Pidato Kenegaraan: Pidato Singkat 2 Paragraf Kenegaraan

Definisi pidato singkat 2 paragraf kenegaraan
Sumber: Kementrian Sekretariat Negara

Pidato singkat 2 paragraf kenegaraan akan menyelamatkan kalian dari pidato yang bertele-tele dan membuat audiens mengantuk. Cara membuatnya pun mudah jika kalian membaca uraian di bawah ini. ~Komunikasi

Kriteria dalam Pidato

Pidato singkat 2 paragraf kenegaraan terdengar tidak meyakinkan karena selama ini pidato cenderung berbaris-baris dan lama.

Bacaan Lainnya

Padahal tidak ada syarat khusus yang menyebutkan jika harus berbaris-baris paragraf. Perlu kalian pahami terlebih dahulu definisi pidato agar dapat membedakannya dengan jenis ‘bicara di depan umum’ lainnya.

Menurut Somad dan Indriani (2010: 4), menyampaikan suatu masalah agar dapat mencapai suatu tujuan di depan banyak orang merupakan definisi pidato.

Supriyatmoko (2010: ) memiliki pendapat berbeda yakni hakikat pidato sebagai Public speaking.

Jadi pidato merupakan seni untuk bercakap-cakap menggunakan bahasa yang baik dan benar. Suhandang (2009) pun berpendapat mirip.

Menurutnya pidato adalah sebuah retorika yang nampak sebagai kepandaian dalam berkata-kata.

Tentunya teknik tersebut tidak lepas dari sistematika penyusunan teks pidato sehingga pendengar mudah memahaminya.

Jika kalian hendak jabarkan, maka karakteristik pidato menurut Somad dan Indriani (2010: 5) adalah penjabaran dari tujuan pidato

  1. Pidato memiliki karakteristik berupa pemberian penjelasan dan arahan di depan umum.
  2. Pidato memiliki unsur pengaruh kepada pendengar demi kepentingan pembicaranya.
  3. Pidato berisi informasi dan pemahaman
  4. Pidato memiliki teknik-teknik yang bertujuan memuaskan pendengar.

Organisatoris lain juga baca ini: Ciri ciri Penelitian Adalah Syarat Penelitian: 4 Penjelasan Para Ahli

4 Metode dalam Berpidato

Metode pidato singkat 2 paragraf kenegaraan
Sumber: kelas pidato

Pidato singkat 2 paragraf kenegaraan yang akan kalian temukan unsurnya di sini tidak akan menarik perhatian pendengar jika tanpa teknik atau metode penyampaian yang tepat.

Oleh sebab itu kalian perlu memahami metode-metode dalam berpidato. Ada empat metode umum berpidato. Apa sajakah itu?

Menurut Rakhmad (2010:17), metode dalam berpidato bergantung pada persiapan orator (orang yang berpidato).

Metode tersebut antara lain:

  • Impromtu

Merupakan cara berpidato dengan tiba-tiba sehingga orator tidak perlu membawa naskah. Metode ini umumnya dipakai oleh seorang profesional karena membutuhkan jam terbang yang tinggi.

  • Manuskrip

Adalah sebuah metode berpidato dengan menggunakan naskah. Naskah tersebut yelah tersusun secara sistematis sehingga orator hanya perlu membaca dengan nada yang sesuai.

Dengan demikian audiens tidak akan bosan terhadap materi dari orator.

  • Memoriter

Metode memoriter menekankan pada hafalan. Jadi orator akan menghafal sesuai susunan dalam naskah tanpa melebih-lebihkan.

  • Ekstemporer

Merupakan metode berpidato dengan menyiapkan beberapa garis besarnya saja. Kemudian orator akan mengembangkannya.

Metode ini juga umumnya untuk mereka yang profesional karena dalam mengembangkan isi pidato membutuhkan jam terbang dan kepercayaan diri yang cukup.

Organisatoris lain juga baca ini: Metode Penelitian Evaluatif: 5 Jenis Data

Langkah Menyusun Pidato

Langkah penyusunan pembuatan pidato
Sumber: Canva

Pidato singkat 2 paragraf kenegaraan tetap menganut pada sistematika pidato yang ada. Somad dan Indriani (2010: 24) menyebutkan bahwa dalam suatu pidato, sistematika yang tepat adalah:

  • Judul

Berbeda dengan penulisan ilmiah yang perlu detail dalam judulnya, pidato justru harus singkat. Selain itu judulnya pun harus menarik agar audiens bersemangat mendengarkan.

  • Pembukaan

Umumnya berupa salam, rasa syukur, dan ucapan terima kasih kepada audiens. Ucapan salam dapat berupa formal maupun keagamaan tergantung konteks dan audiens.

  • Pendahuluan

Berisi intisari dalam pidato yang nantinya hendak dijabarkan lebih lanjut dalam pidato. Jika penyampaian pada pendahuluan cukup baik maka audiens akan lebih bersemangat mendengarkan.

  • Isi

Menjelaskan isi pidato secara lebih detail termasuk menyajikan data dan fakta. Tujuannya agar audiens yakin pada informasi dari orator.

Tidak ada sesi tanya jawab dalam hal ini dan orator pun harus memperhitungkan waktu untuk menyampaikannya.e. Penutup

Berisi kesimpulan, harapan, maupun anjuran mengenai isi pidato. Terdapat kalimat ajakan di akhir beserta ucapan maaf dari orator kepada audiens bilamana terdapat kekurangan dalam berpidato.

  • Salam penutup

Berisi salam penutup untuk mengakhiri pidato.

Penjelasan Lainnya

Supriyatmoko (2010:34), menjabarkan lebih rinci mengenai susunan pidato dan cara menyusunnya agar menjadi sesuatu yang menarik bagi audiens.

Salam tersebut juga dapat berisi salam agamis. Semua bergantung pada tema dan audiens. Orator harus mampu menyesuaikan diri.

Pendahuluan

Poin penting pada pendahuluan ada pada kerendahan hati orator. Sebelum masuk pada tema inti pidato, orator sebaiknya tidak langsung mengawali dengan kata maaf.

Hal itu akan mengurangi wibawa di hadapan audiens. Rendah hati bukan berarti selalu mengucapkan maaf.

Pada pendahuluan, orator juga sebaiknya memberikan pertanyaan atau pernyataan yang memancing perhatian audiens.

Bisa juga dengan pepatah, pertanyaan, teori, dan lainnya.

Isi

Saat menyampaikan isi, beberapa teknik oleh orator dapat berupa deduktif. Yaitu memaparkan sesuatu yang umum lalu menuju ke hal yang rinci.

Dapat juga menggunakan cara teori ke empiris, atau justru dengan induktif dari suatu kasus ke sebuah kesimpulan.

Bisa juga dengan cara menceritakan kronologi sesuai urutan namun tetap tidak melupakan latar belakang pidato.

Pada bagian inti, orator hendaknya memaparkan penjelasan, alasan, bukti, hingga ilustrasi yang relevan dengan tema.

Kalaupun ingin menambahkan humor, maka pastikan itu hanya bumbu dalam pidato. Artinya kapasitasnya tidak berlebihan.

Jangan sampai audiens merasa menonton pertunjukan komedi dan melupakan inti atau tema pidato.

Orator juga perlu memberikan jeda. Apalagi jika audiens memberikan tepuk tangan atau sekedar tertawa. Jika kondisi telah kondusif, barulah orator melanjutkan isi pidatonya.

Penutup

Pada bagian ini sekalipun isinya mengenai pidato 2 paragraf kenegaraan, orator tetap perlu menyampaikan kesimpulan dari uraiannya.

Barulah orator menyampaikan salam. Bisa juga menyampaikan gagasan utama namun dengan kalimat yang lebih variatif.

Orator mengajak audiens untuk ikut serta dalam penutupan pidato dengan membaca kutipan ayat suci, pujian, peribahasa, dan lainnya.

Semua tergantung kreatifitas orator. Apabila menggunakan naskah struktur penulisannya harus sistematis.

Berurut mulai dari pembukaan, isi, lalu penutup. Jangan lupa juga untuk mengucapkan terima kasih pada bagian penutup pidato.

Urutan Membuat Teks Pidato Kenegaraan

Urutan pembuatan pidato 2 paragraf kenegaraan
Sumber: ITB

Untuk membuat pidato singkat 2 paragraf kenegaraan, menurut Somad dan Indriani (2010: 24) orator dapat memulainya dengan judul yang singkat.

Contoh judul yang menarik minat pendengar adalah“Esensi Berkarakter dalam Pendidikan“Hidup itu Indah jika Sederhana“ atau“Indahnya Berbangsa dan Bernegara.

Tidak sedikit pula teks kenegaraan yang memasukkan judul dalam pendahuluan sehingga tidak terkesan memiliki judul.

Lanjut pada salam pembuka. Menurut Somad dan Indriani (2010: 24) salam pembuka akan mengawali pidato secara agama maupun formal.

Untuk kenegaraan tentunya akan mencakup keberagaman. Kemudian melanjutkan pada ungkapan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa.

Tentu juga mengedepankan ucapan terima kasih pada audiens. Contoh salam pembuka adalah:Assalamualaikum wr.wb.

Apa kabar hadirin?

Alhamdulillahirobbil’aalamiin.amma ba’du.Atau:

Mari mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kesempatan dan waktu untuk kita di hari ini.

Barulah mulai masuk ke pendahuluan. Untuk pidato singkat 2 paragraf kenegaraan dapat berupa isu yang sedang hangat.

Contohnya:

Saat ini negara kita telah memasuki deflasi. Hal ini telah terjadi selama lima bulan terakhir.

Barulah masuk ke bagian isi yang membahas lebih rinci mengenai persoalan tersebut beserta data dan fakta.

Misalnya:

Penyebab deflasi menurut BI antara lain karena banyaknya PHK dan judi online. Hal itulah yang membuat tiap-tiap orang berpikir sedemikian keras saat hendak membelanjakan uangnya.

Apa yang terjadi jika deflasi terus menerus?

Pertanyaan tersebut akan menarik audiens untuk tertarik dengan isi pidato kalian. Mereka juga merasa tidak diabaikan oleh orator.

Terakhir pada bagian penutup orator akan mengajak audiens untuk menjalankan solusi. Orator juga memberikan kesimpulan dan harapan atas permasalahan yang ada.

Orator juga akan mengucapkan salam sekaligus meminta maaf apabila dalam penyampaian pidato masih memiliki kekurangan.

Jadi intinya urutan dalam podato kenegaraan sama dengan urutan pidato pada umumnya. Hanya saja bahasa yang digunakan harus mencakup seluruh aspek kenegaraan.

Dalam hal ini orator dapat menggunakan bahasa Indonesia. Sifatnya pun formal dan tidak banyak lelucon.

Organisatoris lain juga baca ini: 5 Trik Komunikasi Dosbing Auto Lolos Skripsi

Contoh Naskah Pidato Kenegaraan

Contoh naskah pidato kenegaraan
Sumber: x.com

Berikut ini adalah contoh pidato singkat 2 paragraf kenegaraan.

Judul: “Pikiran yang Merdeka Tercermin Dalam Majunya Tindakan”

Assalamu’alaikum saya ucapkan bagi umat Islam,

selamat pagi hadirin dan salam sejahtera.

Yang terhormat Bapak Bupati beserta jajarannya dan hadirin yang berbahagia. Rasa syukur mari kita gaungkan pada Tuhan karena atas ijin Nya kita berkumpul di sini.

Berbicara mengenai pikiran yang merdeka bukan hanya sekedar sebuah nama dalam kurikulum. Merdeka maksudnya bebas memilih namun tetap bertanggungjawab atas pilihannya.

Merdekanya pikiran kita apalagi mengenai sesuatu yang positif tentu akan memajukan tindakan kita di masa depan. Setuju?

Untuk itu mari kita bebaskan pikiran kita untuk hal-hal yang bersifat kemajuan. Tidak terkungkung seperti katak dalam tempurung. Carilah informasi positif sebanyaknya demi kemajuan pikiran dan tindakan kita.

Demikian, jika ada kurangnya mohon maaf.  Terima kasih atas atensinya.

Selamat pagi dan Assalamu’alaikum.

Contoh lainnya adalah:

Selamat pagi hadirin.

Pada pagi yang ceria ini ada baiknya kita tetap melantunkan syukur pada Tuhan Yang Maha Pemurah karena masih memberikan kita kesempatan untuk belajar bersama.

Kondisi ketimpangan ekonomi yang terjadi membuat siapapun merasa ekonomi mandeg hidup semakin sulit.

Apa kira-kira yang bisa kita lakukan? Mau tidak mau kita harus berkreasi dan keluar dari zona nyaman.

Banyaknya akses informasi harus kita akses dengan baik demi mempertahankan kehidupan. Jadi marilah kita gunakan kemudahan akses informasi ini ke hal-hal yang bersifat positif.

Marilah kita senantiasa tetap semangat karena semua yang ada di masa depan akan baik-baik saja.

Terima kasih, mohon maaf jika ada kekurangan dari saya.

Selamat pagi.

Sumber:

  1. Syanti, Lubis, 2017, STRUKTUR PENULISAN TEKS PIDATO MAHASISWA SEMESTER III PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN : KAJIAN RETORIKA, Jurnal Education and Development.
  2. Nugroho, A, 2018, ANALISIS TEKS PIDATO MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, STKIP PGRI LUBUKLINGGAU.
  3. Kemenpora, 2021, Naskah Lengkap Presiden Joko Widodo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *