Analisis data wawancara sekilas nampak mudah. Namun benarkah demikian? Simak prosesnya di sini. Struktur Organisasi
- Pentingnya Pengumpulan Data dalam Penelitian
- Poin Penting dalam Langkah Pengumpulan Data
- Mencari Literatur yang Sesuai dan berkonsultasi dengan Ahli
- Mengamati, Mempelajari, dan Melakukan Pendekatan Kepada Kelompok yang Akan Diteliti
- Berhubungan Baik Dengan Responden dan Lingkungan yang Menjadi Area Penelitian
- Melakukan Pilot Study atau Uji Coba
- Perumusan Ulang dan Penyusunan Pertanyaan
- Mencatat dan Memberi Kode
- Validasi
- Memproses Hasil
- Struktur Pengumpulan Data
- Jenis Pengumpulan Data
Pentingnya Pengumpulan Data dalam Penelitian
Sebelum memilih melakukan analisis data wawancara, peneliti akan mencoba berbagai jenis teknik pengumpulan data yang sesuai dengan jenis penelitian mereka.
Mereka akan mencari sumber data dan meminimalisasi kesalahan, hambatan, hingga masalah yang dapat terjadi selama penelitian.
Tidak hanya sekedar asal mengumpulkan data, mereka juga perlu memperhatikan sistematika pengumpulannya. Apa alasan perlunya pengumpulan data? Mengapa ini menjadi penting?
Penelitian adalah sesuatu yang valid baik dari sisi hasil maupun kesimpulannya. Hasil yang valid tersebut tidak serta merta terjadi begitu saja.
Melalui pengumpulan data yang bekredibilitas tinggi terciptalah hasil yang baik dan tentunya juga sesuai prosedur.
Jika pada tahapan ini salah maka hasilnya pun akan fatal berupa hasil yang tidak kredibel dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan demikian hasil penelitian tersebut tidak akan mungkin dapat digunakan sebagai acuan serta dasar pertimbangan untuk mengambil suatu keputusan. Terutama dalam hal keputusan publik.
Jadi pengumpulan data yang benar dan sukses adalah langkah dalam berbagai riset. Nantinya hasil tersebut berguna untuk menghasilkan wawasan dan keputusan tepat di berbagai aspek.
Contohnya adalah aspek kesehatan, industri, ekonomi, sains, bisnis, otomotif, dan pendidikan.
Bahkan dalam organisasi pun pengumpulan data menjadi penting karena dapat mengukur keberhasilan atas berbagai keputusan.
Organisatoris lain juga baca ini: Bentuk-bentuk Karya Ilmiah Mahasiswa: 3 Alasan
Poin Penting dalam Langkah Pengumpulan Data

Analisis data wawancara adalah salah satu metode pengumpulan data. Sebelum meakukannya, peneliti harus memahami pula poin-poin penting dalam pengumpulan data.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data harus terstruktur. Untuk memulai struktur-struktur tersebut, peneliti berpedoman pada beberapa poin seperti:
Mencari Literatur yang Sesuai dan berkonsultasi dengan Ahli
Poin pertama sekaligus tahap awal yang perlu dilakukan peneliti adalah mencari dan mengumpulkan berbagai informasi mengenai masalah yang akan diteliti.
Jika sudah memiliki bahan literasi yang cukup, peneliti perlu mengonsultasikannya dengan para ahli. Dengan demikian peneliti tidak hanya sekedarr menuliskan omong kosong.
Mereka benar-benar memahami konsep, isu, dan berbagai variabel dalam penelitian yang akan mereka kerjakan.
Mengamati, Mempelajari, dan Melakukan Pendekatan Kepada Kelompok yang Akan Diteliti
Tak kenal maka tak sayang. Jika peneliti ingin meneliti tentang suatu komunitas di lingkungan tertentu, maka mereka harus melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat tersebut.
Tidak hanya untuk memudahkan dalam pengumpulan data namun juga untuk mengetahui apakah penelitian tersebut dapat diterima.
Berhubungan Baik Dengan Responden dan Lingkungan yang Menjadi Area Penelitian
Untuk mendukung lancarnya pengambilan data, peneliti sangat peru menjaga hubungan baik dengan setiap responden.
Peneliti juga perlu mempelajari kebiasaan, pola pikir, bahasa, hingga kegemaran responden untuk menggali lebih dalam.
Melakukan Pilot Study atau Uji Coba
Jika sudah mantap dengan keempat poin sebelumna, barulah peneliti mencoba menurunkan instrumen penelitian mereka kepada subjek uji.
Tujuannya agar peneliti mengetahui apakah instrumen yang mereka gunakan mudah dipahami dan dapat dilanjutkan atau tidak.
Jika ternyata banyak responden yang tidak paham dengan maksud instrumen peneitian tersebut, maka sebaiknya diperbaiki terlebih dahulu agar tidak terjadi miskomunikasi.
Perumusan Ulang dan Penyusunan Pertanyaan
Peneliti perlu menggali kembali apakah pertanyaan dan instrumen yang sebelumnya telah sesuai atau belum. Barulah peneliti meninjau kembali tujuan penelitiannya,
Mencatat dan Memberi Kode
Peneliti wajib memberi kode dan mencatat jawaban responden. Mereka harus mencatat satu per satu agar nantinya proses analisis hasil berjalan dengan mudah dan mendapat hasil yang valid.
Validasi
Data yang sudah didapatkan kemudian diuji validitasnya. Peneliti harus memahami bahwa data-data dari responden benar adanya.
Memproses Hasil
Organisatori lain juga baca ini: Jenis-jenis Penelitian: 2 Poin dan Kerangka Metode Kualitatif
Struktur Pengumpulan Data

Setelah membahas langkah dan poin pengumpulan data, kita akan mempelajari mengenai struktur pengumpulan data yang harus dilakukan peneliti.
Pengumppulan data yang baik adalah yang terstruktur. Oleh sebab itu ada beberapa struktur yang dapat dipilih oleh peneliti.
- Terstruktur dan Bersifat Terbuka
Analisis data wawancara dapat dikategorikan dalam pengumpulan data yang terbuka. Melalui wawancara, responden dapat memberikan jawaban yang tidak menyimpang.
Alasannya karena pengumpulan data ini terstruktur dengan formalitas tinggi. Responden juga mengetahui tujuan penelitian .
- Terstruktur dan Bersifat Tertutup
Pengumpulan data berlangsung dengan terstruktur namun responden tidak tau apa tujuan penelitian tersebut.
Dalam hal ini tugas peneliti adalah untuk mengarahkan responden untuk memberi jawaban serta memberi informasi terkait tema penelitian.
- Tidak Terstruktur dan Terbuka
Pengumpulan data tidak terstruktur akan tetapi peneiti memberitahukan tujuan penelitiannya.
Tentunya responden menjadi tahu arah penelitian dan jawaban yang harus mereka berikan
- Tidak Terstruktur dan Tertutup
Responden tidak mengetahui tujuan penelitian. Bahkan teknik pengumpulan data juga tidak terstruktur.
Hal ini berpengaruh kepada psikologi responden dan tentunya berdampak juga pada hasil jawaban mereka atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner. .
Organisatoris lain juga baca ini: Susunan Skripsi dan 3 Cara Membuat Skripsi yang Benar
Jenis Pengumpulan Data

Analisis data wawancara adalah salah satu jenis pengumpulan data. Sebelumnya peneliti perlu membedakan antara metode pengumpulan data dan instrumen.
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara untuk mengumpulkan data. Sedangkan instrumen pengumpulan data adalah alat yang dipakai untuk menggali informasi yang dibutuhkan demi memcapai tujuan penelitian.
Instrumen pengumpulan data dapat berupa pedoman wawancara, kamera, kuesioner, checklist, dan sebagainya.
Dalam penelitian kualitatif, data dikumpulkan dengan beberapa jenis pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dokumentasi, hingga focus discussion.
Akan tetapi tidak semua harus dilakukan oleh peneliti. Mereka harus memiliki alasan mengapa menggunakan salah satu jenis pengumpulan data tersebut.
Pemilihan jenis ini nantinya akan mempengaruhi jenis informasi yang akan didapatkan.
Untuk jenis pengumpulan data yang populer digunakan oleh para peneliti antara lain:
Wawancara
Jenis pengumpulan data yang paling populer adalah wawancara. Jenis ini umumnya berlangsung melalui tatap muka antara peneliti dan responden.
Namun seiring berkembangnya jaman dan teknologi, jenis pengumpulan data ini dapat berlangsung melalui media-media tertentu contohnya telefon, video call, hingga email.
Jenis pengumpulan data berupa wawancara terbagi atas terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara juga merupakan teknik pengambilan data primer aktif terutama wawancara langsung wawancara melalui telfon, surat, maupun surat elektronik atau email.
Jadi sangat penting untuk menentukan parameter wawancara dengan jelas dan mencari responden tang tepat. Penelii juga perlu menghindari bias dan memilih teknik analisis yang tepat.
- Wawancara terstruktur
Wawancara sendiri terdiri atas terstruktur dan tidak. Pada wawancara terstruktur peneliti mengetahui apa kira-kira informasi yang harus ia dapatkan dari responden. Biasanya peneliti sudah membuat daftar pertanyaan yang sifatnya sistematis.
Mereka juga akan menyediakan instrumen pembantu seperti kamera, alat perekam, dan lainnya.
- Wawancara tidak terstruktur
Sesuai namanya, maka jenis wawancara ini sifarnya bebas dan tidak ada pertanyaan spesifik. Peneliti hanya akan menggali poin-poin penting dari responden.
Observasi
Jenis pengumpulan data berupa observasi adalah jenis terpopuler kedua setelah wawancara. Meskipun lebih kompleks karena melibatkan banuak faktor dalam pelaksanaannta, namun observasi berhasil memberi hasil yang akurat.
Tidak hanya mengukur pergerakan responden namun observasi juga dapat merekam banyak fenomena di sekitar ruang lingkup penelitian.
Jenis pengumpulan data ini sangat cocok untuk penelitian yang bertujuan menganalisa berbagai prpses ketja, perilaku manusia, dan berbagai gejala alam.
Jika kalian ingin menggunakan jenis pengumpulan data ini maka perhatikan kuantitas responden. Sebaiknya memilih kuantitas yang tidak terlalu besar.
Ada dua kategori dari jenis pengumpulan data berupa observasi yaitu:
- Observasi dengan Partisipan
Peneliti akan terlibat lamgsung dengan berbagai hal terkait sumber data. Contohnya adalah kegiatan sehari-hari di lingkungan penelitian maupiun karakteristik responden.
- Observasi dengan non Partisipan
Peneliti tidak turun langsung dan ikut memperhatikan hal-hal yang terjadi di sekitar ruang lingkup penelitian.
Survey (kuesioner)
Jenis pengumpulan data ini dilakukan dengan memberikan responden beberaap pertanyaan tertulis yang kemudian akan mereka jawab.
Jenis ini lebih efisien dan efektif apabila peneliti mengetahui secara pasti variabel yang akan mereka ukur dan cermati.
Peneliti juga harus tau apa yang mereka harapkan dari responden yang cukup besar dan luas.
Survey terbagi dalam dua jenis yaitu terbuka dan tertutup.
Kuesioner terbuka akan memberikan kebebasan pada responden untuk menjawab. Berkebalikan dengan kuesioner tertutup yang hanya menyediakan beberapa jawaban saja untuk dipilih oleh responden.
Dengan berkembangnya jaman, survey dan kuesioner yang ada saat ini telah banyak yang menerapkan jenis survey semi terbuka.
Pilihan jawaban memang telah disediakan peneliti akan tetapi responden masig diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan persepsi mereka.
Analisis Sekunder
Pada jenis pengumpulan data analisis sekunder, peneliti hanya perlu bekerjasama dengan pihak lain dalam pengumpulan data.
Jadi peneliti tidak langsung bertemu dengan responden. Mereka hanya perlu melihat data dan menelaahnya untuk dianalisis.
Data yang ada terbagi atas primer dan sekunder. Data primer adalah data yang langsung ditulis oleh responden. Contohnya autobiografi.
Data sekunder merupakan data yang ditulis dari laporan atau cerita orang lain. Contohnya ketika seorang peneliti ingin meneliti penggunaan kontrasepsi hormonal di suatu kecamatan.
Ia tidak perlu melakukan pengumpulan data ke masing-masing responden.
Ia cukup meminta data sekunder dari Instutusi Masyarakat Pedesaan terkait data berapa jumlah akseptor KB hormonal di desa-desa dan mengumpulkannya untuk menjadi data pengguna akseptor KB hormonal di tingkat kecamatan.
Itulah beberapa jenis pengumpulan analisis data wawancara. Kalian dapat memilihnya sesuai tujuan penelitian.
Sumber:
- agribisnis.uma.ac.id (Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Medan Area)
- uin.malang.ac.id (Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif oleh Prof. Dr. H. Mudjia Rahrdjo, M.Si
- Teniwut, Melanie, 2022, Teknik Pengumpulan Data dan Metode Penelitian, e-paper.
- Eceo, 2023, Teknik Pengumpulan Data, Universitas Ciputra Program Studi Informatika, artikel ilmiah.