Organisasi zaman modern, merupakan sekumpulan dari berbagai orang, yang bergabung, serta melakukan kegiatan yang atas dasar kesepakatan, guna menuju kemaslahatan bangsa, negara, dan sesama. Hingga pada bentuk serta sejarahnya. Jadi, bagaimana jelasnya?Riska Ayu – Organisasi.co.id
Dunia semakin renta, nafasnya semakin tua. Nadinya berdenyut, jantungnya berdetak, berlomba dengan arus waktu yang tidak dapat terbendung.
Waktu membawa perubahan pada dunia. Ia membawa petaka, tapi juga menyediakan penyembuhan dalam dekapannya yang kekal.
Selain dunia, manusia pun berlomba dengan waktu. Meski begitu, zaman modern juga memiliki ruang organisasi untuk memupuk budaya.
Kelahiran, kematian, sakit, sembuh, duka, cita, seluruh aspek kehidupan manusia menari-nari di atas telapak tangan waktu.
Kehidupan manusia terpancang pada waktu. Bukan hanya hidup-mati, tetapi juga perubahan dan perkembangan sebagai makhluk superior di muka bumi.
Waktu mengantarkan perkembangan pada peradaban manusia. Sejak zaman purba, manusia terus berevolusi mengikuti perubahan zaman yang terbawa oleh waktu.
Salah satunya adalah era modern. Bagaimanakah perubahan yang dibawakan oleh era modern pada kehidupan manusia? Mari selami lebih dalam bersama artikel ini.
Sejak Kapan Dimulainya Zaman Modern Terorgaganisir?
Permulaan era modern merupakan suatu hal yang terbuka untuk diperdebatkan. Laiknya zona waktu, batas-batas kronologis suatu periode peradaban berbeda di setiap penjuru dunia.
Oleh karenanya, periode bermulanya era modern tidak dapat kita tentukan dengan tepat. Namun, para ahli berpendapat bahwa Zaman Modern berawal pada akhir Era Pasca-Klasik di Abad Pertengahan.
Merujuk pada hal tersebut, secara umum era modern bisa dikatakan dimulai sekitar tahun 1400 sampai dengan 1500-an. Untuk lebih memahami kapan bermulanya Zaman modern, mari sejenak berpetualang ke masa lampau.
Pada Abad Pertengahan, masyarakat benua Eropa mengalami kemunduran dalam berbagai bidang kehidupan. Sulitnya kehidupan menjadi salah satu alasan mati surinya kebudayaan, seni, dan eksplorasi bangsa Eropa.
Organisatoris lain baca ini: Gen Y di Zaman Milenial, Dengan 9 Kelebihan Kekurangan
Hal ini berlangsung selama berabad-abad, hingga akhirnya bara api dalam jiwa bangsa Eropa kembali menyala terang pada abad ke-14.
Bermula Era Renaisans melahirkan kembali budaya, seni, politik, dan ekonomi bangsa Eropa yang sempat diselubungi tabir Abad Pertengahan.
Periode ini digadang-gadang sebagai jembatan pengubung antara Abad Pertengahan dan peradaban modern.
Nafas yang dulu mencekam, suramnya Abad Pertengahan, kini terengah karena gairah pembaharuan, meyalakan kembali bara api semangat yang sempat redup terenggut kehidupan.
Sementara itu, Britania Raya dan negara-negara persemakmuran menandai bermulanya Zaman Modern pada Era Elizabethan.
Era Elizabethan sendiri memulainya sejak tanggal 17 November 1558, mengikuti kenaikan tahta Ratu Elizabeth I menggantikan kakaknya, Ratu Mary I.
Selama periode ini, Britania Raya berada dalam masa keemasannya. Mulai dengan reformasi agama Protestan, masa pemerintahan Ratu Elizabeth I juga gemerlap kemajuan seni puisi, musik, dan literatur.
Era Elizabethan melahirkan William Shakespeare dan komposer-komposer andal lainnya, yang mendobrak gaya teater Inggris kuno, menjadikan periode ini terkenal dengan seni teaternya yang progresif.
Sedangkan di tanah air, era modern bermula pada masa kejayaan Kerajaan Islam di Indonesia pada abad ke-13. Hal ini merupakan bagian dari pengaruh Kekaisaran Ottoman, yang menyebarkan Islam secara massif selama periode kejayaannya di tahun 1299-1923.
Istilah Lain dari Zaman Modern
Zaman Modern atau era Kiwari, secara umum terbagi menjadi 2 periode, yaitu Periode Modern Awal dan Periode Modern Akhir.
Periode Modern Awal merujuk pada awal perkembangan peradaban manusia, yang terjadi sekitar tahun 1500an, hingga tahun 1815.
Periode Modern Awal juga seringkali disebut sebagai Era Kejayaan Islam dan Era Kejayaan Kekaisaran Ottoman. Penyebaran agama Islam secara massif oleh Kekaisaran Ottoman, menandai lembaran sejarah dengan pengaruh kuat Islam di berbagai bidang, terutama seni, ilmu pengetahuan, dan kedokteran.
Sementara di negeri matahari terbit, Jepang, Periode Modern Awal terkenal dengan istilah Periode Sengoku dan Periode Edo (Periode Tokugawa).
Perang sipil yang terjadi selama masa Periode Sengoku, menjadi titik awal penyatuan Jepang. Masa perang sipil yang berakhir di Periode Edo, menghasilkan tiga “Pemersatu Agung” yang diakui memulihkan pemerintahan terpusat di negeri sakura tersebut.
Tiga Pemersatu Agung tersebut, ialah:
- Nobunaga Oda
- Hideyoshi Toyotomi
- Tokugawa Ieyasu
Di sisi lain, berbagai kejadian penting yang terjadi sepanjang Periode Modern Akhir, seringkali terpakai sebagai istilah untuk menyebut periode tersebut.
Berbagai istilah yang umum berlaku sebagai sebutan untuk Periode Modern Akhir, antara lain:
- Era Revolusi Industri
- Zaman Perang Opium
- Era Perang Sipil Amerika
- The Great Depression Era
- Era Perang Dingin
- Masa Perang Dunia Kedua
Pengertian Zaman Modern
Sebagai periode transisi, era modern tidak memiliki sebuah definisi yang presisi.
Pada Periode Modern awal, terjadi transisi kehidupan yang memicu perkembangan pesat pada beragam segi kehidupan. Perkembangan ini memicu keunikan pada kerangka waktu, relevansi geografis, serta keseluruhan karakteristik periodisasi secara umum.
Keunikan Periode Modern Awal melahirkan diskusi produktif antara para sejarawan, yang menantang metodologi periodisasi definitif.
Bangsa Eropa yang memulai kembali eksplorasi global, mengawali rantai reaksi pergeseran budaya di seluruh dunia.
Eksplorasi besar-besaran tersebut membawa berbagai ilmu pengetahuan, seni, dan budaya dari dan ke berbagai belahan dunia. Hal ini menjadi awal mula terjadinya asimetri budaya. Kebudayaan suatu bangsa yang tadinya homogen, berasimilasi dengan kebudayaan yang dibawa penjelajah Eropa.
Seperti benih pohon dan bunga yang terbang dipangku angin, kemudian mendarat di tanah subur tempat rimbunan pohon pinus. Benih-benih kebudayaan tertanam, mengakar, tumbuh, dan berbunga.
Menciptakan diversifikasi dan heterogenitas, melahirkan santuari indah berisi berbagai warna, rupa, dan wewangian. Karenanya, definisi yang sekiranya tepat dan tidak akan berubah dari masa modern adalah “jembatan peradaban”.
Organisatoris lain baca ini: Perubahan Zaman: 3 Masa (Prasejarah, Sejarah, Milenial)
Definisi ini tentunya berasal dari masa kini, yang mana manusia memiliki pengetahuan dan koneksi global yang bahkan tidak pernah ada di mimpi terliar manusia Abad Pertengahan.
Era modern menjembatani dan membantu manusia melewati jurang ketidaktahuan. Penemuan kembali berbagai bentuk seni, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan, berjalan seiringan penemuan bentuk-bentuk barunya, telah membantu manusia untuk berada di titik peradaban baru.
Masa depan merupakan pulau harapan yang hendak direngkuh manusia. Karenanya, tidak salah rasanya mendefinisikan Masa modern sebagai “jembatan peradaban”. Berkat transisi dan tantangan yang dibawanya, Era modern telah mengantarkan manusia ke ambang pintu masa depan.
Sinonim dan Antonim Modern
Menurut Tesaurus Bahasa Indonesia, terdapat 35 sinonim kata “modern”. Dari ke-tiga puluh lima sinonim tersebut, dapat menarik kesimpulan bahwa umumnya kata “modern” juga berarti trendi, baru, kontemporer, modis, dan mutakhir.
Sedangkan untuk antonimnya, terdapat 38 kata yang merupakan antonim kata “modern” dalam Tesaurus Bahasa Indonesia. Secara umum, antonim kata “modern” adalah tradisional, konservatif, konvensional, kuno, dan lama.
Ciri-ciri Generasi pada Zaman Modern
Manusia berkembang mengikuti perkembangan zaman. Seperti air yang mengikuti bentuk wadahnya, karakteristik manusia pun berubah dan menyesuaikan karakteristik zaman.
Likuiditas karakteristik ini menjadi semakin kuat dengan berpindahnya manusia dari Abad Pertengahan ke era modern. Homogenitas yang sebelumnya memberikan ciri kelompok, perlahan berubah menjadi lebih individualistis.
Gagasan-gagasan kuno mulai mendapat tentangan progresifitas, menjadikan ambivalensi dalam kepribadian manusia semakin kuat.
Salah satu karakteristik dari generasi modern adalah nomadisme. Jika sebelumnya bergenerasi keluarga “terpancang” ke tanah kelahiran, pada era modern semakin banyak generasi penerus yang melebarkan sayap.
Generasi muda kerap berpindah dari satu tempat ke tempat lain, bahkan berpindah ke negara lain, menyeberangi bentangan samudera luas.
Laiknya burung yang bermigrasi, manusia berpindah tempat dalam rangka mencari penghidupan yang lebih layak, lebih nyaman, dan lebih berkualitas.
ERa modern juga menyediakan ragam pekerjaan lebih banyak, yang tentunya berbarengan oleh tingkatan pendapatan yang beragam pula. Tak ayal hal ini berpengaruh pada mentalitas generasi muda, sehingga mereka lebih mudah melepas pekerjaannya dan berganti ke jenis pekerjaan lainnya.
Hal ini menjadi karakteristik lain dari generasi modern. Beragamnya jenis pekerjaan mendorong perpindahan karir dan status sosial yang “fluid” antar generasi modern.
Selain itu, karakteristik generasi era modern lainnya terdapat pada fleksibelnya pandangan akan pariwisata, orientasi politik, pasangan, nilai-nilai kebudayaan, orientasi seksual, serta nilai-nilai etnis.
Pola dan nilai-nilai tradisional perlahan melemah, tergeser oleh kepribadian individu yang terbentuk untuk menghadapi tantangan zaman.
Ciri Organisasi Zaman Modern
Seperti sering kita dengar, manusia adalah makhluk sosial. Maka tak heran jika sejak zaman purba manusia telah berorganisasi. Perburuan, peperangan, mempertahankan wilayah, efisiensi pertanian, menjadi beberapa alasan manusia berorganisasi.
Perubahan pada kepribadian dan kebiasaan manusia, secara pasti berimbas pada perubahan karakteristik organisasi.
Sebelum era modern, ciri dan identitas organisasi merupakan hal utama. Meskipun teori organisasi neoklasik menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial, manusia masih mendapat tangapan tak lebih dari “suku cadang”.
Sama seperti suku cadang kendaraan, manusia bisa tergantikan sewaktu-waktu, saat sudah tidak penting.
Organisatoris lain baca ini: Induk Organisasi Biliar: Olahraga Lintas Zaman dan Kelas
Sedangkan, teori organisasi modern memberi penekanan bahwa seluruh unsur organisasi merupakan satu kesatuan dan saling ketergantungan.
Perubahan pokok pandangan organisasi membawa perubahan pada ciri organisasi. Ciri-ciri organisasi Jaman modern adalah:
- Organisasi bertambah besar;
- Pengolahan data semakin cepat;
- Penggunaan staf lebih intensif;
- Kecenderungan spesialisasi;
- Adanya prinsip atau azas-azas organisasi; dan
- Unsur-unsur organisasi lebih lengkap, terdiri dari:
- Manusia
- Kerja sama
- Tujuan bersama
- Peralatan
- Lingkungan
- Kekayaan alam
- Kerangka/konstruksi mental
Kelebihan Kekurangan Organisasi Zaman Modern
Likuiditas merupakan tema berulang saat membicarakan era modern. Mental dan kepribadian manusia menjadi lebih fleksibel, yang kemudian menjadi salah satu kelebihan manusia era modern ketimbang pendahulunya.
Hal ini berimbas pada organisasi yang juga memiliki kelebihan superior ketimbang organisasi di zaman sebelumnya.
Salah satu kelebihan organisasi era modern adalah lebih dinamis dan fleksibel. Organisasi Era modern menganggap bahwa perubahan adalah sesuatu yang lazim.
Seluruh unsur organisasi kini dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dengan perubahan, beradaptasi sesuai arah angin.
Hubungan antara atasan dan bawahan pun mengalami perubahan, yang mana atasan kini mendapat tuntutan untuk mampu membuka diri pada bawahan.
Organisasi jaman modern pun lebih condong pada spesialisasi. Karyawan kini dipekerjakan sesuai bidang kemampuannya masing-masing. Hal ini berimbas pada efisiensi waktu dan kesejahteraan yang lebih terjamin.
Namun, seperti pedang bermata dua, modernisasi juga membawa kelemahan organik pada organisasi.
Salah satu kekurangan pada organisasi jaman modern adalah lambatnya pengambilan keputusan.
Sistem yang lebih demokratis, memberikan berat yang hampir seimbang pada suara tiap-tiap anggota organisasi. Ketiadaan hak suara mutlak atasan menjadikan proses pengambilan keputusan bisa berjalan alot.
Selain itu, sumber daya manusia pun mengalami penurunan kualitas dalam hal talenta. Fokus pada spesialisasi menjadikan manusia lebih kaku, kerap kali hanya mampu mengerjakan 1 atau 2 jenis pekerjaan. Sementara pada zaman sebelumnya, adanya tuntutan pekerjaan menjadikan manusia memiliki multitalenta, lebih luwes saat dihadapkan pada jenis pekerjaan yang berbeda.
Individualitas juga menggerus nilai-nilai kekeluargaan. Organisasi Zaman Modern lebih menekankan pada penyelesaian pekerjaan individu, dibandingkan dengan gotong royong menyelesaikan pekerjaan bersama.
Daftar Pustaka
- Grosvenor, Edwin Augustus. 2018. Contemporary History of the World. Wyoming: Creative Media Partners, LLC.
- Michelet, Jules. 2016. A Summary of Modern History. Wyoming: Creative Media Partners, LLC.
- https://lektur.id
- Bauman, Zygmunt. 2000. Liquid Modernity. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.