Contoh Rekreatif Adalah: Definisi dan 3 Jenis

Contoh konsep rekreatif adalah
Sumber: Sonora.id

Contoh rekreatif adalah hal-hal yang merilekskan pikiran serta jiwa dan raga. Apakah mudah menemukannya dalam aspek-aspek kehidupan? Kalian akan menemukannya dalam penjabaran berikut. ~Komunikasi

Arti Kata“Rekreatif” Dalam Sejarah

Contoh rekreatif adalah segala hal yang bersifat menghibur. Namun kalian perlu memahami terlebih dahulu makna kata rekreatif.

Bacaan Lainnya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) rekreatif mengacu pada penyegaran atau rekreasi pikiran dan badan yang berfokus menggembirakan hati.

Contohnya adalah hiburan dan piknik. Namun menurut sejarah rekreatif memiliki arti yang berfokus pada karakter fisik.

Karakter tersebut identik dengan hal-hal yang santai, menyenangkan, dan membuat seseorang betah berlama-lama.

Menurut beberapa ahli penjelasan mengenai rekreatof antara lain:

  • Kraus

Kraus menyebut bahwa rekreatif merupakan aktivitas serta pengalaman di waktu luang. Pelakunya adalah manusia.

  • Mary Helen

Mary Helen memaparkan bahwa kata rekreatif berarti kegiatan yang melibatkan tenaga dan pikiran.

Rekreatif tidak termasuk kegiatan yang melibatkan gerakan. Kegiatan rekreatif bertujuan membuat senang dan berlaku hanya di waktu senggang.

Kegiatan tersebut dapat mengembalikan energi dan memperbaiki mental seseorang.

  • Kaplan

Kaplan memberikan pendapatnya mengenai rekreatif yang maknanya adalah aktivitas ringan di waktu senggang.

Sifatnya adalah suka rela karena tujuannya untuk mengembalikan kesegaran diri akibat pekerjaan berat yang telah dilakukan.  

Dari ketiga pendapat ahli tersebut semua memiliki satu kata kunci yaitu penyegaran. Jadi contoh rekreatif adalah kegiatan yang menyegarkan pikiran dan fisik.

Kemudian jika kalian melihat perjalanan sejarah mengenai kata rereatif maka kalian akan menemukan kaitan kesegaran dengan objek pembantu lainnya maka kalian juga akan menemukan kebutuhan ruang untuk menyukseskan rekreatif.

Seseorang tidak serta merta langsung dapat merasa rileks dan menyenangkan. Mereka membutuhkan ruang yang membantunya untuk bebas dan santai.

Tergantung kegiatannya rekreasi juga memiliki dua kategori yaitu dinamis dan non formal. Untuk  kategori dinamis, pergerakan rekreatif tertuju pada adanya pengunjung ruang yang tiada henti dari satu tempt ke tempt lainnya.

Sedangkan kategori non formal berfokus pada pengunjung yang datang untuk bersantai dengan suasana kegiatan yang ramai.

Kembali pada intinya bahwa kegiatan rekreatif membuat seseorang merasa lebih  segar.

Organisatoris lain juga baca ini: Ciri ciri Penelitian Adalah Syarat Penelitian: 4 Penjelasan Para Ahli

Rekreatif dan Kaitannya dengan Organisasi

Kerangka dari contoh rekreatif adalah
Sumber: Titian

Contoh rekreatif adalah kegiatan untuk penyegaran. Dalam sebuah organisasi yang formal sekalipun tidak mungkin jika seluruh anggota dan pengurus  harus selalu serius mengelola organisasi.

Meninjau kembali mengenai organisasi, organisasi merupakan kumpulan beberapa orang dengan visi dan misi yang sama.

Sesekali oganisasi perlu juga melakukan penyegaran agar kembali dapat menjalankan tugas dengan lebih bersemangat.

Contoh organisasi yang mempraktikkan rekreatif adalah OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah).

Dalam OSIS terdapat bebera program kerja seperti mengembangkan kreativitas dan kemampuan peserta didik sesuai bakat, minat, dan potensi mereka.

OSIS juga  mengembangkan rasa tanggung jawab dan kemampuan sosial para peserta didik. Selain itu dalm hal rekreatif, OSIS berusaha memberikan suasana yang menggembirakan.

Mereka juga berusaha membuat suasana yang rileks dan menyenangkan agar proses perkembangan peserta didik dapat optimal.

Hal terpenting lainnya adalah OSIS membantu peserta didik untuk menyiapkan jenjang karir mereka di masa depan.

Kesimpulan dari kaitan antara organisasi dan rekreatif adalah bahwa sangat perlu memberikan program-program rekreatif di dalam organisasi.

Tidak hanya untuk penyegaran namun juga membantu mempererat kekompakan suatu organisasi.

Dengan pergi piknik bersama, melakukan permainan yang menyenangkan bersama-sama maka ikatan kekeluargaan akan terbentuk.

Otak manusia cenderung dapat menerima informasi dalam keadaan rileks sehingga tidak sedikit organisasi yang semakin kokoh dan memiliki program kerja sangat baik setelah rekreasi.

Organisatoris lain juga baca ini: Metode Penelitian Evaluatif: 5 Jenis Data

Tujuan Segmen Rekreatif dalam Organisasi

Tujuan segmen rekreatif dalam organisasi
Sumber: Creative News

Sebelumnya telah sempat kita bahas mengenai tujuan rekreatif dalam organisasi. Intinya kegiatan rekreatif dapat menyegarkan pikiran dan badan kembali.

Hati merasa senang, gembira, semua tekanan menghilang sehingga badan menjadi rileks. Lebih simpelnya adalah rekreatif berarti melakukan hal-hal menyenangkan.

Contoh rekreatif adalah piknik dan berlibur atau mampu menciptakan keadaan yang sifatnya menyenangkan dan menarik.

Melalui rekreatif kalian juga dapat merefleksi daya pikir, membuat kalian lebih mudah berekspresi dan merangsang ide-ide baru untuk muncul.

Menurut penelitian, ada beberapa poin mengapa rekreatif perlu ada dalam organisasi.

Memicu peningkatan memori

Direktur Imaging Research Center dari University of Texas di Austin, Dr Russell Poldrack  menyebutkan jika berlibur adalah sumber pengalaman baru.

Hal ini kemudian akan membuat otak melepaskan dopamin dan mengantarkannya ke dalam hippocampus yang merupakan bagian otak untuk meniptakan memori serta melindungi dari penyakit kepikunan yang terkenal dengan sebutan alzhemer.

Memicu peningkatan kreativitas

Berlibur sebgai salah satu kegiatan rekretif dapat membantu seseorang untuk memecahkan masalah.

Menurut peneliti Amerika dan Perancis, rekreatif dapat meningkaatkan kesadaran dan keinginan seseorang menemukan hal baru melalui kreativitas mereka.

Meningkatkan konsentrasi

Peneliti dari University of Pittsburgh menemukan fakta bahwa seseorang yang terlaly serius dan tidak pernah meluangkan waktu untuk dirinya maka akan rentan stress.

Poldrack juga menyebutkan jika seseorang yang terlalu lelah akan membut korteks prefontal menjadi bekerja keras akibat banyaknya hormon stress.

Itulah yang membuat seseorang kehilangan kemampuan konsentrasi. Melalui berlibur maka kalian akan memberikan korteks prefontal pekerjaan yang sedikit dan mengurangi stress.

Memberikan waktu bagi tubuh untuk istirahat

Setelah melakukan kegiatan rekreatif maka seseorang akan memiliki waktu tidur yang berkualitas hingga 80 persen,

Dengan demikian kesehatan otak akan semakin baik.

Contoh kegiatan rekreatif adah berlibur namun bukan sekedar berlibur. Organisasi juga dapat menerapkan kegiatan ini yaitu:

  • Melakukan perjalanan yang cukup jauh agar anggota organisasi merasakan lingkungan baru dan mencoba beradaptasi sehingga dapt meningkatkan kreativitas mereka.
  • Membuat jadwal untuk olahraga, tidur, hingga istirahat yang tepat bagi para anggota organisasi sehingga tidak terlalu lelah.
  • Tetap melakukan sosialisasi antar anggota. Dengan bersosialisasi maka stress dapat turun dan kemampuan bekerj dapt meningkat lagi.

Jika kalian sedang melakukan kegiatan rekreatif maka hindari untuk memikirkan pekerjaan. Hal itu hanya akan membuat rekreatif menjadi tidak bermakna. Cobalah menikmti kegiatan rekreatif kalian.

Organisatoris lain juga baca ini: Metopen Kualitatif: Definisi Penelitian dan 5 Bentuk data

Rekreatif dalam Bidang Profesional

Contoh rekreatif adalah pada bidang profesional
Sumber: Medical Tourism

Contoh rekreatif adalah sesuatu yang menyenangkan namun bukan berarti tidak menghasilkan.

Rekreatif juga bisa menjadi sesuatu yang profesional. Seperti kegiatan menghibur orang lain yang kita kenal sebagai entertainer.

Namun ada juga di bidang olahraga dan Kemenpora telah mengakui hal tersebut. FORMI (Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) dan Kemenpora telah menyelenggarakan Pekan Olahraga Rekreasi yang kelima kalinya.

Ada 37 cabang olahraga rekreasi yang tidak hanya sukses di nasional namun juga telah sampai pada level internasional di Tafisman Games 2020 di Lisbon.

Di tahun yang sama, FORMI berubah menjadi KORNI (Komite Olahraga Rekreasi Nasional Indonesia dengan ketua bapak Hayono Isman.

Harapannya di masa mendatang akan terjadi kesetaraan dalam hal mengembangkan olahraga rekreasi dengan KONI dalam hal prestasi.

Awalnya masyarakat berpikir jika olahraga melelahkan. Namun melalui KORNI harapannya masyarakat menjadi lebih sadar akan fungsi olahraga yang dapat meningkatkan hubungan sosial, kegembiraan, kesehatan, dan kebugaran.

Jadi olahraga tidak hanya menyehatkan fisik namun juga jiwa dan raga. Kegiatan rekreatif tersebut dapat memanfaatkan sarana prasarana olahraga rekreasi beserta sumber daya alam yang ada.

Intinya adalah penyegaran sehingga dalam pembinaan olahraga rekreatif tidak harus mahal. Pembinaannya dapat mengacu pada olahraga tradisional sekaligus untuk menggali, memanfaatkan, mengembangkan, dan melestarikan olahraga tradisional.

Prinsipmya adalah mudah, menarik, murah, bermanfaat, dan massal. Contoh rekreatif profesional adalah pengembangan sanggar, adanya festival olahraga rekreatif berjenjang dan berkelanjutan, serta mengaktifkan kembali perkumpulan olahraga masyarakat.

Hal ini nantinya akan diterapkan di tingkat daerah, nasional, hingga kancah internasional.

Rekreatif dalam Pidato dan Kerangkanya

Contoh kerangka pidato rekreatif
Sumber: SMAN 31 Jakarta

Contoh rekreatif adalah muncul pula di bidang publik speaking dan salah satunya adalah pidato.

Menurut yanuarita ( 2012: 20) beberapa jenis pidato andatara lain bersifat informatif, argumentatif, persuasif, deskriptif, entertain, dan rekreatif.Penjabarannya sebagai berikut:

Pidato Informatif

Sesuai namanya, pidato ini memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak umum atau pendengar.

Tidak hanya informasi umum namun dapat juga berupa informasi yang menarik bagi pendengar.

Pidato Persuasif  

Tujuannya adalah mempengaruhi pendengar agar memiliki sudut pandang yang sama dengan orator. Isinya meliputi hal-hal yang dapat mendorong, mengajak, dan meyakinkan pendengar.

Harapannya mereka akan ikut arahan dari orator.

Pidato Argumentatif

Jenis ini bertujuan meyakinkan pendengar tentang apa yang disampaikan orator. Ada kesan untuk menggiring opini publik dalam pidato tersebut.

Pidato Deskriptif

Isinya berupa penggambaran suatu keadaan dan tujuannya agar pendengar dapat membayangkan atau melukiskan suatu keadaan tersebut.

Persepsi pendengar tidak akan selalu sama.

Pidato Rekreatif

Rekreatif yang berarti rekreasi dan penghiburan bertujuan untuk menghibur pendengar. Bahasa dalam pidato pun terkesan lebih santai.

6) Pidato Edukatif Berisi hal-hal yang dapat mengedukasi pendengar. Biasanya mengandung aspek-aspek pendidikan.

Pidato Entertain

Sama dengan rekreatif, pidato ini bersifat menghibur dan menggembirakan pendengar dengan gestur dan bahasa yang menghibur.

Lalu seperti apa kerangkanya?

Yanuarita ( 2012: 32) menyebutkan jika kerangka pidato terdiri dari pendahuluan, isi, pembahasan, dan penutup sama seperti pidato pada umumnya atau ceramah.

  • Pendahuluan dalam Pidato

Mengawali dengan salam pembuka atau kalimat yang mengarah pada tema pidato tersebut. Ada pula sekilas mengenai gambaran isi pidato agar pendengar tertarik untuk tetap mendengarkan hingga akhir.

  • Isi Pidato

Tergantung Jenis PidatoSebisa mungkin isi podato haruslah ringkas namun tidak melenceng dari tema yang ada. Gunakan bahasa yang mudah dipahami sehingga orator juga perlu mengetahui karakteristik pendengar.

Penyusunan materi pidato juga sebaiknya sistematis dengan memperhatikan maksud, sasaran, langkah, rencana, dan tujuan.

  • Pembahasan dalam Pidato

Fokus pada hal-hal yang berisi alasan pada bagian isi pidato. Penyampaiannya juga harus ringkas dan tidak bertele-tele.

  • Penutup Pidato

Sebelum mengucapkan salam penutup orator sebaiknya membuat rangkuman atau kesimpulan dari pidato dengan bahasa yang menarik.

Khusus untuk pidato rekreatif maka orator dapat menambahkan pantun atau teka teki agar suasana menjadi lebih segar dan menghibur.

Barulah kemudian mengucapkan salam penutup.

Sumber:

  1. Irawan, Y, 2024, Bangunan Rekreatif, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
  2. Khumaidah, A, 2022, Pidato Rekreatif, Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
  3. Samodro, 2015, Pondok Budaya Jawa di Jogjakarta, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *