Begitu banyak teori-teori yang berkembang mengenai kepemimpinan. Salah satunya adalah teori kepemimpinan Fiedler. Entah siapa beliau, namun kiprahnya cukup populer di kalangan situasi yang tidak menguntungkan. Inilah waktunya untuk mengenal beliau lebih lanjut.Tika, Konsep Organisasi – organisasi.co.id
Kepemimpinan Menurut Fiedler
Seorang tokoh yang terkenal dengan Model Kontingensinya adalah Fiedler. Beliau menciptakan teori kepemimpinan yang menjelaskan bahwa untuk menjadi pemimpin adalah bukan karena sifat mereka namun karena kepribadian mereka. Selain itu adanya bermacam-macam situasi juga menyebabkan seseorang dapat menjadi pemimpin.
Jadi, beliau berpendapat bahwa kepemimpinan bersifat situasional karena memang pada dasarnya menjadi pemimpin tergantung pada situasi saat itu. Teori beliau menunjukkan bahwa terdapat kelompok efektif yang mana mereka sangat bergantung dengan gaya pemimpin mereka.
Tidak akan ada kepemimpinan di sebuah lingkungan sosial yang pasif. Sebab itulah para calon pemimpin akan mencoba merasuki anggota kelompok mereka dan terkait dengan situasi-situasi tertentu.
Kepemimpinan merupakan suatu hal yang mampu diraih seorang pemimpin untuk mempengaruhi tinggi dan rendahnya prestasi kerja di kelompoknya. Pemimpin yang baik akan mampu memotivasi, mengendalikan, serta mempengaruhi sebuah situasi.
Ada beberapa hal dari seorang pemimpin yang mempengaruhi kinerja kelompoknya yaitu gaya kepemimpinan mereka serta situasi yang mereka hadapi. Jadi tidak ada gaya kepemimpinan yang terbaik. Semua bergantung pada situasi yang ada.
Organisatoris lainnya baca ini: Pengantar Takziyah (Takziah): Sambutan Tuan Rumah
Konsep Dasar Seorang Pemimpin
Pemimpin merupakan seseorang yang memimpin sesuatu. Mereka menjadi pemimpin karena sekelompok orang menunjuk mereka. Tidak ada istilah menjadi pemimpin karena paling pandai atau paling kaya.
Semua itu tidak berguna tanpa kesepakatan bersama untuk menjadikan seseorang tersebut sebagai pemimpin.
Dari Management Study Guide site, seorang pemimpin sebaiknya dapat membimbing, mengarahkan, hingga mengubah pekerjaan dan perilaku orang lain secara tidak langsung untuk mencapai tujuan di sebuah situasi tertentu.
Intinya, pemimpin hendaknya mampu memotivasi bawahan mereka agar menjadi bersemangat.
Banyak cara untuk belajar menjadi seorang pemimpin. Teori-teori kepemimpinan yang berkembang membuat hal ini memiliki banyak penafsiran.
Ada yang berpendapat bahwa kepemimpinan adalah seni karena melibatkan proses dan memiliki bagian-bagian pembentukan. Tidak hanya itu, mereka juga harus terampil karena kepemimpinan akan selalu mengandalkan hal tersebut.
Pendapat lian menyebutkan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan yakni faktor internal seperti bakat, intelektual, dan kepribadian, serta faktor eksternal yaitu pembelajaran, ambisi, inspirasi, latihan, dan motivasi.
Jadi jika kita tidak memiliki bakat sebagai pemimpin, tidak perlu panik. Ada begitu banyak latihan yang bisa kita lakukan untuk membentuk diri menjadi pemimpin.
Konteks suatu hal yang akan kita pimpin juga mempengaruhi kualitas kepemimpinan kita. Pemimpin negara tidak akan sama dengan pemimpin di suatu kemiliteran. Mereka juga tidak sama dengan kualitas pemimpin rumah tangga. Semua itu juga mendapat pengaruh dari usia dan tingkat pendidikan mereka.
Latar belakang seseorang, pengalaman hidupnya akan mempengaruhi gaya kepemimpinan. Jadi sekali lagi tidak ada pemimpin dan gaya kepemimpinan yang sempurna. Manusia yang satu dengan yang lain berbeda, itulah salah satu penyebabnya.
Penjelasan Teori Kepemimpinan Fiedler
Fiedlr memberikan gambaran mengenai teorinya bahwa kepemimpinan adalah sebuah proses. Seorang pemimpin memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kelompoknya berdasarkan situasi yang terjadi di sana. Jadi gaya kepemimpinan mereka termasuk pendekatan dan kepribadian mereka akan menyesuaikan keadaan kelompok.
Faktor-faktor yang membentuk seseorang menjadi pemimpin adalah faktor situasi dan juga faktor interaksi dari pemimpin untuk situasi tersebut.
Teori ini adalah teori Kontingensi. Isinya mencakup tinggi rendahnya prestasi kerja suatu kelompok yang mendapat pengaruh dari pemimpin. Jika pemimpin dapat mempengarhi situasi, mengendalikan, hingga memberi motivasi, maka prestasi kelompok dapat menjadi tinggi.
Fiedlr membuat daftar pertanyaan untuk mencari tau jenis kelompok yang cocok dengan pemimpin sehingga dapat menentukan gaya kepemimpinan. Daftar tersebut kita kenal dengan Least Preferred Coworker Scale (LPC).
Dari hasil tersebut, skor LPC yang rendah menunjukkan bahwa pemimpin tersebut akan berhasil di dalam kelompok yang menguntungkan dan yang paling tidak menguntungkan bagi si pemimpin. Jadi gaya kepemimpinannya aalah cenderung berorientasi ke tugas.
Jika skor LPC tinggi, maka pemimpin tersebut akan berhasil dalam situasi kelompok yang sama keuntungannya. Pemimpin ini adalah pemimpin yang berorientasi pada sebuah hubungan.
Dimensi Kritis Yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan
Ada tiga hal kritis yang mempengaruhi sebuah gaya kepemimpinan. Dalam hal ini, Fieldr membaginya ke bentuk-bentuk yang akan mempengaruhi prestasi kelompok.
Hubungan pemimpin dengan anggota
Interaksi antara pemimpin dan anggota adalah yang terpenting. Sebuah kekuasaan akan terkendali dengan lebih luas jika anggota kelompok percaya sepenuhnya dengan pemimpin mereka. Kekuasaan itu meliputi struktur tugas dan juga jabatan.
Kekuasaan atas jabatan
Pada dimensi ini, kita tidak dapat menyamakannya dengan kekuasaan dari seorang pemimpin yang berkarisma atau yang memiliki keahlian. Hal itu karena kekuasaan atas jabatan ini akan menghasilkan pemimpin yang memiliki anggota untukia berikan perintah.
Di sini ia memperoleh kekuasaan karena mendapat mandat dari organisasi. Jadi pemimpin yang muncul ini bukanlah mereka yang menguasai sebuh kealian khusus atau memiliki kharisma khusus.
Struktur Tugas
Jika tugas-tugas diberi secara jelas dan detail kepada anggota, maka tentu saja mutu hasil pengerjaannya akan menjadi lebih baik jika kita bandingkan dengan tugas-tugas yang tidak terstruktur dan jelas. Para anggota akan lebih muda mengerjakan tugas beserta tata cara bertanggung jawab aka itu daripada menanggapi tugas yang tidak jelas.
Fiedler telah menyusun situasi kelompok yang memiliki derajat keuntungan yang berbeda. Jadi begini contohnya, situasi yang memiliki keuntungantinggi adalah hubungan antara pemimpin dan anggota berlangsung baik. bahkan kekuasaan atas kedudukan juga besar.
Berbanding terbalik dengan situasi yang memiliki keuntungan rendah yaitu saat hubungan antara pemimpin dan anggota tidak baik dan memiliki kekuasaan yang sedikit. Bahkan struktur tugasnya juga rendah.
Biografi Fiedler
Sejak awal artikel ini kita terus saja membicarakan mengenai teori kepemimpinan Fiedler. Padahal kita belum membahas mengenai siapa beliau. Dr. Fred Edward Fiedler merupakan seorang pria keturunan Austria. Beliau merupakan salah satu peneliti yang handal di bidang psikologi organisasi dan industri.
Beliau juga pendiri sekaligus pencetus teori kontingensi yang menerangkan mengenai efektivitas kepemimpinan di sebuah keadaan.
Saat beliau berusia 16 tahun, belliau pindah ke Amerika Serikat untuk belajar di University of Chicago. Di akhir tahun 1940 an beliau berhasil mendapatkan gelar MA di bidang psikologi. Menyusul kemudian gelar Doktor untuk bidang psikologi klinis.
Fred Fiedler melanjutkan stuid mengenai perilaku dan karakter seorang pemimpin dalam kategori kepemimpinan. Riset awalnya adalah kepemimpinan tim basket di SMA. Mulai dari sinilah kemudian terjadi pengembanganmengenai skor LPC ( Least Preferred Co-worker) yang telah kita bahas sebelumnya.
Fiedler sosok yang terus belajar
Fiedler tidak pernah berhenti belajar atau cepat merasa puas. Beliau terus belajar mengenai bidang kegiatan yang efektif di sebuah bidang kepemimpinan. Semua ini terangkum dalam buku Teori Efektivitas Kepemimpinan. Buku ini terbit di tahun 1967.
Buku ini merupakan teori kepemimpinan yang pertama kali mampu mengukur dan memprediksi adanya interaksi dari pemimpin terhadap situasi. Di sini kepribadian pemimpin adalah alat untuk memprediksi kepemimpinan mereka. Menurut Fiedler keberhasilan pemimpin adalah bergantung dari interaksi mereka yang efektif.
Bahkan cara mereka menangani keadaan juga mempengaruhi keberhasilan masa jabatan mereka. Hingga saat ini teori Kontingensi milik beliau masih terus digunakan di dunia kepemimpinan.
Fiedler adalah seorang peneliti yang produktif. Bahkan beliau juga seorang penulisdan pemikir yang handal. Tidak heran jika semasa hidupnya beliau kerap mendapatkan penghargaan atas prestasinya. Penghargaan lainnya juga beliau dapatkan atas kontribusinya di bidang ilmu pengetahuan dan ekonomi.
Fiedler merupakan sosok hangat di mata puterinya hingga ia memberikan slogan ayah yang selalu tidur siang pada beliau. Tidak heran dari kebiasaannya tidur siang ini beliau memiliki kursi khusus untuk tidur siang dan telah menggunakannya lebih dari 20 tahun.
Sepak Terjang Karir Fiedler
Ketika mendengar nama Fiedler maka yang terlintas dalam pikiran kita adalah teori kepemimpinan miliknya yang bernama teori Kontingensi.
Dalam teorinya terkandung pengertian bahwa gaya kepemimpinan bergantung pada kondisi. Saat ini terdapat begitu banyak teori organisasi dan variasinya namun Fiedler dan teorinya tetap tak tergantikan.
Dari sinilah dunia mengenal Fiedler terlepas bagaimana kehidupannya di rantauan. Setelah berpindah ke Amerika Serikat untuk belajar, sosok ini seolah ketagihan ilmu. Ia terus menerus belajar hingga gelar Doktor telah diraih dan banyaknya penghargaan ia terima.
Mulanya, hingga Perang Dunia II, teori organisasi klasik menjadi jawara dalam bidang teori organisasi. Akhirnya di tahun 1960 an saat organisasi mulai berkembang maju di Inggris dan Amerika, para ahli Psikologi Industri serta Organisasi mulai mendapatkan pengaruh dari masalah-masalah organisasi yang ada.
Tidak heran jika akhirnya keilmuan mengenai teori organisasi terus berkembang dan di tahun 1971 akhirnya mulai terpakai di bidang praktisi dan akademisi.
Dalam teori milik Fiedler ini tidak hanya membahas mengenai hal-hal yang bersifat tradisional dalam sebuah psikologi industri seperti halnya seleksi perindustran namun juga memasukkan faktor-faktor yang terlibat dalam organisasi. Sebut saja kepemimpinan serta komunikasi di sebuah organisasi.
Nama Fred Fiedler tercatat sebagai seorang peneliti yang terkemuka dalam bidang pskilogi dan organisasi. Sebelum terkenal, beliau merupakan seorang bisnis dan manajemen psikolog di sebuah universitas di Washington. Sepak terjang beliau ada pada cara-cara untuk menentukan gaya kepemimpinan seorang pemimpin.
Hal ini beliau kaitkan dengan struktur tugas, hubungan anggota, hingga posisi kekuasaan pemimpin dari lingkungan formal.
Penutup
Teori kepemimpinan Fiedler mencakup tentang bagaimana menentukan gaya kepemimpinan seorang pemimpin. Dari sini kemudian beliau mengaitkan beberapa hal termasuk situasi dan interaksi antara pemimpin dengan anggota.
Derajat prestasi anggota adalah bergantung pada bagaimana hubungan antara pemimpin dan anggota yang baik. Sampai saat ini teori beliau tidak ada yang menggantikan karena masih terus terpakai hingga sekarang.
Sebagai seorang ahli dalam Psikologi Industri dan Organisasi, nama Fiedler telah mendunia dan dikenal luas dengan teori Kontingensi miliknya.
Organisatoris lain baca ini: Contoh Struktur Organisasi Koperasi: 2 Trik Pembuatan
Daftar Pustaka