Jenis Organisasi Berdasarkan Komposisi Pimpinan

Jenis organisasi tunggal dan komite
Organisasi tunggal dan komite (Foto: salamadian.com)

Jenis organisasi, terdiri dari berbagai komposisi dan komponen, membentuk satu badan, dengan tujuan dan ikrar yang sama. Maka, begini jelasnya. Riska Ayu Eka Putri – Organisasi.co.id

Manusia terlahir dengan beragam perbedaan, melahirkan jarak pada fisik, serta rintangan pada benak.

Bacaan Lainnya

Namun, sebagai makhluk sosial, merupakan naluri alami manusia untuk hidup berserikat. Bersatu, saling menggenggam tangan menuju tujuan yang sama.

Sebab dahaganya akan kehidupan bersosial, manusia menjembatani perbedaan dengan wadah bernama organisasi. Perbedaan tersampingkan, ideologi dan paradigma melebur, tercetak lalu bereinkarnasi sebagai identitas kolektif.

Organisasi berkembang menjadi instrumen penting dalam kehidupan manusia. Selama berabad-abad, organisasi telah mempersatukan manusia, menjaga keteraturan dalam dinamika kehidupan.

Dalam menjalankan peran dan fungsinya, organisasi membutuhkan sosok pemimpin. Selain sebagai simbol pengayom, sosok pemimpin dalam organisasi berperan mengkoordinasikan tugas dan wewenang setiap roda penggerak organisasi.

Artikel ini akan menyelami lebih lanjut jenis organisasi berdasarkan komposisi pimpinannya, serta tugas dan peran serta pimpinan dalam keberlangsungan organisasi.

Organisasi Tunggal

Pengertian dari berbagai jenis organisasi
Pengertian organisasi tunggal (Foto: news.detik.com)

Terik matahari menyelimuti bentang savanna di Afrika. Dibawah naungan cadar pohon Baobab, seekor singa alpha memancang pandang pada buruan di kejauhan.

Dengan tenang menanti saat tepat untuk menerkam. Memberi perintah senyap pada kawanan yang tersebar, bersiaga, menanti aba-aba dari sang raja.

Layaknya kawanan singa Afrika, organisasi bentuk tunggal memiliki seorang pimpinan di pucuk kekuasannya. Perintah, kekuasaan, dan tanggung jawab, berasal dan bermuara kepadanya.

Organisatoris lain baca ini: Olahraga Dirgantara: 9 Peralatan, Induk Organisasi

Bahunya lebar dan kuat, tak akan lengkung diberati tanggung jawab atas organisasinya. Oleh sebab seluruh pengawasan bermuara pada sang pemimpin, organisasi bentuk tunggal umumnya merupakan organisasi kecil.

Untuk sedikit meringankan beban, melegakan nafas yang mungkin terengah, pimpinan dari jenis organisasi bentuk tunggal bisa memiliki satu tangan kanan.

Sebagian tugas dan tanggung jawabnya dapat menyerahkan mandat pada orang kepercayaan, namun tetap dalam batas pengawasan sang pimpinan.

Contoh dari organisasi bentuk tunggal adalah mini market lokal milik perseorangan. Sang pemilik bertugas sebagai pimpinan utama, mendapat bantuan oleh seorang Manager Toko dalam melaksanakan kegiatannya.

Manager Toko bertugas mengawasi karyawan, sekaligus menggantikan sang pemilik menjalankan kewajibannya, saat sang pemilik tengah berhalangan.

Namun, kendali organisasi dan pengambilan keputusan, sepenuhnya merupakan hak sang pemilik. Semua keputusan yang berlaku harus melalui persetujuan pemilik, selaku pimpinan utama organisasi.

Keuntungan dan Kekurangan Organisasi Tunggal

Keuntungan utama dari organisasi jenis tunggal adalah pengambilan keputusan yang cepat.

Karena hanya memiliki satu orang pimpinan, pengambilan keputusan dapat terlaksana dengan cepat, tanpa harus berunding dengan pihak lain.

Terlebih jika pemimpin organisasi jenis ini, memiliki pengetahuan yang luas, kecakapan andal dalam memimpin, serta sehat jasmani dan rohani, organisasi dapat terjamin serta berjalan dengan baik.

Masukan dari tangan kanan dan karyawan bisa menjadikan sebuah pertimbangan, namun karena hanya satu otak yang perlu berpikir, prosesnya bisa tetap berjalan dengan cepat.

Di sisi lain, karena kewenangan pimpinan bersifat mutlak, keputusan yang berlaku bisa berpihak sepihak.

Jika sang pimpinan tidak memiliki pengetahuan yang cukup, keputusan yang berlaku sangat mungkin tidak bijaksana. Hanya menguntungkan diri sendiri, tanpa peduli dengan anggota organisasinya.

Organisasi jenis tunggal juga rentan memiliki pimpinan yang bersifat diktator. Tanpa kecakapan memimpin, serta kurangnya kebijaksanaan bukan tidak mungkin menjadikan pimpinan organisasi bertindak sewenang-wenang.

Pada akhirnya, jika sang pimpinan tidak memiliki kualitas sebagai pemimpin, tujuan organisasi akan sulit untuk dicapai.

Organisasi Komite

Jenis organisasi komite (Foto: pngdownload,id)

Berbeda dengan organisasi jenis tunggal, organisasi berbentuk komite dipimpin oleh “dewan”. Perbedaan lainnya adalah, organisasi bentuk tunggal dapat berdiri sendiri, namun organisasi komite berada dalam lingkungan organisasi lain yang lebih besar.

Jika organisasi jenis tunggal diibaratkan kawanan singa, maka organisasi komite adalah koloni semut.

Koloni semut memiliki komando seorang ratu, yang tugas utamanya adalah melahirkan keturunan. Sementara tugas-tugas teknis mempertahankan wilayah, didelegasikan pada beberapa kelompok.

Pencarian makanan, pertahanan, pembangunan, dan perawatan generasi penerus, semua terlaksana oleh kelompok tertentu sesuai bidang tugas masing-masing.

Seluruh anggota kelompok memegang kekuasaan, tugas, dan tanggung jawab yang sama. Kekuatan suaranya setara, hanya dapat terpatahkan oleh titah sang ratu.

Kesetaraan ini terdapat pula dalam penyelenggaraan organisasi komite.

Kekuasaan, pembagian tugas, dan tanggung jawab, dipikul bersama oleh beberapa orang bergelar dewan. Pengambilan keputusan terselenggara secara bersama-sama sebagai suatu kesatuan.

Para dewan bisa memiliki tangan kanan, yang menjalankan fungsi serupa dengan tangan kanan pimpinan organisasi tunggal.

Namun, organisasi komite juga memungkinkan pimpinannya untuk mendelegasikan pekerjaan secara seluruhnya.

Pendelegasian ini diberikan pada unit pelaksana tugas, yang bernama komisi. Komisi-komisi terbentuk dalam tubuh organisasi komite sebagai pelaksana teknis, sesuai bidang tugas masing-masing.

Pembagian tugas melalui komisi seringkali muncul dalam tubuh komite yang bertugas membuat peraturan dan memberikan pertimbangan.

Kelebihan utama dalam organisasi komite, ketimbang dengan organisasi bentuk tunggal, adalah proses pengawasan yang lebih mudah.

Pengawasan pelaksanaan tugas menjadi tugas masing-masing dewan dan komisi, yang berlaku melalui kesepakatan bersama.

Selain itu, setiap keputusan yang berlaku akan lebih adil bagi setiap anggota organisasi. Keputusan tidak bisa terancang berdasarkan kepentingan pribadi, namun harus melalui kesepakatan berdasarkan kepentingan organisasi.

Organisatoris lain baca ini: Induk Organisasi Berkuda Indonesia: Teknik,dan Manfaat

Beban dan tanggung jawab organisasi juga tidak menjadi beban satu orang saja, melainkan terbagi sama rata antar para anggota dewan.

Seperti kata pepatah, ringan sama dijinjing, berat sama dipikul.

Setiap anggota dewan juga memiliki suara yang sama kuatnya, masing-masing dapat secara bebas mengeluarkan pendapat, karena tak ada suara yang memegang kehendak mutlak.

Kelebihan dan Kekurangan Bentuk Komite

Oleh sebab itu, rasa kekeluargaan dan kerja sama bisa terjalin lebih erat pada organisasi komite.

Namun, apalah kelebihan tanpa adanya kekurangan, karena sejatinya gelap dan terang selalu bersisian di dunia yang fana ini.

Jika pada organisasi tunggal keputusan bisa berlaku dalam tempo singkat, dalam organisasi komite prosesnya menjadi lebih kompleks.

Karena semua anggota dewan memiliki kekuasaan yang setara, setiap pengambilan keputusan mutlak, terselenggara melalui perundingan dan rapat.

Waktu yang cukup lama untuk mengambil keputusan bisa menjadi sangat panjang, dan sangat bergantung pada tercapainya kesepakatan para pimpinan.

Selain proses pengambilan keputusan yang melelahkan, tindakan para pimpinan organisasi komite juga bisa jadi memunculkan tanggapan kurang tegas.

Tiadanya suara mutlak, menjadikan semua keputusan berasal dari hasil pemikiran beberapa kepala. Lebih banyak kebijaksanaan, mungkin. Namun hal ini juga bisa berarti keputusan berlaku sebagai jalan tengah, hanya agar kesepakatan bisa tercapai.

Yang lebih parah, organisasi komite juga bisa jadi memiliki sosok pemimpin bermental tempe. Seringkali muncul, anggota dewan suatu organisasi yang berlindung pada balik sebuah keputusan.

Mengatasnamakan kesepakatan, dalam rangka cuci tangan dari tanggung jawab yang seharusnya tertunaikan.

Contoh Organisasi yang Mengharuskan Memakai Bentuk Komite

Ilustrasi jenis organisasi modern
Ilustrasi organisasi jenis komite pada era digital (Foto: talenta.co)

Rumah sakit merupakan salah satu perangkat pemerintah yang biasanya memiliki beberapa komite dalam tubuhnya.

Pendirian komite di dalam perangkat rumah sakit, bermaksud sebagai pihak objektif, yang menjadi penengah antara manajemen dengan karyawan.

Salah satu komite yang ada di perangkat rumah sakit adalah Komite Medik. Organisasi ini tidak bisa berdiri sebagai Instalasi, Bagian, Sub-Bagian, Seksi, maupun Sub-Seksi.

Organisatoris lain baca ini: Olahraga Dansa Indonesia: 2 Teknik, Induk Organisasinya

Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 755/MENKES/PER/IV/2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit, tugas utama dari organisasi ini adalah:

“Menerapkan tata kelola klinis (clinical governance) yang baik agar mutu pelayanan medis dan pelayanan pasien di Rumah Sakit lebih terjamin dan terlindungi”.

Komite Medik terdiri dari karyawan Rumah Sakit, yang berasal dari berbagai disiplin ilmu, spesialisasi, dan jabatan.

Organisasi ini terbentuk sebagai wadah perwakilan dari staf medis. Salah satu tugasnya adalah memberikan rekomendasi berkenaan dengan kewenangan dan penugasan klinis.

Kewenangan dan penugasan klinis diberikan oleh Direktur, berdasarkan rekomendasi Komite Medik. Hal ini berlaku agar staf medis mendapatkan kewenangan dan tugas sesuai kecakapannya secara adil.

Untuk mempertahankan sikap netral, organisasi ini wajib terbentuk sebagai komite, agar tidak ada keputusan yang berlaku berdasarkan kepentingan pribadi maupun satu golongan.

Daftar Pustaka

  1. Angka, Iza. 2015. Tipologi Organisasi.
  2. https://doi.org
  3. https://www.cryptowi.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *