Organisasi Zaman agama, adalah wadah pada zaman Rosul dan Para Nabi dalam memantapkan hati guna menyebarkan agama Allah yang baik. Hingga terdapat bentuk serta ciri dari hal tersebut. Lalu bagaimana jelasnya?Tika Yanti – Organisasi.co.id
Peradaban manusia saat ini merupakan manifestasi dari kisah-kisah zaman dahulu. Bagi umat Islam kisah para nabi memberikan pengaruh terhadap kehidupan mereka.
Begitu banyaknya nabi dalam Islam namun hanya lima nabi yang mendapatkan gelar khusus. Mereka mendapatkan gelar tersebut atas usahanya menghadapi ujian yang sangat sulit dari Allah.
Allah mengutus para nabi untuk mengubah kaum mereka agar memiliki kebaikan dalam hidupnya. Para nabi mengemban amanat untuk memperbaiki hidup masing-masing kaumnya. Para nabi yang mengemban tugas lebih berat mendapatkan julukan Ulul Azmi.
Nabi yang merupakan Ulul Azmi memerankan perubahan yang mengarah kepada kehidupan yang lebih baik. Pada masa sebelum datangnya Islam, bangsa Eropa yaitu penduduk Andalusia berada pada masa-masa kebodohan dan keterbelakangan.
Penguasa akan menguasai kekayaan rakyatnya sehingga yang kaya akan semakin kaya. Saat itu juga rakyat perdagangan manusia terjadi termasuk penjualan tanah mereka sehingga mereka tidak memiliki tempat untuk tinggal. Kekacauan-kekacauan terus terjadi silih berganti.
Organisasi Zaman Razul Ulul Azmi
Ulul Azmi berasal dari bahasa Arab yaitu ‘Ulu dan al-azmi. Ulu memiliki arti mempunyai dan Azmi memiliki arti kemauan yang teguh dan kuat.
Maka arti dari Ulul Azmi adalah orang-orang yang memiliki kemauan baik yang teguh dan kuat. Para nabi yang termasuk dalam Ulul Azmi adalah Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad.
Penjelasan lain mengatakan bahwa setiap Organisasi agama pada zaman rasul adalah Ulul Azmi karena semua rasul memiliki keinginan yang baik dan pendirian yang kuat.
Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa Ulul Azmi yaitu merupakan semua nabi kecuali Nabi Yunus karena beliau tergesa-gesa dalam menghadapi ujian yang datang dari kaumnya. Penjelasan mengenai Rasul Ulul Azmi tercantum dalam Alquran surat Al-Ahzab ayat 7.
Organisatoris lain baca ini: Konsep Organisasi Ekonomi, Sejarah Dan 5 Orde Pemerintah Indonesia
Pada saat itu, bangsa Spanyol mendapatkan perngaruh atas Rasul Ulul Azmi secara signifikan. Hal itu nampak pada beberapa aspek contohnya adalah pada aspek hukum dan agama.
Pada masa pemerintahan Nabi Muhammad, hukum-hukum terkait dengan kebudayaan lebih sedikit dibanding hukum-hukum tentang ibadah.
Datangnya Nabi Muhammad ke daerah itu adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Pada masa beliau, hukum-hukum pernikahan, pidana, dan perdagangan menjadi lebih jelas.
Nabi juga mempersatukan suku Auz dan Khazraj. Sebelumnya mereka saling memendam kebencian namun Nabi Muhammad membuatnya menjadi persaudaraan di atas iman. Masjid-masjid mulai menjadi pusat dari segala urusan masyarakat mulai meninggalkan perbuatan keji dan mungkar.
Organisasi Nabi Zaman Nuh
Nabi Nuh memiliki ketabahan, keteguhan hati, dan kesabaran yang luar biasa. Kisah mengenai Nabi Nuh tidak hanya tentang banjir besar ataupun tentang putranya yang tidak mau naik ke dalam perahu.
Sebelum zaman Nabi Nuh, kemusyrikan, penolakan, dan sikap terhadap penantang dakwah telah berlangsung lama. Allah memerintahkan beliau untuk membuat kapal yang besar karena akan datang banjir bandang.
Pada saat itu hanya sedikit yang mempercayai nasihat dari organisasi agama pada zaman Nabi Nuh. Dengan memberikan penjelasan secara hati-hati mengenai kerasulannya, beberapa orang akhirnya mempercayai ucapan Nabi.
Mereka menaiki kapal buatan Nabi Nuh untuk menghindari air bah yang semakin tinggi. Tidak ada penjelasan detail mengenai kemampuan Nabi Nuh dalam perang maupun dalam organisasi.
Nabi bersama orang-orang pintar dari kaumnya menyusun strategi untuk membuat kapal besar tersebut. Pada hakikatnya Nabi Nuh merupakan manusia sederhana yang memiliki sifat-sifat kenabian.
Organisasi Zaman Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim merupakan bapak para Nabi. Kaumnya di masa itu merupakan kaum jahiliyah. Namrud sebagai raja pada masa itu memonopoli pemerintahan.
Setelah melakukan dakwah sembunyi-sembunyi, Nabi Ibrahim memiliki beberapa pengikut. Nabi Ibrahim bukanlah seorang ahli perang karena beliau adalah seorang ahli pahat patung.
Beliau tumbuh di Kota Babilonia lalu hijrah ke daerah Haran. Nabi Ibrahim mencari Tuhannya sebelum mendapatkan wahyu.
Beliau pernah berpikir bahwa bulan dan matahari patut menjadi Tuhan namun akhirnya terbantahkan. Beliau mengajak umatnya untuk berhenti menyembah berhala. Nabi Ibrahim menunjukkan mukjizatnya untuk membuktikan kekuasaan Allah.
Hal itu tidak meruntuhkan kuasa Raja Namrud yang tetap memerintahkan pasukannya membuat tempat untuk menyembah berhala.
Nabi Ibrahim menghancurkan tempat itu beserta patung-patung tersebut. raja Namrud menyuruh rakyatnya membakar Nabi Ibrahim hidup-hidup namun dengan kekuasaan Allah Nabi Ibrahim tidak terbakar sedikitpun.
Raja Namrud merasa malu dan membawa dua orang budak. Ia membunuh salah satunya. Namun Ibrahim menyanggah perkataan Namrud bahwa ia tidak dapat menerbitkan matahari dari barat.
Perlahan banyak orang mengikuti Ibrahim dan mereka meninggalkan tempat kelahiran Ibrahim. Kekhawatirannya tentang penerus agama Allah tidak berlaku setelah Allah mengutus malaikat untuk memberitahunya mengenai kelahiran Ishaq dan Yaqub.
Itulah sebabnya Nabi Ibrahim mendapat julukan bapak para nabi. Beliau berhasil memperluas wilayah dakwahnya melalui anak-anaknya.
Organisasi Zaman Nabi Musa AS
Saat Firaun menduduki kekuasaan, ia menitikberatkan kepada perbudakan dan penyembahan. Saat itu Nabi Musa berusaha mengajak mayoritas Bani Israil untuk menanamkan norma-norma sesuai dengan ajaran Islam.
Nabi Musa memperluas pengikutnya hingga ke Sina. Saudara Nabi Musa yaitu Harun menduduki Palestina dan kemudian mempengaruhi hukum organisasi zaman agama perpolitikan serta ibadah yang ada di sana. Nabi Musa bertemu dengan Nabi Syuaib dan menikah dengan salah satu puterinya.
Organisatoris lain baca ini: Jenis Organisasi Berdasarkan Komposisi Pimpinan
Allah memerintahkan Nabi Musa kembali ke Mesir kemudian bersama Harun menghadapi Fir’aun. Nabi Musa menunjukkan mukjizatnya di hadapan Fir’aun dan membuat raja itu mengambil kesimpulan jika Musa adalah penyihir. Fir’aun tidak mau kalah dan mengeluarkan juga para tukang sihirnya.
Para tukang sihir Fir’aun kalah dan Fir’aun membunuh mereka dan menyalibnya. Saat Nabi Musa tersudut di Laut Merah, Allah memerintahkannya untuk membelah lautan dengan tongkatnya.
Lautan terbelah dan saat Fir’aun hendak melewatinya, laut itu kembali tertutup. Fir’aun mati kemudian Nabi Musa dan Harun meneruskan dakwahnya karena Nabi Musa tidak lebih cakap dalam berbicara dibandingkan Harun.
Nabi Musa membawa muridnya yaitu Yusa bin Nun ke tengah lautan dan mengajaknya menemui Nabi Kidr. Sepanjang perjalanan, banyak ilmu yang mereka dapatkan dari Nabi Khidr.
Nabi Musa juga menjalin pertemanan dengna Nabi Sulaiman yang merupakan saudara ayahnya. Beliau menyebarkan ajaran Allah dan isi kitab Taurat bersama para Nabi lainnya. Inilah yang membuat pengikut Nabi Musa menjadi semakin luas.
Organisasi Zaman Nabi Isa AS
Nabi Isa memulai dakwah dengan menyampaikan bahwa dirinya adalah utusan Allah. Walaupun awalnya tidak mendapatkan respon dari Bani Israil, Nabi Isa tidak menyerah hingga akhirnya beliau hendak dibunuh.
Saat itu Allah mengangkat Nabi Isa dan pengikut Nabi Isa memperlakukan orang-orang Yahudi dari kalangan Bani Israel seperti mereka memperlakukan Nabi Isa.
Mereka juga mengambil harta benda dan menangkap orang-orang Yahudi tersebut. Kemudian pada Raja Romawi menolong mereka dan memerangi Bani Israil. Lalu nama pengikut tersebut berubah nama menjadi Nasrani.
Penduduk Hijaz sebelumnya memiliki seorang raja dan kebijakannya pada zaman itu, bergantung pada kepala pemimpin organisasi agama zaman kabilah. Pengikut Nabi Isa sangat banyak akan tetapi tidak sedikit dari mereka yang berkhianat.
Salah satunya adalah Yudas yang menggantikan Nabi Isa untuk disalib. Akibat keserakahannya terhadap materi maka membuatnya mati terkena salib.
Keputusan-keputusan pada saat itu merupakan hasil monopoli dan itulah yang menjadi kerusakan hingga saat ini. Masa khalifah Nabi Isa akan kembali lagi di kemudian hari. Nabi Isa akan memusnahkan Dajjal dan menyelamatkan umat muslim.
Nabi Isa dengan segala mukjizatnya telah membantu banyak orang. Beliau merupakan pribadi sederhana yang lahir tanpa ayah. Namun hal itu tidak membuatnya minder.
Allah memberinya begitu banyak mukjizat dan semuanya beliau gunakan dengan sangat bijak. Itulah sebabnya Allah tidak membiarkan Nabi Isa mati karena ulah bar-bar kaum Yahudi.
Organisasi Zaman Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad merupakan orang yang jujur sehingga banyak orang yang suka bekerjasama dengan Beliau. Memiliki teman-teman yang sangat mendukungya, Nabi Muhammad mampu memperoleh banyak umat di masa kenabiannya.
Kemenangan dalam organisasi agama pada zaman perang, perekonomian yang membaik, serta adab masyarakat yang menjadi tertata merupakan keberhasilan Nabi Muhammad.
Awalnya Nabi melakukan dakwah sembunyi-sembunyi sesuai dengan perintah Allah. Lambat laun Islam memiliki banyak pengikut dan Nabi mulai melakukan dakwah terang-terangan. Sifat Al Amin yang artinya dapat dipercaya membuat Nabi menjadi panutan.
Nabi Muhammad tidak hanya sebagai pemimpin yang cerdas namun juga menjadi tauladan. Beliau memberikan contoh-contoh nyata mengenai kepemimpinan yang sesungguhnya kepada pengikutnya.
Santunnya akhlak dan objektifitasnya dalam mengambil keputusan merupakan tonggak tegaknya sebuah negara. Nabi muhammad memiliki peran yang sangat kompleks sebagai pemimpin. Sekalipun saat itu belum ada lembaga Baitul Mal, namun nabi telah menyarankan umatnya untuk bersedekah setiap hari.
Ciri-Ciri Organisasi Zaman Ulul Azmi
Organisasi agama pada zaman nabi ulul azmi juga mengacu pada organisasi ekonomi yaitu kredit yang berlaku hanya untuk mereka yang membutuhkan.
Nabi Muhammad membentuk syariat zakat dan juga mengkorelasikan pergerakan ekonomi dalam bentuk ibadah. Beliau tidak menganjurkan adanya transaksi jual beli di dalam masjid.
Para pedagang tidak boleh melakukan perdagangan di hari Jumat terutama ketika Khatib sedang berkhotbah. Beberapa poin tersebut masih berlaku di bumi Arab. Mekah dan Madinah kini mengacu pada kepemimpinan para Nabi.
Kepemimpinan pada masa Rasul Ulul Azmi memiliki beberapa kemiripan yaitu mereka memiliki kepribadian yang tangguh. Mereka tidak mudah terkena pengaruh kondisi masyarakat sekitarnya.
Mereka memiliki kepribadian yang terpuji. Sifat-sifat tersebut adalah cerdas, tidak berkhianat, menyampaikan, dan jujur. Para rasul Ulul Azmi memiliki kepribadian yang sederhana.
Organisatoris lain baca ini: Organisasi IKATEMI dan IROPIN: 2 Fokus Kerja
Mereka tidak bermewah-mewahan dan tidak terfokus pada materi. Organisasi zaman agama, kepemimpinan para nabi tersebut mengacu pada wahyu Allah kepada mereka termasuk mukjizat yang berupa kitab sebagai pedoman para nabi pada jamannya.
Para rasul Ulul Azmi memiliki ciri-ciri yaitu memiliki perintah untuk berdakwah kepada manusia dan jin, menerima wasiat dari Allah, menyampaikan agama Allah dan syari’atnya, serta menyampaikan ajaran kitab samawi.
Kepiawaian para Nabi tersebut dalam menjalin kerjasama dengan kaumnya atau dengan nabi-nabi lainnya membuat ajaran Allah mampu berdiri tegak hingga saat ini. Masyarakat mulai berada di masa yang penuh pencerahan.
Tidak ada lagi tindakan konyol untuk mengubur bayi hidup-hidup ataupun membangun sebuah patung yang sangat besar untuk disembah.
Daftar Pustaka:
1 Komentar