Dunia akademisi yang penuh tantangan, rasanya tidak sedap jika belum mencicipi apa itu terkait “Penelitian Ilmiah”. Kata yang fleksibel, tetapi belum tentu dalam teori. Jadi, bagaimana kerangkanya?
Literatur Ilmiah
Seperti banyak kata orang, bahwa sebuah perkataan rasanya seperti mudah terucap namun tidak dalam prakteknya.
Apalagi rasa-rasa seperti “hidup dan mati” bagi kalangan akademisi yang mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan tinggi. Benar, “penelitian” baik dalam bentuk karya ilmiah, skripsi, thesis, hingga disertasi.
Mewarnai setiap langkah mereka untuk bisa lulus sesuai dengan yang diharapkan. Meski begitu, apa sebenarnya konsep yang benar terkait hal tersebut?
Pengertian Secara Ilmiah
Jika secara umum, konsep ini merupakan satu jalan bagi para akademisi yang berada di strata tingkat Sarjana, Magister, maupun Profesor yang harus mereka buat sesuai kriteria patokannya.
Walaupun beberapa peraturan seperti di strata Sarjana sudah bisa menggunakan bentuk lain selain skripsi, yang namanya “Ilmiah” tetap saja punya kriteria tertentu.
Hal tersebut berlaku untuk karya ilmiah, artikel ilmiah, dan jenis lainnya. (Umar & Choiri, 2009) mengungkapkan jika kegiatan penelitian merupakan suatu langkah yang logis.
Logis dalam hal ini pastinya membutuhkan langkah yang sistematis, empiris, dan juga harus secara objektif.
Berbeda lagi menurut beberapa ahli lain terkait penelitian ilmiah, seperti:
- (Harahap, 2020), mengartikan sebagai cara untuk mendapatkan sebuah data yang tersesuaikan dengan kegunaan tertentu.
- (Hadi, 2021), ialah mencari, menjelajahi atau menemukan kembali suatu makna.
Intinya dari definisi tersebut, konsep ini merujuk kepada suatu kegiatan dengan langkah-langkah yang logis.
Memiliki alur kerja sendiri dengan tetap berpedoman pada aturan, yakni harus empiris, sistematis, data yang ditemukan valid, serta peneliti harus bersikap objektif.
Jenis Penelitian
Yang paling familiar dengan hal ini dan mungkin kamu para akademisi yang berada di bangku S1, S2, serta S3, ialah jenis penelitian kualitatif serta kuantitatif.
Dimana dua jenis ini memiliki konsep serta kerangka yang berbeda. Mulai dari metode pendekatan, pengumpulan data, sampai dengan pengolahan hingga hasilnya seperti apa.
Jadi, mari kita bedah satu per satu
Penelitian Kuantitatif
Jika kita artikan, penelitian jenis ilmiah ini lebih orientasi ke angka. Kemudian ada hipotesis atau praduga (hasil) pada hal yang menjadi objek.
Biasanya praduga ini memiliki 2 asumsi yang bertolak belakang. Mengingat keputusan tersebut akan menjadi parameter dan banding terkait pembuktian hasil yang mereka teliti.
Ini juga tidak jauh berbeda dengan (Sugiono, 2009), yang mengatakan bahwa Penelitian Kuantitatif di ranah ilmiah berlandaskan pada kegiatan yang berbau filsafat positivisme.
Organisatoris lain juga baca ini: Proposal Skripsi: 6 Trik Menyampaikan Hasil Penelitian
Juga memiliki sample yang diambil dari populasi besar. Gunanya sebagai satu objek yang dapat mendefinisikan hasil yang terjadi pada populasi besar tersebut.
Berbeda dengan beberapa ahli lain tentang mengemukakan apa itu “Penelitian Kuantitatif”, seperti:
Emzir (2009:28)
Menyatakan bahwa kegiatan ini tersebut merupakan kegiatan yang tergolong pendekatannya secara primer.
Penelitian ini juga menggunakan paradigma secara positivistik pada aspek pengembangan ilmu pengetahuannya.
Ia mengatakan bahwasannya penelitian kuantitatif ilmiah kerap menggunakan eksperimen serta survey untuk pengumpulan datanya.
Priyadi et.al 2022
Menurut beliau penelitian ini lebih cenderung menggunakan pengumpulan data secara numerik dengan tekniknya ialah analitik.
Yang mana tujuan tersebut berkerucut pada menguji hipotesa yang sudah ada, atau diperuntukkan sebagai rujukan menarik kesimpulan, sampai dengan memahami antara variabel satu dengan yang lain agar mendapatkan hasil.
Sena Wahyu Purwanza (2022)
Menurut beliau penelitian jenis “kuantitatif” punya indikator penting dalam uji penelitian. Dimana indikator ini berperan sebagai parameter agar bisa menarik kesimpulan hasil akhir.
Indikatornya seperti:
- Ada variabel dalam penelitian
- Memiliki rencana atau teknik untuk melakukan penelitian
- Metode serta alat yang menjadi peraga dalam penelitian agar mendapatkan kesimpulan
- Analisa beberapa hasil data yang telah terkumpul.
Ada pula beberapa sumber lain yang mana lebih condong ke penelitian “kuantitatif” kerap digunakan untuk melakukan beberapa investigasi terkait beberapa fenomena yang ada.
Dengan menggunakan variabel sebagai parameter hasil keputusan. Biasanya penarikan kesimpulan akan menggunakan alat dan teknik pengolahannya.
Seperti menggunakan aplikasi basis data SPSS, matematika, komputasi, dan sejenisnya.
Penelitian Kualitatif
Untuk jenis ini lebih familiar dengan konsep “pengolahan data basis penggambaran fenomena yang bisa berupa kesimpulan hasil data, dan sejenisnya.
Biasanya untuk jenis penelitian ini kerap menggunakan metode pengumpulan data yang beragam. Mulai dari wawancara, observasi, dekskriptif, dan sebagainya.
Berbeda lagi menurut beberapa ahli lain seperti Moleong (2017), mengatakan bahwasannya penelitian ini, kerap menggunakan pendekatan secara naturalistik agar bisa mendapatkan fakta di lapangan terkait masalah yang sudah terancang.
Ciri Penelitian
Paling akrab dengan ciri dari kegiatan ini adalah “logis”. Yang mana hal tersebut sangat berkaitan dengan pemikiran yang tidak berbumbu “ngarang” atau lebih parahnya adalah “asal-asalan”.
Harus bisa dinalar dalam pikiran manusia, dengan hasil dari penelitian tersebut bisa mendapatkan penerimaan baik utamanya bagi para kalangan akademisi. Entah tingkat Strata 1, 2, bahkan 3.
Tapi ciri suatu hal berbau ilmiah tidak saja sampai pada poin tersebut. Beberapa antara lain tentang penelitian ilmiah, ialah:
Empiris
Kuncinya adalah “bukti nyata”. Jadi peneliti tidak boleh mengumpulkan data asal-asalan tanpa teruji bahwa bukti tersebut memang adanya dan nyata.
Mengingat jika hal tersebut tidak mendapatkan perhatian khusus dari peneliti, bisa jadi kesimpulan yang harusnya sesuai dengan antar variabel hipotesa, malah melenceng bahkan mendapatkan keraguan dari para penguji.
Objektif
Poin ini juga ada satu kalimat yang bisa menggambarkan, yakni “tidak berpihak pada siapapun”. Mengingat pasti peneliti akan berbenturan dengan beragam aspek yang terkadang berbenturan dengan prinsip.
Atau kesulitan lain yang rasanya, seperti condong ke 1 pihak dalam pengumpulan data di lapangan. Makanya untuk poin ini para peneliti harus ekstra hati-hati dalam menjaga prinsip “Objektif” saat penelitian.
Sistematis
Yang artinya seorang peneliti tidak boleh melangkahi alur kegiatan tersebut dari mulai rancangan, sampai dengan pengambilan kesimpulan.
Mengingat semuanya berkesinambungan supaya hasil akhir bisa teruji kevalidasian data, keabsahan hasil kesimpulan, dan sebagainya.
Bisa Diuji
Poin ini sangat wajib untuk kamu sebagai peneliti memenuhinya. Karena bagaimana sebuah penelitian bisa terbilang valid dan terpercaya hasilnya, jika untuk pengujian saja sudah mendapatkan banyak keraguan dari beragam pihak?
Bukankan itu seperti kita ibaratkan wasabi yang sebenarnya sudah banyak orang paham terkait tingkat rasa pedasnya, namun ternyata masih ada yang bertanya tentang “wasabi itu makanan apa? Dan benarkah rasanya se-pedas itu?”
Kenapa begitu? Hal ini menurut Bryman (2004:63) menyatakan bahwa penelitian ilmiah seperti kuantitatif saja punya alur yang harus seorang peneliti lalui.
Organisatoris lain juga baca ini: 4 Kerangka Proposal Skripsi
Yakni mulai dari membuat rancangan hipotesis, research soal design penelitian seperti apa. Kemudian ke tahap siapa yang akan menjadi sampel, teknik pengumpulan serta pengolahan data, hingga penarikan kesimpulan.
Jadi, intinya tidak boleh asal-asalan dalam melakukan suatu berbau ilmiah. Mengingat kegiatan ini bisa saja menjadi manfaat besar bagi banyak orang dengan menambahkan wawasan baru bagi mereka.
Syarat Masalah bisa Diteliti
Meski terlihat rumit, tapi ada yang paling rumit dari sekian poin pembahasan di atas terkait penelitian dengan koridor ilmiah.
Benar, menentukan masalah yang akan kita teliti. Menjadi titik poin awal sebelum melangkah ke tahap selanjutnya.
Secara umum ada beberapa kriteria dalam menentukan masalah yang akan diangkat menjadi topik penelitian, antara lain:
Belum Pernah ada Yang Meneliti Terkait Sudut Pandang Masalah yang Akan Diteliti
Benar-benar original dan mungkin sedikit orang yang paham terkait pandangan penelitian yang akan kamu bahas.
Ini bisa menjadi jendela awal kamu dalam merancang langkah apalagi yang akan kamu lakukan. Tapi tetap ingat, meski original masalah yang akan kamu ungkap harus bisa teruji dengan baik, kemudian memiliki kerangka jelas nantinya.
Memiliki Alur yang Jelas
Seperti yang beberapa ahli sudah sampaikan, yang namanya penelitian tidak boleh asal-asalan dalam menyusunnya.
Ada beberapa prosedur dan itu harus runtut dari awal hingga akhir. Mulai dari pencarian masalah, perumusan langkah, sampai dengan penarikan hasil penelitian harus jelas.
Ada Objek yang Menjadi Tujuan Penelitian
Layaknya hukum alam adanya suatu masalah pasti ada penyebab yang menjadikannya muncul ke permukaan.
Salah satu penyebab masalah itu ada ialah objek penelitian. Mereka lah yang mempunyai andil besar suatu masalah dapat terjadi dengan bebasnya.
Serta suatu objek juga menjadi kunci seorang peneliti untuk bisa mendapatkan data lebih banyak agar menemukan bagaimana jalan keluar untuk bisa mengatasinya.
Mengingat menurut Ratna, 2010, mengatakan bahwasannya suatu masalah terjadi karena ada satu ketidaksesuaian antara 2 hal, yaitu harapan serta kenyataan.
Perlu adanya cara yang bisa menyelesaikan hal tersebut serta tidak boleh sampai berkepanjangan.
Rumusan Masalah yang Jelas
Penelitian bentuk ilmiah pasti sudah harus memiliki rumusan masalah yang menjadi tujuan. Ini juga menjadi jawaban dari para peneliti terkait langkah selanjutnya ketika akan melakukan pemecahan rumusan masalah.
Mulai dari teknik pendekatan, teknik pengumpulan data, sampai pengolahan dan penarikan hasil data penelitian.
Jenis Data Penelitian
Pada dasarnya dalam penelitian baik untuk penelitian Skripsi, Thesis, maupun Disertasi, ada dua jenis data yang cukup familiar dalam dunia ilmiah.
Yakni jenis data kualitatif, dan data kuantitatif. Tapi, apa perbedaan antara keduanya?
Data Kuantitatif
Menurut beberapa sumber website penelitian yang ada, data untuk jenis kuantitatif lebih condong ke bentuk angka-angka.
Maksudnya adalah, dalam pengolahan membutuhkan pihak ketiga yang berupa aplikasi bantuan dalam pengolahan data.
Tujuannya yang pasti bisa menarik kesimpulan secara objektif, bisa teruji kevalidasiannya, dan sebagainya.
Organisatoris lain juga baca ini: Model Analisis Interaktif Penelitian
Contoh beberapa aplikasi yang membantu pengolahan data seperti SPSS, dan sebagainya.
Data Kualitatif
Untuk data kualitatif biasanya lebih ke bentuk hasil wawancara, pengumpulan data berupa literatur pustaka, dan sebagainya.
Mengingat untuk kualitatif peneliti langsung berkaitan dengan objek penelitian secara mendalam untuk mendapatkan hasil kevalidan dari penelitian yang telah terlaksana.
Biasanya untuk mendapatkan data kualitatif, peneliti kerap kali menggunakan beberapa jenis teknik pengumpulan data.
Seperti contohnya wawancara, survey, observasi, dokumentasi, dan sejenisnya.
Jenis Metode Penelitian berdasarkan Masalah yang Diteliti
Tiba pada poin Jenis metode penelitian yang kerap menjadi cara memecahkan masalah disetiap kegiatan ilmiah.
Yang mana kalau kita telaah lebih dalam, untuk metode penelitian tidak hanya dalam batas kualitatif dan kuantitatif saja.
Namun terbagi atas 3 jenis dengan peruntukkan masing-masing sesuai dengan kebutuhan dari para peneliti untuk bisa menyelesaikan masalah yang telah terancang sedemikian rupa.
Dari Segi Tempat
Untuk jenis ini terbagi atas 3 poin, beberapa antara lain:
- Penelitian Pustaka
Seperti namanya, jenis metode ini lebih cenderung menggunakan dokumentasi data yang mana cara untuk pengolahannya dengan menghimpun semua dokumentasi yang ada.
Biasanya dokumentasi yang diperlukan oleh peneliti bisa dari perpustakaan, bentuk koran, dan sebagainya.
- Penelitian Laboratorium
Kemudian ada jenis penelitian dengan metode laboratirium yang sudah jelas terlaksananya berada di laboratorium.
Tujuannya biasanya memecahkan masalah dalam bentuk medis dan sejenisnya.
- Penelitian Lapangan
Terlaksana di lapangan yang biasanya bersahabat dengan metode pengumpulan data berupa wawancara serta observasi.
Berdasarkan Sifat
Maksudnya adalah untuk sifat ini lebih condong ke alasan kenapa penelitian dengan tujuan tertentu terlaksana.
Jenis ini juga terbagi atas 3 poin, yakni:
- Sifat Dasar
Maksudnya adalah, penelitian terjadi karena berawal dari kenyataan objek yang dimaksud. Atau pun hipotesa yang terancang atau sudah terka karena melihat fakta di lapangan.
- Bersifat Vertikal
Untuk jenis ini biasanya berangkat dari kenyataan yang ada pada objek penelitian, entah dalam lingkungan, atau pun berawal dari objek secara pribadi.
- Survey
Merupakan suatu masalah yang berawal dari kajian penarikan hasil pegumpulan data survey yang berlangsung di tempat / lapangan yang menjadi tempat penelitian.
Segi Jenis
Untuk jenis ini terbagi atas 5 poin yang mana memiliki garis besar masing-masing sesuai dengan kebutuhan peneliti dalam karya ilmiahnya.
Beberapa antara lain:
- Metode Eksploratif
Kata kuncinya adalah “mengeksplor” lebih dalam terkait masalah penelitian yang terancang. Biasanya untuk eksploratif condong menggunakan penelitian basis data angka.
Organisatoris lain juga baca ini: 6 Jenis Budaya di Indonesia yang Pernah Ada
Gunanya agar mendapatkan hasil kesimpulan lebih akurat serta mutlak. Mengingat data yang tersajikan nantinya berdasarkan angka yang mana teknik pengolahan datanya cukup rumi.
- Deskriptif
Yang mana metode penelitian bentuk ilmiah satu ini memiliki kata kunci yakni “menjelaskan secara rinci hasil penelitian”.
Dengan cara menggambarkan lebih jelas duduk hasil penelitian yang telah terancang. Biasanya untuk pengumpulan data menggunakan teknik pustaka, dan juga wawancara.
- Konformitas
- Evaluatif
- Prediktif
Itulah beberapa pembahasan terkait konsep secara utuh tentang literatur ilmiah. Untuk kamu yang juga suka pembahasan seperti ini, bisa langsung mampir ke website kami.
Sumber:
- Marinu Waruwu, Metode Penelitian dan Pengembangan (R&D): Konsep, Jenis, Tahapan dan Kelebihan, Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, Vol 9 No 2, 2024
- Primadi Candra Susanto dkk, Konsep Penelitian Kuantitatif: Populasi, Sampel dan Analisa Data (Sebuah Tinjauan Pustaka), Jurnal Ilmu Multidisplin, Vol 3, No 1, 2024
- E-book, Metode Penelitian
- Agus Rustamana, dkk, Penelitian Metode Kuantitatif, Jurnal Sindoro Cendikia, Vol 5, No 6 2024
- Agus Susilo Saefullah, Ragam Penelitian Kualitatif Berbasis Kepustakaan pada Studi Agama dan Keberagaman dalam Islam, Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, Vol 2, No 4, 2024