Analisis model interaktif menjadi bagian dalam sebuah skripsi. Bagian tersebut sangat membantu kalian untuk menyusun model penelitian sehingga tujuan penelitian dapat tercapai melalui data yang valid. Penjelasan detailnya dapat kalian simak di artikel ini.
Literatur Ilmiah
Pentingnya Model Penelitian dalam Skripsi
Analisis model interaktif hanyalah satu dari sekian banyak model penelitian dalam skripsi. Perlunya model penelitian karena skripsi membutuhkan cara pengambilan serta pemgolahan data yang tepat.
Sugiyono, 2016 menjelaskan bahwa analisis interaktif adalah proses untuk mengumpulkan dan mengorganisir data dengan cara yang teratur.
Data itu diambil dari wawancara dan dokumentasi, yang kemudian disusun secara sistematis agar bisa diambil kesimpulan. Dengan cara ini, peneliti dan pembaca bisa lebih mudah memahami pokok dari penelitian yang dilakukan.
Model penelitian itu adalah cara yang dipakai peneliti untuk merancang sebuah penelitian dan skripsi. Dengan model penelitian, peneliti bisa mengumpulkan data secara ilmiah untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Sangat penting untuk menjalankan model penelitian secara sistematis, rasional, dan empiris agar hasilnya lebih akurat. Model penelitian ini bisa dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan metode yang digunakan: Penelitian deskriptif, Penelitian sejarah, dan Penelitian eksperimental.
Organisatoris lain juga baca ini: 11 Trik Memilih Teknik Pengumpulan Data yang Benar
Contoh Struktur dalam Model Penelitian
Ada beberapa contoh struktur model penelitian selain analisis model interaktif. Mereka adalah:
Model Pengembangan Borg and Gall
Ada beberapa contoh struktur model penelitian selain analisis model interaktif. Salah satunya adalah Model Pengembangan Borg and Gall.
Dalam model ini, peneliti mengikuti beberapa langkah untuk mengembangkan produk. Borg dan Gall adalah penemunya dan mereka juga merumuskan beberapa prosedur (Borg and Gall, 1979) yang meliputi:
- Penelitian dan informasi: mengumpulkan data awal untuk kaji pustaka, observasi kelas, identifikasi masalah, dan merangkum hasilnya.
- Pengumpulan: mengidentifikasi dan memeriksa keterampilan, merumuskan tujuan, serta melakukan uji coba skala kecil atau penilaian dari ahli.
- Perencanaan: menyiapkan materi pembelajaran, menyusun buku panduan, dan menyiapkan alat evaluasi.
- Uji coba lapangan awal: melakukan uji coba dengan jumlah subjek yang sedikit. Pengumpulan informasi di lakukan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner, sebelum melanjutkan ke pengumpulan data.
- Revisi produk utama: melakukan perbaikan pada produk utama.
- Uji coba lapangan utama: melakukan tes dengan jumlah sampel yang lebih besar.
- Revisi produk operasional: memperbaiki produk setelah menerima saran dan masukan dari uji coba lapangan utama.
- Uji coba lapangan operasional: melibatkan lebih banyak subjek uji.
- Revisi produk akhir: melakukan perbaikan pada produk akhir.
- Penyebaran dan implementasi: melaksanakan produk, melaporkan, dan memperluas produk dengan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk sosialisasi.
Model Pengembangan Dick And Carey
Fokus dari model ini adalah pada analisis desain pembelajaran. Terdapat 10 langkah yang harus di lakukan, antara lain:
- Analisis kebutuhan: untuk menentukan tujuan yang ingin di capai.
- Analisis pembelajaran: menyoroti masalah dengan melakukan uji coba di kelompok kecil.
- Analisis subjek uji: menerapkan pada subjek yang di uji.
- Merumuskan masalah: mencari tahu kekurangan dari analisis subjek uji.
- Mengembangkan instrumen penelitian: memperbaiki kesalahan dari analisis awal.
- Menyusun strategi pembelajaran: mencari strategi baru yang lebih efektif.
- Memilih bahan yang tepat: menambah referensi dan teori untuk memperbaiki proses pengambilan data.
- Melaksanakan evaluasi: melakukan uji coba kembali.
- Revisi: memperbaiki kekurangan yang ada.
- Evaluasi akhir: menyempurnakan hasil penelitian.
(Dick and Carey, 2015).
Model Four-D
Seperti namanya, model ini terdiri dari 4 tahap:
- Define: untuk mendefinisikan syarat-syarat pengembangan atau analisis kebutuhan. Setiap produk uji memiliki analisis yang berbeda.
Analisis ini bisa di lakukan melalui studi literatur. Menurut Thiagarajan, ada 5 kegiatan di tahap ini, yaitu: analisis awal, analisis pembelajar, analisis tugas, analisis konsep, dan penentuan tujuan instruksional.
- Develop: mencakup penilaian ahli dan pengujian pengembangan. Penilaian ahli adalah cara untuk menilai kelayakan desain produk, di lakukan oleh orang-orang yang berpengalaman.
Masukan dari mereka menjadi dasar untuk memperbaiki desain yang ada.
- Developmental testing: adalah kegiatan uji coba desain produk pada subjek uji yang sebenarnya. Di sini, peneliti akan mengumpulkan data dari responden, termasuk reaksi dan komentar mereka. Setelah itu, peneliti akan memperbaiki produk dan melakukan uji ulang hingga mendapatkan hasil yang efektif.
- Disseminate: tahap akhir yang terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pengujian validasi, pengemasan, serta difusi dan adopsi.
Organisatoris lain juga baca ini: Artikel Ilmiah: 10 Struktur dan Cara Pembuatan
Fungsi Model Penelitian
Analisis model interaktif merupakan model penelitian yang berfungsi untuk mengembangkan penelitian sebelumnya dan mencari pengetahuan maupun penemuan yang belum pernah ada atau belum di temukan dengan tema yang sama.
Selain itu juga untuk membuktikan sumber data yang ada apakah valid dan dapat di pertanggungjawabkan atau tidak.
Menurut Slamet (2022), fungsi model penelitian secara praktis mencakup beberapa hal sebagai berikut:
- Membantu peneliti dalam merancang dan menyelesaikan penelitian mereka. Dengan menggunakan model penelitian, peneliti dapat mengidentifikasi prioritas yang perlu di kerjakan, sehingga hasil penelitian menjadi lebih terstruktur.
- Menyelesaikan permasalahan yang mungkin di hadapi oleh calon peneliti lain atau pembaca. Model penelitian yang terorganisir akan memudahkan pembaca dalam memahami konteks dari penelitian tersebut.
- Meningkatkan pengetahuan dan teknologi demi memberikan manfaat bagi masyarakat. Model penelitian berfungsi untuk mengevaluasi kesalahan yang ada dan melakukan perbaikan.
- Memperjelas hasil penelitian. Dalam sebuah penelitian yang mendalam, data yang di gunakan haruslah kompleks dan mencakup banyak referensi, sehingga banyak aspek yang perlu di bahas. Tanpa adanya metode penelitian, peneliti akan kesulitan dalam menarik kesimpulan.
- Menyediakan alur penelitian yang jelas. Peneliti dapat memahami langkah-langkah yang perlu di ambil untuk mencapai tujuan penelitian mereka.
Jenis-jenis Model Penelitian
Perlu menjadi perhatian bersama bahwa adanya model penelitian ini, seorang peneliti bisa mendapatkan data secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu.
Namun perlu di garis bawahi model penelitian harus di jalankan secara sistematik, rasional dan empiris untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Lantas analisis model interaktif lebih cocok untuk jenis penelitian seperti apa?
Model Penelitian Kuantitatif
Kita sudah banyak membahas sebelumnya bahwa penelitian ini berbasis angka dan di olah dengan metode statistik. Data yang di kumpulkan di gunakan untuk menganalisis sampel dan populasi tertentu dengan alat ukur tertentu untuk membuktikan hipotesis.
Beberapa metode yang cocok untuk penelitian kuantitatif adalah:
- Metode Survei
Dalam metode survey terdapat pengamatan melalui wawancara atau kuesioner. Bertujuan agar peneliti dalam melakukan survei mendapatkan informasi tentang pendapat, karakteristik, perilaku, dan hubungan sebab akibat dalam populasi tertentu untuk menguji hipotesis.
Jika peneliti tidak teliti dalam pengambilan data, hasilnya bisa jadi bias.
- Metode Eksperimen
Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Caranya adalah dengan melakukan treatment dan menggunakan alat ukur yang sudah teruji.
Metode ini juga melibatkan kelas kontrol untuk membandingkan dengan kelompok eksperimen dan biasanya memakan waktu yang cukup lama.
Konseptual seperti ini dalam analisis interaktif, juga berguna untuk menggambarkan hubungan antara konsep atau variabel secara visual.
Model ini sering kali di gambarkan dalam bentuk diagram atau skema yang menunjukkan bagaimana variabel-variabel tertentu saling terkait. Ini membantu dalam merumuskan hipotesis dan merencanakan eksperimen.
Model Kualitatif
Jenis ini sering di gunakan untuk mengamati objek alamiah dengan instrumen yang valid. Pengumpulan data di lakukan secara kombinasi dengan analisis kualitatif untuk menghasilkan data yang lebih umum. Beberapa model yang cocok untuk penelitian ini antara lain:
- Etnografi
Penelitian ini fokus pada kelompok dan budaya tertentu. Cara pengambilan datanya adalah mengambil secara langsung melalui observasi dan wawancara.
- Studi Kasus
Tujuannya adalah untuk mengeksplorasi kejadian tertentu. Meskipun mengulas fakta, interaksi yang kuat antara peneliti dan subjek dapat mempengaruhi data yang di peroleh.
Contoh penerapannya adalah pada model matematis termasuk model regresi dan model statistik lainnya.
- Studi Dokumen
Dalam penelitian ini, subjek yang di teliti adalah dokumen seperti buku, surat kabar, film, dan naskah yang akan di analisis secara mendalam berdasarkan konteksnya.
- Pengamatan Alami
Tujuannya adalah untuk mengamati kelompok atau individu dalam berbagai situasi, misalnya meneliti sebuah kelompok.
Model Interaktif
Kemudian terakhir ada model interaktif. Secara umum dari kata interaktif saja sudah memberikan gambaran jika model ini bertumpu pada hasil data yang cara memperolehnya dengan menggali beragam informasi dari narasumber lewat interaksi yang sengaja di bangun oleh peneliti.
Dengan tujuan agar nantinya data yang peneliti dapatkan lebih obyektif, valid, dan sebagainya sesuai dengan hukum peraturan sikap para peneliti.
Kesimpulan
Analisis model interaktif dapat di pakai untuk jenis penelitian kuantitatif yang berfokus pada angka-angka. Dari beberapa jenis penelitian, peneitian kuantitatif cenderung membutuhkan interaksi dua arah.
Berbeda halnya dengan kualitatif beserta objek-objek pengamatannya yang berfokus pada perubahan subjek uji. Namun memang tidak menutup kemungkinan model interaktif juga berlaku pada wawancara yang di gunakan pada jenis penelitian kualitatif.
Bagi calon peneliti yang akan membuat skripsi sebaiknya kalian mengenali terlebih dahulu jenis penelitian yang akan kalian lakukan dan mulailah membuat struktur model penelitiannyaa agar lebih mudah dalam menyelesaikan skripsi kalian.
Model penelitian merupakan alat penting dalam proses ilmiah yang membantu peneliti dalam merancang, melaksanakan, dan menganalisis penelitian.
Dengan menggunakan model, peneliti dapat mengorganisir ide-ide mereka, merumuskan hipotesis yang dapat diuji, dan menghasilkan temuan yang dapat diandalkan.
Memahami berbagai jenis model penelitian dan bagaimana cara penerapannya akan meningkatkan kualitas dan ketepatan penelitian yang dilakukan.
Memanfaatkan model penelitian seperti analisis interaktif yang tepat, peneliti dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam dan kontribusi yang berarti dalam bidang ilmu pengetahuan yang mereka geluti.
Simak beberapa artikel lainnya yang dapat membantu kalian dalam memantapkan penyusunan skripsi secara sistematis maupun metode pengumpulan data yang sesuai dengan tema penelitian kalian.
Organisatoris lain juga baca ini: Analisis Pengumpulan Data Wawancara: Metode dan 4 Jenis
Sumber:
- ANALISIS KECENDERUNGAN METODOE PENELITIAN SKRIPSI MAHASISWA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNS, Suciati Sudarisman, Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS
- FAYRUS ABADI SLAMET, M.Pd, 2022, MODEL PENELITIAN PENGEMBANGAN (R n D), INSTITUT AGAMA ISLAM SUNAN KALIJOGO MALANG.
- Widya, LT, 2017, Metodologi Penelitian, Skripsi, Universitas Dinamika.