Contoh rancangan penelitian kuantitatif memberikan gambaran mengenai jenis penelitian ini secara detail. Untuk kalian yang berencana menggunakan jenis penelitian ini, simaklah artikel berikut sampai selesai.
Literatur Ilmiah
Fungsi dan Bentuk Data Kuantitatif
Sesuai namanya yaitu data kuantitatif, maka data tersebut berisikan angka-angka. Contoh rancangan penelitian kuantitatif umumnya berfokus pada pertanyaan “berapa”.
Entah itu berapa banyak, berapa sering, hingga berapa jumlah. Menurut Emzir (2009:28), maksud dari kuantitatif merupakan yang poin utamanya adalah paradigma postpositivist.
Maksudnya adalah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan adalah dengan melalui metode survey dan eksperimen. Hasil akhirnya berupa angka-angka.
Lalu apa saja bentuknya?
- Korelasi
Bentuk pertama adalah korelasi pada tahap evaluasi. Korelasi berguna dalam mendeteksi variasi faktor berdasarkan koefisien korelasi.
- Deskriptif
Bentuk kedua ini memadukan eksplorasi situasi sosial secara luas, mendalam, dan menyeluruh.
Tujuannya untuk menggambarkan fakta secara sistematis, faktual, dan cermat.
- Kausal Komparatif
Inilah bentuk ketiga dari data kuantitatif yang merupakan bantuan evaluasi untuk hubungan sebab-akibat.
Prosesnya melalui pencarian akibat dengan menyeleksi penyebab. Jadi peneliti akan engidentifikasi pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya lalu mencari penyebabnya.
- Komparatif
Sesuai namanya, bentuk ini cenderung untuk membandingkan dua variabel atau lebih. Bertujuan untuk memperdalam perbedaan dari beberapa peristiwa maupun situasi, program, dan lainnya.
Cara untuk menghitung hasilnya dapat dengan persamaan dan perbedaan dalam perencanaan, faktor pendukung hasil hingga pelaksanaannya.
- Eksperimen
Bertujuan untuk mencaritau keefektifan dari variabel eksperimen. Terdiri atas dua macam yaitu semu dan kenyataan.Bentuk semu untuk memperoleh informasi yang berupa perkiraan yang mana peneliti sulit untuk mengontrol hasil akhir.
Dalam contoh rancangan penelitian kuantitatif kalian akan lebih sering menemukan jenis eksperimen kenyataan.
Alasannya karena peneliti cenderung lebih menyukai sesuatu yang dapat mereka kontrol dengan cara memberikan perlakuan berbeda kepada satu atau lebih kelompok eksperimen.
Dengan demikian mereka dapat membandingkan hasilnya.
- Survei
Data kuantitatif membutuhkan bentuk ini apabila jumlah sampel uji besar dan luas. Cara pengumpulan datanya cukup dengan membagikan kuesioner.
- Inferensial
Bentuk terakhir adalah inferensial yang cenderung menghasilkan data yang lebih luas daripada sekedar kuantitatif.
Organisatoris lain juga baca ini: Model Analisis Interaktif: Konsep dan 3 Jenis dalam Penelitian
Teori dalam Pengolahan Data Kuantitatif
Contoh rancangan penelitian kuantitatif dapat kalian rancang sendiri sesuai dengan teori yang ada.
Pada konsepnya, data kuantitatif adalah data sistematis berisikan bagian dari fenomena-fenomena beserta kualitas antar hubungannya.
Banyak yang juga menyebut bahwa data tersebut adalah hasil investigasi dari kumpulan data. Untuk memperolehnya peneliti dapat menggunakan teknik statistik, matematika, maupun komputasi.
Namun sebagian besar memang menggunakan teknik statistik. Mereka menyusun kerangka kerja matematika lalu mengumpulkan teori yang berkorelasi dengan kuantitas yang hendak mereka cari.
Sugiyono (2009:14) menyebutkan bahwa penelitian kuantitatif merupakan penelitian atas dasar filsafat.
Penggunaannya untuk populasi tertentu dengan pengambilan data yang random dan analisis datanya menggunakan teknik statistika agar dapat menguji hipotesis.
Di sisi lain Emzir (2009:28) menyebutkan pengambilan data kuantitatif menggunakan pendekatan primer dengan strategi survey dan eksperimen.
Keduanya membutuhkan data statistik yang berfokus pada angka-angka.Bagaimana dengan teori para ahli lainnya?
- Creswell (1994)
Crosswell mengemukakan bahwa penelitian kuantitatif merupakan investigasi masalah sosial yang terdiri atas variabel-variabel.
Pengukurannya menggunakan angka lalu analisanya dengan prosedur statistik.
- Punch (1988)
Kedua adalah teori dari Punch yang menyatakan penelitian kuantitatif merupakan penelitian empiris dan data-datanya dapat dihitung.
Organisatoris lain juga baca ini: Kebijakan Pemerintah: Keberlanjuta yang Dilanjut dan Nawadosa
Jenis Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif
Hardani et al., 2020; Sukendra & Atmaja, 2020 menyebutkan beberapa jenis instrumen yang cocok untuk pengumpulan data kuantitatif.
Jika kalian menggunakannya dalam contoh rancangan penelitian kuantitatif, kalian dapat mencoba beberapa opsi berikut:
Kuesioner
Teknik pengumpulan pertama adalah dengan kuesioner karena kuesioner membantu mendapatkan data dengan reliabilitas dan validitas yang tinggi.
Teknik ini memiliki susunan pertanyaan yang berhubungan dengan topik penelitian sesuai yang peneliti kehendaki.
Melalui kuesioner maka pengumpulan data menjadi lebih mudah, cepat, dan ekonomis. Peneliti juga dapat mempelajari karakteristik, pengetahuan, sikap, serta perilaku dari subjek ujinya.
Untuk sampel uji berbeda tempat pun tidak menjadi masalah karena kuesioner saat ini dapat diberikan secara online.
Namun hasilnya belum tentu valid karena responden tidak dapat mendiskusikan pertanyaan penguji di waktu yang sama.
Wawancara
Jenis teknik kedua adalah wawancara. Mirip dengan kuesioner mengenai susunan pertanyaannya namun wawancara membutuhkan waktu yang lebih dan tidak dapat terjadi dalam satu waktu.
Wawancara juga kurang efektif bagi responden jarak jauh sekalipun saat ini telah banyak media canggih yang mendukungnya.
Hal itu karena peneliti tetap tidak dapat mengamati responden secara lebih dalam.
Observasi
Adalah teknik berupa pengamatan secara langsung. Kalian dapat memilih teknik ini untuk evaluasi aspek kognitif dan non-kognitif.
Jika kalian ingin membuat contoh rancangan penelitian kuantitatif dengan teknik observasi, maka pilihlah penelitian yang bersifat eksperimental.
Penelitian di laboratorium cocok dengab teknik ini karena membutuhkan evaluasi terhadap pengaruh antar variabel.
Namun dalam teknik observasi peneliti juga membutuhkan indikator-indikator yang dapat mmbuat penelitian terstruktur agar data tidak bias.
Peneliti juga membutuhkan akses untuk fokus pada perilaku subjek uji. Oleh sebab itu peneliti perlu fokus menetapkan objek yang akan diteliti lengkap dengan definisi operasionalnya.
Dari sinilah nantinya data primer dihasilkan melalui catatan-catatan pengamatan.
Organisatoris lain juga baca ini: Instrumen dalam Penelitian: 5 Jenis dan Definisi
Tools Pengolahan Data Kuantitatif
Contoh rancangan penelitian kuantitatif yang baik adalah yang memenuhi cara pengolahan data yang benar.
Tergantung dari jenis datanya apakah kuantitatif deksriptif atau bukan, namun jika merupakan data deskriptif maka teknik analisisnya juga teknik deskriptif.
Nantinya hasil akhir berupa informasi yang mudah dipahami dan memberi solusi. Hasil akhir yang berupa informasi ini juga nantinya akan menjadi kesimpulan.
Untuk teknik lainnya yaitu analisis kuantitatif merupakan teknik yang dapat dilakukan hanya jika seluruh data responden sudah ada. Caranya adalah dengan perhitungan statistik.
Contoh rancangan penelitian kuantitatif umumnya menggunakan teknik ini yang terbagi lagi menjadi:
- Statistik inferensial
Terdiri atas statistik parametris dan juga statistik non parametris. Menurut Sugiyono, teknik ini memang untuk jumlah populasi besar dengan sampel acak.
Metode statistik ini kerap kalian kenal dengan metode tradisional karena sudah cukup lama menjadi metode tradisi untuk sebuah penelitian.
Lanjut pada analisis data, kalian perlu mengenal beberapa teknik juga antara lain:
- Analisis Data Inferensial
Menggunakan teknik analisis statistik deskriptif yang menurut Sugiyono (2014) ini adalah salah satu metode untuk menganalisis data yang ada yanpa membuat kesimpulan yang umum.
Kalian akan menemukan nilai variabel independen dan dependennya. Bahkan melalui teknik ini peneliti dapat memberi deskripsi awal untuk setiap variabel dalam penelitian.
Dalam setiap variabelnya terdapat mean (rata-rata), nilai maksimum-minumum, dan standar deviasi (SD).
Pemaparannya dalam bentuk sebagai berikut:
- Visual
Dapat menggunakan diagram batang maupun lingkaran, polygon, kurva Scatter atau ogive, maupun pie chart.
- Tabel
Mencakup distribusi frekuensi dan tabulasi silang.
- Ukuran tendensi sentral
Mencakup mean (nilai rataan), median, dan modus.
- Ukuran letak
Dapat berupa kuartil, desil, persentil.
- Ukuran penyebaran data
Meliputi standar deviasi, mean deviasi, deviasi kuartil, varian, range dan lainnya.
Jika menggunakan metode olah data tersebut maka kalian hanya akan memaparkan angka-angka dari hasil pengolahan instrumen saja.
Justru itulah yang menarik minat pembaca karena lebih mudah dipahami. Akan tetapi itu hanya untuo mengelompokkan data.
Sehingga jika kalian ingin mengklasifikasikan data berdasar kelompok dengan interpretasi bermakna maka kalian dapat menggunakan:
- Analisis potret data yaitu dengan menghitung frekuensi nilai dalam suatu variabel.
- Analisis kecenderungan sentral data yaitu dengan menghitung nilai rata-rata (mean), median dan modus.
- Analisis variasi nilai untuk melihat sebaran nilai yang ada pada distribusi kesuluruhan variabel dari nilai tengahnya.Jika kalian mengambil populasi tanpa sampel maka menggunakan analisis variasi nilai dapat memberi hasil yang akurat.
Non parametrik juga berbeda dengan parametrik, harus ada beberapa syarat penentu hasilnya.
Jenis Data Kuantitatif
Lalu pada teknik analisis verifikatif. Teknik ini dapat menganalisis model serta mencari kebenaran hipotesis. Jika ingin lebih spesifik, kenali dulu jenis data kalian sebelum memilih.
- Korelasi
Mencakup korelasi nir jenjang, semi parsial, parsial, ganda, dan kanonik. Hal ini tidak terlalu rumit serumit sistem SPSS pada komputer.
- Komparasi
Terdiri dari Uji t (dengan 2 kelompok komparasi), analisis varian ANOVA, ANCOVA (Analysis of Covariance) MANOVA (Multivariate Analysis of Variance), maupun MANCOVA (Multivariate of Covariance).
Sebelum memilih sebaiknya kenali terlebih dahulu penggunaannya masing-masing. Ada yang berkaitan ataupun tidak berkaitan. Lebih jelasnya kalian perlu memahami kinerja SPSS.
- Regresi
Kalian dapat memilih regresi sederhana, model linier dan non linier, ganda, polinomial, patah, ganda binary, dan variabel dummy.
- Univariat
Khusus untuk jenis penelitian yang hanya memiliki satu variabel seperti penelitian deskriptif. Kalian juga bisa mencoba menerapkannya dalam penelitian terkontrol.
- Bivariat
Berkebalikan dengan univariat, bivariat fokus pada hubungan 2 variabel pokok, yaitu variabel bebas dan terikat.
- Multivariat
Untuk penelitian dengan banyak variabel dan kalian dapat memilih jalur, faktor, deskriminan, Principal Component, konikal, Cluster, MANOVA atau MANCOVA, dan hiloglinier.
Pada dasarnya mirip dengan bivariat hanya saja dalam variabelnya terdapat beberapa sub variabel lagi.
- Multivariat Gen-2
Lebih baru ada multivariat gen 2 mencakup LISREL (Linier Structural Relationship), AMOS (Analysis of Moment Structure), dan PLS (Partial Least Square).
Jadi sudahkah kalian menemukan contoh rancangan penelitian kuantitatif yang cocok bagi penelitian kalian?
Sumber:
- Abdullah, dkk, Metodelogi Penelitisn Kuantitatif, 2021, Yayasan Penerbit Muhammad Zaini, Aceh
- Djamas, D, 1999, Alat dan Teknik Pengumpulan Data Serta Analisis Data, UNP.
- Sahir, SA, 2021, Metodologi Penelitian, Universitas Medan Area