Tema Mubes Mapala dan 3 Contoh Pelaksanaan

Tema mubes ialah
sumber: Ilustrasi musyawarah besar sebagai wujud demokrasi organisasi dari Canva

Tema mubes penting untuk menggerakkan arah musyawarah dan menentukan langkah organisasi ke depannya. Intip 18 contohnya yang bisa diterapkan sesuai dengan visi dan misi masing-masing. Retno Widianti – Sidang Organisasi

Pengertian Mapala

Mahasiswa Pecinta Alam adalah kepanjangan dari mapala. Artinya merujuk pada suatu organisasi mahasiswa di Indonesia yang memiliki minat dan kecintaan terhadap alam serta kegiatan kepramukaan.

Bacaan Lainnya

Mereka biasanya berfokus pada eksplorasi alam, pendakian gunung, kegiatan luar ruangan, konservasi lingkungan, dan pembelajaran kehidupan di alam bebas. Umumnya terbentuk di berbagai perguruan tinggi dan lembaga pendidikan tinggi di Indonesia.

Keanggotaan di dalamnya terbuka untuk mahasiswa dari berbagai jurusan. Tujuan kehadiran mereka adalah untuk mengembangkan kesadaran akan pentingnya pelestarian alam, memperkuat rasa kebersamaan, dan menginspirasi semangat petualangan.

Jika kita membedah struktur kepengurusannya, terdapat pengurus inti dan anggota secara sederhana. Bagian vital organisasi setidaknya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan koordinator kegiatan.

Baru kemudian di bawahnya, ada sejumlah orang yang terdaftar aktif. Mereka terlibat dalam beberagai kegiatan rutin dan proyek yang diselenggarakan oleh mapala. Tidak hanya mendapatkan pengalaman petualangan, tetapi juga karakter kepemimpinan bermakna.

Para anggota mapala membentuk diri menjadi individu mandiri dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Oleh karena itu, biasanya mapala ini melakukan aksi bersama lebih luas dan bersinergi melindungi alam di wilayah mereka berada dengan berbagai lembaga.

Tahukah kita bahwa ternyata ada sekitar 415 mapala di Indonesia. Mereka tersebar di lebih dari 20-an wilayah provinsi. Fakta ini menunjukkan bahwa ada potensi besar bagi mahasiswa dalam memberikan kontribusi menjaga keberlangsungan alam tanah air.

Organisatoris lain baca ini: 11 Macam Istilah Persidangan

Contoh Konsep Organisasi Mapala

Tema dari  Mubes Mapala adalah
sumber: Ilustrasi Musyawarah Organisasi dari Canva

Contoh konsep organisasi mapala mencakup berbagai elemen. Sebagai contoh, kita dapat melihat suatu mapala yang fokus pada ketiga aspek di bawah ini. Tentunya tidak bisa dipersempit karena setiap mapala memiliki visinya masing-masing.

Pendakian Gunung

Wujud dari pelaksanaan konsep pada aspek ini, anggota memiliki kegiatan rutin berupa ekspedisi gunung. Mereka akan bersama-sama merencanakan dan melaksanakan pendakian ke berbagai gunung, membangun keterampilan pendakian, navigasi, dan survival.

Juga mempelajari bagaimana etika mendaki gunung, keberlanjutan ekosistem di sekitar pegunungan, serta keamanan selama melakukan kegiatan tersebut.

Menjelajahi Alam

Mapala dapat mengadakan kegiatan eksplorasi yang melibatkan penjelajahan hutan, gua, sungai, atau daerah alam sekitar. Hal ini dapat mencakup ekspedisi dengan peta dan kompas, orienteering, dan kegiatan luar ruangan lainnya.

Organisasi menekankan konsep pemahaman terhadap keanekaragaman alam serta keberanian dalam menjelajahi tempat-tempat yang jarang atau bahkan belum pernah dijamah.

Konservasi Lingkungan

Konsep Mubes Tema
sumber: Foto Mapala Se-Indonesia dari Lintas Gayo

Keterlibatan aktif para mahasiswa dalam proyek-proyek pelestarian alam dipraktikkan pada aspek ini. Kegiatan menanam pohon, membersihkan sampah di area alam terbuka, dan kampanye penyadartahuan masyarakat merupakan aksi nyatanya.

Pada setiap aspek, biasanya mapala memiliki koordinator kegiatan tersendiri. Setiap anggota kemudian diajak untuk terlibat aktif dalam menentukan keputusan, perencanaan kegiatan, dan pengelolaan sumber daya yang dibutuhkan.

Salah satu bentuk kebersamaannya dapat ditandai oleh penyelenggaraan mubes atau musyawarah besar. Kegiatan ini memiliki tujuan berlapis untuk menggulirkan organisasi serta menentukan arah gerak program ke depan yang berdampak untuk lingkungan.

Penjelasan terkait mubes dapat dibaca pada bagian berikutnya di bawah ini. Ada sejumlah contoh tema juga yang bisa digunakan sebagai bentuk implementasi konsep mapala pada berbagai komunitas.

Definisi Mubes

Suatu pertemuan besar dalam suatu lembaga untuk membahas dan mengambil keputusan strategis terkait kebijakan, program, atau kepemimpinan dengan tema tertentu. Itulah pengertian dari istilah mubes.

Kegiatan tersebut seringkali menjadi momen penting dalam kehidupan suatu organisasi, di mana anggota berkumpul untuk berpartisipasi dalam proses demokratis dan pengambilan keputusan kolektif.

Para ahli menganggap hal ini sebagai salah satu instrumen demokrasi organisasional yang penting. Profesor Douglas McGregor, seorang teoretikus manajemen terkenal, menekankan pentingnya musyawarah dalam konteks organisasi.

Ia berpendapat bahwa melibatkan anggota dalam proses musyawarah dan pengambilan keputusan dapat meningkatkan rasa kepemilikan terhadap hasil keputusan, memotivasi individu di dalamnya, dan menciptakan lingkungan partisipatif yang lebih produktif.

Pendapat ahli sosiologi organisasi, Max Weber, juga relevan dalam pembahasannya. Weber menyoroti pentingnya prinsip birokrasi yang terorganisir dan rasional dalam tema pengelolaan suatu kelompok.

Mubes, sebagai bentuk demokrasi dapat memastikan bahwa keputusan-keputusan dibuat secara transparan dan sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan bersama.

Dalam pembahasan ormawa, mubes seringkali menjadi momen penting dalam penentuan kepemimpinan dan arah organisasi. Pendapat ahli kepemimpinan seperti John C. Maxwell menyoroti pentingnya proses demokratis dan partisipatif selama pemilihan pemimpin.

Maxwell berpendapat bahwa mubes adalah platform ideal untuk mengaktualisasikan prinsip dengan tema kepemimpinan yang efektif melibatkan seluruh anggota dalam pengambilan keputusan.

Secara keseluruhan, pendapat para ahli manajemen dan kepemimpinan menggarisbawahi pentingnya proses musyawarah besar dalam membangun wadah kelompok yang efektif, transparan, dan bersifat inklusif.

Organisatoris lain baca ini: 4 Gaya Kepemimpinan Modern

Implementasi Mubes Mapala dalam Organisasi dan Contohnya

Implementasi tema mubes
sumber: Ilustrasi Musyawarah Besar dari DPR RI

Seperti yang kita tahu, setiap organisasi biasanya memiliki cara tersendiri. Termasuk bagi mapala dan kelima organisasi yang dibahas berikut ini.

Mapala

Musyawarah besar dalam organisasi Mahasiswa Pecinta Alam dapat dilakukan untuk mengambil keputusan penting dan menentukan arah organisasi. Misalnya, pada Mubes tahunan, anggota berkumpul untuk membahas rencana kegiatan mendatang.

Kemudian pemilihan pengurus baru dan penetapan program konservasi. Setiap orang yang tergabung memiliki kesempatan untuk menyampaikan ide, memberikan masukan, dan memberikan suara dalam pengambilan kebijakan.

Para calon pemimpin mapala mempresentasikan visi dan rencana mereka pada ruang ini. Terjadi upaya untuk menciptakan forum partisipatif, memperkuat rasa kepemilikan anggota terhadap organisasi, dan memastikan keputusan organisasional bersifat mufakat.

Bagi organisatoris yang sekarang ini akan mempersiapkan mubes khusus mapala, cobalah beberapa pilihan tema di dalam agenda-agendanya berikut ini. Bisa juga dijadikan pilihan materi dalam rangkaian musyawarah besar.

  • Pemberdayaan Masyarakat
    Strategi untuk lebih aktif terlibat dalam kegiatan sosial yang memberdayakan warga setempat.
  • Keberlanjutan Lingkungan.
    Langkah-langkah konkrit untuk meminimalkan dampak negatif terhadap alam sekitar.
  • Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan
    Evaluasi dan perbaikan terhadap kebijakan yang selama ini digunakan.

Rohis

Dalam organisasi Rohani Islam di lingkungan perguruan tinggi, implementasi dapat menjadi momen strategis untuk memutuskan arah kegiatan rohani, memilih pengurus baru, dan membahas program-program keagamaan.

Misalnya, pada musyawarah tahunan, anggota Rohis berkumpul untuk menyusun rencana kegiatan keagamaan, mendiskusikan cara meningkatkan partisipasi, dan memilih pengurus yang akan memimpin organisasi selama periode tertentu.

Berikut ini sejumlah opsi tema untuk kita yang tergabung di organisasi ini sehingga dapat melaksanakan mubes yang berdampak positif. Tentunya dapat disesuaikan dengan visi dan aspek pertimbangan ruhaniah yang ada.

  • Program Kepemudaan Islam
    Rencana kegiatan yang dapat membentuk kepribadian Islami dan kontribusi positif terhadap masyarakat.
  • Media Sosial Islami
    Kiat-kiat untuk menggunakan socmed sebagai sarana dakwah dan penyebaran nilai-nilai keagamaan.
  • Keberagaman dan Toleransi
    Penguatan karakter yang memahami serta menghargai sesama manusia dengan perbedaannya.

PMR

Palang Merah Remaja di Indonesia biasanya berfokus pada pemilihan pengurus baru, penyusunan program kerja, dan pembahasan kebijakan organisasi.

Wadah diskusi mereka untuk merencanakan kegiatan kemanusiaan, pelatihan pertolongan pertama, dan partisipasi dalam program sosial masyarakat. Di bawah ini pilihan tema yang dapat dimanfaatkan.

  • Peningkatan Partisipasi Donor Darah
    Seputar bagaimana caranya untuk meningkatkan kesadaran yang berdampak pada jumlah dan keberlanjutan salah satu bentuk kontribusi kemanusiaan.
  • Pelatihan Pertolongan Pertama di Sekolah
    Rencana untuk menyelenggarakan diklat di lingkungan pendidikan sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat.
  • Advokasi Keselamatan Lalu Lintas Remaja
    Tindak lanjut dalam mendorong tindakan preventif terhadap kecelakaan dan hal-hal yang tidak diinginkan.

Kepemudaan

Pada musyawarah tahunan, anggota organisasi kepemudaan berkumpul untuk memilih ketua, sekretaris, dan bendahara baru. Ini menjadi forum untuk menyusun agenda kegiatan, mengidentifikasi isu-isu yang relevan bagi pemuda, dan merencanakan proyek sosial.

Setiap orang yang tergabung dalam mubes memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam perumusan kebijakan dan menyuarakan beragam tema untuk kemajuan organisasi seperti di bawah ini.

  • Kampanye Pendidikan dan Literasi
    Mendiskusikan gerakan inisiatif untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan mendukung akses belajar pemuda setempat.
  • Pemberdayaan Ekonomi Pemuda
    Pembahasan mengenai cara organisasi sehingga dapat mengembangkan kesejahteraan materil melalui pelatihan kewirausahaan dan peluang sumber daya sekitar.
  • Partisipasi Aktif dalam Kebijakan
    Strategi agar pemuda terdorong partisipatif dalam memperhatikan, ikut berperan, dan mempengaruhi keputusan publik di tingkat lokal, nasional, hingga internasional.

KSM

Keluarga Sejahtera Mandiri di Indonesia dapat melibatkan pemilihan pengurus, penyusunan program kerja, dan pengambilan keputusan strategis melalui musyawarah tahunan.

Rencana kegiatan sosial, program pembinaan, dan proyek kesejahteraan masyarakat diputuskan melalui musyawarah dengan berbagi tema pembahasan yang disesuaikan kondisi setempat semisal tiga hal ini.

  • Kesehatan dan Gizi Keluarga
    Inisiatif untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya asupan berkualitas lalu menyusun program pencegahan penyakit berisiko.
  • Pemberdayaan Perempuan dan Anak-Anak
    Mencakup strategi untuk memberdayakan masyarakat sehingga dapat menyadari dan memenuhi hak-haknya.
  • Pengembangan Keterampilan Rumah Tangga
    Pelatihan dan dukungan bagi anggota keluarga agar mampu mengembangkan potensi diri yang produktif dan ekonomis.

Organisasi Kristen

Dalam konteks organisasi Kristen di Indonesia, implementasi Musyawarah Besar sering melibatkan pemilihan pengurus gereja, penyusunan program pelayanan, dan pembahasan kebijakan rohani.

Jemaat berkumpul untuk memilih pemimpin gereja seperti pendeta, penatua, dan diakon. Musyawarah juga dapat digunakan untuk merumuskan strategi pengajaran, mengidentifikasi proyek sosial, dan mengambil keputusan mengenai berbagai tema berikut ini.

  • Pertumbuhan Rohani
    Pembahasan rencana dan realisasi kegiatan yang mengasah unsur ruhaniah anggota melalui kajian Alkitab, doa bersama, dan agenda keagamaan lainnya.
  • Pemuda dan Generasi Penerus
    Diskusi mengenai bagaimana melibatkan generasi muda dan mendukungnya agar tetap teguh dalam iman serta pelayanan.
  • Kerja Sama Ekumenis
    Merundingkan kolaborasi dengan denominasi dan gereja-gereja lain untuk memperkuat kesatuan.

Organisatoris lain baca ini: Kenapa Orang Korupsi

Kesimpulan

Dari implemetasi pada keenam contoh di atas, berbagai tema mencerminkan pentingnya kolaborasi dan pengambilan keputusan kolektif yang berdampak. Musyawarah besar menjadi perwujudan amanat dan harapan organisasi kedepannya.

Keberhasilan dari musyawarah itu tergantung pada keterlibatan aktif anggota, di mana setiap suara memiliki nilai penting dalam membangun konsensus. Melalui hal tersebut, organisasi dapat merumuskan tema menjadi visi yang lebih jelas

Untuk selanjutnya mengidentifikasi prioritas bersama, dan memilih kepemimpinan yang mewakili aspirasi kolektif. Prosesnya cenderung memperkuat rasa kepemilikan anggota terhadap organisasi, mengingat mereka memiliki peran nyata setiap inidvidu.

Dengan demikian, musyawarah besar bukan hanya sebagai instrumen pengambilan keputusan, tetapi juga sebagai pilar fundamental dalam membangun berbagai tema komunitas yang kuat, inklusif, dan berdaya saing di berbagai sektor serta lapisan masyarakat.

sumber:

  1. Sejarah Mapala dan Daftar Lengkap Seluruh Indonesia pada laman Rimba Kita – Informasi Kehutanan dan Lingkungan Hidup
  2. Musyawarah Besar pada laman Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNIMUDA Sorong
  3. Laman Chapter 4: Organizational Behavior
  4. Burtler, Jude dan Hartzell, Sherri. Max Weber’s Theory of Bureaucracy | History and Principles
  5. Tanno, Janice Poland. (2017). Servant Leadership: What Makes It an Effective Leadership Model. Walden University

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *