama, dengan aliran berbeda, yakni “HMI”.

Meski demikian, ada saat yang mana kemudian HMI bersatu kembali, dan bertekad untuk menjadi organisasi yang selalu bernafaskan atas agama Islam.

Serta menjadi organisasi yang kritis, agar dapat menjadi salah satu aspek, yang dapat mengubah peradaban kehidupan manusia, menjadi lebih baik lagi.

Untuk kapan dan kenapa akhinya menjadi kembali lagi, belum mendapati literatur yang akurat menjelaskan mengenai hal tersebut.

Penutup

Itulah beberapa pembahasan mengenai perbedaan HMI DIPO dan MPO. Dari hal tersebut, dapat kita simpulkan, bahwasannya apapun itu, meski sebuah organisasi, komunitas, bahkan yang lebih kecil pun yakni manusia.

Mereka dapat berbeda dan terpecah karena berbeda paham. Entah itu berbau negatif atau pun positif. Semua, mempunyai tujuan dan goals masing-masing.

Memiliki caranya sendiri untuk mengeksekusi hal yang dianggap sebagai goals tersebut. Seperti HMI DIPO dan MPO. Yang memilih untuk masing-masing kala itu.

Mengingat mereka mempunyai tujuan masing-masing, yang tidak dapat dilakukan oleh siapapun diantara mereka. Organisasi yang awalnya menjadi sangat besar pada masa orde baru kala itu.

Bisa mengalami konflik yang demikian. Bahkan, mungkin hal tersebut diluar dari ekspektasi orang-orang mungkin kala itu. Sungguh, begitu menyesakkan mungkin.

Namun, apalah daya, sebuah keputusan tidak dapat dicabut, apalagi tidak berlaku kembali. Rasanya akan sulit ketika seseorang atau suatu komunitas, mencoba untuk beradaptasi dengan orang atau anggota lain.

Yang berseberangan paham dengan mereka sendiri. Alhasil, masing-masing adalah jalan yang terbaik untuk kedua belah pihak, dengan konsekuensi masing-masing pula.

Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi.

Daftar Pustaka:

  1. id.wikipedia.og
  2. komsas-malang.hmi.or.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *