Desain Penelitian Eksploratif: 8 Judul Contoh Skripsi Lulus Sidang

Jenis instrumen penelitian
Sumber: Deepublish Store

Desain penelitian eksploratif, adanya berbagai fenomena sosial terkadang membuahkan berbagai pertanyaan untuk kita kulik lebih dalam. Apa pengertiannya? Apa fungsi desain ini? Bagaimana cara penggunaannya? Yuk simak lebih lanjut.

Aprilia Dwi Lestari

Bacaan Lainnya
Struktur Organisasi

Perkembangan di dunia penelitian kini terus meningkat, hal ini terbukti dengan terus lahirnya jumlah publikasi ilmiah yang diterbitkan berbagai lembaga penelitian, universitas dan sebagainya. Sehingga para peneliti pun terus berlomba menyajikan karya ilmiah terbaiknya.

Setiap penelitian ilmiah tentu memiliki tujuan dan adanya latarbelakang sebuah masalah. Termasuk apabila kita ingin menjadi peneliti tersebut, tentu kita perlu memiliki motivasi dalam memecahkan masalah dengan berbagai langkah prosedural yang ilmiah.

Jenis masalah dan motivasi untuk memecahkan masalah tersebutlah yang akhirnya menentukan metodologi apa yang perlu kita pakai.

Meskipun metodologi dapat di katakan hanya “pisau analisis”, karena perannya hanya sebagai alat bantu. Namun setiap metodologi juga memiliki langkah-langkah baku yang berbeda satu sama lain.

Misalnya penelitian kualitatif tentu akan berbeda dengan kuantitatif. Termasuk pula kedua desain tersebut juga akan berbeda jika di bandingkan dengan penelitian jenis eksploratif. Keanekaragaman pengelompokan tipe penelitian ini akan terlihat jelas pada tujuan yang ingin kita capai.

Oleh karena itu, jika kamu tertarik melakukan penelitian khusunya di bidang fenomena sosial, mempelajari lebih lanjut tentang penelitian eksploratif ini dapat memudahkan proses penelitianmu nanti.

Akan di jabarkan dari pengertian, contoh kasus-kasusnya hingga struktur dan kegunaannya. Yuk simak ulasannya.

Eksploratif dalam Terminologinya

Konsep desain penelitian eksploratif
Sumber: pixabay

Metode eksploratif merupakan salah satu bentuk desain penelitian yang tujuannya mencari informasi terkait topik atau masalah yang belum sepenuhnya di pahami oleh peneliti.

Pengertian lainnya yaitu metodologi penelitian yang ditujukan untuk mengeksplor lebih dalam pengetahuan, menemukan ide baru, lalu merumuskan masalah lebih detail untuk di putuskan apakah perlu melakukan penelitian baru atau sekedar sudah cukup sampai hasil penelitian saja.

Penelitian tipe ini bertujuan memperdalam pengetahuan dan mencari ide-ide baru mengenai suatu gejala tertentu. Misalnya untuk menggambarkan fenomena sosial yang marak, dan menjelaskan bagaimana terjadinya hal tersebut lalu merumuskan masalah secara lebih terperinci atau mengembangkan hipotesis.

Sehingga tak seperti jenis penelitian kuantitatif yang di gunakan untuk menguji hipotesis. Metode eksploratif justru hanya desain suatu penelitian untuk mengembangkan hipotesis yang ada. Sebab bukan kesimpulan yang di cari tapi fakta untuk penjabaran mengenai apa yang terjadi.

Guna penelitian ini pun hanya menambahkan definisi serta penjelasan konsep dan pola yang akan di gunakan pada penelitian berikutnya.

Penelitian ini seringnya di formulasikan dengan pertanyaan penelitian yang lebih mengarah pada hasil penelitian selanjutnya. Sehingga terjawabnya pertanyaan-pertanyaan yang barangkali akan kita ajukan di masa depan.

Sifat penelitian ini juga lebih mengarah ke fleksibel, kreatif, dan terbuka. Sehingga semua sumber masuk kategori yang penting untuk dipertimbangkan tanpa mengkerdilkan satu dengan lainnya. Sehingga hal ini juga turut memudahkan kita daam mencaria informasi dan pengumpulan datanya.

Pengertian Lainnya

Sedangkan analisa data primer dalam penelitian eksploratif ini biasanya bersifat kualitatif dengan sampel penelitian yang jumlahnya lebih sedikit dan terbatas.

Ciri khas lainnya yaitu tidak ada tahapan pasti yang menjadi patokan dalam pengumpulan data penelitian ini. Bahkan kita dapat melewati tahap awal, lalu kembali lagi setelah menyelesaikan tahap akhir.

Informasi “what/apa” yang diperlukan amat sangat longgar, fleksibel, dan bahkan tidak terstruktur. Sampel penelitiannya pun biasanya relatif sedikit. Sedangkan analisis data primernya lebih bersifat kualitatif. Yang mana tidak terlalu mengedepankan pengolahan angka dan persentase.

Hasil akhirnya pun biasanya dilanjutkan dengan penelitian bersifat deskriptif atau eksplanatif. Yang mana berupa penjabaran terkait apa yang kulik lebih dalam.

Sehingga jika kamu ingin melakukan penelitian ini, maka sebaiknya berusahalah untuk memahami berbagai hubungan antar variabel yang muncul lebih dulu. Tanpa membuat hipotesis di awal, sebagaimana keumuman pada penelitian kuantitatif.

Sebab fokusnya adalah melahirkan hipotesis tanpa mengujinya.

Organisatoris lain juga baca ini: Analisis Penelitian Kuantitaf

Desain Penelitian Eksploratif Menurut Para Ahli

Tak lengkap rasanya jika dasar teori tidak menyertakan pengertian menurut para ahli. Berikut ini di sajikan pengertian dari para ahli yang barangkali akan kamu butuhkan.

Menurut Yusuf, penelitian eksploratif yaitu penelitian yang di lakukan dengan penelusuran, utamanya dalam hal pematangan konsep. Yang mana konsep ini akan di gunakan sebagai tujuan dalam ruang lingkup penelitian lebih luas serta jangkauan konseptualnya lebih besar.

Menurut Kotler, et al. penelitian eksploratori merupakan salah satu pendekatan penelitian untuk meneliti sesuatu yang menari perhatian, yang selama ini belum di ketahui, belum di kenali atau belum di pahami dengan baik.

Sedangkan menurut Morissan, penelitian eksploratif yaitu bagian dari penelitian awal yang di gunakan untuk mendapat gambaran mengenai sebuah topik yang akan di teliti lebih dalam.

Penelitian Menggunakan Eksploratif

Eksploratif menurut para ahli
Sumber: pixabay

Sebagaimana yang telah di jabarkan dalam bab pengertian, maka dapat ditarik benang merah bahwa metode ini mungkin akan berupa penjabaran-penjabaran di bandingkan persenan angka sebagaimana di metode kuantitatif.

Bisa di katakan justru lebih sedikit mirip dengan penelitian kualitatif.

Organisatoris lain juga baca ini: jenis penelitian kualitatif

Agar lebih memudahkan kamu dalam memahami tentang penelitian yang menggunakan desain eksploratif, maka simak sajian contoh kasus berikut.

Ada tiga orang dosen yang di calonkan menjadi Dekan Fakultas Ilmu Bisnis, di Universitas Darmajaya. Proses pemilihannya dengan voting suara seluruh dosen se fakultas tersebut.

Dosen A berpengalaman serta lulusan S3 ilmu bisnis dan memiliki skill kepemimpinan dengan berbagai program kerja yang  baik.

Sedangkan dosen B yang juga jurusan S3 Ilmu bisnis, merupakan pendatang baru namun juga telah di kenal dengan segudang prestasi lainnya.

Ada pula dosen C yang juga lulusan S3 Ilmu bisnis namun secara prestasi masih biasa-biasa saja.

Ternyata hasil voting menunjukan bahwa dosen C lah yang terpilih menjadi Dekan, dengan perolehan suara terbanyak. Sehingga hal ini membuat banyak pengamat terheran.

Lalu hadirlah seorang pengamat yang sampai melakukan penelitian dengan desain yang mengarah ke eksploratif terhadap hal ini.

Sehingga untuk mengetahui jawabannya, si pengamat melakukan penelitian eksplorasi. Hasil penelitian ini tidak akan dipakai  untuk membuat kesimpulan,  namun sekedar  mencari  fakta  sebagai  masukan  dalam rangka memahami alasan dosen C yang di pilih.

Contoh Bentuk Judul Lolos Sidang

Contoh judul desain penelitian eksploratif
Sumber: pixabay

Setelah di teliti lebih lanjut, ternyata dosen C memiliki sifat yang mengayomi semua kalangan. Termasuk kedermawanan dan keramahan dosen tersebut pada siapapun.

Sehingga meski belum ada prestasi tertulis namun sifat-sifat inilah yang mengantarkannya pada jabatan tersebut.

Agar kamu lebih paham lagi terkait penggunaan desain eksploratif ini, maka berikut di sajikan berbagai contoh judul penelitian yang serupa.

  • Analisis sistem barter barang di kalangan suku pedalaman Jambi.
  • Analisis perilaku gaya hidup sehat masyarakat setelah pandemi covid.
  • Melihat etos kerja masyarakat solo yang terkenal dengan gotong royongnya.
  • Analisis faktor penyebab generasi muda tidak melanjutkan pertanian orang tuanya di desa.
  • Analisis penyebab meningkatnya keluarga yang memutuskan home schooling untuk pendidikan anaknya
  • Melihat perilaku anak usia dini yang kecanduan gadget di Kecamatan Nogosari, Boyolali.
  • Menganalisis cara belajar anak usia dini melalui kegiatan bermain pada komunitas Home Education di Bandung
  • Analisis kesuksesan pendidikan anak, dengan penerapan parenting gaya Elly Risman, melalui belajar di kelas grup whatsApp Bu Sarra Risman.

Sebagaimana contoh-contoh tersebut, judul hanya mengarahkan pada analisa-analisa hasil penelitian yang mengulik setiap masalah lebih dalam. Baik dengan observasi maupun teknik pengumpulan data lainnya.

Organisatoris lain juga baca ini: pengumpulan data dengan wawancara

Yang mana hasil penelitian bukan untuk menarik kesimpulan maupun menguji hipotesis melainkan hanya mencari fakta atau penjabaran lebih dalam terkait topik tertentu.

Penelitian ini juga sering di kembangkan dengan pertanyaan terbuka. Sehingga responden tidak di arahkan menjawab atau memilih pernyataan yang kita sediakan melainkan jawaban akan tergantung dari para responden yang tidak dapat kita prediksi.

Contoh Struktur Penelitian Desain Eksploratif

Tidak ada aturan baku mengenai bagaimana struktur desain terkait jenis eksploratif ini, namun berikut di sajikan langkah-langkah yang dapat kamu lakukan untuk memulai penelitian.

  • Pilihlah bidang yang butuh untuk dikulik lebih dalam
  • Telaah masalah yang ada, lalu rumuskanlah secara jelas
  • Rumuskan tujuan yang hendak di capai
  • Kumpulkan informasi
  • Susun rencana pendekatannya
  • Tentukan cara pengumpulan data (baik lewat data, literatur, wawancara, survey, diskusi grup, observasi, studi kasus dan lain sebagainya)
  • Siapkan alat pengumpulan data
  • Lakukan pengumpulan data sesuai perencanaan
  • Susun laporan sebagaimana sistematika yang ada

Kegunaan Desain Eksploratif dalam Penelitian

Kegunaan desan dalam penelitian
Sumber: pixabay

Sebagaimana pada model penelitian lainnya, desain eksploratif juga memiliki kegunaan untuk menyajikan data dari sebuah permasalahan.

Namun penelitian ini lebih untuk melihat masalah lebih mendalam, mendapatkan gagasan mengenai permasalahan tertentu, serta untuk pengembangan hipotesis yang ada. Sehingga wujud nyatanya lebih berupa penjabaran-penjabaran di bandingkan penyajian angka atau persentase.

Metode ini juga di gunakan untuk penyelidikan pada masalah yang belum pernah di teliti secara lebih mendalam. Meskipun bisa juga di gunakan untuk melengkapi penelitian sebelumnya.

Sehingga untuk beberapa kasus, penelitian awal ini nantinya akan sangat penting sebab dapat menjadi landasan pada penelitian selanjutnya.

Tak hanya itu, kamu juga dapat membuat topik baru menjadi lebih di kenal serta memberi gambaran dasar pada persoalan bahasan dalam topik itu. Meskipun teori hasil penelitian ini bersifat tentatif, namun hal ini justru membukakan kemungkinan adanya penelitian lebih lanjut akan topik bahasan.

Sehingga penelitian selanjutnya jadi lebih terarah dan punya pertimbangan terhadap pemilihan teknik yang akan di gunakan.

Kesimpulan

Berbagai pemaparan di atas, dapat di ambil kesimpulan beberapa poin yang akan memudahkanmu dalam mengambil intisari ini.

Metode eksploratif merupakan penelitian yang desain dan metodenya di susun untuk mencari dan merumuskan masalah dari sebuah fenomena yang ada. Peneliti nya pun belum banyak mengetahui informasi mengenai suatu masalah yang akan di teliti tersebut.

Penelitian tipe ini bukan berorientasi pada rujukan teori dan hipotesis, namun mengembangkan hipotesis.

Ini hanya mencari ide atau hubungan baru, sehingga pengumpulan datanya tergantung si peneliti dalam menyusun atau memformulasikan suatu masalah dengan lebih tepat.

Penelitian eksploratif ini lebih sering menggunakan pengumpulan data kualitatif. Baik melalui teknik survei maupun nonsurvei.

Riset penelitian ini juga tidak penyimpulkan hasil. Hal ini karena memang tujuan risetnya cenderung hanya menjawab mengenai “what/Apa”-nya.

Sehingga lebih berisi tentang penentuan alternatif tindakan yang akan dilakukan maupun variabel penelitian. Sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai prioritas untuk penelitian selanjutnya.

Sumber:

  1. Catatan singkat penelitian eksploratif periode 1997-2002, oleh Soeprapto Mangoendihardjo
  2. Sampoernauniversity.ac.id
  3. Mudjiyanto, Bambang. 2018. Tipe Penelitian Eksploratif Komunikasi. Jurnal studi komunikasi dan media. E-ISSN : 2407-6015
  4. Dovel Firmanto. Penelitian Deskriptif, Ekploratori, dan Eksplanatori. Academia.edu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *