Ciri ciri Penelitian Adalah Syarat Penelitian: 4 Penjelasan Para Ahli

Perbedaan, ciri dan syarat suatu karya ilmiah
Sumber: Ujione

Ciri ciri penelitian adalah segala hal yang membuatnya berbeda dengan tulisan biasa. Sama-sama terdiri dari pembuka, isi, dan penutup, namun ternyata penelitian memiliki kekhasan lainnya. Simak penjelasannya berikut ini.

Literatur Ilmiah

Bacaan Lainnya

Ciri Penelitian

Ciri-ciri penelitian adalah terdapat dalam pengertiannya. Apabila kalian sebagai calon peneliti belum mengetahui ciri penelitian,  maka wajib untuk memahami definisinya terlebih dahulu.

Awal mula munculnya penelitian adalah rasa ingin tau yang mana hasil dari rasa tersebut harus akurat dan absah.

Calon peneliti bertanggung jaeab penuh akan kedua hal tersebut. Sebagaimana dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan jika penelitian adalah kegiatan mengolah, menganalisis, mengumpulkan, dan menyajikan data.

Penyajian tersebut haruslah objektif dan sistematis guna memecahkan permasalahan yang ada ataupun menguji hipotesis yang ada.

Menurut Suhardjono dkk, penelitian adalah usaha mencari informasi terkait pemecahan masalah-masalah dengan metode ilmiah.

Kerlinger justru menyebutkan jika penelitian merupakan proses menemukan informasi secara sistematis dan terkontrol. Dasar dari penemuan itu adalah hipotesis dan teori.

Kemudian McMillan dan Schumacher memaparkan jika penelitian adalah proses menemukan dan menganalisis data secara sistematis dan logis. Fokus penelitian adalah untuk mencapai tujuan tertentu.

Terakhir ada  Soerjono Soekanto yang menyebut penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang berpusat pada analisis.

Cara melakukannya adalah dengan sitematis dan konsisten demi mengungkapkan kebenaran.

Organisatoris lain juga baca ini: Metode Evaluatif : 5 Data

Kerangka Ciri Penelitian

Kriteria kerangka ciri ciri penelitian adalah
Sumber: Deepublish

Ciri-ciri penelitian adalah mempunyai kerangka. Kerangka tersebut berupa kerangka pemikiran.

Sugiyono menyebutkan bahwa kerangka pemikiran merupakan model konseptual yang bermanfaat dan dapat menjadi teori untuk beberapa faktor.

Di sisi lain menurut Sapto Haryoko yaitu kerangka berpikir merupakan penelitian dengan dua atau lebih variabel di dalamnya.

Ada tiga jenis kerangka pemikiran.

Kerangka Teoritis

Yaitu kerangka yang berisi penjelasan asums-asumsi teoritis dan teori-teori lainnya untuk menjelaskan fenomena bahan penelitian peneliti.

Dalam hal ini peneliti menentukan sendiri teori yang ingin ia gunakan.

Kerangka Konseptual

Berisikan rincian yang berkaitan dengan asumsi teoritis. Gunanya untuk membuat istilah-istilah terkait unsur fenomena pada bahan penelitian beserta kaitannya dengan konsep tersebut.

Fungsinya adalah untuk menjelaskan alur pemikiran peneliti. Agar pembaca memahami kaitan antara konsep satu dan lainnya.

Selain itu juga memberikan ilustrasi mengenai variable-variabel dalam penelitian tersebut.

Kerangka Operasional

Merupakan kerangka pemikiran untuk menjelaskan hubungan antar variabel sesuai dengan topik penelitian.

Adanya kerangka penelitian tentu memiliki manfaat. Ciri-ciri penelitian adalah memiliki kerangka yang jelas untuk memberikan manfaat bagi peneliti seperti:

  • Memudahkan jalannya penelitian

Melalui kerangka penelitian peneliti seolah memiliki konsep terstruktur sehingga dapat menjelaskan masalah yang ada dalam penelitian.

  • Menjadi konektor pada setiap bagian di dalam penelitian.

Alur penelitian menjadi jelas sehingga peneliti mudah untuk mendalami bagian-bagian dalam penelitiannya.

  • Menjadi solusi atas rumusan masalah dalam penelitian

Rumusan masalah merupakan tujuan penelitian. Dengan kerangka penelitian maka peneliti menjadi lebih mudah menemukan jawaban atas rumusan masalahnya.

Poin Penting Perbedaan Kerangka Penelitian

Pola dalam ciri ciri penelitian adalah
Sumber: detik.com

Lalu apa saja isi dari kerangka penelitian yang membuatnya berbeda dengan tulisan lainnya?

Pendahuluan

Merupakan bagian pertama dalam kerangka penelitian. Pada bagian ini mengandung beberapa faktor yang penting yang menentukan kelangsungan penelitian.

Hal-hal yang menjadi pembahasan pada bagian ini antara lain rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, identifikasi masalah, alasan melakukan penelitian, manfaat serta kaitan penelitian terhadap fenomena di masyarakat.

Penjabarannya adalah sebagai berikut:

  • Latar belakang masalah

Mencakup data yang berkaitan dengan asal mula atau pentingnya sebuah penelitian. Dari sinilah dasar tujuan penelitian bermula.

  • Identifikasi masalah

Di bagian inipeneliti akan mengecek, merekognisi, serta mengawasi hal-hal yang berkaitan terhadap masalah penelitian.

  • Rumusan masalah

Mengandung prosedur tentang cara memperoleh informasi yang sesuai dengan isu penelitian. Mengandung kalimat tanya sehingga pada akhirnya peneliti harus mampu menjawab rumusan masalah tersebut.

  • Alasan penelitian

Pada bagian ini peneliti menjabarkan alasan ia melakukan penelitian dan apa yang ia harapkan dalam penelitian tersebut.

  • Manfaat penelitian

Dalam hal ini tidak hanya manfaat dari ciri ciri penelitian bagi si peneliti namun juga bagi masyarakat sekitar.

Peneliti akan mengungkapkan cita-citanya beserta ambisinya dalam penelitian tersebut.

Kajian Pustaka

Inilah faktor atau unsur kedua dalam kerangka penelitian. Kajian pustaka berisi variabel dan hubungan antara penelitian terdahulu.

Kajian pustaka wajib ada untuk mengukur pemahaman peneliti terhadap penelitian yang ia lakukan.

Pembaca pun menjadi paham antara kaitan penelitian dengan hipotesanya. Dasar-dasar dari para ahli tersebut akan mengarahkan langkah peneliti dalam melakukan penelitiannya.

Dengan demikian peneliti akan mudah mendapatkan solusi atas rumusan masalahnya.

Hasil Penelitian

Inilah proses akhir dari penelitian yang mencakup hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil inilah yang mengumumkan jika hasil penelitian dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang ingin mendapatkan sumber dari penelitiannya yang hampir sama.

Dengan demikian penelitian yang ada dapat semakin berkembang dari waktu ke waktu dan menjadi lebih baik.

Organisatoris lain juga baca ini: 7 Data dalam Penelitian: Contoh Rancangan Penelitian Kuantitatif

Aturan Subjek Penelitian

Aturan dalam penelitian
Sumber: Ascarya Solution

Ciri-ciri penelitian adalah adanya subjek penelitian. Jika tidak ada subjeknya lalu apa yang mau diteliti?

Sebuah literatur mengenai etika penelitian, karya Hopf (dalam Flick et al, 2004: 334-337)  berjudul “Research Ethics and Qualitative Research” merupakan sumber yang paling komprehensif.

Sebelum menentukan subjek penelitian, ciri dari peneliti harus paham dengan etika penelitian yang merupakan seperangkat aturan dan prinsip-prinsip etik.

Hal itu adalah kesepakatan bersama antara peneliti dengan semua yang terlibat dalam penelitian.

Ada tiga pertanyaan umum mendasar yang akan menjadi kesepakatan bersama.

  • apakah subjek, informan, responden maupun pembantu peneliti dan pihak lain yang terlibat ikhlas ikut serta dalam penelitian ini?
  • seberapa jauh peneliti dapat menjamin kerahasiaan informasi dan keselamatan partisipan?
  • boleh atau tidak kah informasi dari observasi dipublikasikan?

Menurut sejarah, etika penelitian belum ada saat para filsuf awal mengembangkan metode ilmiah sebagai dasar metodologi penelitian.

Dulu juga belum terpikirkan jika suatu saat harus ada pedoman bersama untuk tidak saling merugi akibat adanya penelitian.

Pada hakikatnya penelitian di bidang apa saja menyangkut hajat dan hidup orang lain. Barulah kemudian pembahasan ini ada ketika para sosiolog Amerika berkumpul dan membincangkannya di awao 1960 an.

Terbitlah aturan etika penelitian dalam bentuk  naskah akademik berjudul “Code of Ethics”.

Tiap negara tidak serentak menerapkannya. Di Jerman justru muncul pada awal 1990-an  setelah adanya diskusi di kalangan para sosiolog Jerman.

Etik dalam Penelitian

Mereka lantas menerbitkan naskah berjudul “Ethik-Kodex 1993”. Dari sinilah kemudian etika penelitian menjadi bagian dari pengajaran metodologi penelitian.

Intinya eorang peneliti tidak hanya perlu menguasai metodologi penelitian, namun merka harus etis. Beberapa prinsip dasarnya adalah:

  • Untuk subjek uji yang masih anak-anak, mereia perlu pendampingan orangtuanya. Apabila subjek uji adalah orang yang sakit mala perlu ada perwakilannya yang tentu memiliki hubungan yang baik.

Peneliti perlu menyadari bahwa mereka yang terlibat bisa jadi lemah secara fisik karena status sosial, usia, dan posisinya.

  • Peneliti tidak boleh mengganggu kepentingan subjek uji karena tidak semua dari mereka mau dengan senang hati terlibat.

Ada yang menganggap itu menyenangkan, ada yang terpaksa, sehingga peneliti dalam ciri ciri sebuah penelitian adalah, harus seminimal mungkin membuat gangguan yang ada.

Jika subjek uji pernah mengalami hal buruk terkait penelitian maka tugas peneliti adalah meyakinkannya jika hal itu tidak terjadi lagi.

  • Peneliti harus menjaga rahasia subjek uji. Sekalipun informasi tersebut mengganggu dan dapat diajukan ke pengadilan, peneliti tetap harus merahasiakannya.

Organisatoris lain juga baca ini: Metopen Kualitatif: Definisi Penelitian dan 5 Bentuk data

Perbedaan Ciri dan Syarat Penelitian Ilmiah

Perbedaan, ciri dan syarat suatu karya ilmiah
Sumber: Ujione

Ciri-ciri penelitian adalah sama dengan syarat-syarat penelitian. Seperti apa syaratnya?

  • Sistematis

Pelaksanaan dan penyusunan penelitian harus sesuai dengan pola yang ada. Mulai dari pola yang sederhana dan berlanjut ke yang kompleks.

Peneliti harus memahami jika nantinya hasil penelitian akan menjadi bacaan bagi khalayak umum.

Dengan demikian, pola yang sistematis tersebut menjadi sangat penting agar mudah dibaca.

  • Tersusun dan terjadwal

Penelitian melibatkan banyak persiapan dan pihak-pihak yanh terlibat. Oleh sebab itu harus memiliki rencana yang matang.

Bahkan metode penelitiannya pun harus memiliki perhitungan yang tepat.

  • Sesuai konsep ilmiah

Penelitian wajib memenuhi konsep ilmiah mulai awal hingga akhir sesuai bidangnya. Adapun konsep ilmiah yang dimaksud adalah:

  • Rasional

Ciri-ciri penelitian adalah rasional yang artinya harus masuk akal. Metode pengerjaannya pun juga harus masuk akal sehingga orang lain dapat melakukannya juga di masa yang akan datang.

Contohnya jika terkait dengan hal tak kasat mata, apakah hal tersebut masuk dalam ranah penelitian? Bagaimana cara membuktikannya ketika satu orang mengaku melihat sesuatu sedangkan lima orang lainnya tidak?

Sebab itulah perlu sikap rasional dalam penelitian.

  • Empiris

Penelitian mengacu pada hasil pengamatan indra manusia dan sumber pengetahuannya pun bersifat turun temurun.

  • Teratur dan Logis

Langkah-langkah dalam penelitian haruslah teratur dan logis. Dengan demikian rangkaian sebab akibat akan nampak dengan jelas melalui hasil penelitian.

Kesimpulan

Itulah syarat penelitian yang sekaligus menjadi ciri penelitian. Setiap calon peneliti tentu harus memperbanyak literasi mereka terkait tema penelitian mereka.

Dengan demikian mereka akan mudah dalam merencanakan dan menyusun langkah penelitiannya.

Terkait pemilihan landasan teori, akan lebih baik jika peneliti dapat memadukan penelitian lama dengan terbaru sehingga penelitiannya dapat semakin berkembang.

Ciri-ciri penelitian adalah memiliki hipotesa yang selanjutnya akan dipecahkan menggunakan metode ilmiah. Calon peneliti wajib memiliki rasa ingin tahu dan memecahkannya menggunakan langkah-langkah ilmiah dan sistematis.

Jika kalian memiliki jiwa ingin tahu maka bersiaplah untuk menjawab rasa keingintahuan kalian dengan cara melakukan penelitian mulai dari yang paling sederhana.

Sumber:

  1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medan Area, 2021, Penelitian: Arti, Jenis, Sikap, Ciri, dan Syaratnya, Universitas Medan Area.
  2. Rahardjo, Mujia, 2013, Etika Penelitian, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
  3. Maisah, A, 2023, Apa Itu Kerangka Pemikiran dalam Penelitian?, Unit Pengelola Jurnal, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
  4. Prasetyo, 2018, Metode Penelitian, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *