Pembina dan penasihat. Dua konteks kata yang ketika disandangkan dengan beberapa profesi, akan ada pressure lebih di dalamnya. Berikut beberapa pembahasan mengenai cara penggunaan kata tersebut. Ayu Maesaroh, Konsep Organisasi – organisasi.co.id
Halo para organisator? Hari ini semoga masih mendapatkan energi banyak untuk melewati beberapa hari kedepan. Karena dengan terus bersemangat dan optimis, semua akan terlewati.
Urusan hasil, Tuhan yang pasti. Kita sebagai sang Ummat hanya bisa berusaha, kemudian berpasrah diri. Mencoba meminta, tangan-Nya untuk berada di jalur yang sudah kita buat, tentang suatu keputusan tertentu.
Tapi, jika sudah begitu, mau bagaimana lagi bukan. Benar, apalagi jika kita berada di situasi, yang sangat tidak terduga. Terutama banyak yang mengalami hal ini, yakni berada di pilihan, mau menjadi pembina, atau penasihat.
Hal itu, kerap kali terjadi dalam sebuah organisasi. Mengingat kita sangat paham mengenai kedua jabatan tersebut. Maka tidak heran, antara pembina dan menjadi seorang penasihat, adalah keputusan yang teramat berat.
Apalagi jika dilihat dari setiap pengertian dari kedua kata tersebut, kemudian dikaitkan dengan beberapa hal yang akhirnya menjadi jobdesc antara keduanya.
Untuk lebih memahaminya, berikut beberapa ulasan selengkapnya.
Perbedaan Pembina dan Penasehat
Kita pasti sering mendengar kata “pembina” dengan “penasehat” di berbagai jenis organisasi. Baik organisasi formal maupun semi formal.
Meski terlihat hampir sama fungsinya, nyatanya kedua kata tersebut amat berbeda. Seperti yang pertama adalah “pembina”.
Yang mana untuk kata pembina, menunjukkan orang yang dapat mengarahkan seseorang kepada jalan yang lebih baik ketimbang sebelumnya, dalam konteks organisasi formal.
Dengan cara membina mereka menggunakan beberapa metode yang ada, agar para anggota organisasi tersebut, dapat melakukan beberapa jobdesc mereka dengan mulus.
Contoh konkretnya adalah pembina pramuka, pembina OSIS, dan sebagainya. Berbeda halnya dengan kata dari “penasehat”.
Yang mana lebih fokus kepada menggambarkan kepada seseorang yang memang menguasai suatu bidang tertentu, dengan memberikan solussi yang bisa menjadi alternatif, ketika seseorang berada di suatu permasalahan tertentu, di bidang tersebut.
Contoh yang ada dalam beberapa bidang, adalah penasehat investasi, penasehat perusahaan, kepresidenan, dan lainnya.
Untuk lebih paham lagi, berikut ulasan selengkapnya:
Konteks Penggunaan Kata Pembina
Yang pertama adalah masalah konteks daripada penggunaan kata “pembina”. Dalam beberapa sumber yang ada seperti KBBI atau singkatan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Mengatakan bahwa definisi dari kata tersebut, adalah membina, atau orang yang membina, membangun, dan sejenisnya.
Itu artinya, konteks daripada penggunaan kata “pembina”, lebih menitikberatkan kepada mereka yang berada di organisasi, memiliki ahli untuk membina beberapa orang, dengan mengarahkan pada beberapa tujuan yang ada.
Kemudian memberikan mereka beberapa pembelarajan, agar nantinya dapat membangun mindset serta tanggungjawab mereka terhadap suatu organisasi yang mereka geluti.
Organisatoris lain baca ini: Badan Pembina Olahraga Cacat (BPOC): Konsep Organisasi
Ada beban moral di dalamnya. Seperti contoh misalnya seorang pembina, membina seseorang dengan sekuat tenaga, namun tidak bisa dengan maksimal.
Saat itu juga, bisa jadi seorang pembina tersebut merasa tidak berguna, gagal dengan treatment yang ia berikan kepada seseorang tersebut, dan sebagainya. Padahal, sebenarnya hal itu adalah wajar.
Hanya saja, mungkin seseorang tersebut baru mengalaminya untuk pertama kali, dan gagal. Untuk lebih jelas mengenai penggunaan kata “pembina”, berikut ulasannya:
Contoh Penggunaan Kata Pembina
Sebenarnya kata daripada “pembina” bukan hanya untuk perkumpulan, komunitas, maupun organisasi, yang memang mewajibkan ada pembina.
Gunanya, untuk memberikan pemahaman, membimbing beberapa anggota baru, agar nantinya dapat beradaptasi dengan suasana daripada organisasi yang ada.
Kemudian seorang pembina akan memberikan arahan, ketika seorang anggota organisasi / perusahaan baru, mengalami beberapa kesulitan.
Namun, ada juga kata “pembina”, yang sering terpakai untuk beberapa acara resmi, salah satunya adalah upacara kemerdekaan.
Pembina tersebut akan memberikan beberapa petuah, terkait dengan adanya tema yang diangkat oleh pembina tersebut.
Dan tak lupa juga, menghimbau para pesertanya untuk melaksanakan atas apa yang menjadi petuah, dengan dalih untuk kesejahteraan, keberlangsungan hidup bersama.
Itulah yang kemudian menjadi jobdesc dari pembina dan juga penasihat, sangat penting dalam beberapa hal di bidang kehidupan kita.
Penggunaan Kata Pembina di Berbagai Bidang
Sejalan dengan hal tersebut, kata “pembina”, mempunyai konteks masing-masing jika kita kaitkan dengan beberapa hal.
Walaupun memang tetap pada prinsipnya adalah, mereka adalah orang yang membina, mengarahkan, sampai kepada titik dimana seseorang yang mereka bina, dapat dengan mandiri.
Ketika mengalami beberapa kesulitan, dan sejenisnya. Untuk penggunaan katanya, contoh yang paling sering digunakan adalah: pembina upacara, pembina pramuka, pembina panti rehabilitasi, dan sebagainya.
Hal tersebut dapat memberikan gambaran kepada kita, bahwasannya seorang pembina sangat penting dalam sebuah organisasi tertentu.
Mereka adalah orang dengan mental yang sabar dan ulet, ketika harus membina seseorang, organisasi tertentu, dengan tujuan agar dapat mewujudkan tujuan yang telah tercapai.
Apalagi misalnya mengenai sebuah organisasi dan atau pun komunitas, seorang pembina atau pun penasihat, mereka mempunyai andil yang cukup penting.
Terlebih pembina yang memang jobdesc utamanya adalah memberikan binaan kepada komponen daripada perusahaan, untuk bisa berjalan, dan mewujudkan tujuan bersama.
Seorang pembina juga diuji mentalnya, ketika ada seseorang lantas tidak suka dengan aturan yang ada, namun mereka harus berjalan di hal tersebut.
Mau tidak mau, seorang pembina dan juga seorang penasihat, harus ikut turun tangan menangani, memberikan petuah, hingga contoh.
Untuk mereka dapat paham, bagaimana jalan tersebut, sebenarnya baik untuk mereka. Dan bukankah yang memang didambakan oleh manusia, adalah jalan yang dapat membuatnya terus berada di zona aman mereka?
Pengertian Kata Penasehat Secara Etimologis
Selanjutnya adalah mengenai kata “penasehat”. Hampir sama dengan sebelumnya, yang mana mereka, orang-orang penasehat tersebut memberikan petuah kepada orang yang membutuhkan nasehat mereka.
Hanya saja fokusnya hanya menasihati, dan tidak ada fokus untuk mengarahkan, membimbing, bahkan sampai kepada titik membina seseorang, untuk dapat melaksanakan apa yang ia katakan.
Bahkan secara etimologis, kata dari “penasihat” dalam KBBI, mendefinisikan sebagai orang yang dapat memasihati seseorang.
Hanya pada fokus demikian, dan tidak lebih. Meningat mereka adalah orang yang berpengalaman dalam bidang mengharuskan adanya penasehat.
Yang mana memberikan rekomendasi langkah agar seseorang dapat dengan mudah mencapai impian yang mereka inginkan.
Contoh paling mudahnya adalah penasehat di bidang investasi, bidang politik seperti penasehat kepresidenan, dan sebagainya.
Meski berbeda, antara pembina dan penasihat, mempunyai beban yang mengharuskan mereka serius dalam menangani hal tersebut.
Seorang pembina dituntut untuk dapat mengarahkan seseorang agar dapat berada pada jalan yang sudah terencana dalam suatu organisasi.
Jika gagal, berarti itu adalah kesalahan mereka, karena dianggap tidak memberikan pembelajaran yang sesuai dengan ketentuan.
Penasihat juga demikian. Mereka adalah orang yang berpengalaman pada bidang tertentu. Jika kemudian ada seseorang yang gagal mencoba atas apa yang mereka rekomendasikan.
Secara tidak langsung, akan memberikan rasa kegagalan tersendiri bagi mereka, yang sebagai seorang penasihat. Terlebih jika bidang tersebut sangat serius, bisa jadi rasa penyesalannya bisa lebih dalam lagi.
Penasehat dalam Berbagai Bidang
Seperti yang sudah terbahas sebelumnya, bahwasannya kata daripada “penasihat”, begitu banyak terpakai untuk beberapa konteks.
Tidak sedikit dari kita yang kemudian menggunakan kata “penasehat” pada bidang profesi yang lebih profesional, dengan di dalamnya ada sebuah pengalaman lebih, ketimbang orang lain.
Contohnya seperti penasehat Presiden, yang mana mereka adalah penasihat dengan keahlian menganalisis yang cukup dalam, ketika mereka harus memberikan sepatah kata mereka.
Mengenai suatu kebijakan. Bagaimana kemudian mereka menganalisa baik buruk, sampai kepada faedah serta mudarat dari kebijakan tersebut.
Jadi, untuk kamu yang ingin menjadi seorang penasehat dalam bidang tertentu, pastikan yang pertama adalah menguasai bidang yang ingin kamu geluti terlebih dahulu.
Kemudian jika sudah kiranya menguasai, tajamkan skill menganalisa mu. Dengan menggunakan berbagai metode analisa seperti SWOT atau pun sejenisnya.
Sehingga kamu dapat lebih paham bagaimana caranya mengatasi beberapa masalah klien kamu, ketika mereka pergi dan meminta nasihat, atau pun solusi darimu.
Organisatoris lain baca ini: Komisi Pemberantasan Korupsi: Yudikatif atau Eksekutif?
Benar, mengingat seorang penasehat tidak hanya memberikan petuah, namun mereka juga dituntut untuk memberikan solusi kepada seseorang.
Sehingga mereka mendapatkan gambaran bagaimana caranya agar keluar dari permasalahan yang ada, atau pun baru mulai melangkah pada bidang yang ingin mereka geluti tersebut.
Konteks Pembina dan Penasihat Lainnya
Adapun konteks lain mengenai penggunaan pembina dan juga penasihat, yang mana banyak terucap oleh beberapa orang, dalam suatu organisasi.
Mengingat dalam pembahasan tersebut, hanya beberapa konteks yang terbahas secara tuntas. Jadi, berikut beberapa ulasannya:
Dewan Penasihat
Dewan penasihat adalah salah satu konteks kata dari “penasehat” dalam bidang yang profesional. Mereka adalah orang-orang yang memiliki masa jabatan bakti, dan nantinya akan diberhentikan melalui Kongres.
Anggota dari Dewan Penasehat, adalah beberapa tokoh masyarakat, hingga sampai kepada orang-orang yang berpengalaman dalam dunia politik.
Mengingat mereka mempunyai pengalaman lebih banyak mengenai keorganisasian, sehingga diberikan mandat jabatan tersebut.
Pembina Agama
Konteks selanjutnya, adalah masalah “pembina agama”. Untuk profesi ini, lebih memberikan binaan mengenai agama yang dianut oleh seseorang.
Agar mereka menjadi ummat yang lebih baik lagi, dan dapat menjalankan perintah Tuhan mereka dengan baik, serta menjauhkan diri dari larangan-Nya.
Penutup
Itulah beberapa pembahasan mengenai dua kata yang sering kita dengar dan banyak yang kemudian dua kata tersebut menjadi satu hal yang sangat profesional, jika disandangkan dengan bidang yang cukup seriu.
Butuh ketelitian dan juga kesabaran di dalamnya. Serta pengalaman lebih, sehingga ketika mereka berinteraksi dengan klien, dan menayakan soal bidang yang terkait.
Seseorang yang menjadi profesional di bidang tersebut, dapat membina atau pun memberikan nasihat kepada mereka, terkait permasalahan yang dihadapai.
Dengan tujuan, mereka dapat melaksanakan apa yang sudah direkomendasikan, dan akan berkonsultasi kembali ketika mereka menemukan kesulitan, dalam proses menjalankan beberapa nasihat tersebut.
Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi, dan juga menjadi referensi.
Daftar Pustaka: