Metode Penelitian Evaluatif: 5 Jenis Data

Pengertian Penelitian Evaluatif adalah
Sumber: LSP Pengadaan Indonesia

Metode Penelitian evaluatif adalah sebuah metode evaluasi atas sebuah kegiatan. Tidak perlu bingung jika kalian belum mengetahui kerangka konsepnya karena pembahasan pada artikel ini akan mengupasnya.

Literatur Ilmiah

Bacaan Lainnya

3 Jenis Metode Penelitian

Metode  penelitian evaluatif adalah satu dari sekian banyak metode penelitian. Ada dua yang terkenal dan umum yaitu metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Namun ternyata jika mengupas lebih dalam lagi sebenarnya ada beberapa lainnya seperti penelitian eksplorasi, pengembangan,  penelitian survai, verifikasi, tindakan, ex post-facto, eksperimen hingga evaluasi.

Satu per satu penelitian memiliki ciri-ciri yang khas yang membuat peneliti dapat dengan yakin memiih di antaranya.

Sebelum memilih, para peneliti harus memahami masalah dalam peneitian mereka dan bagaimana memecahkannya.

Menurut Borg and Gall (2003), penelitian evaluatif justru belum banyak yang melakukan. Alasannya karena waktu pengerjaannya relatif lama.

Lain halnya dengan penelitian Kualitatif maupun kuantitatif yang mana peneliti memiliki variabel terikat maupun kontrol.

Dalam penelitian valuatif, peneliti hanya akan mengamati dan mengevaluasi di akhir. Contohnya adalah di bidang pendidikan.

Kurikulum Merdeka belum tau kapan akan berakhir. Jika peneiti ingin menelitinya tentu harus menunggu sampai kurikulum ini berakhir masanya.

Sama halnya dengan vaksinasi COVID 19. Sebenarnya untuk mengevaluasi dampaknya peneliti harus melihat dari waktu ke waktu hingga saat ini akhirnya diketahui sebuah merk vaksin memberikan efek samping yang cukup vital.

Tapi umumnya metode penelitian evaluatif adalah mengevaluasi sebuah kegiatan bukan hal-hal yang terlalu menguras tenaga dan pikiran. Benarkah begitu?

Organisatoris lain juga baca ini: Metopen Kualitatif: Definisi Penelitian dan 5 Bentuk data

Definisi Metode Penelitian Evaluatif

Definisi penelitian evaluatif adalah
Sumber: Samahito Gautama

Meode penelitian evaluatif adalah sebuah metode penelitian untuk mengukur keberhasilan sebuah program maupun kegiatan.

Apakah hasil akhirnya sesuai dengan harapan ataukah tidak seperti pendapat dari Borg and Gall (2003).

Mereka menyebut jika evaluasi adalah proses membuat penilaian tentang nilai, manfaat, atau keseimbangan.

Evaluasi bukan hanya sekedar mengevaluasi hasil akhir suatu kegiatan melainkan juga kebutuhan seseorang atau kelompok.

Dasar itu untuk mengambil keputusan tentang manajemen, kegiatan, maupun strategi politik. Evaluasi nantinya juga menghasilkan data mengenai jasa daan nilai fenomena yang ada.

Hasil akhirnya memang akan cenderung membanding-bandingkan antara satu kebijakan dengan kebijakan lainnya.

Namun sebenarnya bukan demikian. Fokusnya justru ada di penilaian serta keputusan. Bagian pentingnya adalah tujuan serta harapan dari kegiatan tersebut. Serta adanya perubahan-perubahan yang yang terencana dan tidak.

Menurut Pendapat Lainnya

Metode penelitian evaluatif adalah metode yang akan menghasilkan hasil yang baik jika mampu mendefinisikan hasil sesuai harapan sebagaimana kerangka metodologinya.

Menurut McMillan dan Schumacher (2010) evaluasi adalah salah satu ilmu terapan yang penerapan dari penelitiannya untuk menentukan ada manfaat atau nilai dari suatu program atau kebijakan dari sebuah sistem.

Dalam dunia pendidikan misalnya, metode ini akan menarik sebuah kesimpulan dari masing-masing sistem mengajar yang ada sehingga evaluasi di akhir akan memberikan kebijakan baru atau tidak.

Sukmadinata (2009) berpendapat bahwa evaluasi adalah kegiatan pengumpulan informasi. Isinya mencakup tentang bekerjanya sesuatu hal lalu informasi itu berguna untuk menentukan alternatif.

Informasi-informasi itu pula nantinya akan menjadi dasar dari sebuah keputusan baru. Hal yang perlu peneliti fokuskan untuk mendapat informasi yang valid adalah menggali di berbagai fenomena.

Bahkan metode, material, subjek masing-masing hingga hal lainnya tidak luput dari pengamatan.

Sukmadinata juga kembali menjabarkan jika metode penelitian evaluatif adalah metode yang bersifat evaluasi guna mencari tau keberhasilan dan kegagalan suatu program.

Acuan dari penelitian tersebut adalah prosedur ilmiah dengan susunan sistematis untuk mengatahui hasil atau efektifitas sebuah proyek atau program.

Entah tujuan telah terencana atau tidak namun dalam metode penelitian ini perlu adanya analisa, pengumpulan, dan pengkajian dari pelaksanaan program dengan cara yang objektif.

Langkah awalnya tentu dengan perumusan dan penentuan kebijakan dengan pertimbangan sisi positif dan negatif sebuah program.

Dalam bidang pendidikan, metode penelitian evaliatif lebih fokus pada desain untuk mengumpulkan dan mengolah data secara sistematis yang bertujuan menentukan manfaat.

Suchman (1967) mengemukakan jika penelitian evaluatif menjadi sarana pengumpulan informasi mengenai apa yang sedang terjadi secara nyata termasuk terlaksananya rencana-rencana tersebut.

Beliau juga menyebut bahwa evaluatif berguna untuk menentukan hasil dan mencapai tujuan pada peserta didik di bidang pendidikan.

Terakhir, Danim (2000) meyampaikan bahwa penelitian tersebut untuk mengukur berhasil tidaknya banyak hal selain bidang pendidikan yaitu keberhasilan suatu program atau produk.

Organisatoris lain juga baca ini: 7 Data dalam Penelitian: Contoh Rancangan Penelitian Kuantitatif

Kerangka Metode Penelitian Evaluatif

Kerangka penelitian evaluatif adalah
Sumber: sekedar.birokrasi

Metode penelitian tersebut adalah metode yang berpusat pada sebuah rekomendasi akhir yang menyatakan apakah sebuah proyek atau objek evaluasi perlu mengalami penggantian, peningkatan, atau perbaikan.

Semua tentunya berdasarkan hasil data yang telah terkumpul yakni sumber data primer dan non primer.

Sumber data primer merupakan sumber data langsung dari subjek penelitian. Alat ukurnya adalah alat pengambilan data yang langsung berfokus pada subjek uji.

Menurut Saifuddin Azwar, 2007, sumber data primer merupakan landasan untuk menyusun argumentasi logis dan mengubahnya menjadi fakta.

 Kedua adalah sumber data sekunder yaitu melalui pihak lain. Wujudnya adalah laporan atau data observasi dengan alat pengukur tingkah laku atau mengamati sebuah proses.

Hal ini mirip dengan metode observasi namun metode observasi fokus kepada pengamatan dan pencatatan sistematis terkait gejala yang muncul pada subjek uji.

Organisatoris lain juga baca ini: Kebijakan Pemerintah: Keberlanjuta yang Dilanjut dan Nawadosa

Jenis Data Metode Penelitian Evaluatif

Data penelitian evaluatif
Sumber: Seputar Birokrasi

Setelah mengetahui sumber data pada metode evaluatif, kalian juga perlu memahami jenis data atau model evaluasi.

Model evaluasi CIPP

Berfokus pada pengambilan keputusan. Ia juga berperan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan suatu program.

Bagi kalian yang masih bingung dengan Model CIPP, kalian perlu mencari tau akronimnya yaitu merupakan contect evaluation, input evaluation, process evaluation, dan product evaluation.

Daniel Stufflebeam dan kawan-kawannya, 1968, mengembangkan CIPP di Ohio State University dan fokus pada pengambilan keputusan.

Menurut jenis data yang satu ini, metode penelitian evaluatif adalah berfungsi untuk membantu merencanakan keputusan.

Tayibnapis 1989 juga menyebutkan jika CIPP berguna untuk menentukan kebutuhan sebuah program dan merumuskan tujuannya.

CIPP terdiri dari Evaluasi konteks yang mencakup penggambaran latar belakang program yang sedang dalam pengamatan evaluasi.

Jenis ini juga membantu memberikan perkiraan kebutuhan yang salah satunya yaitu tujuan program.

Evaluasi konteks akan menentukan sasaran  dan ruang lingkup yang teridentifikasi. Edison, 2009 membahas mengenai evaluasi konteks yang meliputi:

  1. Analisa dan perkiraan suatu kebutuhan yang mana seringkali dirumuskan sebagai tingkat selisih antara kondisi yang ada dengan yang diharapkan.
  2. Gambaran rinci dan jelas mengenai tujuan program. Harapannya dapat memperkecil selisih kondisi saat ini dengan harapan.

Secara gamblang kesimpulannya adalah evaluasi konteks merupakan evaluasi terkait kebutuhan dan karakteristik individu dalam pemenuhan kebutuhan.

Input Evaluation, Structuring Decision

Metode penelitian evalutif yang satu ini berguna dalam menentukan sumber-sumber yang ada, strategi untuk tercapainya kebutuhan, serta alternatif lain jika rencana awal tidak berjalan.

Menurut Edison 2009, jenis ini berguna dapam penjadwalan program dengan tujuan menentukan strategi, sumber daya, prosedur, dan juga alat untuk mencapainya.

Input yang ada dapat menentukan cara untuo mencapai tujuan sekaligus memberitaju apakah perlu bantuan pihak lain atay tidak.

Prosedur dan desain program juga berawal dari input.

Evaluasi Proses

Untuk  mengimplementasi keputusan serta memcari tau apa yang harus direvisi.

Model Evaluasi kedua adalah UCLA. Menurut Alkin (1969) evaluasi adalah suatu proses memilih informasi, mengambil keputusan, mengumpulkan dan menganalisa berbagai informasi.

Hasil akhirnya adalah ringkasan data yang membantu pengambil keputusan untuk memilih alternatif.

Alkin menyebutkan lima jenis evaluasi yaitu

  • System  Assessment.

Tayibnapis, 1989, menyebutkan jenis ini dapat memberi informasi tentang posisi suatu sistem. Dari sinilah profil program muncul.

  • Program plannin yang membantu memilih program  tertentu.
  • Program implementation untuk memberi informasi apakah program sudah populer atau belum di target tujuan.
  • Program improvement memberikan informasi mengenai cara program berfungsi, bekerja, atau berjalan.

Fungsi lainnya adalah untuk mengetahui kebermanfaatan program dan cara melaksanakannya. 5. Program certification untuk memberi informasi mengenai nilai guna program.

Model Evaluasi Brinkerhoff.

Brinkerhoff et all (1983) membuatnya untuk  mencakup tiga jenis desain. Mereka adalah:

Fixed vs Emergant evaluation design

Perencanaannya sangat sistematis dan desainnya telah mengacu sesuai tujuan. Peneliti akan mendapat informasi sebagaimana tujuannya.

Pengumpulan informasinya dengan cara tes, angket dan wawancara. Sedangkan untuk desain emergent bertujuan untuk menangkap fenomena yang sedang berlangsung.

Fenomena tersebut dapat berpengaruh terhadap program. Jenis desain evaluatif ini masih  terus berkembang sesuai dengan kondisi dan dapat berubah sesuai dengan kebutuhan.

Formatif vs Summative evaluation

Berguna untuk mendapatkan data untuk merevisi program. Di sisi lain evaluasi sumatif untuk menilai kegunaan suatu program.

Fokus evaluasi sumatif adalah variabel-variabel yang nampak penting dan menentukan kebutuhan pengambilan keputusan.

Desain eksperimental dan Quasi eksperimental vs Natural inquiry.

Ketiganya merupakan hasil adopsi dari disiplin penelitian. Desain eksperimental dan quasi eksperimental berguna untuk menilai suatu program ujicoba.

Natural inquiry adalah desain yang melibatkan evaluator dengan sumber-sumber informasi serta program terkait.

Model Evaluasi Stake oleh Stake (1967)

Ia melakukan analisis proses evaluasi yang lantas memberi dampak besar dengan konsep yang juga lebih kuat.

Dua dasar evaluasi tersebut yaitu Descriptions dan judgement. Dua dasar itu untuk membedakan adanya tiga tahap dalam program pendidikan:

  • Tahap pendahuluan (antecedents) berisi kondisi yang ada lebih dulu hinhga terlaksananya instruksi yang terhubung dengan hasil.
  • Tahap transaksi (transactions) terkait  proses terlaksananya  instruksi yang mana hasilnya karena dari pengaruh proses pendahuluan.
  • Tahap outcomes merupakan hasil yang dicapai setelah program selesai dan mengevaluasi langkah kerja selanjutnya.

Menurut Stake evaluasi tidaklah sama dengan judgement. Jadi metode penelitian rvaluatif adalah menelaah dan mengevaluasi bukan menilai atau membandingkan.

Sumber:

  1. Kantun, S, 2017, PENELITIAN EVALUATIF SEBAGAI SALAH SATU MODEL PENELITIAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN, Universitas Jember.
  2. Noor, 2002, Metode Penelitian, IAIN Kudus.
  3. 3Bruinessen, V, 2014, Metode Penelitian Bab III, Walisongo Repository.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *