Mukadimah Ceramah Agama Islam: 3 Contoh Teks

mukadimah ceramah agama islam

Sebagai seorang muslim kita sebaiknya mengerti Bahasa Arab walaupun hanya sedikit. Jadi ketika harus membacakan mukadimah ceramah agama Islam, kita menjadi nampak profesional dan benar-benar muslimin.Tika, Komunikasi Organisasi – organisasi.co.id

Mukadimah Dalam Ceramah Agama Islam

Ceramah adalah berbicara di hadapan umum untuk menyampaikan informasi maupun nasihat. Sebenarnya istilah ceramah ini tidak hanya menunjuk pada salah satu agama saja. Kita kerap mendengarkan ceramah dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya saja ketika rekan sekelas kita berkata, “Pak Guru kita hobinya ceramah.”

Bacaan Lainnya

Artinya di setiap pelajaran guru tersebut sering bercerita sekaligus memberi informasi atau justru memberi banyak nasihat.

Adapun sinonim dari ceramah adalah Khotbah. Ini adalah kegiatan penyampaian pesan. Isinya juga mengandung nasihat. Hanya saja untuk khotbah cenderung mengambil isi dari kitab-kitab suci.

Dalam sebuah ceramah yang bertemakan keagamaan, penceramah biasanya akan membagi teks ceramah menjadi tiga bagian besar yaitu pembukaan, isi, dan penutup.

Bahasa Arab dari pembukaan adalah Mukadimah. Berhubung agama Islam identik dengan bahasa Arab, maka pembukaan ceramahnya bernama Mukadimah.

Mukadimah dalam ceramah agama Islam akan berisi beberapa poin penting yang mana dapat berupa campuran bahasa Indonesia dengan Arab atau murni bahasa Arab saja. Simak kembali aturannya dalam artikel ini!

Organisatoris lain baca ini: Membuat Struktur Organisasi Excel dan Word: 8 Cara

Aturan Mukadimah dalam Pembukaan Ceramah Islam

Teks manual acara (Foto: sahabatnesia.com)

Mukadimah ceramah agama Islam merupakan hal penting dalam sebuah acara yang berbau islami. Jangan lupa jika dalam mukadimah harus mengandung beberapa bagian seperti:

Salam

Mengucapkan salam hukumnya sangat wajib. Jika dalam acara formal bertema nasional kita wajib mengucapkan “selamat pagi”, “selamat siang”, “selamat sore”, atau “selamat malam”, maka dalam mukadimah kita wajib mengucapkan salam yakni “Assalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh”.

Umumnya dan sebaiknya kita mengucapkan salam yang lengkap seperti itu. Walaupun demikian tidak salah juga jika kita hanya mengucap “Assalamu’alaikum”. Tapi tekankan bahwa semakin sempurna salam maka semakin baik karena di dalamnya terkandung doa.

Mengucapkan syukur

Sama halnya dengan pidato nasional yang selalu berisi ucapan syukur dalam pembukaannya, mukadimah pun demikian.

Ini merupakan hal yang umum ketika kita memanjatkan syukur atas datangnya hari ini dan atas kesempatan kita untuk dapat menghadiri acara islami tersebut.

Adapun ucapan syukur yang umum pada mukadimah adalah “Alhamdulillah”. Artinya adalah segala puji bagi Allah. Jika ingin mengucapkan versi lengkapnya pun akan semakin baik. Alhamdulillahirobbil’alamin.

Memanjatkan sholawat

Sebagai kaum muslim dan muslimin, kita mengetahui bagaimana Rasulullah sebagai Nabi terakhir selalu mendoakan kaumnya agar masuk surga. Beliau bahkan menjadi orang pertama yang menangis memikirkan umatnya dan nasib umatnya.

Sebab itulah kita juga sebaiknya memuji beliau dengan membaca sholawat. “Allahumma sholli ‘ala Muhammad.” Semoga sholawat serta salam selalu mengalir untuk Nabi Muhammad dan keluarganya serta sahabatnya.

‘Assholatuwassalamu’ala ashrofil anbiya i wal mursalin. Sayyidina wamaulana Muhammadin wa’ala alihi wasohbihi wasallam.’ Demikian kurang lebih versi lengkapnya.

Doa

Dalam mukadimah ceramah agama Islam, mengucap doa memang tidak wajib namun akan tetapi sebaiknya kita mengucapkannya. Doa awal ceramah atau pidato, tidak menjadi keharusan, namun bukan berarti tidak boleh dilakukan.

Adapun Doa yang paling umum untuk kita ucapkan dalam mukadimah (awal pidato) adalah “Robbana atina fiddun ya hasanah. Wafil a khiroti hasanah waqina ‘aza bannar”.

Ya Allah berikanlah kami keselamatan di dunia dan juga di akhirat.

Inilah kurang lebih aturan-aturan yang perlu ada dalam mukadimah ceramah agama Islam. Tentu akan lebih bak pula jika kita dapat menambahkan hadist maupun kutipan ayat suci Al Qur’an yang berkaitan dengan tema yang hendak kita sampaikan dalam ceramah.

Kenali pula perbedaan antara cerama, khutbah, dan dakwah.

Adakah Mukadimah dalam Agama Lain?

Secara bahasa, Mukadimah berasal dari Bahasa Arab. Artinya adalah pembukaan. Dalam agama lain tentu ada pembukaan di setiap ceramah mereka. Akan tetapi namanya bukan Mukadimah. Mereka menyebutnya pembukaan.

Bisakah teman-teman memahami arti dari penafsiran tersebut? Mukadimah dalam agama lain itu ada hanya saja namanya yang berbeda.

Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua adalah pembukaan. Untuk agama Hindu, mereka mengenal “Om Swastiastu” sebagai salam pembuka.

Demikian halnya dengan Buddha yang menyebut “Namo Budhaya” dalam pembukaan ceramah mereka.

Bahkan agama-agama lain juga mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam segala kegiatan mereka karena memang hal ini seakan menjadi kewajiban umat beragama untuk mengucap syukur kepada Tuhan.

Belum lagi dengan adanya doa akan menambah khidmadnya para pendengar untuk mendengarkan ceramah. Memang pada dasarnya ceramah yang berkaitan dengan unsur agama adalah untuk meningkatkan ketakwaan. Jadi isi dalam ceramah tersebut juga harus berkualitas dan mampu memotivasi keimanan seseorang.

Tidak sedikit orang yang memutuskan mendengarkan ceramah karena mereka butuh asupan energi dalam keimanan mereka. Itulah sebabnya penyampaiannya pun haruslah dengan semangat.

Contoh Mukadimah dalam Khutbah

Khutbah adalah ceramah yang bertujuan menambah ketakwaan. Di dalamnya mengandung ajakan untuk meningkatkan iman kepa Allah sekaligus berisi nasihat-nasihat.

Dalam islam, khutbah yang kita kenal adalah khutbah Jumat. Serelah mengucapkan salam, maka kemudian adzan dan lanjut dengan khutbah. Contoh mukadimahnya sebagai berikut:

innalhamdalillah nahmaduhu wanasta’inuhu wanastaghfiruru wana’udzubillahi min syururi anfusina wa sayyiati a’malina man yahdihillahu fala musolli lahu waman yudlil fala hadiya lahu. alhamdulillahi robbil ‘alamin.

Wawassoinal insana biwalidihi hamaltahu immuhu wahuna ‘ala wahni wafisoluhu fi ‘amini anisykur li waliwalidaika ilauualmasir. Asyhadu allaa i laa ha illallah. wa asyhadu anna Muhammadarrosulullah.

Assholatu wassalamu ‘ala ashrofil ambiyail mursalin. allahumma sholli ‘ala Muhammad. Wa ‘ala ali Muhammad.

Alhamdullillah tidak hentinya kita ucapkan segala puji bagi Allah dan semoga kita selalu dalam keadaan beriman dan bertakwa pada Allah.

Sholawat dan salam semoga selalu menjadi milik Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya hingga akhir jaman.

Allah subhanahu Wa ta’ala berfirman. “Kepada kalian orang yang beriman, bertakwalah hanya kepada Allah dengan benar-benar takwa. Janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan Islam”.

Firman Allah ini terkandung dalam surat Ali Imron ayat 102.

Jadi jika kita berbicara mengenai khutbah, hendaknya kita mencantumkan ayat Al Qur’an yang memberikan himbauan kepada umat Islam akan kebaikan.

Tidak hanya itu, dalam khutbah juga mengandung nasihat yang mengingatkan kaum muslim agar selalu berhati-hati dalam bertindak.

Organisatoris lain baca ini: Struktur Organisasi PT Sido Muncul: 2 Strategi

Teks Mukadimah di Pengajian

Sambutan acara khutbah (Foto: republika.co.id)

Mukadimah ceramah agama Islam tergantung dalam konteks yang ada. Jadi jika kita hendak berbicara dalam rangka pengajian, maka carilah doa atau hadist yang memperkuat konteks tersebut. Contohnya adalah sebagai berikut:

Assalamu’alaikum warohmatullah wabarokatuh

Robbisyrohlii shodrii wa yassirlii amrii

Wahlul ‘uqdatammillisaanii

Yafqohuu qoulii

Kaum muslimin dan muslimat Rohimakumullaah

Alhamdulillaah, maa syaa Allaah kita pada kesempatan ini masih memperoleh hidayah dari Allah untuk datang ke majelis ini.

In syaa Allah setiap detik dari waktu kita di sini bernilai ibadah. Aamiin. Karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang mau belajar.

Allaahumma sholli wasallim tasliima. Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad Wa ‘alaa aali Muhammad.

Semoga Allah limpahkan keselamatan bagi Nabi Muhammad, teman-teman, serta para kaumnya. Aamiin.

Pada hari ini kita akan membahas Ilmu Fiqih mengenai Tayammum, Sholat Jama’, dan Sholat Qoshor. Semoga ini menambah wawasan kita dan semakin memperdalam kecintaan kita akan Islam.

Kurang lebIh seperti itulah mukadimah yang cocok dengan acara pengajian.

Bacaan Mukadimah dalam Acara Hari Besar Ummat Islam

Hari besar umat muslim ada cukup banyak. Mulai dari tahun baru Islam (1 Muharram), kelahiran Nabi Muhammad (12 Rabiul Awal), Isra’Mi’raj (27 Rajab), Idul Fitri (1 Syawal), dan Idul Adha (10 Dzulhijjah).

Di tengah-tengah bulan Ramadhan juga ada Nuzulul Qur’am (17 Ramadhan). Dari tanggal-tanggal tersebut, tentunya memiliki makna yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, bacaan mukadimah nya pun berbeda.

Contohnya dalam acara 1 Muharram, maka fokus kita adalah menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam sisi keagamaan maupun sisi spiritual lainnya semua harus lebih baik.

Untuk itulah kita akan mempersiapkan doa maupun firman Allah yang berkaitan dengan hal ini. Setelah ucapan salam dan sambutan dalam bahasa Arab, kita akan mencantumkan doa awal tahun yang berbunyi,

Ya Allah Engkaulah yang abadi, kekal, dan awal. Engkaulah pintu harapan yang memiliki karunia yang besar dan kemurahan yang besar.

Tahun baru ini telah tiba. Aku berlindung hanya padaMu dari godaan syetan dan para pengikutnya di tahun ini. Aku pun mengharapkan pertolonganMu untuk menghindari nafsu yang mengajakku untuk bertindak jahat.

Hanya kepadaMu aku memohon bimbingan sehingga aktivitas harianku mendekatkanku pada rahmat Mu wahai Allah Sang Pemilik Kemuliaan dan Kebesaran.

Contoh mukadimah Isra’ Mi’raj

Sebelumnya kita telah membahas mengenai mukadimah yang cocok untuk tahun baru Islam. Kini kita mencoba membuat mukadimah untuk acara Isra’Mi’raj.

Setelah mengucap salam dan membuka acara, sebaiknya kita mencantumkan doa atau hadist dan lainnya yang terkait dengan Isra’ Mi’raj.

Contohnya membacakan surat Al Isra ayat 1. Surat ini menceritakan bagaimana perjalanan Nabi Muhammad SAW menuju ke sidhratul Muntaha.

Bismillahirrohmanirrohim

Subhanallazi asro bi’abdihi laila minal masjidilharomi ilal masjidil aqsollazii barokna haulah. Innahu huwassamii’ul basiir.

Shodaqollahul’adzim.

Artinya adalah:

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Maha Suci bagi Allah yang telah membuat hambaNya melakukan perjalanan di suatu malam yaitu dari Masjid Haram ke Masjid Aqsa. Telah kami berkali sekelilingnya supaya Kami perlihatkan kepada mereka sebagian tanda-tanda dari kebesaran kami.

Maha Benar Allah dengan segala Firman Nya dan Dia lah yang Maha Agung.

Dari kedua contoh tersebut kita dapat menyimpulkan beberapa hal terkait mukadimah ceramah agama Islam.

  • Pahami acara yang berlangsung
  • Ucapkan salam
  • Ungkapkan rasa syukur
  • Berikan sholawat atas nabi Muhammad SAW
  • Panjatkan doa
  • Tambahkan ayat yang menunjang tema yang terkait

Penutup

Mukadimah pada ceramah agama Islam tidak sama dengan agama lain. Secara bahasa, Mukadimah adalah pembukaan. Artinya di dalam pembukaan tersebut mengandung kata sapaan, ucapan syukur, dan lainnya yang berkaitan dengan tema.

Dalam agama Islam, kita mengenal sebutan untuk para pendengar ceramah atau kita sebut dalam forum majelis Ta’lim. Arti kata Ta’lim adalah belajar.

Kita sebut mereka kaum muslimin dan muslimat sebagai pengganti kata hadirin.

Daftar Pustaka

Mengenal Dakwah, Tablig dan Khutbah: Pengertian & Perbedaannya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *