Atletik Dan Induk IAAF: 9 Top List Atlet

atletik dan induk IAAF

Olahraga lainnya yang perlu kita perhitungkan adalah atletik. Atletik dan induk IAAF membuktikan kiprahnya di kejuaraan internasional. Bahkan tidak sedikit atlet yang unjuk gigi dan masuk dalam sejarah dunia dari bidang atletik.

Tika, olahraga – organisasi.co.id

Bacaan Lainnya

IAAF Merupakan Induk Olahraga

Atletik dan induk IAAF saling berkaitan satu sama lain. IAAF merupakan kependekan dari International Association of Athletic Federation. Dalam bahasa Indonesia artinya adalah asosiasi federasi atletik sedunia.

IAAF mulai muncul di tahun 1912 saat kongres pertama yang berlangsung di Stockholm, Swedia. Dulu nama dari federasi ini adalah Asosi asi Internasional Federasi Atletik yang tujuannya untuk mengelola olahraga atletik dalam ranah internasional.


Perkembangan Atletik di Indonesia

Atletik dan induk IAAF seolah menjadi bukti bahwa olahraga atletik mendapat tempat di dunia termasuk Indonesia. Sebab itu kita sebaiknya juga mengenal induk organisasi ini di negara kita. PASI atau kependekan dari Persatuan Atletik Seluruh Indinesia adalah induk organisasi atletik yang berdiri 13 tahun setelah Indonesia merdeka.

PASI muncul di Jakarta tepatnya di tanggal 3 September 1958 padahal atletik sudah terkenal sejak 1930 yang mana saat itu Indonesia masih dalam masa penjajahan Belanda. Atletik masuk ke dalam pelajaran sekolah walaupun memang belum populer.

Barulah setelah sekian lama atletik mulai populer dan terbentuklah organisasi yang khusus mengadakan pertandingan atletik. Nama dari organisasi tersebut adalah NIAU (Netherlands Indische Athletiek Unie). NIAU adalah yang menaungi pertandingan nasional kala itu.

Padahal masih ada beberapa organisasi lainnya seperti IAC, ISSV Hellas, hingga SAB (Sumatera Athletiek Bond). Saat ini keseluruhan organisasi yang ada telah berada di bawah naungan PASI.

PASI menjadi suatu sarana menghasilkan atlet berprestasi di bidang atletik.


Bisakah Belajar Otodidak Untuk Menjadi Seorang Atletik?

Cabang Atletik

Sebelum menjawab pertanyaan dari sub judul di atas, ada baiknya kita mengetahui apa saja cabang olahraga atletik. Lari, lompat, dan melempar adalah tiga dasar kegiatan untuk melakukan atletik.

Apakah ketiganya membutuhkan tempat tertentu atau justru peralatan tertentu? Jawabannya adalah tidak. Secara naluriah manusia telah dapat melakukan tiga kegiatan tersebut yakni berlari, melempar, dan melompat.

Hanya saja sekarang kita perlu mencari pelompat tertinggi, pelari tercepat, hingga pelempar terjitu. Semua predikat itu bisa menjadi milik tiap orang jika mereka berlatih. Kita dapat meniru beberapa atlet ternama Indonesia yang berhasil berlatih secara otodidak untuk menjadi atlet atletik.

Muhammad Sarengat

Pemberi emas pertama untuk Indonesia di ajang Asian Games 1962, nama Muhammad Sarengat menjadi terkenal bahkan mendapat gelar pelari tercepat di Asia Tenggara.

Hingga tahun 1987, belum ada yang dapat menyainginya. Kuncinya adalah terus berlatih dan berlarilah tanpa beban.

Purnomo

Setelah 25 tahun tak tergantikan, Muhammad Sarengat harus menyerahkan gelarnya kepada Purnomo yang sukses mengantarkan Indonesia pada Olimpiade 1984. Ia pun tidak cukup dengan satu gelar saja karena juga berhasil menjadi pelari cepat yang pertama di Asia pada cabang lari 200 m dan 60 m.

Kita dapat mencontoh beliau yang berlatih dengan rutin di sela-sela aktivitasnya.

Mardi Lestari

Seiring waktu tentu gelar demi gelar harus siap berpindah. Mardi Lestari adalah pengganti Purnomo di ajang lari 200 m dan mempertahankan gelar tersebut selama 20 tahun.

Suryo Agung Wibowo

Setelah sukses dengan para atletik yang menyabet gelar dunia, atletik dan induk IAAF kembali dengan ajang pertandingan SEA Games 2009. Ini seolah menjadi ajang unjuk gigi bagi para atlet baru. Suryo Agung Wibowo salah satunya.

Ia berhasil mengalahkan rekor dua rekan sebelumnya yaitu Nakhon Ratchasima dan Mardi Lestari hingga mendapat gelar pelari tercepat di Asia Tenggara.

Ia tidak pernah berputus asa dan tetap berlatih sendiri dengan keyakinan dalam hatinya bahwa ia mampu.

Dedeh Erawati

Siapa bilang perempuan tidak dapat menjadi atlet atletik? Dedeh Erawati merebut banyak medali dari berbagai seri pada kejuaraan Atletik Grand Prix Asia yang berlangsung sejak 2006 hingga 2011.

Sebelumnya wanita ini juga mendapat tempat di kejuaraan nasional seri 100 m.


Persiapan Menjadi Profesional Atletik

Atletik dan organisasi IAAF adalah dua hal yang saling terkait. IAAF juga menaungi hal-hal terkait atlet yang berhak mengikuti kejuaraan. Terdapat berbagai kriteria akan hal itu.

Setelah rajin berlatih, calon atlet memerlukan wadah untuk menyalurkan hasil latihannya. Dari sinilah ia harus menguji dirinya dengan mengikuti seleksi Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga).

Kalau ada, teman-teman harus melakukan hal-hal ini terlebih dahulu!

Dispora ada di setiap kota, kabupaten, hingga propinsi. Biasanya mereka akan menyaring calon atlet dari tingkat SMP hingga SMA dalam beberapa tahap seperti administrasi, psikologi, fisik, hingga kesehatan.

Calon atlet selanjutnya akan mendapatkan pelatihan khusus untuk persiapan kejuaraan, contohnya untuk Pekan Olahraga Nasional (PON). Namun ini hanya bagi mereka yang telah lolos tahap sebelumnya.

Ketika calon atlet telah masuk ke kejuaraan nasional, status mereka telah menjadi atlet. Ketika menang dalam kejuaraan nasional maka tidak menutup kemungkinan atlet tersebut juga akan dikirim ke kejuaraan internasional.

Namun jika para atlet masih duduk di bangku sekolah, maka mereka harus dapat mengatur waktu.

organisatoris lain baca ini: Contoh Struktur Organisasi Koperasi: 2 Trik Pembuatan


Jenis Perlombaan Atletik Secara Internasional

Induk Organisasi Atletik
Pengertian olahraga atletik (Foto: kotakpintar.com)

Cabang olahraga atletik sangat beragam dengan tiga unsur gerakan dasar yaitu melempar, melompat, dan berlari. Sebab itulah apa yang masuk dalam perlombaan seputar tiga gerakan tersebut. Atletik dan induk IAAF membagi jenis perlombaan menjadi:

Jalan Cepat

Pada seri ini, panjang lintasan yang umum adalah 3000 meter hingga mencapai 100 kilometer. Olahraga ini bukanlah lari melainkan kaki peserta harus lurus ke depan dan juga menapak pada tanah.

Lari

Bidang atletik lari memiliki beberapa pembagian lainnya seperti Lari jarak pendek, menengah, hingga jauh. Olahraga lari sangat memperhatikan kecepatan waktu serta pengaturan nafas.

Seorang atlet harus memiliki pernafasan yang ekstra termasuk pula kecepatan dan stamina pada lari jarak menengah. Berbeda dengan lari jarak pendek yang fokus pada kecepatan waktu pada jarak 100m, 200 m, hingga 400 m.

Untuk cabang lainnya seperti estafet, sifat pertandingan ini adalah bekerja bersama tim. Seluruhnya akan saling tersambung hingga mencapai finish.

Cabang lainnya pada lari adalah lari gawang yang mengharuskan atlet melewati gawang yang merupakan rintangan. Adapun tinggi gawang adalah satu meter.

Melempar

Sama halnya dengan lari, melempar juga memiliki banyak cabang. Alat yang diperlukan akan berbeda-beda tergantung cabang olahraganya. Tentunya pada cabang atletik melempar, kekuatan otot tangan menjadi penentu.

Lempar lembing adalah salah satu cabang atletik melempar. Alat yang dipakai adalah lembing yang mirip sengan tombak.

Ada pula lempar cakram dengan benda dari kayu berbentuk pipih dan bundar.

Lempar martil adalah cabang melempar dengan palu atau martil, dan terakhir adalah tolak peluru. Pada cabang ini atlet akan melempar bola yang terbuat dari semen atau besi. Tentu saja ini lebih berat dari benda-benda sebelumnya.

Melompat

Jika melempar mengandalkan kekuatan otot tangan, maka melompat akan mengandalkan kekuatan otot kaki.Tidak hanya itu, kecepatan dan keseimbangan atlet juga penting.

Adapun nomor olahraga ini adalah lompat jauh, lompat jangkit, lompat galah, dan lompat tinggi.

Lompat jangkit memiliki tiga gerakan yakni melangkah, hop, dan juga melompat. Untuk lompat jauh, sesuai namanya, atlet harus melompat sejauh mungkin.

Lompat galah membutuhkan galah atau tongkat dan melompat setinggi-tingginya. Terakhir adalah lompat tinggi yang mnegharuskan atlet untuk melompat setingginya.


Top List Atlet di IAAF Diamond League 2021

Dalam Anniversary Games, terdapat sebuah kejuaraan atletik yang bernama Diamond League. Atletik dan Induk IAAF telah mencatat atlet-atlet terbaik. Siapakah dia?

1. Bolt

Meraih enam medali emas membuat Bolt menjadi bintang atletik di nomor lari 100 m. Sebelumnya ia juga meraih emas saat Olimpiade Beijing dan Olimpiade London pada nomor 100 dan 200 meter. Walaupun ada isu dopping padanya, ini tidak menyurutkan namanya dari pelari favorit.

2. Jimmy Vicaut

Berasal dari Perancis, namanya telah mengharumkan Eropa sebagai pelari tercepat.

3. Farah

Pelari wanita yang mendapat emas untuk lari 5000 meter dan 10 ribu meter, ia juga tersandung kasus doping. Apapun itu ia tetap menjadi pelari wanita yang hebat.

4. Su Bingtian

Namanya terkenal karena kemampuannya mencatat waktu di bawah 10 detik saat berpacu. Ia akan menjadi saingan Bolt karena rekor waktunya yang mencengangkan.


Top List Atlet di Ajang Internasional Lainnya

IAFF masih memiliki rangkaian kejuaraan untuk mengembangkan potensi para atlet. Tidak heran jika melalui berbagai kejuaraan, dunia mmeiliki banyak atlet berprestasi di bidang atletik. Siapakah mereka?

1. Khabib Nurmagomedov

Ia populer karena menjadi juara pada kelas ringan UFC dan sukses membawa Rusia menjadi negara yang terkenal. UFC juga termasuk dalam cabang atletik.

2. Darya Klishina

Berasal dari rusia juga, wanita atlet lompat jauh ini ternyata baru berusia 30 tahun. Ayahnya yang seorang mantan atlet membuatnya ikut mencintai olahraga.

3. Steven Gardiner

Baru-baru ini seseorang dari Bahamas berhasil mencuri perhatian di Olimpiade Tokyo 2020. Ia menjadi pelai tercepat pada nomor 400 m.

4. Herah

Berasal dari Jamaika, ia berhasil memecahkan rekor waktu pelari tercepat selama 33 tahun. Namanya kini menjadi pemegang rekor di nomor 100 m.

5. Alyson Felix

Berkali-kali mendapatkan emas, ia adalah pelari wanita yang sukses mengalahkan rekor milik Bolt. Sekalipun demikian, pertandingan di Doha kala itu meninggalkan cerita sekaligus kebanggaan baginya.

Penutup

Atletik merupakan olahraga dengan banyak nomor dan cabang. Olahraga ini dapat kita latoh secara otodidak dan dapat dilakukan dimana saja tanpa peralatan atau modal yang besar. Organisasi yang menaunginya adalah IAAF.

Organisasi inilah yang mengatur mulai dari usia atlet, aturan, hingga nomor cabang olahraga. Bahkan pengadaan kejuaraan-kejuaraan juga diatur oleh IAAF dan dilaksanakan secara menyeluruh oleh berbagai negara di dunia.

organisatoris lain baca ini: Pupuk Guano Organik: Definisi dan 2 Cara Membuat

Daftar Pustaka

Induk Organisasi Olahraga Atletik di Indonesia Beserta Sejarahnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *