Cross Sectional: 10 Desain Penelitian dan Triknya

Konsep Jenis Desain Penelitian
Sumber: Universitas Medan Area

Sebelum terlanjur merancang berbagai hal dalam penelitian, sebaiknya cermati dulu apa jenis penelitian yang akan kalian teliti? Struktur Organisasi

Desain Penelitian dalam Mendapatkan Data Valid

Jenis penelitian cukup banyak untuk ditelusuri satu per satu. Agar tidak membuang waktu untuk menerka-nerka seperti apa cara mengumpulkan data yang tepat maka kalian perlu mencari tahu karakteristik penelitian kalian berdasarkan jenisnya.

Bacaan Lainnya

Butuh waktu, tenaga, dan biaya jika kalian ingin mencoba-coba dari awal mengenai metode pengumpulan data di penelitian tersebut sehingga itulah gunanya menemukan desain yang tepat.

Apa itu desan penelitian? Kata desain beserta kata penelitian tidak dapat terpisahkan jika ingin memahami makna kalimatnya. Mereka adalah kerangka atay rancangan dan penelitian sendiri merupakan penyelidikan.

Kita akan fokus pada maksud dari penelitian yang mana berfokus untuk menguji hipotesis guna mengembangkan prinsip-prinsip yang ada.

Cara mengujinya adalah dengan menggunakan metode ilmiah. Dalam penelitian peneliti akan memperluas dan memperdalam temuan yang ada terutama terkait dengan dugaan-dugaan atas kebenaran.

Kesimpulannya desain penelitian adalah rancangan serta penyajian data secara sistematis namun tetap objektif.

Rancangan disusun untuk memecahkan masalah. Salah satu langkahnya adalah dengan mengumpulkan data.

Lalu untuk pengumpulan data dapat dimulai dari mencari literatur dan informasi mengenai sampel dan hal-hal lainnya yang terkait dengan judul penelitian.

Mencari informasi-informasi yang relevan dengan terjun langsung ke lapangan. Adapun cara-caranya antara lain dengan wawancara dan observasi.

Namun pertimbangkan kembali respon yang kira-kira akan didapatkan saat melakukan pengumpulan data. Apakah valid ketika respon yang didapatkan kurang dari 50%?

Untuk pengumpulan data sendiri setiap penelitian membutuhkan skema tersendiri yang tepat. Seperti apa skemanya dalam desain penelitian?

Organisatoris lain juga baca ini: Wawancara:  9 Trik Dapat Data Valid untuk Penelitian

Struktur Desain Penelitian

Struktur jenis desain penelitian
Sumber: scribd.id

Ibarat gunung es dalam lautan, ada fase-fase dalam desain penelitian yang tak tampak. Namun tenang saja, semua pasti ada solusinya termasuk trik membuat desain penelitian.

Untuk mendapatkan desain yang sesuai dengan jenis penelitian kalian, terapkan beberapa trik berikut:

  • Pertanyakan tujuan penelitian dengan tepat

Kembali ke mode awal, perjelas kembali tujuan dari penelitian kalian.

  • Menentukan teknik pengumpulan dan analisa penelitian

Gali kembali mengenai teknik pengumpulan data yang tepat lalu carilah cara analisa yang sesuai.

  • Mencari metode yang digunakan untuk menganalisis rincian yang dikumpulkan

Kalian dapat mencari tau mengenai poin ini di artikel-artikel sebelumnya. Tentunya ini berkaitan erat dengan model penelitian kalian apakah deskriptif, kualitatif, maupun kuantitatif.

  • Mempersiapkan segala kemungkinan selama penelitian

Artinya dalam struktur yang kalian buat kalian perlu menyiapkan opsi lain sebagai alternatif jika opsi utama tidak berjalan sebagaimana semestinya.

  • Menyusun jadwal

Dalam desain penelitian, pastikan kalian mengetahui rentang waktu untuk menyelesaikan penelitian kalian. Tentukan pula waktu untuk memulainya dan berapa lama pengumpulan data berlangsung.

  • Analisis hasil

Setelah mengetahui dan menyusun poin-poin di atas hingga analisis, maka bedar kemungkinan penelitian kalian akan memberikan hasil yang tidak memihak dan berwawasan luas.

Perhatikan pula beberapa poin ini agar penelitian kalian berkualitas.

  • Netral

Data harus bebas bias dan netral, tidak memihak si peneliti maupun subjek uji. Unsur keterlibatan peneliti dan subjektifitas harus dikesampingkan.

  • Terpercaya

Kesimpulan yang dihasilkan haruslah sama dari waktu ke waktu jika dilaksanakan berkesinambungan. Maka tentu hasip penelitian kalian harus akurat.

  • Pengolahan data valid

Kembali pada tujuan penelitian, pastikan asal usul data yang diperoleh dapat mendukung hasil yang valid.

  • Global

Hasil desain penelitian kalian mencerminkan gambaran sampel umum yang kalian gunakan, bukan khusus di sampel tertentu.

Organisatoris lain juga baca ini: Teknik Observasi: 2 Kelebihan dan Kekurangan dalam Penelitian

Kelebihan dan Kekurangan Desain Penelitian

Kelebihan dan kekurangan penelitian
Sumber: Gramedia

Tergantung dari jenis penelitiannya, kali ini fokus kita adalah pada penelitian cross sectional. Adapun keunggulannya antara lain:

Murah dan Efisien

Basis datanya sudah ada dan tinggal memanfaatkannya saja. Data-data juga sudah tersusun karena di lokasi penelitian umumnya telah ada pengumpulan data rutin.

Contohnya pada rumah sakit, perusahaan asuransi, lembaga penegak hukum, hingga kantor-kantor pemerintah.

Peneliti pun akan mendapatkan akses ke dalam kumpulan data dan ini yang membuat pengumpulan data menjadi murah dan efisien.

Mudah Mencari Faktor Risiko

Jenis penelitian cross-sectional dalam tema medis bertujuan pula untuk memeriksa faktor risiko yang potensial. Hal itu sangat berkaitan dengan kondisi subjek uji.

Faktor risiko dapat berupa frekuensi olahraga ataupun pola konsumsi alkohol. Keduanya dapat dicari garis lurusnya dengan kondisi kesehatan subjek uji. Contohnya subjek uji menderita sirosis atau obesitas.

Sebagai Media Perbandingan antar Subkelompok Subjek Uji

Di tengah besarnya populasi subjek uji, tentu mereka terbagi dalam sub kelompok. Contohnya saat kalian akan menguji sekumpulan mahasiswa di universitas x, maka kalian akan mendapat begitu banyak segmen populasi.

Contoh siswa senior dan junior, membandingkan siswa pria dan wanita, serta jurusan-jurusan yang ada.

Data-data tersebut menghasilkan informasi yang luas dengan berbagai hipotesa tambahan. Harapannya hipotesa tersebut dapat digali lagi di masa depan dengan berbagai metode.

Peneliti Kaya Akan Data

Cross sectional mengajak peneliti mengeksplorasi banyak data dengan banyak variabel. Peneliti dapat mengecek banyak variabel yang saling terkait satu sama lain.

Kesimpulannya dengan membuat desain penelitian, para peneliti menjadi terarahkan dalam melakukan penelitian.

Mereka dapat menyusun langkah-langkah dan mempertimbangkan solusi ketika suatu langkah belum berhasil dilakukan.

Lalu bagaimana dengan kekurangannya? Berikut adalah beberapa kekurangan desain penelitian.

Representasi kausalitas tidak didapat

Kekurangan desain penelitian dalam jenis cross sectional adalah sulitnya mendapat kausalitas.

Sulit mencari variabel yang berkaitan dengan variabel hasil. Jadi peneliti perlu melakukan manipulasi pada bagian ini untuk mendapat kausalitas di bagian variabel independen.

Poin tersulit selanjutnya adalah karena sifat penelitian yang observasional menyebabkan tidak adanya kausalitas yang bisa disimpulkan ditambah proses pengumpulan datanya yang hanya berada di satu titik waktu.

Hasil sangat bergantung pada hasil laporan diri

Berhubung mayoritas cross sectional mengambil data melalui kuesioner, jadi hasil penelitian hanya bergantung pada laporan subjek uji.

Pengambilam sampel banyak kendala

Menggunakan kumpulan data besar tidak selalu menjadi pilihan yang tepat karena tidak semua peneliti mendapat akses memasuki populasi tertentu.

Jadi peneliti harus mempertimbangkan desain penelitian berupa identifikasi sampel mandiri selama proses penelitian.

Namun hal ini tentunya akan menyebabkan kebiasan di karakteristik sampel.

Tingkat respon tidak selalu baik

Peneliti perlu mengecek seberapa banyak subjek uji yang serius dan mengisi kuesioner hingga selesai.

Perlu pula mengecek tingkat respon subjek uji yang seumpama dibagikan 1000 kuesioner ternyata yang memberi respon dengan sempurna hanya 50% apalagi jika dilakukan secara daring.

Agar tidak terjadi kendala-kendala dan meminimalisir kekurangan pada desain penelitian kalian terutama yang berfokus pada penelitian cross sectional, apa yang perlu kalian lakukan?

Perlukah kalian mencoba satu per satu jenis desain penelitian?

Jenis Desain Penelitian

Ada beberapa jenis desain penelitian yang dapat kalian pertimbangkan dalam penelitian kalian. Mereka adalah:

Desain Penelitian Pre-eksperimental

Bagi kalian yang menggunakan desain penelitian ini, maka bersiaplah untuk mengamati variabel terikat yang mungkin terpengaruh oleh variabel bebas.

Jenis ini yang paling sederhana terutama jika tidak ada kelompok kontrol dalam penelitian kalian.

Desain Penelitian One Shot Case

Hanya ada satu kelompok yang perlu mendapat perhatian lebih. Peneluti akan memulai penelitian setelah melakukan berbagai perlakuan yang diduga menimbulkan perubahan pada kelompok tersebut.

Penelitian Pre dan Post Study

Desain penelitian yang satu ini mengkombinasikan pengamatan terhadap subjek uji sebelum dan sesudah perlakuan diberikan.

Desain Penelitian Perbandingan Kelompok

Peneliti akan memberi pengawasan kepada dua kelompok atau lebih tapi hanya ada satu kelompok saja yang mendapat perlakuan.

Kemudian pada semua kelompok peneliti memberikan tes dan melihat ada tidaknya perbedaan pada semua kelompok.

Perbedaan hasil tersebut merupakan hasil penelitian yang dapat dirangkum oleh peneliti.

Desain Penelitian Eksperimen Palsu

Melakukan penelitian yang mirip dengan aslinya namun subjek ujinya bukanlah subjek uji sesungguhnya.

Desain Penelitian Korelasional

Merupakan studi non-eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui korelasi dua variabel yang saling berkaitan. Kedua kelompok tidak memiliki asumsi namun untuk memahami korelasinya diperlukan metode statistik dan analisis.

Contoh: Hubungan antara variabel bisa positif atau negatif. Poinnya dapat menunjukkan negatif 1 dan positif 1 dari korelasi koefensi.

Apabila nilainya di poin negatif, maka hubungan keduanya negatif dan demikian sebaliknya.

Desain Penelitian Eksplanatif

Peneliti akan menggunakan desain ini untuk mencari ide dan teori yang ada sebelumnya. Desain ini cocok bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian sebelumnya dan mencari solusi.

Desain Penelitian Cross Sectional

Merupakan jenis penelitian observatif yang mana peneliti akan mengukur hasil dari subjek uji di saat yang sama. Pemilihan subjek uji berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi untuk penelitian tersebut.

Kemudian peneliti akan mencari teknik untuk menganalisa hasil serta paparan yang diberikan. Jadi penelitian cross sectional memang cocok untuk survey dengan populasi yang menggunakan penelitian berbasis klinis.

Kalian juga dapat menggunakan penelitian ini sebagai dasar penelitian kohort walupun hubungan klausal akan sulit didapatkan.

Setelah membaca seluruh isi artikel hingga selesai, kira-kira jenis penelitian apa yang akan kalian ambil? Siapkah untuk membuat desain penelitiannya?

Organisatoris lain juga baca ini: Artikel Ilmiah: 10 Struktur dan Cara Pembuatan

Sumber:

  1. Syahrial syahrial, DESAIN PENELITIAN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA DALAM PENELITIAN October 2019, Raden Fatah Islamic University, Publikasi.
  2. Zukauskas P, 2017, Struktur Desain Penelitian: Evaluasi Pakar, Jurnal Ilmiah tercantum dalam DOI: 10.5772
  3. Drew, C. (16 Juni 2023). 10 Keuntungan dan Kerugian Studi Cross-Sectional .Artikel Ilmiah.
  4. Setia, S, 2016 Mei-Juni; 61(3): 261–264, Modul Seri Metodologi 3: Studi Lintas Seksi, Indian Journal of Dermatology

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *