Struktur MLM, adalah salah satu sistem pemasaran yang sering berlaku di beberapa perusahaan di Indonesia. Berikut beberapa pembahasan mengenai definisi, hingga kepada kelebihan atau keuntungan dan kekurangan dari bentuk dan cara kerja sistemnya. Ayu Maesaroh, – organisasi.co.id
Versi Youtube silahkan klik berikut ini:
Era digital seperti sekarang, membuat siapa saja tergiur akan kemudahan dalam menjalankan hal apapun. Termasuk bisnis yang kini sudah menjangkau ke level masyarakat ke bawah.
Mulai dari cara melakukan bisnis yang terbilang mudah, membuat siapa saja akhirnya tergerak hati, untuk segera mungkin, bergabung dalam perusahaan yang menyediakan kemudahan tersebut.
Ya, benar. MLM, atau kepanjangan dari Multi Level Marketing. Merupakan salah satu bisnis yang banyak digandrungi oleh banyak orang, dilihat dari beberapa hal yang membuat bisnis jenis ini sukses di pasaran.
Salah satunya dengan keuntungan yang akan mereka dapatkan, hadiah sebagai imbalan, dan sebagainya. Itulah mengapa pada akhirnya, bisnis berbasis MLM sangat jaya di masanya.
MLM sendiri adalah salah satu metode yang dulu, sempat populer dengan nama direct selling, atau menjual langsung kepada konsumen.
Kemudian seiring berjalannya waktu dan berubahnya zaman, tahun 1956, ada perusahaan bernama Shaklee, yang menjual beberapa produknya dengan metode MLM.
Hal tersebut membuat marketingnya sukses, hingga tahun 1959, perusahaan lain pun menggunakan metode MLM ini, sebagai cara mereka memasarkan produknya. Ialah bernama Amway.
Untuk lebih jelas mengenai metode ini, berikut beberapa penjelasannya:
Pengertian MLM
MLM adalah salah satu struktur metode pemasaran yang sampai kini, banyak yang menggunakan metode tersebut sebagai cara mereka agar bisa lebih sukses dalam berbisnis.
Jika diartikan secara kata-kata (etimologis), MLM atau multi level marketing, terdiri atas tiga suku kata, dengan pengertian yang berbeda.
“Multi”, yang artinya adalah banyak, kemudian “level” adalah tingkatan atau jenjang. Dan yang terakhir adalah “marketing” yang berarti pemasaran.
Jika kita simpulkan, maka MLM adalah salah satu metode pemasaran, yang mana terdapat jenjang level atau tingkatan, bagi orang-orang yang ikut serta di dalamnya.
Organisatoris lain baca ini: Presidium, Sterring Dan Komite: Pengertian, 5 Struktur
Biasanya, orang-orang ini adalah seorang konsumen, yang kemudian akhirnya mereka libatkan ke dalam bisnis, sebagai seorang distributor mereka.
Hal inilah yang menjadi keuntungan tersendiri dalam sistem ini. Karena, distributor mereka sudah merasakan khasiat produk yang mereka jual sendiri.
Sehingga dapat dengan mudah untuk menarik perhatian konsumen lain, dan distributor baru, untuk bisa memasarkan pruduk mereka lebih luas.
Bentuk dan Cara Kerja MLM
Adapun beberapa bentuk dan cara kerja dari beberapa jenis metode MLM. Yang mana sampai saat ini juga masih banyak yang menggunakannya. Antara lain:
Binary Plan
Jenis yang pertama ini, lebih menitikberatkan pada kefokusan dalam mengembangkan dua jaringan saja. Semakin berkembang dua fokus jaringan tersebut, maka akan semakin besar juga perkembangan dari perusahaan.
Sistem ini sering terpakai oleh beberapa perusahaan besar yang ada di Indonesia. Mereka akan memberikan bonus yang begitu besar pada tahap awal.
Sebagai satu pemikat bagi mereka, agar terus yakin dan mau berkomitmen untuk terus mendistribusikan produk yang mereka anggap sebagai “bisnis” mereka.
Jenis Matrix
Hampir sama seperti jenis sebelumnya, hanya saja jenis ini menitikberatkan pada kefokusan mengembangkan 3 jaringan.
Mengingat untuk jaringan sebelumnya, dianggap sebagai money game, sehingga banyak yang akhirnya kecewa, dan memilih untuk tidak meneruskan kembali.
Bonus untuk para mitra yang join, jumlahnya akan semakin banyak ketikan frontline mereka juga semakin banyak. Jadi struktur MLM mereka akan semakin bawah, semakin luar biasanya banyaknya.
Break Away
Selanjutnya adalah sistem Break Away, yang juga hampir sama dengan sebelumnya. Hanya saja untuk jenis ini ada kelemahan tersendiri.
Yakni up-line harus memanagemen sendiri masalah distributornya. Kemudian ada kesenjangan sosial dari segi MLM sistem ini.
Hal tersebut merujuk kepada down-line yang semakin hari semakin banyak, dan semakin orang yang tergiur untuk bergabung, karena hadiah yang menurut mereka sangat besar.
Itulah beberapa bentuk dan cara kerja dari struktur jenis MLM tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut pembahasannya:
Struktur Organisasi MLM
Kita sangat sadar, bahwasannya sistem MLM sangat memberikan dampak besar bagi perusahaan yang memberlakukan hal tersebut.
Mereka dengan lenggangnya, memberikan berbagai keuntungan bagi para mitra mereka, yang disebut dengan istilah up-line dan down-line.
Yang kemudian sistem tersebut semakin subur, membuat perusahaan semakin makmur dengan keuntungan yang mereka raup hanya sekali pemasaran.
Organisatoris lain baca ini: Teori Organisasi Dasar, Arti, Struktur, Persidangan Dan Periode Kepengurusan
Pun dengan orang-orang yang berada dalam sircle tersebut, yang juga sering mendapatkan berbagai hadiah dari pihak perusahaan yang menaungi mereka.
Maka tidak heran, jika pada akhirnya, mitra mereka tidak segan untuk mempromosikan perusahaan yang pada waktu itu, memberikan kesempatan untuk ikut berbisnis dengan sistem MLM.
Dalam strukturnya sendiri, terdapat dua istilah yang tidak asing, yakni up-line dan down-line. Jenis up-line adalah orang-orang yang menjadi pertama kali masuk dan memulai menjadi distributor.
Sedangkan down-line, adalah mereka yang berada pada kendali orang sebelumnya, yang kemudian mereka harus bekerja keras, mencari orang-orang lagi untuk menjadi distributor baru.
Jadi, berikut contoh gambar struktur dari sistem MLM tersebut:
Keuntungan dan Kekurangan Bergabung dalam MLM
Sejalan dengan hal tersebut, apa keuntungan dan kekurangan bergabung menjadi mitra dalam sistem MLM? Karena kita sadar, meski hal tersebut sekarang rasanya tidak pas.
Di masanya, sistem tersebut sangat memberikan banyak dampak bagi orang-orang yang ikut dalam kemitraan MLM tersebut.
Dengan merangkumnya dalam beberapa kelebihan yang dimiliki.
Kelebihan
Maka kelebihan dari sistem MLM tersebut antara lain:
- Waktu kerja bisa lebih fleksibel
- Pendapatan bisa lebih banyak hanya dengan melakukan beberapa pekerjaan kecil
- Modal yang terbilang sedikit untuk bisa join
- Sekalian berbisnis, sekalian dapat ilmu
- Tidak perlu mempersiapkan beberapa hal yang cukup rumit, seperti gudang, stock barang, dan sebagainya.
- Mutu sudah terjamin, jadi tidak perlu cek kembali
- Pengiriman barang tidak perlu kita yang action.
Kekurangan
Selain kelebihan, ada juga kekurangan yang menjadi beberapa alasan orang untuk tidak lagi melakukan sistem MLM atau multi level marketing ini, di masa depan mereka.
Seperti sudah paham bagaimana alurnya ketika mereka terus melakukan hal tersebut. Entah karena merasa di bohongi, ataupun lainnya.
Maka, berikut beberapa pembahasannya:
- Skema piramida yang tidak pernah usai, dan kalian tidak bisa keluar.
- Anggota baru kadang sangat sulit untuk di dapat
- Hanya sebatas iming-iming, apalagi kepada pemula yang baru masuk menjadi anggota. Padahal bukan seperti itu konsep sebenarnya.
Itulah beberapa pembahasan mengenai kelebihan dan kekurangan dari sistem MLM yang pernah jaya pada masanya.
Penyebab Kegagalan Ber-MLM
Namun seperti yang sudah kita singgung sebelumnya. Bahwa dalam hal apapun, pasti ada orang yang berhasil melakukan suatu metode kesuksesan dalam hidup.
Ada juga yang gagal, padahal pada proses metode yang sama. Hal tersebut juga berlaku untuk beberapa orang yang sukses karena ikut join MLM.
Tapi, ada juga yang akhirnya gagal, menyerah, untuk tidak lagi menekuni sistem “bisnis” MLM tersebut. Namun, apa ya yang membuat kegagalan itu ada dalam bisnis sistem MLM tersebut? Berikut beberapa pembahasannya:
Tim
Yang pertama adalah Tim dari masing-masing kelompok. Kita sudah paham bukan, bahwa cara kerja dari sistem MLM ini, adalah jenjang.
Jenjang untuk orang-orang yang mulai menjadi mitra mereka, kemudian mendapatkan “iming-iming” hadiah besar ketika sudah berada pada level tertentu.
Organisatoris lain baca ini: Cara Pendirian Dan Struktur Organisasi: CV, Kontraktor Dan UKM
Dengan cara mencari anggota baru yang dapat direkrut oleh mereka. Sehingga semakin banyak orang yang mereka rekrut sebagai distributor, semakin banyak juga keuntungan yang mereka dapat, begitu juga sebaliknya.
Kecakapan
Pribadi orang berbeda-beda, ada yang memang terlahir dengan rasa percaya diri saat dewasa. Ada juga yang lebih suka menyendiri ketimbang harus bertemu dengan orang banyak.
Ada yang ada di tengah-tengah. Jadi, tidak semua orang bisa dengan mudah untuk melaksanakan sesuatu, yang mungkin mereka sebenarnya tidak bisa.
Begitu juga dengan sistem MLM ini, yang sangat menekankan kecakapan dari para distributor dalam menjual produk mereka. Semakin banyak promosi kepada orang-orang, maka akan semakin banyak yang percaya, dan mau membeli.
Hal tersebut juga berlaku sebaliknya.
Pengetahuan Tentang Produk yang Kurang
Selanjutnya adalah masalah pengetahuan tentang produk yang mereka jual. Hal tersebut kembali lagi kepada tujuan dari masing-masing orang.
Ada yang memang ingin berbisnis dengan sistem demikian lalu menggunakan alternatif produk tersebut. Sehingga ada inisiatif dari mereka, untuk mempelajari keseluruhan tentang produk tersebut.
Ada juga yang ikut join hanya ingin mendapatkan atau membuktikan hadiah yang bisa mereka dapatkan dengan join bisnis sistem MLM.
Dan karena alasan tersebutlah, tidak sedikit dari mereka yang acuh dan enggan untuk mempelajari produk tersebut. Maka, biasanya akan tumbang di tengah jalan, seiring berjalannya waktu.
Rasa Percaya Diri
Hal ini kembali lagi kepada pribadi orang masing-masing. Maka sangat tidak pas untuk orang-orang introvert, yang memang jarang berinteraksi dengan orang lain.
Bukan tidak mau, hanya saja mereka akan merasakan sangat lelah ketika berhadapan dengan orang lain, dan itu wajar. Tapi, orang-orang yang membawa produk penjualan dengan sistem MLM.
Tidak mau tahu tentang hal tersebut. Jadi tidak heran jika nantinya, akan banyak down-line yang kemudian mengeluh tentang pemasalahan rasa percaya diri mereka.
Karena, hal tersebut sangat sulit bagi mereka, entah dari sapaan pertama, ataupun kepada inti dari pembicaraan. Sehingga menghasilkan kegagalan mereka, dalam meyakinkan konsumen pertamanya.
Penutup
Itulah beberapa pembahasan mengenai struktur MLM. Yang jika kita simpulkan, sebenarnya sistem dari MLM tersebut baik.
Hanya saja memang ada beberapa hal yang sebenarnya bisa diperbaiki, sehingga tidak menuai beberapa permasalahan yang hanya berputar pada satu aspek saja.
Struktur dari MLM tersebut juga tidak rumit. Mudah kita pelajari, dan bisa dipahami dengan baik. Namun memang harus ada kerja kerasnya terlebih dahulu, agar memperoleh down-line yang banyak.
Sehingga bisa mendapatkan “hadiah” yang diinginkan, dalam posisi yang sangat rumit dan harus memenuhi beberapa persyaratannya.
Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi.
Daftar Pustaka:
- Definisi MLM
- Sejarah MLM
- Bentuk dan cara kerja MLM
- Keuntungan dan kekurangan MLM
- Kegagalan dalam ber-MLM