Tujuan Jawa Hokokai Adalah: 9 Bagan Pembentuk Organisasi

Tujuan terbentuknya Jawa Hokokai adalah
Sumber: Sejarah Indonesia

Jawa Hokokai merupakan organisasi yang terbentuk oleh bangsa Jepang pada 1 Maret 1944. Apasih maksud dari di bentuknya organisasi ini? Yuk pahami sejarah dan tujuan organisasi Jawa Hokokai berikut ini. ~Trias Politika

Anissa

Bacaan Lainnya

Jawa Hokokai atau Gerakan Kebangkitan Jawa secara resmi di bentuk oleh pemerintahan Jepang, tepatnya pada masa penjajahan Jepang di Indonesia.

Tujuan Jawa Hokokai di bentuk oleh pemerintahan Jepang adalah untuk mengajak masyarakat Jawa agar membangkitkan diri.

Dengan sungguh-sungguh kepada pemerintahan Jepang yang pada masa itu terjebak oleh sekutu.

Organisasi ini berdiri atas dasar Model Asosiasi Asistensi untuk Pemerintahan Kekaisaran di Jepang. Selain itu,

Jawa Hokokai juga untuk mengumpulkan kekuatan rakyat Indonesia di masa kebangkitannya.

Definisi Jawa Hokokai

Di ketahui, Jepang merancang pembentukan organisasi baru setelah poetra yakni Jawa Hokokai. Di organisasi ini, tidak hanya masyarakat Jawa saja yang dapat bergabung, melainkan mencakup seluruh golongan.

Tahun 1944 Panglima Tentara Ke 16 bernama Jendral Kumakici Harada mencetuskan terbentuknya organisasi Jawa Hokokai atau Himpunan Kebaktian Jawa.

Jawa Hokokai adalah suatu organisasi yang di bentuk oleh pemerintahan Jepang yang bertujuan untuk menumbuhkan kekuatan rakyat Indonesia di masa kebangkitan.

Organisasi ini didirikan oleh pemerintah Jepang tepatnya setelah mendengar pendapat dari Empat Serangkai.

Adapun, alasan pemerintah Jepang mendirikan organisasi dan membentuk badan baru yakni karena semakin hebatnya Perang Asia Timur Raya sehingga di butuhkan segala persatuan rakyat.

Dasar atas pembentukan organisasi ini adalah hoko seishin (semangat kebangkitan) yang mencakup tiga dasar.

Di antaranya adalah dasar mengorbankan diri, dasar mempertebal rasa persaudaraan, dan melaksanakan sesuatu dengan bukti.

Tidak sama dengan organisasi Poetera yang berdiri sebelumnya, Organisasi Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa tidak memasukkan unsur pejabat Jepang di dalamnya.

Organisasi ini mencakup seluruh pimpinan, yaitu pimpinan pribumi dan kelompok etnis lainnya (Cina, India dan Arab).

Organisatoris lain baca ini: Jenis Organisasi Pemuda: 4 Jenis dan Kiat Memajukan Daerah

Pencetus Utama Organisasi Jawa Hokokai

Pencetus organisasi jawa hokokai adalah
Sumber: Wikipedia

Sebelum mengetahui tujuan Jawa Hokokai, ada baiknya mengenal lebih dahulu siapa pencetus utama organisasi Jawa Hokokai. Perlu di ketahui, pencetus utama organisasi Jawa Hokokai tidak lain adalah tokoh Jepang.

Panglima Tentara XVI Kumakici Harada merupakan tokoh utama yang menyatakan berdirinya organisasi Jawa Hokokai atau Himpunan Kebaktian Jawa.

Alasan utama di dirikannya Himpunan Kebaktian Jawa adalah semakin hebatnya perang yang berlangsung saat itu.

Sehingga di butuhkan tenaga rakyat yang lebih kuat, baik lahir maupun batin.

Dengan didirikannya organisasi yang dapat menggerakan rakyat dengan luas, para pemimpin bangsa Indonesia juga turut menanamkan semangat nasionalisme ke hati masyarakat Indonesia.

Pimpinan pusat Jawa Hokokai atau Himpunan Kebaktian Jawa di pimpin langsung oleh gunseikan, sedangkan posisi penasehat di pegang oleh Ir. Soekarno dan Hasyim Asyari.

Organisasi Jawa Hokokai ini sendiri merupakan sebuah organisasi yang anggotanya terdiri dari beragam hokokai (himpunan kebaktian) sesuai pada bidang profesinya.

Organisasi ini juga mempunyai anggota istimewa yaitu Keimin Bunka Shidhoso dan Fujinkai.

Dalam usahanya membantu memenangkan perang, organisasi Jawa Hokokai telah berusaha sekuat tenaga dan memobilisasi potensi sosial ekonomi.

Seperti penarikan hasil bumi sesuai pada target yang telah di tentukan.

Hasil bumi ini di maksudkan untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan para tentara Jepang di masa perang. Dan sebaliknya, penarikan hasil bumi yang di lakukan semakin menyengsarakan rakyat.

Organisasi ini hanya berdiri di Pulau Jawa saja, di Pulau Sumatera organisasi seperti ini sangat sulit untuk didirikin.

Hal ini di sebabkan karena Sumatera mempunyai suku, bahasa, dan adat istiadat sendiri, sehingga sangat sulit di bentuk organisasi yang terpusat seperti organisasi ini.

Di luar Jawa, hanya ada organisasi lokal yang berada di tingkat daerah saja, golongan nasionalis yang berada di luar Jawa pun hampir sama sekali tidak mendapatkan wadah.

Organisatoris lain baca ini: Jenis Organisasi Pemuda: 4 Jenis dan Kiat Memajukan Daerah

Tujuan Dari Organisasi Jawa Hokokai

Adanya tujuan jawa hokokai
Sumber: Media Indonesia

Pada tanggal 1 Maret 1944 didirikanlah organisasi tujuan Jawa Hokokai atau Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa.

Adapun, tujuan di bentuknya organisasi ini adalah untuk menghimpun segenap kekuatan di Jawa guna mempercepat kemenangan akhir sesuai dengan amanat Shaiko Shisikan.

Selain itu, pemerintah Jepang juga menyadari bahwa organisasi Poetera yang di bentuk sebelumnya lebih bermanfaat bagi pihak Indonesia.

Oleh sebab itu, Jepang akhirnya membentuk organisasi baru Jawa Hokokai ini.

Dengan tegas, pihak Jepang menyatakan Jawa Hokokai sebagai organisasi resmi pemerintah.

Dengan didirikannya organisasi ini, Empat Serangkai kemudian mengumumkan peleburan PUTERA dan beralih ke badan baru yang menyatakan “dengan itu tamatlah pula sejarah PUTERA! Ia TAMAT sebagai organisasi.”

Apabila puncak kepemimpinan Poetera sebelumnya di pegang oleh golongan nasionalis Indonesia, kepemimpinan organisasi Jawa Hokakai berada di tingkat pusat yakni di pegang oleh Gunseikan.

Kemudian, Bung Karno di lantik oleh Guseikan tepatnya pada tanggal 9 Maret sebagai ketua Jawa Hokokai.

Perlu di ketahui, kegiatan organisasi Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa sebagaimana di tuliskan pada anggaran dasarnya yaitu:

  1. Melakukan segala sesuatu dengan nyata dan ikhlas guna menyumbangkan segenap tenaga kepada pemerintah Jepang.
  2. Memimpin rakyat untuk dapat menyumbangkan segenap tenaga di dasarkan pada semangat persaudaraan antara segenap bangsa.
  3. Memperkuat pembelaan tanah air.

Adapun, anggota dari organisasi Himpunan kebaktian Rakyat yaitu bangsa pribumi, Jepang, dan etnis lain yang usianya 14 tahun.

Dari bangsa Jepang yang berkedudukan sebagai pegawai negeri serta orang-orang yang berasal dari berbagai kelompok profesi dapat mengikuti organisasi ini.

Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa merupakan organisasi pelaksana utama dalam bidang ekonomi yang meliputi pengerahan barang dan padi.

Di tahun 1945, seluruh kegiatan sektor pemerintah dalam bidang pergerakan dilaksanakan secara langsung oleh Jawa Hokokai.

Oleh karena itu, organisasi ini harus melakukan tugas secara nyata dan menjadi alat bagi kepentingan Jepang.

Pahlawan Indonesia Yang Termasuk Anggota Jawa Hokokai

Pahlawan berperan dalam jawa hokokai
Sumber: Kumparan

Jawa Hokokai merupakan sebuah organisasi kebangkitan masyarakat yang didirikan oleh pemerintah Jepang.

Tujuan Jawa Hokokai adalah untuk menghimpun segenap kekuatan rakyat pribumi dan etnis lain pada masa perang dunia II.

Berdasarkan Buku Sejarah 2, terdapat 2 pahlawan Indonesia yang termasuk dalam anggota Jawa Hokokai. Adapun, pahlawan Indonesia tersebut adalah Ir. Soekarno dan Hasyim Asyari.

Ir. Soekarno

Di ketahui, Bung Karno lahir di Kota Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901. Beliau merupakan presiden pertama pada periode 1945-1966.

Beliau mempunya peranan yang sangat penting dalam memerdekakan Negara Indonesia dari para penjajah.

Tanggal 1 Maret 1944 organsisasi Poetra di bubarkan dan di ganti menjadi organisasi Jawa Hokokai atau Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa.

Adapun, organisasi Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa ini di pimpin oleh Gunseikan dan Ir. Soekarno merupakan penasihat Utamanya.

Tugas organisasi ini adalah untuk menekankan loyalitas kepada penguasa, ikut sertanya pribumi dalam sistem pertahanan Jepang, dan menggerakan pembentukan brigade rakyat.

Pada tahun 1945, keterlibatan Ir. Soekarno dalam memerdekakan Indonesia semakin besar. Saat itu, Jepang semakin terdesak karena kekalahannya di Perang Dunia II.

Sehingga Jepa memberikan lebih banyak konsesi kepada para pemimpin di Indonesia.

Hasyim Asyari

Jepang mempunyai pernan penting dalam menggabungkan kekuatan nasionalis dan islam pada satu badan.

Pemerintah Jepang secara resmi mengangkat Bung Karno dan KH. Hasyim Asyari sebagai tokoh pembesar di organisasi Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa.

Jawa Hokokai adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh Jepang di masa kritisnya. Tujuan Jawa Hokokai adalah untuk memobilisasi pengabdian rakyat pribumi dan etnis lain pada penjajahan Belanda.

Dalam organisasi Jawa Hokokai, KH. Hasyim Asyari saat itu meminta kepada pemerintah Jepang untuk diijinkan membentuk barisan bersenjata sendiri.

Akhirnya, pemerintah Jepang menyetujuinya dan di resmikan pada tanggal 4 Desember 1944 dengan bernama Barisan Tentara Allah.

Perjuangan KH. Hasyim Asyari tidak pernah surut, meskipun kemerdekaan telah berhasil di raih oleh Indonesia, beliau terus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Sementara itu, KH. Hasyim Asyari juga merupakan pendiri organisasi islam di Indonesia yaitu NU yang melekat hingga saat ini.

Organisatoris lain baca ini: Ciri-ciri Gen X: Definisi, Pengaruh, dan Teknologi 2024

Bagan Organisasi Jawa Hokokai

Bagan dari tujuan organisasi jawa hokokai adalah
Sumber: Dimensi Indonesia

Organisasi Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa merupakan suatu organisasi bentukan Jepang yang didirikan setelah organisasi PUTERA.

Organisasi ini merupakan organisasi utama yang melaksanakan usaha dalam bidang ekonomi yaitu pengerahan barang dan padi.

Bahkan di tahun 1945, segala bentuk kegiatan pemerintahan pada bidang pengarahan di pegang penuh oleh organisasi ini.

Sama seperti yang di bahas sebelumnya, anggota organisasi ini berusia 14 tahun, baik bangsa Jepang atau bangsa Indonesia, dan pegawai negeri atau kelompok profesi lainnya.

Adapun guru-guru dan anggota istimewa yang ikut bergabung dalam organisasi ini antara lain:

  • Kyoiku Hokokai (Kebaktian Para Pendidik)
  • Izi Hokokai (Kebaktian Para Dokter)
  • Fujinkai (Organisasi Wanita)
  • Keimin Bunka Shidoso (Pusat Kebudayaan)
  • Boei Engokai (Tata Usaha Pembantu Prajurit Peta dan Heiho)
  • Hokokai (Perusahaan)

Sedangkan, untuk pengurus badan organisasi Jawa Hokokai adalah sebagai berikut:

  • Pemimpin Tertinggi (Hepburn: sousai, Kunrei-shiki: soosai)
  • Wakil Pemimpin Tertinggi (Hepburn: fukusōsai, Kunrei-shiki: huku soosai)
  • Penasehat (Kormon, Ir. Soekarno, Hasyim Asyari)
  • Pengurus Umum (Hepburn: joninsomu, Kunrei-shiki: zyoonin soomu)
  • Pengurus Umum Tetap (Hepburn: joninsomu, Kunrei-shiki: zyoonin soomu).
  • Pemimpin Tertinggi (Gunseikan)
  • Pemerintah Daerah (Syukocan)
  • Pemimpin Desa (Kuco)
  • Rukun Tetangga (Gumi Bangsa Jepang)

Organisasi Jawa Hokokai didirikan hingga ke rukun tetangga dengan tujuan untuk menjangkau 10-20 keluarga.

Adapun, pengerahan tenaga rakyat program-program organisasi Jawa Hokokai adalah sebagai berikut.

  1. Melaksanakan dan menjalankan segala bentuk tindakan dengan nyata dan ikhlas demi kebaikan pemerintah Jepang
  2. Memimpin dan mengajak rakyat untuk dapat mengembangkan tenaganya berdasarkan semangat persaudaraan
  3. Memperkuat pembelaan tanah air Indonesia

Berdasarkan bagan di atas, di jelasakan bahwa pimpinan pusat di pegang penuh oleh Gunseikan.

Dengan kekuasaan paling banyak di pegang oleh bangsa Jepang, maka saat itu bangsa Indonesia sangat di rugikan.

Baik dari sektor ekonomi dan tenaga, banyak rakyat yang di manfaatkan demi kesejahteraan bangsa Jepang.

Kesimpulan

Organisasi Jawa Hokokai di buat dan di rancang atas dasar himpunan kebaktian yang di sesuaikan dengan bidang profesi.

Yang meliputi Kyoiku Hokokai atau nama lain dari kebaktian para pendidik guru-guru dan Izi Hokokai atau wadah kebaktian para dokter.

Terdapat juga anggota istimewa Keimin Bunka Shidosho atau Pusat Kebudayaan dan Fujinkai.

Singkatnya, tujuan organisasi Jawa Hokokai adalah hanya memanfaatkan rakyat pribumi untuk kepentingan pemerintah Jepang.

Yang tepatnya pada saat itu Jepang sedang mengalami kekalahan dalam perang dunia II.

Sumber:

  1. p2k.stekom.ac.id
  2. Buku Sejarah Untuk Kelas 2 SMA
  3. Buku Sejarah 2
  4. Buku Pedoman Umum Pelajar Sejarah Rangku
  5. Buku Bung Karno Sang Singa Podium
  6. Buku KH Hasyim Asyari Pengabdian Seorang Kyai 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *