Rumus OLIRA merupakan salah satu cara untuk melakukan penjualan produk demi mendapatkan target milyaran rupiah.
Penulis: Abdul Haris, Master SEO
Dengan rumus berikut ini, maka milyaran rupiah bisa menjadi milik anda, setelah sukses berjualan pada media sosial. Kita yang hidup pada zaman milenial saat ini, harusnya menyambut persaingan dengan suka cita. Sebab banyak kemudahan yang kita bisa temukan.
Para internet marketer, hakikatnya sedang sibuk dengan proses memasarkan produk yang mereka miliki. Namun yang terjadi, tidak ada transaksi yang terjadi. Sehingga, semua percuma dan kembali dengan tangan kosong, hampa, serta parahnya membuat mereka patah semangat.
Akan tetapi Jangan berhenti, artikel ini akan membangkitkan semangat juang anda, dan merubah kerugian anda menjadi kenyataan keuntungan.
Contoh Cara Jualan Yang Salah Tanpa Rumus OLIRA
Untuk income yang milyaran, tidak harus dengan modal yang besar. Yakni Hanya membutuhkan kecerdasan dan strategi yang benar dalam melakukannya.
Contoh beberapa kesalahan saat jualan, yang sering kita lakukan, yakni:
- Beli Rumah Ini Tanpa Perantara. (Mas-mas, tetangga aku juga berkata begitu, bilangnya tanpa perantara. Apa bedanya mas dengan tetangga aku?)
- Rumah ini di jual dengan harga yang murah. (Sedikit menarik karena menggunakan kata murah, akan tetapi kalimatnya masih mengambang)
- Segera daftarkan anak anda di sekolah ini, hebat! (Terus hebatnya apa, kok ngaku-ngaku gitu hebatnya)
- Produk Mobil ini dikerjakan oleh perusahaan terkenal (Ya ialah, kalau bukan perusahaan, masa iya mobil menjadi produk rumahan?)
- Kripik Pisang, Harga Rp 5000,- (Sangat jujur, terima kasih mbaknya, harga itu sama dengan harga kripik pisang tetangga aku).
- Rental Mobil Murah, Rp 300.000,-/Hari (Mas, yang murah tuh kalau Rp 50.000,-, harga sama yang lain kok disebut murah).
- Jual Tanah SHM (Harus kan Mas, agar aman beli tanahnya maka mesti ada sertifikat hak miliknye).
Dari penjelasan tersebut, kita bisa melihat kalimat atau narasi menjual yang sangat umum dan normatif. Dan dalam kurung adalah respon yang kemungkinan menjadi jawaban dari pembeli. Maka dengan demikian, ketertarikan pemilih menjadi zero pada produk tersebut.
Jika saja mereka tidak memiliki ketertarikan, maka jangan harap mereka akan melakukan transaksi pada jualan yang kita milik bukan?
Sebenarnya, Rumus ini telah menjadi rahasia bagi mereka yang memiliki jualan secara online, dengan menggunakan bahasa yang sederhana, namun mampu menciptakan deal transaksi yang tentunya mendatangkan profit.
Rumus OLIRA
Rumus olira adalan untuk mempermudah kita mengingat urutan-urutannya. Dan proses pengurutannya adalah statik, atau dalam pengertian lanjut adalah tidak tertukar (tidak berubah).
Adapun OLIRA terdiri dari:
- O, Opening to Attention (Headline, Ecover)
- L, Listening to Interest (Berikan Empati)
- I, Ideal To Desire (Muncul Hasrat)
- R, Recognition to Conviction (Yakin)
- A, Agree to Action (Limited, Quick,)
Opening to Attention
Opening harus menciptakan attention. Dalam membuat kalimat promosi maka yang pertama terlihat dalam hal ini adalah judul. Atau istilah lainnya adalah Headline.
Jangan tuntaskan maksud ketika membuat judul. Tapi ciptakan rasa penasaran dari judul. Aneh juga gapapa.
Untuk memudahkan ini, maka berikut contoh bisa kita lihat.
Jual Rumah Lengkap Surga.
Mungkin dengan melihat judul ini, anda berkata bahwa penjual rumah ini memiliki aliran sesat. Atu paling tidak, penjualnya adalah pasien gangguan jiwa. Trik yang kami pergunakan adalah kita kenal dengan Curious atau menciptakan penasaran/rasa ingin tahun.
Ternyata rumah tersebut lengkap surga karena pada bagian dalamnya terdapat Mushollah.
Namun, ada alternatif lain bisa kita gunakan membuat opening to attention:
- Aneh
- Ganjil
- Heran
- Sukar dimengerti
- Sukar dipahami
- Sukar ditangkap
- Teliti
- Rapi
- Elok
Intinya Rumis OLIRA pada bagian awal adalah dengan rumus opening to attention, menciptakan rasa ingin tahu dari pembaca atau pendengar.
Listening To Interest
Mendengar untuk tertarik. Rumus berikutnya setelah melewati Opening yang menarik adalah menciptakan rasa empati kepada mereka. Care and Interest. Maka seringlah membuka telinga dan mendengarkan apa reaksi jujur dari mereka.
Listening Untuk Menunjukkan ketulusan mendengar Interest
Listening yang utama atau mendengarkan mereka adalah hal utama, bukan anda selamanya berbicara pada mereka. Atau jika hendak memancing mereka untuk berbicara maka bukalah pertanyaan yang pasti akan mereka jawab Ya.
Berikan Empati itu adalah perhatian. Dan dalam mengarahkan mereka ke produk, harus kita menemukan jawaban ya. Dengan pertanyaan yang pasti dijawab dengan jawaban yah.
Salah, apakah anda tertarik dengan rumah kami? (Secepatnya pembeli akan menjawab tidak, saya tidak tertarik membeli rumah anda tersebut). Dengan demikian formulasi pertanyaan telah salah.
Bagian listening ini adalah waktu yang kita berikan kepada calon pembeli untuk berinteraksi. Maka buat mereka nyaman dengan pertanyaan yang PASTI dia jawab iya.
Benar, Apakah benar semakin tahun harga rumah saat ini setinggi langit? Jawaban pembeli pada pertanyaan ini, kemungkinan besar adalah “ya”.
Jika dengan menjual produk menggunakan sifat mendahulukan mendengar untuk bukti ketertarikan, maka kurangi banyak menjelaskan. Beri waktu mereka bersikap, meski pertanyaan telah terdesain untuk jawaban yang kita harapkan.
Ideal to Desire
Ideal untuk menumbuhkan keinginan. Sampai pada bagian ini. Kombinasikan keinginan pembeli dengan kemampuan yang anda miliki. Tidak usah menyebutkan proses pembuatan produk sedemikian rupa. Akan tetapi, konsumen mendapatkan apa dalam waktu yang relatif. Atau pengorbanan yang sedikit.
Sehingga pada bagian ini, terdiri dari 2 Kalimat, yakni unik dan realitas. Penggunaan unik maupun realitas tersebut boleh terbalik peletakannya.
Salah: Rumah ini bebas banjir, harga murah.
Benar: Rumah ini harga murah dibenci Banjir.
Recognition to Conviction
Pengakuan untuk Meyakinkan. Tidak usah menyebutkan diri anda yang terbaik. Tapi pada sisi ini, kita membutuhkan orang lain mengakui produk yang kita miliki. Maka gunakan orang di dekat anda menulis bahwa benar rumah anda dibenci banjir.
Cara lain untuk mendapatkan Conviction dari rumus OLIRA adalah anda bisa menggunakan Social Proof maupun Proof, atau lembaga yang mengakui. Jika produk baru dan belum mendapatkan sertifikasi, maka boleh menggunakan orang perorang.
Agree To Action Dalam Rumus OLIRA
Setuju untuk bertindak. Tujuan akhir dari pemasaran sebuah produk adalah pembeli setuju untuk beraksi (agree to action) sesuai dengan harapan anda bukan?
3 Komponen untuk mempercepat Action:
- Limited, terbatas jumlah atau langka, contoh bahasanya, kegiatan ini tersisa 2 seat.
- Quick, Terbatas Waktu, Sampel bahasanya hanya 2 hari ini, hari ini juga
- Overload Profits, (Untung Berlebihan), propaganda rakus, yakni pesan sekarang dapat 2.
Lengkapi Dengan Hero Image
Hero image adalah visual yang baik. Maka dalam hal ini kita membutuhkan desain yang baik. Atau pengambilan gambar dengan sudut yang baik. Pengalaman kita sama, bahwa melihat produk yang baik, secara visual sangat mempengaruhi.
Sebab seindah apapun sebuah narasi jika gambar tidak menunjang, maka hal ini akan menghasilkan sebuah kesimpulan yang keliru.
Untuk maksimalnya proses penjualan produk, demi menghasilkan untung hingga milyaran rupiah, maka harusnya di lengkapi dengan gambar yang baik. Biasa kami sebutnya hero image. Wallahu Wa’lam