Catcalling bukanlah sesuatu yang baik bagi wanita, bentuk dan jenis panggilan maupun “pujian” terhadap perempuan dengan gaya tersebut merupakan sebuah pelecehan bagi wanita, apa pengertian dan bagaimana jenis?Waldan, Komunikasi -Organisasi.co.id
Tidak semua bentuk gestur badan dan wajah menggoda lawan jenis adalah pelecehan sesuai dengan kategori ini, namun yang pasti bahwa catcalling adalah pelecehan, ini kepastian yang mutlak.
Catcalling dalam bentang penjelasannya menarik pada rentang orientasi dan pada hal berikutnya, terutama merupakan sebuah bentuk pelecehan seksual secara superior.
Hal itu bukanlah kejadian biasa pada hakikatnya, meski hal ini merupakan sebuah kebiasaan yang telah “terterima” dengan alasan “sering terjadi”.
Pada sebagian perempuan maupun lelaki “menerima” pelecehan tersebut dengan pertimbangan dan dalil “biasa”, namun pada yang lainnya sangat terganggu dengan catcalling dan terutama bagi yang memiliki jenis kelamin perempuan.
Meski kejadian ini juga terjadi pada lelaki, tapi volumenya jauh lebih banyak pada wanita menjadi korban dari catcalling.
Argumentasi bahwa seseorang (wanita) memakai pakaian yang ketat maupun terbuka, bukanlah sebuah alibi untuk menciptakan kesan ambiguitas. Dari alasan melakukan catcalling.
Sebab secara objektif bahwa ini juga terjadi pada wanita yang sedang memakai jilbab. Entahlah jika kejadian serupa juga terjadi pada wanita yang bercadar.
Sebab yang mutlak secara total dari prilaku tersebut adalah “merendahkan” hak rasa nyaman orang lain”.
Pengertian dan Jenis Catcalling
Untuk lebih awal, kita memasuki pengertian dari catcalling itu sendiri, sebab dengan demikian, kita bisa mengenal bagaimana objektifikasi prilaku verbal dan non verbal tersebut.
Definisi Catcalling
Pengertian dari Catcalling adalah penggunaan kata, ungkapan (verbal) secara tidak senonoh, ekspresi verbal maupun non verbal yang terjadi pada area publik, seperti di mall, jalan umum, trotoar dan lain sebagainya (Hidayat dan Setyanto, 2020).
Catcalling dalam pengertian lain menurut Oxford Dictionary. Bahwa Catcalling adalah sebuah bentuk godaan berupa siulan, dan komentar yang bersifat seksual dari seorang lelaki kepada perempuan yang lewat dari hadapannya.
Dari pengertian tersebut, sangat jelas bahwa Catcalling merupakan sebuah bentuk panggilan, bisa seperti ini “swiit, swiit (siul) atau st – ssstt, maupun “dlak, dlak” (membunyikan lidah). bermaksud menggoda wanita.
Bentuk Pelecehan Jenis Ini
Dari beberapa pengertian yang telah terpaparkan sebelumnya, bahwa catcalling berupa verbal maupun non verbal.
Bentuk Verbal
Jenis verbal dari catcalling adalah ucapan, berbentuk:
- Pujian: “Hy, bokong kamu cantik”, “Hey cewek, bibirmu manis”
- Ajakan: “Hy, bisakah saya memegang jari manismu?”, “Hay cantik, daripada jalan kaki, mending ikut aku (mobil/motor atau berduaan)”
Bentuk Non Verbal (Gestur)
Lebih lanjut, selaind ari bentuk ajakan verbal, juga ada bentuk catcalling yang lain, dari yang sederhana hingga yang “binal” dan masuk sebagai sebuah bentuk pelecehan, yaitu:
- Melirik dengan “nafsu”: Curi-curi pandang secara normatif, itu biasa, akan tetapi jika proses mencuri pandang tersebut maupun terang-terangan dengan gaya yang lebih bernafsu, maka jenis dan bentuk tersebut masuk dalam kategori catcalling non verbal.
- Bersiul: Siulan maupun permainan lidah lainnya yang menghasilkan suara, bermaksud menggoda dan mencari perhatian lawan jenis.
- Gestur Binal: Selain melirik dan bersiul maka bentuk non verbal ini adalah dengan gestur yang “binal” seperti gerakan menggigit bibir bawah dengan gaya bernafsu.
- Kiss Vocal: Saya kira semua sudah paham apa yang kita maksud dengan kiss vokal, ya apalagi kalau bukan suara ciuman, cipokan dan sebagainya. seperti “Muuach”.
- Menghalangi Jalan: Seorang wanita yang berjalan lalu anda menghalangi alur jalannya bermaksud menggoda, termasuk dalam kategori catcalling. Meski pada perkembangannya, jenis ini sudah masuk dalam street harassement.
- Memegang Tangan: Meraih dan memagang tangan wanita, ini sudah lama menjadi kajian dari bentuk pelecehan hak asasi wanita. Meski demikian, jenis ini masuk dalam kategori Catcalling, jika mereka melakukan dengan maksud menggoda wanita.
- Mencolek maupun mencubit: ada juga hal lain yang menjadi bagian dari bentuk nonverbal catcalling adalah mencubit dan mencolek. Hampir sama dengan memegang tangan, namun cara ini lebih singkat.
Organisatoris lain baca ini: Mengatasi demam panggung
Dimana Saja
Setelah mengetahui beberapa masalah yang berhubungan dengan tindakan berupa catcalling, maka selanjutnya kita akan masuk, pada area mana saja kejadian catcalling tersebut?
Menjawab pertanyaan dimana saja sering terjadi maka ini akan menagrah ketempat, tentunya kejadian catcalling tidak berlaku dalam kamar ketika sedang berduaan.
Sebab narasi dan deskripsi catcalling adalah pemahanan pelecehan yang terjadi pada tempat terbuka, yang membungkam korban. Sebagai sebuah tindakan superior, yang terjadi dalam waktu yang relatif singkat.
Tempat Pertama, Fasilitas Umum
Jauh sebelum kita mengalami kemajuan teknologi mengglobal seperti sekarang ini, maka kejadian catcalling banyak terjadi dengan jenis secara langsung pada korban, yakni pada tempat umum.
Misalnya pada halte, jalan raya, pasar, mall dan sebagainya.
Tentunya banyak wanita yang pernah mengalami kejadian ini, sebagaimana pada pemaparan sebelum ini mengenai bentuk dan jenis pelecehan tersebut.
Tempat Kedua, Media Sosial
Bahkan jadian dan tidak pernah bertemu secara langsung, adalah kejadian yang bukan lagi menjadi fenomena tabuh saat ini.
Anda bisa membeli makanan tanpa mengetahui darimana makanan ini terbuat dan bagaimana bentuk wajah pembuatnya, adalah sesuatu yang hampir menjadi sebuah syarat membeli makanan secara online.
Dunia digital telah menggiring kita pada zaman ini. Hampir semua aktifitas bisa kita lakukan dengan media seluler.
Termasuk pelecehan juga, sering terjadi pada area media sosial ini. Pun berbentuk catcalling. Sehingga jangan heran, jika anda memasang foto anda yang cantik maupun unggahan video atau foto yang cantik/seksis.
Biasanya mereka yang memiliki prilaku dan kebiasaan menggoda akan melancarkan serangan catcalling dengan menggunakan akun asli maupun akun palsu.
Tidak ada perbedaan subjek akun palsu maupun real dari pelaku catcalling. Pada prinsipnya, prilaku tersebut ketika sampai pada tingkatan menggoda dan mengarah pada hal nafsu maupun seksual, maka itu tergolong dalam kategori Catcalling.
Jenis Hukuman Catcalling
Nah, buat kamu yang mengalami sebuah kejadian pelecehan jenis catcalling, belum menemukan secara spesifik mengenai cara untuk menghukum pelaku dengan hukum formal (undang-undang).
KUHP
Dalam kitab undang-undang hukum pidana (KUHP) menjelaskan pada pasal 281 – 303, perbuatan cabul dilakukan oleh lelaki maupun wanita yang telah menikah (284). Tindakan pemerkosaan (285). Membujuk berbuat cabul, untuk orang yang belum dewasa (dibawah umur) pasal 293.
Perbuatan “cabul” dalam KUHP diatur pada Pasal 289 sampai dengan Pasal 296. Pasal 290 KUHP misalnya menyatakan:
Dihukum penjara selama-lamanya tujuh tahun
- Barangsiapa melakukan perbuatan cabul dengan seseorang, padahal diketahuinya bahwa orang itu pingsan atau tidak berdaya.
- Barangsiapa melakukan perbuatan cabul dengan seseorang padahal diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya, bahwa umurnya belum lima belas tahun atau kalau umurnya tidak jelas, yang bersangkutan belum waktunya untuk dikawin.
- Barang siapa membujuk seseorang yang diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya bahwa umurnya belum lima belas tahun atau kalau umurnya tidak jelas yang bersangkutan belum waktunya untuk dikawin, untuk melakukan atau membiarkan dilakukannya perbuatan cabul atau bersetubuh di luar perkawinan dengan orang lain. (Sumber: Tempo)
Undang-Undang
UU N0 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Mengatur perlindungan dan hak bagi seorang tenaga kerja, yakni seorang tenaga kerja berhak atas perlindungan moral mereka.
Organisatoris lain baca ini: Mukaddimah ceramah agama Islam
Itu termuat pada pasal 86 ayau 1.
Tentunya dengan 2 dasar hukum tersebut, tidak secara jelas dalam melindungi korban dari pelecehan berupa catcalling.
Sebab dalam KUHP menjelaskan secara kontras bagaimana sebuah pelecehan berbentuk perbuatan cabul dan hal itu berupa “sentuhan fisik” maupun tindakan pemaksaan secara amoral seksual.
Sementara pada kasus catcalling, tidak selamanya dan memang pada umumnya adalah bukan berupa pemaksaan fisik secara langsung.
Kemudian pada pasal lainnya bahwa definisi cabul pada pelaku dan ataupun korban, dengan status telah menikah. Bagaimana bisa mendeteksi bahwa pelaku maupun korban merupakan seorang suami atau istri orang lain, sementara kejadian ini adalah pada tempat umum maupun pada media sosial.
Sisi lainnya pada UU No 13 Tahun 2003, tidak secara jelas menjabarkan mengenai perlindungan hak selain dari pekerja. Sebab undang-undang itu menjabarkan perlindungan para pekerja yang bekerja dalam ruang lingkup tempat kerja, dari bentuk-bentuk pelecehan.
Sementara kasus yang terjadi pada ruang yang pembaca sudah pahami pada area mana terjadinya.
Langkah Menghadapi Berbagai Jenis Catcalling
Mengingat hukum belum secara spesifik mengatur kasus ini, maka berikut beberapa tips yang harus anda lakukan menghadapi para catcaller (pelaku catcalling).
Hindari Jenis Perhiasan Agar Tidak Menjadi Korban Catcalling
Memakai perhiasan secara sederhana itu baik, namun jika menggunakannya dengan cara yang mencolok bisa menjadi salah satu jalan untuk memancing mereka.
Sehingga gunakanlah perhiasan yang kemungkinan besar tidak menstimulasi mereka menggoda anda.
Meskipun pada kenyataannya, bahwa banyak yang menjadi korban pelecehan ini pada wanita yang memakai pakaian/perhiasan yang baik.
Jangan Mengumpat
Mendapatkan perlakuan tidak nyaman tidak bermakna, harus membalas dengan cara yang kasar maupun mengumpat. Ingat anda sedang berada ditempat umum.
Takutnya saat anda mengumpat, justru ada yang merekam hal tersebut, sehingga simpati bukannya kepada anda, melainkan kepada pelaku yang tidak ada dalam rekaman.
Tegur secara baik
Tegas Menolak
Tegas menolak bukan berarti mengumpat. Jika maksudnya anda harus memberikan reaksi karena ketidak nyamanan tersebut, maka silahkan lakukan penolakan dengan cara yang lebih tegas.
Tatap Matanya
Ini lebih berani, sebab korban akan mengarahkan tatapan matanya kepada pelaku yang bersiul atau menggoda. Hanya saja, biasanya jika anda melakukan ini, kemungkinan dia akan bereaksi mengedipkan mata ataupun memainkan alis.
Nah kira-kira, apakah anda siap menghadapi jika dia berkedip maupun memainkan alis. Sebab yang kita takutkan, awalnya komplai dengan catcalling, justru tergoda karena kedipan matanya.
Berpura-pura Menelpon
Reaksi ini tidak secara langsung kepada pelaku, akan tetapi cara ini bisa menjadi sebuah cara untuk tidak menghiraukan bentuk godaan.
Namun dengan fasif ini bisa menjadi salah satu alternatif dalam menghadapi para fans dan penggoda anda dengan mengambil kesibukan-kesibukan seperti menelpon.
Demikian artikel mengenai catcalling, pengertian, tempat dan jenis serta bentuk. Juga bagaimana menghindari kejadian tidak nyaman tersebut. Semoga pada waktu mendatang segera ada aturan yang mengatur perlindungan hak terutama perempuan agar terhindar dari prilaku pelecehan.
Sumber: