Apa itu informal invitation? Bukan hanya sekedar sebuah pertanyaan tapi memiliki pembahasan mendalam serta sayang untuk terlewat! Berikut ulasan selengkapnya disini! Konsep Organisasi
Apa itu tentang suatu undangan contohnya adalah informal invitation? Yang mana sebenarnya ada begitu banyak jenisnya, tapi tidak sedikit yang masih terbalik, antara formal dan informal dalam undangan.
Padahal dari segi konsep, media, hingga komponennya saja sudah berbeda. Mulai dari tujuannya, dari cara penggalan dalam penulisan, hingga template yang digunakan.
Dan, biasanya yang paling jarang di sadari adalah bentukan dari undangan yang kadang tidak jauh berbeda, apalagi kalau semisal menggunakan elektronik seperti email.
Yang mana kita juga terkadang tidak begitu ngeh terkait apa ini invitation secara formal atau itu invitation informal.
Biar lebih jelas, mari kita bahas selengkapnya di sini!
Adab Mengundang Orang ke Acara Informal
Meski informal atau tidak secara resmi, namun yang namanya kita berada pada posisi terundang, juga harus mengerti bagaimana adab atau yang sering kita sebut dengan aturan yang berlaku.
Walaupun memang tidak tertulis sebenarnya, tapi hampir sama seperti aturan sosial dalam bermasyarakat, yang juga tidak tertulis seperti peraturan yang ada.
Organisatoris lain baca ini: Istilah 11 Persidangan
Jadi, bagaimana peraturan atau adab kita sebagai orang yang terundang walaupun berada di acara informal?
Secara umum
Kalau secara umum yang paling sering di highlight adalah soal ketepatan waktu. Apalagi dengan kita sebagai warganegara Indonesia, yang tidak jarang kerap mendapatkan sebutan sebagai orang yang santai. Saking santainya, kadang sampai ngaret bahkan yang mengundang harus lebih bersabar saat mengundang seseorang.
Menurut Islam
Adapun menurut sumber lain seperti dalam Islam misalnya. Yang mana di Agama Islam juga memberitahu bagaimana aturan yang baik dan sopan ketika kita berada sebagai terundang.
Jadi, apa saja?
- Tidak Boleh Membuat Menunggu
Yang mana artinya seorang terundang tidak boleh membuat pengundang menunggu lama, bahkan lewat dari perjanjian pertemuan sebelumnya. Hal ini akan menimbulkan rasa gelisah dari si pengundang dan sebagainya. - Bersikap Selayaknya Tamu
Dalam Islam ada salah satu aturan yang mana seorang tidak boleh menginap lebih dari 3 hari, serta tidak boleh terlalu menonjolkan diri ketika berada di tempat si pengundang. Jadi sewajarnya saja, selayaknya tamu seperti pada umumnya. - Meminta Izin Ketika akan Meninggalkan Tempat Pertemuan
Ketika kamu sebagai seorang yang terundang, saat semua urusan dengan pengundang sudah selesai, sudah selayaknya kamu izin terlebih dahulu sebelum akan meninggalkan tempat pertemuan yang menjadi titik temu bersama dengan pengundang. Setelah itu kamu baru boleh meninggalkan tempat temu.
Itulah 3 poin penting yang dapat menjadi referensi kamu saat menjadi seorang yang terundang. Dengan begitu kamu bisa lebih dihargai, mendapatkan penghormatan yang layak dan sopan dari pengundang.
Perbedaan Undangan Formal dan Informal
Namun, perlu kita tahu bahwa undangan atau invitation memiliki dua jenis, yakni formal dan informal. Kedua jenis undangan ini memiliki maksud serta kepentingan berbeda saat dibuat.
Dan pastinya ada perbedaan format pembuatan, utama beberapa bagian yang menjadi highlight antara jenis satu dan jenis lainnya.
Jadi, apa saja perbedaannya?
Segi Kepentingan
Yang mana untuk segi kepentingan, Undangan Formal sangat jelas di peruntukkan untuk suatu badan organisasi (formal / non formal), komunitas, perkumpulan, dan sejenisnya.
Sedangkan untuk Undangan secara informal, lebih merujuk kepada kepentingan secara personal. Contoh semisal acara pernikahan, birthday, yang mana notaben dari acara tersebut ialah bentuk personal.
Segi Tatanan Bahasa
Sudah lumrah jika undangan informal biasanya lebih casual, bahkan tidak jarang mencantumkan nama panggilan kesayangan kepada orang yang mereka undang ke acara.
Sehingga maksud dan tujuan yang ingin mereka ucapkan, biasanya lebih mudah di pahami walaupun hanya dari bentuk undangannya semata.
Tapi, tidak untuk Undangan Formal. Tatanan bahasa untuk Undangan Formal idealnya lebih padat dan terkadang agak panjang.
Hal ini mengikuti dengan ketentuan, keperluan atau pun maksud dari undangan yang tercantumkan. Termasuk siapa saja yang akan diundang.
Organisatoris lain baca ini: Konsep Teori Servant Leadership
Biasanya kerap kali hanya beberapa bagian suatu instansi, perkumpulan, atau pun pengurus komunitas agar menghadiri acara yang akan di adakan oleh si pengundang.
Lebih tajamnya lagi, invitation berupa formal, kerap yang mengirim surat adalah dari badan / instansi resmi atau pun non resmi juga.
Sudah ada Template Tersendiri
Seperti yang kita ketahui dari kedua jenis undangan tersebut punya template atau dasar pembuatan atau format undangan yang berbeda.
Contohnya saja untuk undangan formal. Bentuk undangan ini wajib hukumnya harus ada kop surat, nomor surat, dll.
Yang mana sangat menggambarkan undangan formal bentuknya cukup kompleks, agak sulit untuk dipahami, dan sebagainya.
Berbeda dengan invitation secara informal, dimana untuk format template undangan cenderung lebih simpel.
Tidak perlu ada embel-embel kop surat dan sebagainya, hanya cukup mencantumkan dari dan untuk siapa undangan tersebut terbuat.
Ini juga termasuk segi bahasa. Undangan Informal seperti yang sudah kita singgung, yakni lebih casual, tidak perlu membuat kita berfikir dua kali dalam pemilihan kata, dan sebagainya.
Nah, itulah beberapa poin yang bisa menjadi referensi kamu terkait undangan informal tadi.
Langkah Pembuatan Informal Invitation
Meski secara garis besarnya adalah “tidak terlalu kompleks” dan “cukup mudah” untuk dibuat, tidak kemudian kita asal membuat undangan informal yang mana mungkin kerap kita jumpai bahkan tidak jarang kita dapatkan entah dari teman, saudara, sahabat, dan sebagainya.
Nah, agar lebih mudah dan jelas, berikut ulasan lengkap terkait langkah-langkahnya:
Maksud dan Tujuan
Pertama kamu harus mengerti maksud dan tujuan pembuatan undangan informal ini apa. Sehingga ketika kamu paham dengan poin tersebut, kamu sudah mengerti gambaran bahasa yang akan kamu gunakan.
Alamat Terundang
Poin ini meski hanya di rumah, di sarankan untuk mencantumkan alamat lengkap penerima untuk segera di dapatkan dari kurir (jika kamu menggunakan jasa kurir atau meminta bantuan) kepada orang lain untuk mengirimkan undangan.
Sehingga nantinya bisa sampai lebih cepat, serta penerima bisa lebih cepat tahu juga soal acara yang akan kamu gelar.
Media Undangan yang Digunakan
Sekarang sudah begitu banyak media yang bisa kamu gunakan sebagai satu bentuk undangan kepada penerima yang kamu maksud.
Contohnya saja seperti sekarang, sudah ada undangan digital yang harganya lebih affordable ketimbang undangan konvensional seperti yang kerap kita lihat.
Atau mungkin undangan berupa chat whatsapp yang juga sekarang kerap di gunakan oleh beberapa orang, namun memang catatannya adalah yang menerima adalah orang-orang terdekat semata.
Penerima Undangan
Tentu utamanya adalah siapa penerima undangan yang kamu buat. Hal ini akan berpengaruh di bagian bahasa yang akan kamu pakai.
Seperti contoh, bahasa undangan kamu ke sahabat akan sedikit berbeda dengan kerabat kerja kantormu, dan sebagainya.
Nah, itu dia beberapa langkah penentuannya yang dapat kamu gunakan ketika akan membuat suatu invitation secara informal ke orang-orang yang kamu tuju.
Jenis Undangan Informal
Walau begitu, apakah undangan informal bentuknya satu? jenisnya hanya itu saja? Tentu jawabannya tidak.
Misalnya saja seperti undangan Formal, ada banyak sekali jenisnya dan biasanya itu disesuaikan dengan kebutuhan / keperluan sebuah instansi. Contohnya:
- Surat Perjalanan Dinas
- Undangan Acara Pelantikan Keanggotaan
- Surat Tembusan
- Dll
Ini berlaku untuk informal juga, yang punya beberapa jenis undangan bergantung dengan tujuan atau maksudnya, jadi berikut ulasannya:
- Birthday Attention
Undangan ulang tahun ini biasanya akan terpakai ketika orang merayakan hari sweet 17-teen mereka. Hal ini menandakan mereka sudah remaja menengah dan sebentar lagi menuju tingkat dewasa awal. - Acara Syukuran
Mulai dari syukuran rumah baru, usaha baru, pencapaian yang sudah menjadi nyata, dan sebagainya. Biasanya ini kental dengan adat di beberapa daerah Indonesia. Tujuannya biasanya agar beberapa poin tadi dapat memberikan dampak positif bagi mereka yang mengadakan, dan sebagainya. - Wedding/Pernikahan
Sempat disinggung sebelumnya, untuk acara ini sudah jelas yaitu mengundang acara pernikahan dua insan manusia. Biasanya berlangsung selama 1 hari saja. Tetapi tidak jarang di beberapa wilayah di Indonesia, mengadakan acara pernikahan hingga 3 hari. Biasanya mengikuti adat sosial di daerah tersebut. - Acara Reuni
Mulai dari reuni sekolah, keluarga, dan sebagainya. Tujuannya biasanya temu kangen, nostalgia bersama tentang masa-masa saat masih remaja, kanak-kanak, dan sebagainya. Atau sekedar agar lebih akrab dengan mengadakan beberapa game di dalamnya.
Dan masih banyak beberapa acara informal lain yang tidak jauh berbeda tujuannya saat terlaksana.
Kapan Undangan Informal dapat Digunakan
Lebih tepatnya ialah di gunakan saat kita memang ada niat untuk mengadakan beberapa acara informal seperti tadi, dengan penuh keniatan yang sungguh-sungguh.
Mengingat kita pasti tahu bahwa meskipun informal, ada usaha yang perlu tersegerakan supaya bisa terlaksana. Contoh dari segi finansial.
Budget untuk mulai dari dekorasi, konsumsi, sampai dengan berapa undangan yang di perlukan agar orang-orang yang kita maksud bisa ikut merayakan acara yang kamu gelar.
Organisatoris lain baca ini: Kepemimpinan Transformasional
Apalagi acara informalnya seperti pernikahan misal. Yang mana notabennya kita tahu meski informal tapi hal tersebut adalah momen super sakral di sejarah hidup manusia.
Bisa bersama dengan orang pilihan mereka, menyatukan dua keluarga yang memang sudah cocok serta setuju terhadap pilihan masing-masing, dan sebagainya, catat! itu tidaklah mudah juga agar bisa melangkah ke hal tersebut.
Makanya, semua butuh pengorbanan, effort, walaupun sekedar informal. Dan yang merencanakan bukan hanya SATU PIHAK SAJA.
Melainkan kedua belah pihak, saling merencanakan, mengusahakan, agar hal yang mereka ingin gelar dan rayakan dapat terwujud seperti yang diinginkan.
Kesimpulan
Dari beberapa poin terkait undangan invitation dengan format Informal, bisa kita ambil poin bahwasannya undangan jenis ini ada begitu banyak macamnya.
Punya tujuan tersendiri, namun memang segi bahasa tidak seperti jenis sebelumnya. Yang mana amat kaku, sangat template, dan sebagainya.
Meskipun informal perayaan perlu ada usaha, niat, tekad, dan kemauan untuk bisa mewujudkan pesta yang diinginkan.
Dan tidak boleh hanya satu pihak, tapi kedua pihak serta beberapa pihak lain yang juga menjadi support supaya acara informal dapat terayakan.
Terlebih dengan informal namun sakral seperti Pernikahan. Jenjang yang begitu serius dalam sejarah hidup manusia yang amat perlu di usahakan dan bisa terabadikan dengan lebih baik sebagai kenangan manis selama hidup berumah tangga, membangun keluarga harmonis.
sumber: