Jenis-jenis Penelitian: 2 Poin dan Kerangka Metode Kualitatif

Arti dari metode penelitian kualitatif
Sumber: Binus Graduated Program

Arti metode kualitatif saja tidak tau, lalu bagaimana mau menyelesaikan skripsi? Sebagai mahasiswa jangan sampai kalian tidak mengetahui jenis-jenis metode penelitian ya? Kuliah Hukum

Pengertian Penelitian

Sebelum membahas lebih jauh mengenai arti metode kualitatif dan metode penelitian lainnya, sudahkah kalian mengetahui apa itu penelitian?

Bacaan Lainnya

Menurut purwanto, 2010, penelitian merupakan suatu cara untuk menyelesaikan masalah secara sistematis sesuai kebenaran dan ilmiah.

Ada tiga syarat penting dalam sebuah penelitian yaitu harus sistematis, terencana, dan sesuai dengan konsep ilmiah yang ada.

Penelitian berguna untuk perkembangan ilmu pegetahuan agar semakin up to date dan juga untuk memperbaiki fakta-fakta terkait ilmu pengetahuan yang telah ada.

Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesi), penelitian merupakan sebuah penyelidikan. Tujuannya adalah untuk memecahkan masalah atau untuk menguji hipoptesis-hipotesis.

Demi mencapai tujuan-tujuan tersebut serta mendapat jawaban atas hipotesa yang ada, maka penelitian terbagi atas dua  jenis.

Mereka adalah penelitian induktif dan deduktif. Dalam penelitian induktif, analisa yang dilakukan adalah menggunakan metode kualitatif.

Kemudian untuk penelitian deduktif, fokusnya adalah pada verifikasi pengamatan yang erat kaitannya dengan metode kuantitatif.

Sebelum mendalami lebih jauh terkait jenis peneitian dan metodenya, kalian sebaiknya mengenal terlebih dahulu bagan penelitian.

Organisatoris lain juga baca ini: Bentuk-bentuk Karya Ilmiah Mahasiswa: 3 Alasan

Bagan Penelitian

Bagan arti metode penelitian kualitatif
Sumber: Ascarya Solution

Sibuk mempelajari apa arti metode kualitatif membuat kalian melupakan hal terpenting sebelum memulai penelitian. Ia adalah bagan penelitian.

Bagan ini ibarat peta yang akan menunjukkan arah penelitian kalian. Sebagai mahasiswa yang harus terbiasa melakukan sesuatu yang sistemati, kalian sangat perlu menyiapkan bagan.

Saat mulai membuat bagan, pastikan kalian telah mendapatkan informasi mengenai langkah-langkah yang telah di lakukan pada penelitian tersebut.

Barulah di langkah selanjutnya kalian dapat memetakan apa yang akan di lakukan saat ini dan selanjutnya.

Kesalahan yang paling sering di lakukan calon peneliti adalah meletakkan penelitian-penelitian lama atau terdahulu dalam bagan langkah yang telah di lakukan.

Jika telah berhasil membuat bagan tersebut, barulah peneliti mulai membuat alur penelitian mulai dari mengidentifikasi masalah, membatasinya, memfokuskan, melaksanakan penelitian, mengolah data, dan menarik hasil.

Ketika kalian telah berhasil menentukan bagan penelitian dan jenis penelitian apa yang cocok dengan tema yang di ambil, maka saatnya melanjutkan dengan membuat bagan sesuai jenisnya yaitu kualitatif atau kuantitatif.

Bagan untuk penelitian kualitatif

Pada penelitian kualitatif tidak ada format ketat yang harus diikuti karena instrumen utamanya adalah peneliti itu sendiri sehingga format masing-masing individu dapat berbeda.

Adapun desain umum yang diterapkan yaitu:

  • Proses pra lapangan

Meliputi pengurusan awa, pengajuan ijin, penjajakan pra lapangan, penyiapan interaksi dengan subjek uji, dan persiapan instrumen pengumpulan sampel.

Jauh seblum merencanakan penelitian umumnya calon peneliti sudah terlebih dahulu menjajaki fenomena di lapangan wlaau hanya sekilas.

  • Proses lapangan

Peneliti akan ulai masuk untuk mengamati secara langsung, mewawancarai subjek uji, hingga menelaah data yang ada. Namun tidak semua subjek bisa di wawancarai. Tentu harus ada beberapa instrumen yang di miliki oleh subjek uji.

  • Proses pasca lapangan

Peneliti mulai mengumpulkan data kualitatif dan menarik kesimpulan yang di dapat.

Bagan untuk penelitian kuantitatif

Berbeda dengan peneitian kualitatif, dalam bagan penelitian kuantitatif harus menggunakan bagan yang sudah di tentukan.

Adapun struktur bagan tersebut adalah merumuskan masalah, menyusun kerangka berfikir, merumuskan hipotesis, menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan.

Inilah yang biasanya di terapkan dalam penyusunan skripsi.

Organisatoris lain juga baca ini: Susunan Skripsi dan 3 Cara Membuat Skripsi yang Benar

Jenis Penelitian

Jenis arti metode penelitian kualitatif
Sumber: Gramedia

Setelah memahami sekilas mengenai jenis penelitian, saatnya memperdalam arti metode kualitatif.

Jadi sebelumnya kita telah membahas mengenai penelitian induktif dan deduktif yang mana pada penelitian induktif, analisa yang dilakukan adalah menggunakan metode kualitatif.

Sedangkan pada penelitian deduktif, mereka menggunakan metode kuantitatif. Untuk lebih jelasnya, mari kita bedah satu per satu jenis penelitian tersebut.

Penelitian Induktif

Tenar dengan sebutan lainnya yaitu penelitian kualitatif, jenis ini lebih cenderung mengarahkan peneliti untuk fokus pada analisa dan pengumpulan data.

Dari sanalah nantinya peneliti mulai mengembangkan hipotesis, konsep-konsep, hingga teori yang patut di gunakan sesuai dengan pola pada data dan hasil pengamatan.

Populer juga dengan metode botton up nya, penelitian induktif akan berfokus pada pengamatan yang kemudian berkembang menjadi ide dan teori umum.

Jika kalian ingin menggunakan jenis penelitian ini, maka carilah studi eksploratif yang belum banyak di gunakan di topik-topik sebelumnya.

Adapun langkah-langkah penelitian induktif meliputi:

  • Pengamatan:

Di poin sebelumnya kita membahas mengenai bagan. Di bagan tersebut terdapat langkah pra lapangan.

Mirip dengan bagan tersebut, di langkah pengamatan ini peneliti perlu melakukan pengamatan akan sesuatu yang akan di teliti.

Beberapa cara pengamatan antara lain dengan wawancara, survey, hingga pengamatan langsung. Untuk pengamatan langsung biasanya hasilnya akan subjektif. Sebab itulah peneliti jarang menggunakannya.

  • Pengenalan Pola

Pakar silogisme dan aritmatika mungkin akan menyukai langkah ini. Pada pengenalan pola, peneliti akan bermain dengan data.

Dari data-data yang berhasil di kumpulkan mereka akan menemukan hubungan-hubungan, tema, serta pola-pola yang terbentuk.

Ide akan terbentuk setelah data di cermati, begitupula dengan tren dan wawasan. Jadi pada langkah ini penelitian belumlah di mulai namun ide yang ada telah tertanam di otak peneliti.

  • Mengembangkan Teori

Inilah tahap terpenting dalam penelitian induktif yang mana langkah kerja sudah harus terkonsep.

Melihat pola, tema, serta analisa data, peneliti mulai mengelompokkan data-data tersebut dan membuat kerangka kerja.

Lagi-lagi pemahaman akan apa yang diteliti mulai diuji di tahap ini.

Penelitian Deduktif

Berkebalikan dengan penelitian induktif, pada penelitian ini kalian akan memulainya dengan hipotesis dan teori.

Lalu kalian harus menguji validitasnya lewat analisis data maupun pengumpulannya. Awal mulanya adalah dengan gagasan umum lalu berkembang dalam hipotesis yang lebih spesifik.

Hipotesis diuji apakah sesuai dengan teori penelitian atau tidak. Jenis penelitian deduktif ini cocok untuk penelitian kuantitatif yang membutuhkan metode terstruktur seperti analisis statistik, eksperimen, hingga survey.

 Proses yang harus kalian lalui jika memilih jenis penelitian ini antara lain:

  • Merumuskan masalah

Kita mengenalnya dengan istilah hipotesis yang mana melibatkan identifikasi pertanyaan-pertanyaan berdasar pada pengetahuan maupun teori yang telah ada.

  • Mengembangkan desain penelitian

Saat hipotesis sudah terumuskan, maka penelitian mulai di desain dan diuraikan metode yang akan dipakai untuk pengujian hipotesis. Prosedur dan langkah-langkahnya pun mulai dipikirkan.

  • Mengumpulkan data

Menggunakan metode yang sudah di desain untuk melakukan pengumpulan data tersebut. Contohnya jika metodenya adalah survey, maka peneliti harus menyiapkan kuesioner sebagai sarana pengumpulan data.

  • Menganalisa data

Data yang sudah terkumpul lalu di analisa untuk mendapatkan hasil keseluruhan. Caranya adalah dengan menggunakan metode statistika dan analisis lainnya.

Dari sinilah nanti peneliti akan mendapat hasil apakah data yang ada mendukung atau tidak terhadap hipotesa yang di buat di awal.

  • Menginterpretasi hasil

Inilah langkah akhir dari penelitian deduktif atau kuantitatif. Dalam langkah ini peneliti akan mendaparkan kesimpulan dari analisis data tersebut dan dengan mantap menerangkan jika data yang ada sesuai atau tidak dengan hipotesa.

Organisatoris baca: PPDB 2024: Cek Alur dan 3 Cara Lolos Daftar Online Tanpa Ribet

Kelebihan dan kekurangan Penelitian Kualitatif

Kelebihan dan kekurangan penelitian kualitatif
Sumber: Detak Pustaka

Sekarang kalian tentu sudah cukup mengenal apa arti metode kualitatif. Untuk lebih memahami kecocokan metode tersebut dengan penelitian kalian, simaklah kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan penelitian kualitatif

  • Mudah untuk meneliti sikap dan perilaku subjek uji secara lebih dalam

Penelitian kualitatif seolah mendalami subjek ujinya secara personal. Satu per satu subjek akan dianalisa demi mendapatkan data yang akurat dan detail. Sehingga penarikan kesimpulan di akhir dapat lebih tepat dan hipotesa tidak sembarang dibuat.

  • Mengajak berdiskusi lebih dalam

Penelitian dapat berlangsung lebih kompleks karena sifatnya yang terbuka. Tidak perlu terlalu ketat, peneliti dapat berdiskusi dengan lebih dalam bersama subjek uji atau dengan pikirannya sendiri.

  • Lebih fleksibel

Suasana yang dibangun oleh peneliti tidaklah mencekam dan waktu wawancara juga lebuh fleksibel. Pertanyaan dapat dikembangkan secara spontan sesuai respon subjek uji.

Kekurangan penelitian kualitatif

Tidak ada gading yang tak retak. Sama halnya dengan penelitian kualitatif, dibalik kelebihannya, terdapat beberapa kekurangan antara lain:

  • Salah menentukan ukuran sampel adalah masalah

Salah dalam menetapkan batasan generalisasi ukuran sampel maka akan mempengaruhi hasil penelitian.

Contoh jika dari 200 sampel kalian hanya mengacu pada jawaban 10 terbanyak, maka itu belum merepresentasikan hasil yang sebenarnya.

  • Memilih sampel yang bias

Maksudnya kalian sebagai peneliti hanya memilih sampel yang kira-kira pro dengan penelitian kalian. Misalnya kalian meneliti efek samping KB suntik, maka kalian hanya mencari mereka yang memiliki efek samping ringan atau tidak ada.

Seharusnya kalian mencari sampel yang kompleks dan beragam dengan sudut pandang dan opini yang juga beragam agar lebih jelas.

  • Privasi kurang terjaga

Ada beberapa hal sensitif yang mungkin kurang nyaman bagi subjek uji namun mau tidak mau mereka harus mengemukakannya kepada peneliti.

Akan lebih baik jika mereka mau terbuka tapi jika mereka menutupi maka hasil penelitian juga menjadi tidak akurat.

Kelebihan dan kekurangan Penelitian Kuantitatif

Kekurangan dan kelebihan metode kuantitatif
Sumber: Academic Traveling

Perhatikan kelebihan dan kekurangan penelitian kuantitatif sebelum kalian menggunakannya.

Kelebihan penelitian kuantitatif

  • Menggunakan sampel yang besar

Semakin besar ukuran sampelnya maka semakin mendekati tepat hasil analisanya. Hal ini karena kalian dapat membuat lebih banyak generalisasi mengenai subjek uji kalian.

  • Data lebih akurat karena ketidakberpihakan

Pengambilan data yang dilakukan sudah sesuai dengan pengelompokan dan penyaringan yang ketat. Aturan yang ada dalam pengambilan data juga cukup ketat.

  • Mudah dan cepat

Hasil penelitian dapat langsung diperoleh saat itu juga.

  • Privasi subjek uji aman

Dalam penelitian kuantitatif, subjek uji akan menjawab poin-poin yang dibutuhkan secara mandiri.

Kuesioner yang ada merupakan kuesioner baku dan peneliti tidak perlu turun langsung untuk menggali lebih dalam.

  • Informasi akan menjadi berkelanjutan

Dengan kuesioner baku tersebut, peneliti dapat menggunakannya kembali di selang waktu tertentu hingga subjek uji mendapat tanggapan yang berbeda.

Contoh penggunaan KB hormonal dan efek sampingnya. Peneliti dapat menanyakan gejala efek samping per tiga bulan, enam bulan, dan seterusnya.

Hasil yang didapatkan pun akan semakin beragam dan akurat. Misal subjek uji A muncul gejala efek samping setelah dua bulan. Subjek uji B setelah tiga bulan, dan seterusnya.

Dari hal itu dapat digali kembali alasan perbedaan gejala yang terjadi dan mencari solusi kembali.

Kekurangan penelitian kuantitatif

Jika kalian ingin mengembangkan jawaban dari responden, jangan harap bisa melakukannya. Umumnya responden akan menjawab sendiri survey yang diberikan.

Di sisi lain aturan pengisian yang ketat dengan pemilihan jawaban yang terbatas juga memungkinkan responden untuk mengisi jawaban yang tidak sebenarnya benar-benar mereka alami.

  • Penelitian tidak di lingkungan normal namun dibuat selayaknya

Jawaban yang kaku dan lingkungan penelitian yang baku memberikan hasil yang mungkin dibuat-buat. Walaupun kalian telah menawarkan adanya tindak lanjut dalam pengisian survey, namun hanya sedikit yang umumnya akan setuju.

Arti metode kualitatif ternyata sedemikian dalam bagi calon-calon peneliti termasuk kalian salah satunya.

Pastikan kalian mengikuti arahan dosen pembimbing sebelum memutuskan akan mengambil jenis penelitian yang mana.

Organisatoris lain juga baca ini: Sidang Skripsi: 3 Tips Membuka dan Menutup Agar Lulus

Sumber:

  1. fia.ub.ac.id
  2. info.populix.co
  3. dosen.perbanas.id
  4. questionpro.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *