4 Teori Organisasi: Klasik, Hubungan Manusia, Sistem Dan Pengambilan Keputusan

Teori Organisasi
Gambar Hubungan Kerja Organisasi (Foto: Satujam.com)

Yang di maksud organisasi itu seperti apa? Dan Bagaimana kajian lebih mendalam mengenai teori organisasi? KomunikasiOrganisasi.co.id.

Dalam kehidupan sosial, semua lingkungan dan kondisi teratur secara organisasi, maka Tidak ada kehidupan yang lepas dari kontrol organisasi, secara konstitusi. Baik formal maupun informal.

Bacaan Lainnya

Organisasi lain: Teori Organisasi Dasar, Arti, Struktur, Persidangan Dan Periode Kepengurusan

Segala bentuk kegiatan organisasi akan menghasilkan output, untuk memuaskan anggota organisasi.

Karena organisasi, seorang bisa mencapai taraf kehidupan lebih baik. Begitupun sebaliknya. Betapa Organization memiliki peran penting dalam kehidupan manusia.

Mulai dari kelahiran sampai kemudian kematian, merupakan produk organisasi dan berjalan secara tersistem. Baik yang terkendali langsung oleh manusia. Maupun kejadian tidak dalam jangkauan manusia.

Untuk menjawab apa yang pengertian organisasi ini, maka memulai dengan beberapa pembahasan.

Konsep Dasar Dalam Melihat Teori Organisasi

Sebelum membahas lebih lanjut maka lebih awal mengupas tentang Definisi organisasi.

Dalam hal ini Teori organisasi merupakan sebuah penelitian sosiologis dalam organisasi sosial secara resmi. Maka Organisasi mengikat pada sistem ekonomi bisnis (usaha) maupun pada instansi pemerintah (birokrasi). Serta dalam sistem Sosial (politik).

Oleh karena Hal ini menjadikan lingkungan sebagai ruang pelaksanaan (praktik) sebuah konsep organisasi.

Kajian Organisasi Lain: Konsep Organisasi, 12 Perbedaan Organisasi Tradisional Dan Modern

Konsep dalam organisasi dengan seluruh landasan teori yang mengikatnya, yakni mencakup struktur dan bentuk organisasi. Fungsi dan kinerja sebuah organisasi dan juga bagaimana perilaku individu (anggota perorangan) dan kelompok persona yang ada.

Untuk Mengetahui Teori Organisasi, maka terdapat 12 teori yang ada yakni:

  1. Teori Klasik atau Tradisional
  2. Teori Keputusan
  3. Ideal Weber tentang Birokrasi
  4. Teori Pengambilan Keputusan
  5. Pendekatan Sistem
  6. Teori Motivasi
  7. Teori Modern
  8. Studi Hawthorne
  9. Teori Kontingensi
  10. Hubungan Manusia atau Teori Neo-Klasik
  11. Teori Manajemen Ilmiah dan
  12. Teori Administrasi.

Pemahaman Organisasi terdiri dari peneliri dengan kajian, yakni : Klasik, Neo-Klasik, Pengambilan Keputusan dan Modern, Teori Organisasi – Klasik, Neo-Klasik, Pengambilan Keputusan dan Pendekatan Sistem Organisasi
Teori-teori, atau pendekatan, organisasi dapat terklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Teori klasik atau tradisional.
  2. Hubungan Manusia atau teori Neo-klasik.
  3. Teori pengambilan keputusan.
  4. Pendekatan sistem.

Konsep Awal Dan Pandangan Organisasi

Pembahasan awal untuk bagian ini, sesuai dengan urutan pada pembahasan sebelumnya:

Teori Klasik (Tradisional)

Teori tradisional adalah mengkaderisasi anggota organisasi menjadi sepesialis pekerja pada bidangnya, sehingga Hal ini terstimulasi dengan adalah sekolah klasik (skolastik). Yang telah tersosialisasi oleh Aristoteles sebelumnya.

Kajian teori ini lebih menekankan pada struktur formal sebuah organisasi atau wadah berhimpun.

Untuk menyempurnakan tujuan organisasi mereka, maka mereka melakukan pengelompokan data. Dan tugas-tugas yang hendak dikerjakan perbagian (seksi, departemen, biro) dan sebagainya.

Teori Organisasi Klasik telah mengajarkan, bagaimana korelasi organon antara lini dan bawahan (staff).

Melakukan pembagian tugas, dan tanggung jawab terorganisir, serta prinsip yang harus menerapkannya dalam komposisi secara formal.

Pembelajaran klasik dalam teori organisasi ini membangun otoritas hubungan, mekanisme komunikasi baik pribadi ke kelompok. Maupun kelompok dengan kelompok kerja. Terkoordinasi dalam kerangka kerja sesuai dengan struktur organisasi. Untuk menciptakan pola kerja yang efektif dan tentunya efisien biaya.

Meskipun demikian, Teori Klasik ini mendapatkan banyak bantahan dari pakar-pakar Ilmu setelahnya. Terdapat prinsip dasar dalam teori klasik yang dianggap kaku. Yakni formalitas yang berlebihan pada organisasi klasik.

Pendekatan yang terpakai pada aliran klasik berbentuk sangat statis, sementara mengabaikan (hanya sedikit) interaksi antara bagian (horisontal).

Penentangnya adalah Harbert A. Simeon. Memberikan gambaran, menurutnya bahwa Teori klasik mengabaikan fakta-fakta utama. Dari sifat manusia untuk saling berinteraksi.

Teori Hubungan Manusia Atau Neo Klasik

Teori hubungan manusia dalam organisasi. Juga terkenal dengan nama teori neo-klasik. Yang menyatakan bahwa dalam membuat struktur organisasi, harus mempertimbangkan prilaku dan sifat dari anggota.

Terdapat Beberapa pakar yang memiliki aliran Neo Klasik, yaitu :

  1. Elton Mayo dengan dengan konsep “Howthorne Study“
  2. Hugo Musnterberg pada karya “Psikologi Industri“
  3. Maslow menjabarkan “Teori Hirarki Kebutuhan“ (Basic Need)
  4. Herzberg menuliskan “Motivasi Dua Faktor“
  5. Chester Bernard menemukan teori “Sistem Kerjasama“
  6. Douglas Mc. Gregor dengan metode “Teori X dan Y”

Seorang pimpinan, memiliki beban tidak hanya mengevaluasi kerja bawahan atas kesalahan-kesalahan yang terjadi, tapi harus mengetahui alasan-alasannya.

Studi Hawthorne menyebutkan, bahwa cara anggota berperilaku dalam organisasi pada tempat kerja. Terpengaruhi oleh banyak faktor yang ada selain kebutuhan uang.

Dalam teori kebutuhan manusia, setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda antara satu dengan yang lain.

Dalam penelitian lanjutan mengenai teori ini tersebut terlalu luas untuk mengurus pribadi orang lain, sampai harus mengetahui sikap. Sifat dan apa yang urgen dalam kehidupan mereka.

Teori Pengambilan Keputusan

Adalah Harbert A. Simeon (Tahun 1978, Mendapatkan Hadiah Nobel berdasarkan teori ini). Dalam pandangannya bahwa organisasi merupakan struktur pembuat keputusan.

Dalam sebuah organisasi, suatu keputusan untuk semua tingkatan. Dan kebijakan strategis terbuat pada tingkatan top manager.

Pendekatan pengambilan keputusan pada semua tingkatan, terlaksana dalam bentuk organisasi hirarkis.

Simeon menyarankan agar struktur organisasi terencana secara teliti, dengan melibatkan semua orang. Untuk memuaskan semua anggota organisasi.

Teori Pendekatan Sistem

Teori ini memandang bahwa organum merupakan gabungan beberapa variabel yang saling berhubungan dan berinteraksi. Tidak memisahkan bagian satu dengan yang lainnya. Tapi melihat bahwa keseluruhan yang tergabung dalam satu sistem adalah keutuhan.

Ada beberapa faktor penting menjadi kajian pada teori pendekatan sistem:

  1. Orang,
  2. Teknologi,
  3. Struktur formal,
  4. Pengaturan fisik, dan
  5. Lingkungan.

Kesemua elemen melakukan interaksi satu sama lain, dan berkorelasi serta saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya.

Sebagai contoh, alat yang canggih dalam sebuah sistem keorganisasian akan berfungsi, jika orang (anggota/staff organisasi). Mampu menjalankan alat tersebut. Begitupun lingkungan tidak terganggu dengan alat tersebut.

Teori Pendekatan sistem melihat 2 unsur pokok dalam organisasi, yakni unsur internal (dalam organisasi) dan eksternal (luar lingkungan organisasi).

Pengaturan input, output, umpan balik, kendala dan alur bahan serta informasi berjalan sesuai dengan tujuan.

Organisasi merupakan sebuah sistem terbuka dari lingkungan dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Perbandingan Teori Organisasi

Dari pengertian tersebut, teori-teori yang ada menjelaskan bahwa organisasi terpandang dengan teori: klasik, hubungan manusia, pengambilan keputusan dan sistem.

Meskipun teori klasik banyak terkoreksi sebagai sebuah wadah berhimpun yang relatif otokratik. Namun dalam pelaksanaannya, konsep tersebut masih banyak yang mempergunakannya dalam penerapan pada lingkungan organisasi.

Sehingga dalam pelaksanaannya, konsep dan teori tersebut dilakukan penggabungan antara satu teori dengan yang lainnya.

John Darden menyimpulkan “Pendekatan sistem merupakan apa yang telah digunakan oleh setiap pimpinan yang bijak selama berabad-abad.”

Teori Organisasi Dari Cita-cita Weber

Tentang Birokrasi, Teori Modernisasi, Studi Hawthorne, dan Teori Kontingensi

Teori organisasi adalah penelitian sosiologis pada organisasi sosial secara formal, seperti bisnis dan birokrasi.

Dan hubungan mereka dengan lingkungan tempat mereka bekerja. Disinilan penelitian tentang perilaku organisasi dan penelitian sumber daya manusia.

Menurut Max Weber, Organisasi yang didefinisikan sebagai “unit sosial dengan orang yang terstruktur didalamnya. Dikelola untuk memenuhi kebutuhan atau untuk mengejar tujuan kolektif,”

Penelitian Max Weber

Pada tahun 1820, sekitar 20% populasi orang Amerika Serikat sangat bergantung pada pengupahan.

Mengalami peningkatan 90% pada tahun 1950. Mereka rata-rata bekerja sebagai petani dan pengrajin yang pada tahun 1950 tidak bergantung pada pekerjaan.

Sebelumnya, kebanyakan orang dapat bertahan hidup dengan berburu dan bertani. Serta membuat persediaan makanan mereka sendiri secara mandiri.

Namun serangan pendirian teknologi baru, dengan harga yang lebih murah membuat mereka mulai tersingkir. Akhirnya mereka terpaksa bergabung menjadi buruh industri.

Awalnya industri ini hanya merekrut perempuan (anak petani) untuk bekerja pada perusahaan (industri). Dengan petani (orangtua) tetap bekerja dipertanian.

Namun lama kelamaan, mereka (para petani) ikut menjadi buruh. Disamping itu, karena kekurangan buruh, akhirnya mereka merekrut karyawan dengan imigran Eropa.

Penelitian selanjutnya, kehidupan sosial antara warga Amerika Serikat dengan imigran dari Eropa. Mengakibatkan konflik dalam organisasi perusahaan.

Yang “memaksa” pihak perusahaan melakukan langkah memperbaiki sistem keorganisasi dalam perusahaan.

Dari hasil pemaparan ini, dapat disimpulkan bahwa Organum atau Organisasi merupakan kerangka pengendalian orang-orang. Dalam hal interkasi satu sama lain dalam mengerjakan, sebuah pekerjaan perusahaan atau organisasi.

Referensi Organisasi, Sumber Economicsdiscussion.net

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *