Perbedaan megalitikum dan mesolitikum. Adalah dua masa prasejarah yang memiliki ciri khas masing-masing, guna menjadi pembelajaran di masa depan. Berikut ulasan selengkapnya. Ayu Maesaroh, Konsep Organisasi – organisasi.co.id
Dunia pernah berada pada masa zaman yang belum mengerti hal apapun di dunia. Para makhluk, terutama manusia. Mulai dari nol untuk mempelajari apa saja.
Dengan tujuan agar dapat mengubah peradaban kehidupan manusia. Benar, masa tersebut dikenal dengan zaman praaksara. Dimana manusia mulai dari nol, mencari bagaimana cara bertahan hidup di dunia.
Berbagai perkakas yang berasal dari batu, mereka manfaatkan sebagai alat yang dapat membantu mereka, dalam bertahan hidup, serta mengolah beberapa makanan yang akan mereka makan.
Pada masa tersebut, juga belum ada orang yang mengenal tentang huruf. Jarang beberapa literatur menjelaskan bagaimana mereka dapat berinteraksi, sebelum adanya huruf dan kosakata untuk bercakap dengan orang lain, pada masa tersebut.
Tapi, terlepas dari hal itu, banyak sekali beberapa peninggalan dari mereka, yang akhirnya membuat para ahli di masa kini, membaginya ke dalam beberapa fase masa.
Ada yang berada pada masa batu, logam, besi, dan sebagainya. Tergantung dari peninggalan berbentuk apa dan berbahan apa yang mereka gunakan sebagai alat bertahan hidup.
Salah satunya adalah, perbedaan dari zaman megalitikum serta mesolitikum, yang akan terbahas dalam artikel kali ini. Berikut ulasannya:
Megalitikum Adalah
Seperti yang sudah terbahas sebelumnya, masa prasejarah adalah masa dimana manusia mulai dari nol, untuk bertahan hidup, tetapi disamping itu, mereka juga mulai mengenal aspek lain dalam hidup mereka.
Seperti misalnya mengenal kepercayaan, walau pun berbeda dari zaman sekarang. Mereka memanfaatkan beberapa benda yang kemudian dijadikan sebagai tempat peribadatan, atau pun hal yang harus mereka sembah.
Guna nantinya, mereka mendapatkan keselamatan hidup dari apa yang mereka sembah. Kemudian mereka melakukan beberapa hal yang tersebut dengan “ritual” penyembahan.
Dengan tujuan sebagai penghormatan mereka kepada hal, sesuatu, yang mereka anggap sakral. Benar, pada masa itu dikenal dengan masa megalitikum, atau yang lebih familiar adalah masa zaman batu besar.
Mengingat beberapa peninggalan pada masa ini, adalah batu-batu besar dengan bentuk yang unik. Serta dipercaya sebagai salah satu tempat atau pun benda, yang mereka gunakan untuk menyembah roh, dan sejenisnya.
Definisi Megalitikum
Menurut beberapa ahli salah satunya adalah Nana Supriatna, memberikan gambaran bahwasannya zaman tersebut, beberapa manusia yang ada pada masa megalitikum.
Mereka memanfaatkan batu-batu besar, sebagai alat pembantu, dalam melaksanakan beberapa kegiatan sehari-hari mereka.
Pun dengan beberapa literatur lain, yang mana menjelaskan, bahwasannya pada masa tersebut, terdapat temuan yang menjadi ciri daripada zaman ini.
Seperti misalnya pada zaman megalitikum, manusia sudah mulai mengerti bagaimana sistem pembagian kerja walau pun dengan prinsip bertahan hidup berburu dan mengumpulkan makanan.
Organisatoris lain baca ini: Manusia Purba Zaman Mesolitikum: 2 Sistem Kawin
Di masa ini, juga terdapat beberapa jenis manusia pendukung dari masa megalitikum, yang juga hidup berdampingan. Seperti misalnya Pithecantrhopus atau yang sering dikenal sebagai manusia kera.
Meganthropus paleojavanicus, terkenal sebagai manusia pertama, dengan bentuk tubuh besar tegap, mempunyai kapaasitas kekuatan lebih besar ketimbang manusia di era sekarang.
Tetapi, apa corak dari zaman megalitikum ini? Bukankah sama dengan masa zaman manusia sebelum megalitikum?
Corak Zaman Megalitikum
Mulai dari perbedaan mesolitikum atau pun megalitikum. Nampaknya mempunyai corak tersendiri, guna menjadi identitas mereka ketika sudah punah peradabannya.
Sehingga ketika beberapa peninggalannya ditemukan di era berikutnya,. Setidaknya beberapa para ahli dapat mendefinisikan kapan, seperti apa, dan lainnya mengenai zaman tersebut.
Hingga pada akhirnya mereka namai sebagai satu zaman tertentu. Seperti zaman megalitikum ini, yang mana para ahli kemudian menemukan kebudayaan mereka sebagai peninggalannya.
Dan mengidentifikasi, apa corak yang paling jelas mengenai zaman tersebut. Salah satunya adalah yang sudah terbahas di pembahasan sebelumnya.
Yang mana mereka kemudian telah mengenal sistem pembagian kerja untuk aspek mencari makanan dan mengumpulkan makanan. Pun ada corak lainnya, antara lain:
- Rata-rata dari manusia zaman tersebut, memanfaatkan batu-batu besar,
- Menjadi masa perkembangan antara batu muda, ke logam,
- Sudah mengenal wilayah untuk menetap,
- Mulai mengerti untuk menetapkan siapa yang menjadi pemimpin kelompok dari manusia tersebut,
- Mulai mempunyai kemampuan untuk mengolah makanan, bercocok tanam, dan sebagainya.
Itulah beberapa corak secara umum, dari zaman megalitikum, yang bermuara pada perbedaan dengan zaman mesolitikum.
Tetapi ada aspek lain yang juga menjadi corak zaman ini, antara lain:
Kehidupan Sosial
Mereka sudah mengenal bagaimana hidup berkelompok, serta membagi pekerjaan untuk beberapa hal. Seperti misalnya mengumpulkan makanan.
Kemudian mengolahnya menjadi makanan yang dapat mereka makan secara bersama.
Kebudayaan
Pun dengan beberapa kebudayaan yang mereka tinggalkan, salah satunya adalah beberapa peninggalan alat batu, yang mereka pakai untuk mengolah makanan.
Atau sekedar alat untuk persembahan, tempat beribadah, dan sejenisnya.
Ekonomi
Dalam aspek ini belum mengenal bagaimana uang dan sebagainya. Pun juga belum ada catatan, bahwa di zaman ini, mereka telah mengenal sistem transaksi barter, atau pun lainnya.
Hanya sekedar bahan-bahan alat batu saja yang mereka manfaatkan sebagai alat bertahan hidup.
Kepercayaan
Di era ini, manusia mempunyai satu kepercayaan, dengan memanfaatkan beberapa batu besar sebagai tempat untuk para roh bersemayam di sana.
Dengan mereka menciptakan beberapa batu besar, sebagai tempat bersemayamnya para roh leluhur. Yang kemudian mereka sembah, serta mulai melakukan beberapa ritual persembahan.
Itulah beberapa pembahasan mengenai corak daripada masa megalitikum, serta bisa menjadi referensi.
Peninggalan Zaman Megalitikum
Sejalan dengan hal tersebut, ada beberapa peninggalan dari zaman megalitikum, yang sekarang ditempatkan di beberapa tempat situs peninggalan zaman prasejarah.
Beberapa peninggalan kebudayaan tersebut rata-rata adalah berbentuk batu, dengan fungsi serta kegunaannya masing-masing. Jadi, berikut ulasannya:
Menhir
Peninggalan yang pertama adalah menhir. Seperti melansir dari tirto.id, benda tersebut berbentuk batu besar lonjong, kemudian tegak serta lancip di ujungnya.
Batu tersebut sering digunakan sebagai tempat bersemayam para roh leluhur, yang kemudian mereka sembah.
Dolmen
Adalah salah satu jenis batu dengan bentuk seperti tempat untuk meletakkan sesuatu, seperti meja, dan sebagainya. Serta terbuat dari batu yang cukup besar.
Benda tersebut berfungsi sebagai tempat duduk para roh yang hadir, ketika para warga melaksanakan beberapa ritual keagamaan.
Punden Berundak-undak
Peninggalan lainnya adalah punden berundak-undak, dengan bentuk seperti tempat yang bertingkat, terbuat dari batu yang ditumpuk seperti tingkat.
Dipercaya tempat tersebut adalah tempat yang paling suci serta sakral, untuk memuja sang roh ketika sedang melaksanakan ritual.
Kuburan peti
Benda tersebut ditemukan di kuningan Jawa Barat. Benda itu berbentuk seperti peti, dengan terbuat dari batu. Yang nantinya akan tertimbun oleh tanah, ketika ada seorang yang meninggal.
Lalu diletakkan dalam peti tersebut. Hampir sama sebenarnya sesi pemakaman dulu sampai sekarang.
Waruga
Hampir sama dengan jenis sebelumnya, dan fungsinya juga tidak jauh berbeda. Waruga terbuat dari bahan batu, yang berbentuk bulat.
Untuk memasukkan mayat, nantinya mayat yang akan berada dalam waruga tersebut, diposisikan jongkok, atau duduk, sesuai dengan bentuk daripada benda itu sendiri.
Sarkofagus
Adalah peti mati yang ditemukan di Bali, dengan bentuk lesung. Hampir sama fungsinya antara waruga, kubur peti. Yang mana untuk meletakkan mayat yang telah mati.
Serta bersemayam di sana. Pun dengan bahan yang digunakan, masih menggunakan bahan batu.
Arca / Patung
Yang selanjutnya adalah patung / arca. Benda tersebut berbentuk patung besar, menyerupai manusia pada zaman tersebut.
Organisatoris lain baca ini: 2 Peninggalan Utama Zaman Mesolitikum: Abris Sous Roche Dan Kjokkenmoddinger
Benda tersebut terbuat dari batu. Dan beberapa para ahli mengatakan bahwasannya, Arca tersebut menggambarkan bagaimana bentuk fisik daripada manusia pada zaman itu.
Itulah beberapa peninggalan kebudayaan pada zaman megalitikum, yang dapat menjadi referensi.
Perbedaan Megalitikum dan Mesolitikum
Tapi akan ada banyak perdebatan, jika kemudian banyak yang membandingkan antara zaman prasejarah satu dengan yang lain.
Apa perbedaannya, bukankah sama? Terdiri atas orang-orang yang memanfaatkan batu sebagai alat bertahan hidup di dunia?
Mencari makan, dan mengolahnya, juga menggunakan batu? Mungkin terlihat sekilas sama, tetapi seperti perbedaan antara mesolitikum dengan megalitikum, Pada dasarnya kedua zaman tersebut berbeda.
Ada beberapa titik perbedaan antara mesolitikum dan megalitikum. Mulai dari pengertiannya, mesolitikum adalah zaman batu tengah, yang mana manusia pada umumnya sudah mulai mengecil.
Dalam masa tersebut sudah terdapat 2 jenis kepercayaan, yakni animisme serta dinamisme. Orang-orang pada masa tersebut, juga sudah mengerti sistem cocok tanam, dan paham mengenai transaksi barter.
Sedangkan dari megalitikum, adalah batu besar. Batu yang mereka gunakan dalam bertahan hidup, juga lebih besar ketimbang pada masa prasejarah lain.
Meski sudah bisa mengolah makanan, namun mereka belum paham mengenai transaksi seperti barter, dan juga bercocok tanam.
Kesamaan keduanya adalah, sama-sama sudah mulai mencoba hidup menetap, dan mengolah makanan, meski hanya beralatkan batu yang dibuat sendiri untuk menyerupai benda yang dapat digunakan.
Penutup
Itulah beberapa pembahasan mengenai perbedaan mesolitikum dan megalitikum. Kedua masa tersebut mempunyai ciri khas masing-masing.
Sebagai penanda bahwasannya peradaban mereka memang ada. Terlihat dari beberapa kebudayaan yang kemudian menjadi peninggalan.
Serta menjadi pembelajaran bagi generasi di masa depan, untuk tidak lupa dengan sejarah peradaban manusia. Mulai dari cara hidup mereka, perkembangan, hingga sampai kepada manusia modern seperti sekarang.
Semua butuh proses. Tidak serta merta lantas dapat menjadi seorang yang canggih, jika mereka belum ditempa dengan berbagai kesulitan dalam hidup.
Dan mulai berfikir, bagaimana caranya bertahan hidup. Apa yang harus diciptakan agar manusia dapat terus berkembang, serta peradaban manusia tidak punah.
Pun dengan alam yang kemudian menjadi satu andil, ketika manusia mulai mencoba bertahan hidup, melalui cara bertahan ketika ada bencana alam, yang memaksa mereka untuk berhenti bertahan hidup.
Dan akan terasa sangat hebat, ketika manusia berhasil mengatasi berbagai permasalahan yang ada, kemudian berproses menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi.
Daftar Pustaka: