Sejarah lailatul qadar melandasi mengapa Muslim hingga sekarang ini senantiasa bersemangat beribadah. Sebab ada kemuliaan besar yang menanti jika seseorang mendapatkannya. Kupas tuntas hingga ketahui cara berikhtiar meraihnya berikut ini.
Awal Malam Lailatul Qadar
Malam Kemuliaan memiliki akar yang mendalam dalam Islam. Sejarah lailatul qadar merupakan latar belakangnya dan terjelaskan dalam Al-Quran. Ada juga hadis-hadis Rasulullah Saw. yang sahih.
Berdasarkan sejarah lailatul qadar, semasa ini adalah ketika Al-Quran pertama kali turun kepada baginda Nabi Muhammad Saw. Peristiwa ini tentunya terjadi dalam sepuluh malam terakhir bulan suci Ramadhan.
Pada malam tersebut, Rasulullah Saw. menerima wahyu pertama dari-Nya melalui malaikat Jibril. Ini menandai awal mula kenabian beliau. Al-Quran kemudian terus diturunkan secara bertahap selama 23 tahun ke depan.
Sejak saat itu, sejarah lailatul qodar mencatatnya sebagai maam yang penuh dengan kemurahan Allah Ta’ala. Umat Islam belajar untuk memperbanyak ibadah, dzikir, doa, dan memohon ampunan. Karena pahala amal baik berlipat ganda pada malam itu.
Dalam hadis shahih dari Bukhari dan Muslim, Aisyah r.a meriwayatkan bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda ini. ”Cari malam lailatul qodar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.”
Sedikit mengingat bersama bahwa malam-malam tersebut hanya ada pada bulan Ramadhan. Kapan pastinya malam itu tidak pernah ada yang tahu. Oleh karena itu, malam-malam ini berdasarkan sejarah lailatul qadar, Muslim berlomba-lomba meraih berkah dan ampunan.
Surah Al-Qadr (97:1-5) merupakan salah satu bukti sejarah lailatul qodar. Di mana Allah Ta’ala menyebutkan perbedaan malam itu daripada malam-malam lainnya. Dalam ayat tersebut, Allah SWT berfirman sebagai berikut.
“Inna anzalnahu fi lailatil qadr. Wa ma adraka ma lailatul qadr. Lailatul qadri khairum min alfi shahr. Tanazzalu almalā’ikatu war-ruhu fiha bi idhni rabbihim min kulli amr. Salamun hiya hatta matla’il fajr.”
Artinya yaitu: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
Organisatoris lain baca ini: Macam-Macam Kegiatan Positif Ini Bisa Dilakukan Selama Ramadhan
Riwayat Sejarah Lailatul Qadar Selanjutnya
Selanjutnya hadis yang terkait dengan sejarah lailatul qadar juga banyak menjadi bahan riwayat oleh para sahabat dan tercatat dalam kitab-kitab hadis yang telah memiliki anggapan sahih.
Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, istri Rasulullah SAW. Beliau berkata seperti di bawah ini.
“Rasulullah Saw.jika masuk pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, beliau menghidupkan malam, membangunkan keluarganya, dan berikhtiar lebih giat dalam ibadah.” (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan sejarah lailatul qodar, beliau Saw. menjalani awal malam Lailatul Qadar dengan terlibat dalam ibadah dengan lebih intens. Beliau memperbanyak dzikir, shalat, dan tilawah Al-Quran.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam juga mengajak para sahabatnya untuk memanfaatkan malam tersebut dengan melakukan ibadah dengan sungguh-sungguh, berdoa, memohon ampunan, dan bertaubat kepada Allah, Tuhan Yang Maha Pengampun..
Sejarah lailatul qodar dan bagaimana utusan-Nya menjalani malam tersebut. Itu memberikan inspirasi bagi umat Islam untuk memanfaatkan kesempatan berharga ini. Tentu dengan melakukan amal ibadah yang lebih banyak.
Malam seribu bulain ini juga merupakan momen penting yang memperkuat koneksi spiritual umat Islam dengan Allah Subhanahu wa ta’ala. Serta merupakan kesempatan untuk mendapatkan ampunan serta keberkahan yang besar.
Anjuran dalam Lailatul Qadar
Berdasarkan sejarah lailatul qodar sejak dahulu, berikut ini adalah beberapa anjuran aktivitas bagi para pencari malam kemuliaan.
- Memperbanyak Ibadah
Salah satu anjuran utamanya yakni memperbanyak ibadah. Melalui dzikir, salat, tilawah Al-Quran, dan berdoa dengan penuh kekhusyukan, umat Islam dapat mendekatkan diri kepada Allah-Nya dan memperoleh keberkahan yang besar.
- Menghidupkan Malam
Kemudian, Rasulullah Saw. menghidupkan ruh sejarah lailatul qodar dengan membangunkan keluarganya. Berikhtiar lebih giat dalam ibadah. Menghabiskan malam ini dengan melakukan amal ibadah yang lebih banyak dan berkesinambungan.
- Berdoa dan Memohon Ampunan
Riwayat sejarah lailatul qodar menunjukkan pada malam itu pintu-pintu rahmat-Nya terbuka lebar. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak berdoa, memohon ampunan, dan bertaubat kepada Allah Ta’ala.
Organisatoris lain baca ini: Ada Sejarah Menrarik Terkait Peradaban di Nusantara, Seputar Lombok Timur
- Membaca Al-Quran
Lalu membaca dan merenungkan ayat-ayat Al-Quran pada malam ini memiliki keutamaan yang besar. Rasulullah Saw. dan para sahabatnya seringkali memperbanyak tilawah Al-Quran pada waktu tersebut.
- Berbuat Baik dan Bersedekah
Selain ibadah yang bersifat vertikal (hubungan dengan Allah Azza wa jalla), umat Islam juga dianjurkan untuk melakukan amal kebaikan kepada sesama selama malam ini sebagaimana sejarah lailatul qodar.
Berbuat baik dan bersedekah kepada yang membutuhkan adalah salah satu cara untuk meraih keberkahan pada waktu berharga tersebut.
Melaksanakan anjuran-anjuran sesuai dengan inti sejarah lailatul qodar adalah cara bagi umat Islam untuk mendapatkan keberkahan, ampunan, dan rahmat Allah Subhanahu wa ta’ala.
Kesempatan ini sangat istimewa bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Juga berpeluang memperoleh pahala yang besar. Oleh karena itu, hendaklah umat Islam memanfaatkan malam lailatul qodar dengan sebaik-baiknya.
Tata Cara Shalat Malam Lailatul Qadar
Kita telah mengetahui lebih lanjut terkait sejarah malam lailatul qodar dan anjuran di dalamnya. Sekarang saatnya mempraktikkan ikhtiar mencari kemuliaan seribu bulan dengan memahami betul tata cara shalat khusus malam ini.
Shalat malam adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Termasuk pada malam lailatul qodar ini. Berikut adalah tata cara sholat malam pada Lailatul Qodar serta niat shalat tahajjud-nya.
- Niat shalat tahajjud
- Persiapan fisik dan mental
- Tahiyatul masjid
- Shalat tahajjud
- Membaca surah-surah pilihan
- Berdoa dan bertafakur
Tentunya ketika kita akan melakukan shalat apapun, pasti kita membutuhkan niat yang tepat. Selain harapannya sesuai dengan suri tauladan, Nabi Muhammad Saw.. Tapi juga membantu ibadah lebih khusyuk.
Sebagaimana dalam sejarah lailatul qodar, shalat malam biasanya memiliki niat yang khusus. Ada yang berpendapat shalat khusus pada 10 hari terakhir Ramadhan ini menyebutkan langsung tujuannya seperti berikut ini.
Ushalli sunnatan lailatul qadari rok’ataini imaaman, lillahi ta’ala. Artinya yakni ”Saya niat shalat sunnah lailatul qodar dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Kemudian ada juga yang bacaan niatnya sebagaimana di bawah ini.
Ushalli sunnatat tahajjudi rak’ataini lillahita’ala. Artinya yaitu ”Saya niat shalat sunnah tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Setiap muslim dapat memilih diantara kedua niat tersebut. Namun niat shalat tahajud yang pelaksanaannya pada malam mengandung sejarah lailatul qodar lebih lazim. Setelah berniat maka kita bisa melangsungkan dua demi dua rakaat hingga selesai.
Pastikan untuk menyiapkan diri secara fisik dan mental sebelum melaksanakan shalat malam ini. Sebab dalam konteks mengejar kemuliaan lailatul qodar, seseorang bisa melaksanakan lebih dari kebiasaannya. Semisal dari 2 ke 4, lanjut ke 8, dan seterusnya.
Ada juga yang apabila menunaikan shalat tahajjud di masjid. Muslim biasanya terlebih dahulu shalat tahiyatul masjid. Bentuk sunnah ketika memasuki ‘rumah Allah Ta’ala’. Tujuannya untuk melakukan penghormatan dan kesyukuran atas tempat ibadah yang suci.
Untuk niat shalat tahiyatul masjid, lazimnya Muslim membacakan ”Saya niat shalat tahiyatul masjid dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Sementara itu, urutan pelaksanaan shalat tahajjud setelahnya sesuai dengan shalat wajib. Mulai dari takbiratul ihram sampai salam. Berikutnya kita akan menemukan anjuran surah-surah pilihan hingga doa untuk melengkapi shalat tahajjud 10 malam terakhir.
Anjuran Bacaan Sholat Lailatul Qadar
Selain Surah Al-Qadr, ada beberapa surah lain yang merupakan anjuran dalam shalat malam. Seperti Surah Al-Mulk (Surah ke-67) dan Surah Al-Waqi’ah (Surah ke-56).
Surah Al-Mulk mengandung keutamaan besar dan membaca surah ini memberikan perlindungan dari siksa kubur. Surah Al-Waqi’ah memiliki keutamaan yang besar dan membaca surah ini membantu memperoleh rizki yang berlimpah.
Para ulama merekomendasikan pembacaan Surah Al-Mulk dan Surah Al-Waqi’ah dalam shalat malam karena kedua surah ini mengandung pengajaran tentang kekuasaan dan kebesaran Allah Ta’ala.
Sebagaimana harapan dari sejarah lailatul qodar agar manusia tidak sombong. Juga supaya manusia tergerak berlomba-lomba dalam kebaikan demi tujuan utama hidup. Yakni beribadah kepada-Nya dan menjadi hamba yang layak masuk ke surga-Nya.
Selain bacaan, seorang Muslim juga sangat diperkenankan memohon dengan doa selama lailatul qodar. Karena masa-masa ini merupakan momen penting untuk memintakan ampunan dan kemuliaan.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الأبْرَارِ
Doa tersebut contohnya, memiliki arti berikut. ”Wahai Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, serta wafatkanlah kami bersama orang-orang yang berbakti.”
Muslim yang membacanya tengah memohon ampunan dan mengutarakan untuk wafat dalam keadaan beriman. Ulama merekomendasikannya karena doa itu mengandung makna tawadhu’. Juga kesadaran bahwa manusia ialah lemah tanpa kuasa-Nya.
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Berikutnya doa di atas memiliki arti ini. ”Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaah, dan Engkau menyukai ampunan, maka maafkanlah aku.”
Doa ini menunjukkan permohonan kepada Allah Azza wa jalla agar menghendaki pengampunan dosa. Rasulullah Saw. juga menganjurkannya. Lazimnya sebagaimana sejarah lailatul qadar, doa ini hadir setelah shalat witir.
Organisatoris lain baca ini: Sudah Tahu Belum, Ada Tiga Adab Untuk Berbuka dan Tunaikan Sahur
Anjuran Lainnya
Tidak berhenti dengan bacaan surah pilihan dan doa, Muslim jua senantiasa mengingat-Nya dengan berdzikir. Adapun dzikir yang menjadi rekomendasi para ulama saat shalat malam tahajjud ataupun menghikmahi sejarah lailatul qadar. Berikut ini lafal dzikirnya.
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Artinya adalah, ”Allah Maha Suci, segala puji bagi Allah. Tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan Allah Maha Besar.”
Bcaan ini merupakan bentuk pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah Azza wa jalla. Para ulama merekomendasikan untuk mengingat-Nya dengan dzikir-dzikir yang sederhana namun penuh makna seperti di atas.
Rekomendasi bacaan-bacaan tersebut merupakan rangkuman dari Imam Nawawi, Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, Imam Al-Ghazali, dan ulama-ulama lainnnya. Tentunya, mereka juga merujuk kepada hadis-hadis Rasulullah Saw.
Demikian, dengan mengikuti anjuran maka umat Islam dapat memperoleh manfaatnya. Mulai dari hal peningkatan spiritual yang besar dalam menjalankan ibadah malam khususnya menghidupkan sejarah lailatul qodar.
Ibadah yang pelaksanaannya penuh keikhlasan dan khusyuk, dapat mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Harapannya dapat meraih ampunan, keberkahan, dan tentunya kemuliaan malam seribu bulan dari sejarah lailatul qodar.
Referensi
- Ramadan Belum Usai, Ketahuilah Sejarah Malam Lailatul Qadr, Malam Seribu Bulan oleh Dr. Lia dari MUI Jawa Timur
- Bacaan Shalat Tahajud Lailatul Qadr dari F. Firdaus dari Tirto
- Doa Malam Lailatul Qadr oleh M. A. Tuasikal dari Rumaysho