Ulat Maggot: Pengertian Dan Cara Budidaya

ulat maggot
maggot (caritani.com)

Siapa sangka ulat maggot yang merupakan sumber penyakit memiliki sisi lain yang bermanfaat? Salah satu fase hidup lalat adalah menjadi belatung atau lebih populer dengan sebutan ulat mggot. Kiprahnya dalam bidang pertanian dan peternakan seolah tidak dapat kita ragukan lagi.

Tika, OrganisA51 – organisasi.co.id

Bacaan Lainnya

Ulat Maggot: Pengertian Dan Cara Budidaya

Terkesan menjijikkan, ternyata ulat maggot kaya akan manfaat. Itulah sebabnya kini banyak orang yang sedang memburu untuk dapat membudidayakannya.

Maggot sendiri merupakan sebuah fase hidup hewan pembawa penyakit yaitu lalat. Sebelum memasuki fase menjadi lalat, hewan ini terlebih dahulu berada di fase larva. Kita mengenalnya dengan istilah belatung.

Memakan sampah adalah ciri khas belatung. Namun ternyata hal ini banyak membawa dampak positif bagi persampahan di dunia.

Dimana kita bisa menemukan maggot? Sangat mudah menemukannya. Ia akan berada di pakan yang membusuk, bangkai, dan sayuran yang membusuk.

Karena fungsinya yang cukup berperan dalam dekomposisi sampah, maggot menjadikan sampah sebagai rumah sekaligus sumber makanannya. Tentunya sampah tersebut adalah sampah organik.

Namun lalat yang bisa menghasilkan maggot non patogen berbeda dengan lalat pembawa penyakit pada umumnya.

Organisatoris baca: Induk Organisasi Pendidik: Pengertian dan 11 Daftar

Bentuk dan Ciri Ulat Maggot

Mirip dengan berbagai jenis ulat lainnya, ulat maggot juga memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan ulat daun. Tubuhnya licin tidak berbulu dan terdapat ruas-ruas seperti berbuku-buku.

Ukurannya kurang lebih 2 hingga 3 cm dengan warna putih hingga keabu-abun. Pada bagian mulut terdapat titik hitam. Sedangkan bagian mata juga terdapat seperti titik hitam.

Tergantung jenis induk lalat, umumnya maggot sedikit lebih menggendut daripada ulat biasa. Jadi bentuk tubuhnya sedikit cembung dan tentu saja berjalan dengan perutnya.

Proses Metamorfosis Maggot

Manakah yang lebih dulu ada antara ayam dan telur? Begitulah kira-kira pertanyaan yang kerap muncul. Lalat pun demikian. Manakah yang lebih dulu antara telur dan lalat? Tidak ada lalat tentu tidak ada telur, bukankah begitu?

Siklus hidup lalat mulanya adalah dari tahap telur. Telur tersebut berukuran kurang lebih 1.2 mm dengan warna putih. Butuh satu hari saja bagi telur itu untuk menetas.

Peletakan telur ini juga tidak sembarangan oleh lalat. Berhubung tidak seperti hewan lain yang akan mengerami dan memberi makanan anaknya, lalat betina akan memilih lokasi yang kaya akan sumber makanan.

Dengan demikian telur yang telah menetas dapat langsung mencari makan sendiri. Sebab itulah telur lalat banyak kita jumpai di sampah organik yang telah membusuk maupun di kotoran ternak.

Pada setiap lalat betina, ia akan menghasilkan 150 butir telur dalam satu periode kehamilan. Selama masa hidupnya, lalat betina akan menghasilkan 500 telur. Jika suhu di lokasi peletakan telur ideal, maka kurang dari satu hari telur tersebut telah menetas.

8 hingga 20 jam, telur menetas menjadi makhluk mirip ulat atau cacing berwarna putih yaitu larva atau kita kenal dengan belatung. Hewan ini hanya perlu mengaitkan sumber makanan pada mulut mereka.

Organisatoris baca: Organik Anorganik: 2 Jenis Pupuk untuk Pertanian Alami

Perkembangan Maggot

Maggot atau belatung ini kemudian berkembang ke fase pergantian kulit. Eksoskeletonnya lepas dan muncul kulit yang baru. Proses ini berlangsung selama dua kali sebelum akhirnya memasuki tahap kepompong.

Ketika masuk ke tahap kepompong, warna kulit menjadi lebih gelap dan tidak berbentuk silinder. Mereka akan mulai mengembangkan kaki, sayap, serta beberapa bagian tubuh lainnya hanya pada waktu kurang dari 7 hari.

Selesai di fase ini, akhirnya tibalah saatnya mereka menjadi lalat dewasa dan siap terbang untuk mencari makan, tumbuh, dan siap berkembang biak.

Ketika suhu menjadi hangat di kisaran 25 derajat celcius, proses dari tahap telur hingga dewasa hanya membutuhkan waktu hingga 10 hari. Ketika tidak memungkinkan atau suhu tidak sesuai, maka ia membutuhkan dua bulan untuk tumbuh.

Siklus Hidup Lalat

Lalat merupakan serangga dari ordo Diptera yang artinya adalah serangga dengan dua saya. Mirip dengan nyamuk dan ngegat, lalat juga mengalami metamorfosis sempurna.

Empat tahap kehidupan lalat antara lain telur, larva, kepompong, hingga lalat dewasa membuatnya hidup dengan waktu yang cukup lama. Sekitar 15 hingga 30 hari, mereka melalui kehidupan dengan makanan.

Jika tidak ada makanan, maka dalam 2 hingga 3 hari mereka akan mati. Walaupun demikian, mereka adalah serangga yang sangat produktif.

Untuk menghasilkan maggot yang bebas patogen, tentunya kita perlu menganalisa jenis indukan lalat tersebut.

Kegunaan Maggot Untuk Pertanian Dan Peternakan

manfaat maggot (livescience.com)

Sebagai pemakan sampah organik,. kita telah dapat memperkirakan salah satu manfaat ulat maggot di dunia ini. Manusia yang populasinya terus bertambah tentu menghasilkan samph yang sangat banyak pula.

Sebagai hewan yang produktif, lalat mampu menghasilkan keturunan yang berperan dalam mengatasi masalah sampah.

Dengan memakan sampah organik, tubuh lalat pun kaya akan protein dan mineral. Begitu pula yang terjadi pada maggot.

Itulah sebabnya, maggot ini menjadi sumber makanan yang baik bagi hewan ternak. Setiap makhluk hidup seperti hewan dan manusia membutuhkan protein untuk pertumbuhannya.

Sama dengan rantai makanan, ketika hewan ternak memakan makanan tinggi protein, manusia sebagai konsumen selanjutnya juga akan merasakan dampak tersebut.

Adapun hewan ternak yang cocok untuk mendapatkan maggot dalah golongan unggas seperti bebek dan ayam. Namun protein tinggi juga menjadi kebutuhan perkembangan ikan seperti ikan nila, wates, maupun lele.

Magot ini kemudian bisa melewati pengolahan menjadi tepung ikan, magot beku, maggot kering, maupun pelet. Bagi pertanian, maggot akan menghasilkan kompos. Makanan-makanan organik yang telah dimakan maggot secara otomatis akan berbubah menjadi kompos.

Cara Pengembangbiakan Ulat Maggot

Mengembangbiakkan magot cukup mudah. Pertama, kita harus memiliki indukan lalat. Lalat betina akan bertelur hingga 500buah. Siapkan saja sampah organik untuk menariknya datang.

Ketika telur menetas menjadi maggot, siapkan makanan 25 hingga 250 mg per hari untuk satu ekor larva. Ketika sudah berukuran 27 mm dengan berat 220 mg, maka maggot siap untuk kita panen.

Namun sebelum memulai, siapkan dulu beberapa hal di bawah ini:

a. Kandang Maggot

Fungsi pembuatan kandang maggot adalah untuk lokasi kawin dari lalat. Utamanya jenis lalat yang baik dan tidak membawa penyakit adalah BSF (Black Soldier Fly).

Bahan kandang bisa berupa kayu, waring berupa jaring-jaring yang lembut sebagai dinding, dan plastik UV untuk atap. Cukup membuat kandang ukuran kecil saja bagi pemula.

Nantinya di kandang ini akan terisi rak pre pupa serta media untuk bertelur. Ukuran kandang adalah 2,5 m x 4 m x 3 m.

Dalam 10 cm persegi, jumlah BSF yang tertampung sekitar 40 hingga 50 ekor. Sesuaikan juga kandang dengan jumlah maggot yang ingin kita produksi.

Hal-hal lain yang perlu kita perhatikan untuk membesarkan pupa adalah dengan mengatur suhu agar maksimal 36 derajat Celcius. Tidak baik jika suhu lebih tinggi dari itu. pastikan tidak terkena hujan dan gelap.

Maggot tidak menyukai sinar matahari langsung. Namun pastikan sirkulasi udara tetap lancar.

Berbeda dengan maggot, untuk indukan, kandang harus mendapatkan sinar matahari langsung dan suhu udara baik yaitu 30 hingga 38 derajat Celcius.

Aktifitas BSF sejak 8.30 hingga 11 siang. Kandang juga tidak boleh terkena hujan.

b. Rak untuk menetaskan telur

Ketika lalat telah menghasilkan maggot, kita dapat menggunakan box-box kecil sebagai tempat meletakkan maggot. Kita dapat menyusunnya menjadi tiga tempat dengan bahan kayu.

c. Media ternak maggot

Maggot-maggot yang ada di dalamnya akabn siap berkembang biak. Kita hanya perlu memberi mereka makan. Limbah rumah tangga yang tidak busuk, bekatul kering, buah dan sayuran juga menjadi alternatif pangan mereka.

Tidak disarankan menggunakan media busuk ataupun yang mengandung bahan berbahaya. Dengan tekstur makanan yang kering seperti bekatul, maka kandang menjadi tidak lembab.

Kombinasikan bekatul dengan saturan dan buah. Jika sauran atu buah tersebut banyak mengandung air, maka perbanyaklah bekatul.

Cara yang perlu kita lakukan adalah dengan menyiapkan baki dan menaburkan bekatul setebal 2 cm. Hingga penuh, masukkan limbah sayuran dan buah-buahan.

Kemudian taburkan kembali bekatul di atasnya.

  1. Siapkan wadah baki berukuran sedang.
  2. Taburkan bekatul ke seluruh permukaan baki, setebal 2 cm.
  3. Masukkan limbah sayuran dan buah diatas bekatul tersebut hingga baki hampir penuh.
  4. Taburkan bekatul ke bagian pinggir dan sedikit diatas sayuran

Kita bisa menambahkan zat-zat khusus agar tidak bau dan mempercepat siklus hidup maggot. ketika telah berusia 35 hari, kita dapat memanennya dan menjadikannya pakan ikan.

Selain bisa kita jual basah, maggot juga bisa dalam bentuk kering. Caranya adalah dengan mengovennya. Bentuk ini menjadikannya lebih awet dan siap untuk ke seluruh penjuru negeri.

Kandungan Dalam Ulat Maggot

maggo kaya nutrisi t (scmp.com)

Larva atau belatung berpeluang menjadi bahan pakan dengan protein tinggi. kadar protein pada maggot mencapai 38% dan terdapat pula kandungan lemak sebesar 20%.

Sebuah jurnal Italia juga meneliti terkait maggot sebagai sumber protein bagi unggas. Sampah yang mereka makan, utamanya adalah sampah organik sangat memberikan manfaat bagi maggot.

Periode panen pada maggot adalah ketika ukurannya mencapai 15-20 mm. Setelah menetas dari telurnya, maggot ini, terutama yang berasal dari BSF akan memberikan protein yang lebih tinggi dari maggot umum.

Maggot BSF antara 41 hingga 42% mengandung protein kasar dengan kandungan lain seperti ekstrak eter 31-35%, kalsium 4,18-5,1%, dan 0.6% fosfor. Hasil ini adalah saat maggot dalam bentuk kering.

Penutup

Ulat maggot yang nampak seperti sesuatu tak berguna dan menjijikkan ternyata memiliki banyak manfaat. Saat ini keberadaannya sedang naik daun karena selain mudah dalam mengembangbiakkannya, ia juga memiliki nutrisi yang tinggi.

Ketika ternak dan ikan memakannya, mereka akan menjadi sehat dan tumbuh dengan cepat. Ternak dan ikan tersebut yang kemudian dikonsumsi manusia tentunya akan memberikan nutrisi optimal dalam kehidupan manusia.

Daftar Pustaka

  1. Siklus hidup lalat
  2. Cara Budidaya Maggot BSF Pemula Tanpa Bau, Dijamin Menguntungkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *