Teknik observasi menjadi pilihan bagi kalian yang merupakan calon peneliti berbasis sains. Namun apakah selain sains tidak bisa menggunakannya? Konsep Organisasi
Definisi Pengumpulan Data Observasi
Teknik observasi secara sekilas peneliti menyebutnya sebagai pengamatan. Observasi itu pada dasarnya bukan hanya sebagai bagian awal dalam penelitian namun juga penentu hasil dari pengambilan data.
Seorang ahli bernama Johnson mengemukakan jika semua orang dapat melakukan teknik observasi mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks.
Pada kenyataannya, mengamati lingkungan sekitar sudah termasuk melakukan observasi. Namun memang pada setiap kegiatan metodenya berbeda-beda tergantung kebutuhan, tujuan, dan pengaturan.
Definisi lain menyebutkan bahea observasi dilihat dari perkembangan ilmu pengetahuan adalah penggambaran pada kehidupan dan pengalaman langsung.
Dari sisi ilmu sosiologi, Comte mengutarakan jika observasi adalah satu dari empat dari lima metode penelitian yang kerap digunakan peneliti.
Morris dalam bukunya mendefinisikan observasi sebagai sebuah aktivitas menulis berbagai gejala yang muncul dengan menggunakan alat-alat untuk merekamnya dengan tujuan lain maupun tujuan ilmiah.
Namun ada juga yang menyebutkan jika observasi merupakan pengkodean atas kesan manusia yang tertangkap oleh panca indera mereka.
Perlu kalian ketahui bahwa observasi boleh di pilih oleh peneliti dalam hal segala sesuatu yang mampu memberikan informasi sesuai yang di butuhkan si peneliti.
Maksudnya adalah kalian boleh memilih subjek tertentu selama itu wajar. Bryan dan Test pernah melakukannya. Mereka menstimulasi perilaku subjek yang di observasi.
Setelahnya mereka mencatat menggunakan sistem kategori, catatan lapangan, dan metode lainnya. Mengapa observasi perlu di catat?
Khawatirnya peneliti lupa dengan apa yang sudah ia amati. Perlu di ingat bahwa kemampuan mengingat tiap orang berbeda-beda.
Manusia cenderung lebih mengingat hal-hal yang menarik daripada hal lain. Sebab itulah Williams dan Young membagi observasi menjadi terstruktur dan tidak.
Sedangkan Bungin membaginya menjadi tiga yaitu observasi tidak terstruktur, partisipasi, dan juga kelompok. Namun dalam artikel ini kita tidak sedang membicarakan ketiganya.
Setelah memahami definisinya, mari kita pahami bagan pengumpulan data observasi. Mengapa harus ada bagan dan apa saja isinya?
Organisatoris lain juga baca ini: Analisis Pengumpulan Data Wawancara: Metode dan 4 Jenis
Bagan List Pengumpulan Data Observasi
Teknik observasi juga melibatkan bagan-bagan yang di susun peneliti dalam pengumpulan data yaitu;
Teknik Pengumpulan Data
Meliputi pengumpulan data dan studi pustaka. Sebelum memulai penelitian, pengumpulan data perlu di lakukan. Tujuannya untuk memahami dan mempelajari apa yang akan di amati.
Melalui pengumpulan data, peneliti dapat menentukan rumusan masalah dan hipotesis. Barulah kemudian peneliti melanjutkan tahapan studi pustaka.
Peneliti dapat menggali informasi dari buku maupun sumber akademis lainnya. Pastikan sumber tersebut update agar hasil observasi nantinya valid.
Acuan yang paling baik adalah dengan menggunakan penelitian sebelumnya. Melalui penelitian tersebut peneliti juga dapat menghindari kesamaan tema maupun lainnya.
Ibarat jangan membeli kucing dalam karung, kalian harus memahami terlebih dahulu mengenai apa yang hendak di amati dan mengurangi segala risiko buruk yang terjadi selama observasi berlangsung.
Pengolahan Data
Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka hasil dapat berupa deskripsi karena isinya adalah penggambaran suatu objek sebelum akhirnya data tersebut di olah.
Selain itu untuk menganalisa data, peneliti dapat menggunakan form penelitian guna mempermudah mengklasifikasikan hasil.
Contohnya menggunakan form bertuliskan jam, hari, dan hasil pengamatan. Dari form tersebut peneliti dapat menarik kesimpulan misal pada jam berapakah guguran lava umumnya keluar?C. Penyajian Hasil
Sampailah pada bagan terakhir yaitu penyajian akhir yang dapat di susun dalam bentuk laporan maupun deskripsi hasil.
Pastikan mudah terbaca dan dipahami oleh pembaca.
Sebagai peneliti apakah kalian sudah memahami bagan tersebut dan bagaimana memulai langkahnya?
Organisatoris lain juga baca ini: Jenis-jenis Penelitian: 2 Poin dan Kerangka Metode Kualitatif
Struktur Langkah Observasi
Teknik observasi perlu persiapan. Sebelum kalian meneliti suatu objek, beberapa langkah yang perlu diperhatikan adalah:
- Menentukan objek yang akan diamati
Kalian dapat mencari ide dari penelitian sebelumnya yang masih memiliki kekurangan maupun suatu fenomena di lingkungan sekitar.
Pastikan kalian tau apa tujuan melakukan observasi terhadap objek tersebut. Contohnya kalian ingin mengungkapkan fakta bahwa kadar oksigen di pegunungan lebih sedikit dari pantai.
Maka kalian perlu menentukan objek yang akan di amati yaitu gunung dan pantai.
- Mengumpulkan data dan fakta mengenai objek yang akan di uji
Jangan sampai kalian buta arah dan tidak paham sama sekali mengenai objek yang akan di uji. Jika akan menguji gunung, maka kalian perlu tau apakah gunung tersebut aktif atau tidak.
Jika ingin menguji pantai maka perlu juga mengecek kelembaban udaranya dan apa yang perlu di siapkan jika terjadi bencana yang tidak di harapkan.
- Membuat laporan hasil observasi
Ketika semua persiapan dan referensi sudah tersiapkan dengan baik, waktunya mengamati dan membuat laporan hari demi hari.
Tentukan juga hendak berapa lama kalian melakukan observasi.
- Mencatat dan menyunting hasil laporan
Jika sudah mencapai hari terakhir pengamatan, cek kembali hasilnya. Tuangkan dalam bentuk diagram atau format yang mudah terbaca.
Dengan demikian kalian akan menemukan cara membaca hasil penelitian tersebut. Lalu apa saja jenis penelitian yang dapat di lakukan dengan teknik observasi?
Organisatoris lain juga baca ini: Bentuk-bentuk Karya Ilmiah Mahasiswa: 3 Alasan
Penelitian Menggunakan Observasi
Ada dua jenis penelitian yaitu kuantitatif dan kualitatif. Dalam pembahasan di artikel sebelumnya kita telah membahas apa itu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Ternyata keduanya bisa di lakukan dengan teknik observasi.
Kuantitatif
Observasi pada penelitian kuantitatif cenderung melibatkan angka-angka berupa pengukuran atas objek yang di uji. Ciri khasnya adalah numerik dalam bentuk kuantitatif.
Contohnya mengukur kadar oksigen di gunung, kadar Natrium di air pantai, ataupun pengukuran dalam bidang lain seperti jumlah kelopak bunga vanili, dan sebagainya.
Sifat dari pengamatannya dapat diulang. Jadi pengamat lain dapat juga melakukannya dengan cara yang sama sehingga hasilnya dapat diverifikasi bersama.
Observasi kuantitatif sangat cocok bagi kalian yang ingin menentukan apakah perawatan atau perlakuan tertentu akan berdampak terhadap hasil tertentu.
Contohnya dampak puasa terhadap kadar gula darah.
Kedua, observasi kuantitatif juga cocok jika kalian ingin membuat keputusan atas sebuah fenomena. Data numerik yang di peroleh dapat di pakai membuat kebijakan tertentu.
Contohnya ketika covid 19 dapat di kurangi penyebarannya melalui isolasi 14 hari, maka pemerintah pun mengambil kebijakan isolasi tersebut untuk memutus rantai penyebaran covid 19.
Ketiga, ketika kalian ingin membandingkan sebuah populasi di tingkat makro, maka observasi kuantitatif menjadi jawabannya.
Tren data perputaran ekonomi suatu daerah misalnya di pengaruhi oleh pendapatan. Kalian dapat membandingkan pendapatan kota A dan kota B serta menarik kesimpulan terhadap perputaran ekonomi yang terjadi di kedua kota tersebut.
Kualitatif
Metode observasi ini berfokus pada pengumpulan data dengan pancaindera seperti penciuman, penglihatan, sentuhan, pendengaran, dan rasa. Sifatnya adalah subjektif karena antara satu orang dan lainnya mungkin berbeda.
Ada tiga tipe teknik observasi kualitatif yaitu observasi tersamar, partisipatif, dan tidak terstruktur. Sebenarnya observasi kuakitatif sendiri sering dikombinasikan dengan metode penelitian lainnya seperti survey agar hasilnya lebih optimal dan lengkap.
Dengan demikian kevalidan hasil penelitian akan semakin baik. Kembali pada tujuan observasi yaitu memberikan gambaran realistis mengenai perilaku atau fenomena yang erat kaitannya dengan objek penelitian.
Hasil yang didapat bervariatif. Bisa berupa peristiwa, kejadian, aktivitas, emosi, serta perasaan dan kondisi objek.
Jika kalian bingung kapan menggunakan observasi kuantitatif atau kualitatif, pastikan kalian paham bahwa observasi kuantitatif adalah untuk menetapkan kontrol dam standar sedangkan observasi kualitatif lebih bersifat natural.
Mengapa sangat perlu menetapkan kontrol dalam observasi kuantitatif? Untuk mengurangi penelitian dan hasil numerik yang terlalu luas.
Contoh ketika mengamati kecepatan kendaraan bermotor. Peneliti perlu menerapkan standar berupa km per jam selama berapa menit atau berapa jam.
Dengan demikian tidak ada yang dapat memperdebatkan kontrol natural tersebut menjadi meter per menit dan sebagainya.
Untuk observasi kualitatif juga tidak ada batasan dalam pengukuran karena pemahaman mengenai latar belakang bisa jadi berbeda antara satu peneliti dengan peneliti lain.
Lalu apa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis observasi tersebut?
Kelebihan Pengumpulan Data Observasi
Sebelum menentukan akan memilih observasi sebagai teknik pengambilan data, maka kalian perlu memahami kelebihan dan kekurangannya. Adapun kelebihan teknik observasi antara lain:
- Kalian dapat memperoleh data secara langsung tanpa menunggu lama. Baik itu subjek uji yang mampu berkomunikasi secara verbal maupun yang tidak.
- Peneliti dapat mencatat apapun serinci-rincinya mengenai perilaku subjek uji maupun perilakunya saat kejadian berlangsung.
- Lebih simpel, praktis, dan efisien dari metode penelitian lainnya. Tidak perlu banyak instrumen dan cukup dengan pancaindera.
Kekurangan Observasi
Tidak mungkin suatu metode tidak memiliki kekurangan. Berikut adalah kekurangan observasi.
- Peneliti harus bersabar karena butuh waktu yang lama untuk mendapatkan hasil dari sebuah fenomena. Maksudnya adalah rentang waktu penelitian biasanya membutuhkan waktu lebih lama dari metode wawancara dan lainnya.
- Tidak dapat menyingkat waktu penelitian karena bergantung dari suatu fenomena. Contoh ketika gunung meletus dan peneliti hendak meneliti arah guguran lava. Maka peneliti harus menunggu saat-saat gunung meletus.
- Kegiatan-kegiatan tertentu yang tidak dapat teramati dengan jelas karena adanya satu dan lain hal yang tidak sesuai dengan relevansi peneliti atau kurang etis.
Contohnya saat hendak meneliti perubahan perilaku ODGJ. Peneliti akan kesulitan untuk mengobservasi perilaku ODGJ saat buang air atau hal privasi lainnya.
Jadi tidak selalu peneliti dapat menghasilkan hasil observasi yang detail sedetail-detailnya. Semua tergantung juga dari tema penelitian.
Apabila kalian yakin ingin melakukan teknik observasi, sudahkah kalian memilih dan memilah kira-kira tema apa yang dapat diteliti dengan observasi?
Sumber:
- Teknik-Teknik Observasi, Hasyim Hasanah,Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Semarang,2007.
- Metode Penelitian, 20018, A. Fauzi, FMIPA UII, Yogyakarta
- Metode dan Tehnik Penelitian, A. Gautama, 2017, Universitas Raden Intan, Lampung.
- Observasi, Syafridawati, 2020, Universitas Raharja.