Deklarasi BARIKADE 98 Sulsel Dengan Nuansa Budaya Pasukan Balira

Deklarasi DPW Barikade 98 Sulsel Dengan Tari Balira
Konsep Deklarasi Barikade 98

DPW BARIKADE 98 Sulsel, menghitung hari kedepan akan melakukan deklarasi, pengukuhan dan rapat kerja pegurus untuk periode 2022-2027.
Kaishar, Sidang Organisasi.co.id

Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi 98 (BARIKADE 98). Merupakan sebuah jejaring nasional yang berhembus kencang. Mencipta fokus jutaan pasang mata tentangnya. Ada apa para aktifis, mulai dari pergerakan reformasi hingga sekarang menghimpun diri.

Bacaan Lainnya

Akan tetapi, apakah BARIKADE 98 menjadi organisasi sosial kemasyarakatan (ormas) yang pada giliran berikutnya akan melompat menjadi sebuah partai?

Teka-teka ini belum terjawab, sebab motif jawaban hanya bisa ternarasikan oleh siapa yang mendirikan organisasi ini.

Manifesto Pergerakan Barikade 98
Manifesto Gerakan Organisasi Barikade 98 (Foto: Organisasi.co.id)

Secara administrasi keorganisasian, ormas ini secara visual sangat siap untuk mengatur manajemen kelembagaan. Terlihat dengan Buku Pedoman yang tersusun dengan rapi, berisi beberapa hal penting, yakni:

  1. Jargon,
  2. Manifesto Politik,
  3. Pengantar Sekjend,
  4. Sambutan Ketua Umum DPN,
  5. Lirik Lagu Indonesia Raya,
  6. Lagu Darah Juang,
  7. Mars Barikade,
  8. Hymne Barikade,
  9. Tata Tertib Rakernas,
  10. AD ART Organisasi,
  11. Peraturan Organisasi,
  12. Road Map, dan
  13. Rekomendasi.

Selanjutnya, Hal ini menjadi sebuah karakteristik, bahwa wadah berhimpun persona yang pernah terjun dalam ruang demonstrasi tersebut. Juga, tak hanya menghentak pada ruang mikropon sebagai aktifis (aktivist) pada parlemen jalanan maupun trotoar kampus. dengan gaya orasi yang bergetar. Namun mengatur diri secara terorganisir untuk berhimpun.

Iya, mereka adalah legendaris para pejuang demokrasi. Dulu, mereka berusia belasan tahun dengan energi logika yang full kajian.

Kini pada usia kedewasaan mematangkan mereka untuk berkomunitas, menatap bangsa. Entah dalam ruang kritis, atau menyelam dalam strategi membangun bangsa.

Deklarasi BARIKADE 98 SULSEL Berbudaya

Jakarta, Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara telah menautkan dalam perkumpulan ini. Oleh beberapa elemen eks demonstran. Termasuk Sulsel, yang merupakan centrum kawasan timur Indonesia bersiap untuk melakukan deklarasi dan pengukuran pengurus Barikade 98.

Pengukuhan Dan Deklarasi Barikade98 Sulawesi Selatan
Pelaksanaan Pelantikan Pengurus Barikade98 Sulsel

Sulawesi Selatan, dengan 3 kerajaan besar yang memancang pada bentangan pulau Sulawesi adalah:

  1. Kerajaan Gowa-Tallo yang menaungi kawasan Makassar,
  2. Kerajaan Bone untuk kawasan Bugis,
  3. Pajunge ri Luwu, untuk daerah Palopo dan Luwu.

Dari Provinsi yang mempengaruhi warna wilayah timur Indonesia tersebut, berkumpul beberapa aktifis yang juga terlibat dalam pergolakan Reformasi 98.

Apa yang terjadi di Pulau Jawa oleh tindakan repressif aparat, tidak jauh berbeda dengan kawasan ini. Terutama pada tahun 1998, Makassar telah menjadi lautan manusia. Oleh gerakan massif pembobotan isu oleh para demonstran.

23 Januari 2021, mereka akan mendeklarasikan diri bergabung dengan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) BARIKADE 98, dengan lokasi pelantikan Makassar, Sulsel.

Ada yang berbeda, sebab Steering Committe dan organizing Committee telah menyiapkan beberapa agenda acara dan penuh dengan penampilan tradisi (budaya).

Pelantikan Barikade 98 Dengan Balira

Tidak banyak yang mengetahui, apa itu Balira. Sebab benda ini merupakan salah satu benda yang sudah jarang kita temui.

Balira itu merupakan, sebuah benda dari batang lontar atau kelapa. Dengan bentuk menyerupai balok pipih. Bagian ujung yang runcing dan membentuk mata pada bagian depan seperti pedang (namun bentuknya secara umum tidak seperti pedang). Lebih mirip balok pipih.

Benda ini merupakan benda yang sangat akrab dengan para penenun sarung. Dan keberadaan Balira sangat penting saat menenun. Tanpa balira maka proses menenun tidak bisa berjalan. Betapa sakralnya benda ini.

Pasukan Balira Yang Fenomenal

Tidak hanya merupakan bagian dari alat tenun. Namun namanya juga menjadi abadi dengan nama Pasukan Balira, yang mengobrak abrik beberapa pertahanan Belanda.

Tepatnya pada pasukan Kerajaan Banten dengan Raja, Raden Agung Tirtayasa, mendapat sokongan bantuan Pasukan Balira (Bainea).

Senjata utama pasukan bantuan ini adalah Balira (ingat bahannya terbuat dari batang apa?). Nah bahan itu merupakan anti kekebalan. Maklum pada masa lampau, banyak ilmu bela diri termasuk dengan kesaktian dan kekebalan.

Tetapi dengan senjata yang satu ini, semua kulit akan robek dengan sabetannya. Dan ilmu kebal akan sirna ketika berhadapan dengannya. Tidak heran, dalam sejarahnya, sabetan Balira jika mengenai lawan, akan berakhir dengan kematian. Ataupun luka parah yang tak kunjung sembuh.

Jenis Balira Oleh Pasukan Bainea I Fatimah Dg Takontu
Arah panah hijau, Jenis Balira (Foto: Organisasi)

I Fatimah Daeng Takontu

Pemimpin pasukan Bainea adalah I Fatimah Daeng takontu. Dengan senjata balira pada tangan kanan. Berhasil mengacaukan pertahanan Belanda, dengan membuat beberapa pasukan penjajah meregang nyawa.

Pada akhirnya putri kesayangan dari Sultan Hasanuddin yang tidak lain adalah merupakan sombayya (panggilan raja) di Gowa tersebut. Berlabuh pada kerajaan Mempawah.

Dan kuburannya masih ada. Yang menjadi simbol komunikasi baik antara kerajaan Gowa dan Mempawah hingga saat ini. Meski kuburannya tersebut, seakan tidak mendapat tempat secara penuh oleh pemerintah yang berkuasa di Mempawah saat ini.

Terdengar isu, bahwa kuburan pejuang tersebut akan tergusur oleh kerasnya perluasan usaha pariwisata. Maklum, posisi kuburannya mengarah ke Pantai. Dan pengembang wisata telah mengunci akses menuju kuburan. Tentu dengan “tujuan”akan mengambil alih “lahan”.

Namun jika harus jujur, energi pikiran dan jiwa raga I Fatimah Daeng Takontu telah ia sematkan untuk berjuang bersama pasukan Mempawah pada masanya.

Satu tujuan, melawan pasukan Belanda yang menjajah hampir seluruh nusantara ini.

Jika saja pada kemudian hari, kuburan tersebut telah lenyap oleh degradasi sikap mempertahankan budaya. Namun perjuangannya tidak akan pernah sirna. Meski ombak di Sungai Kunyit sepi dari sapaan pusara I Fatimah Dg Takontu, tidak bermakna bahwa jiwanya akan lebur bersama deburan ombak. Ia masih hidup, kini.

Ide Pelantikan Dan Semangat

Kenapa Barikade98 Sulsel mengambil nama I Fatimah Dg Takontu sebagai simbol penjemputan acara spektakuler tersebut?

Steering Committe telah meramu dengan sangat matang, penuh landasan logika dengan mengaitkan antara perjuangan reformasi yang penuh dengan peluh dan airmata. Tanpa melupakan semangat juang para pendahulunya.

Ada identifikasi persamaan, antara perjuangan reformasi untuk melawan orde baru dengan I Fatima Dg Takontu melawan penjajah.

Pada dasarnya, masa itu sama-sama dalam rezim kediktatoran dan kesewenangan.

Selain itu, SC memiliki upaya untuk mempublikasikan beberapa budaya yang sempat tenggelam oleh humus zaman, yakni Pasukan Bainea (Balira). Dalam pensejajaran perjuangan adalah sama dengan tekad Laksamana Malahayati, Cuk Nyak Dien yang tak kenal gender dalam merebut kemerdekaan dari perampas hak asasi manusia. Yah, penjajah!.

Bahkan orang Sulawesi Selatan, meski memiliki benda berupa Balira (terutama pada kawasan penenun). Pada generasi baby boomer apalagi milenialnya. Banyak yang tidak memahami histori benda tersebut. Sehingga perlu edukasi.

Menemukan Maestro Budaya

Mendatangkan penari dan pemain, tidak semudah membalik telapak tangan. Sebab tidak semua penggiat budaya, menguasai gerakannya terutama tariannya. Namun kerja keras tidak pernah merusak hasil. Dengan bekal tulisan pementasan pasukan balira, kami bisa menemukannya.

Sore itu, pertengahan Januari 2022, panitia berhasil menemui maestro Tari Balira, di kawasan Taeng. Taeng adalah pusat pembuatan keris Kerajaan Gowa zaman dahulu kala.

Sebuah diskusi yang singkat, akhirnya sang maestro bersedia untuk mementaskan pasukannya pada acara bersama dengan Barisan Kawal Demokrasi 98 Sulsel tersebut.

Pantauan penulis, terdapat 9 orang pemain, dan 5 orang anak usia belasan tahun sedang memainkan tari ini. Sesekali mereka menghentak dalam memainkan irama tari.

Penulis mencoba menelusuri bahwa terdapat beberapa gerakan, yang sebenarnya sebuah serangan vital dalam bela diri.

Pelatih, dengan tersenyum menjawab, bahwa benar beberapa gerakan dari ini merupakan pertahanan, bahkan menyerang. Namun biarkanlah ini menjadi sebuah sajian budaya. Sebab ini warisan budaya kerajaan Gowa. Sebagaimana saya merupakan bagian dari kawasan Kerajaan Gowa. Tutur sang maestro tari dengan tersenyum.

Urutan Acara Penjemputan

Pada teras lokasi kegiatan, tepat pada pukul 12.30, penjemputan dengan menggunakan tarian Balira.

1 orang penari terlatih. Dilanjutkan dengan pengawalan oleh pasukan balira kepada Ketum dan Sekjend. Selanjutnya memasuki acara inti dan pelantikan.

Namun sebelum memulai acara, para pemain dan pendekar terlatih akan melakukan pementasan beberapa jurus identik dengan pasukan Balira dalam mengadapi beberapa spektator. Ditutup dengan tarian Balira.

Mengkombinasikan antara budaya pasukan kerajaan menjadi inspirasi pengurus juga anggota dalam memberikan kontribusi. Sehingga tujuan organisasi sesuai dengan platform akan berjalan berdasarkan peraturan organisasi.

DPW Barikade 98 Sulsel, memiliki semangat mengasimilasikan antara nilai budaya dengan demokrasi, sehingga perpaduannya adalah adaptasi.

Maka harapan utamanya adalah sinergitas yang suistanable, mengakar dan kuat serta tumbuh dari rakyat untuk dedikasi kerakyatan.

Pengurus Barikade Sulsel

Sulsel, tempatnya para petarung akan bersinergi. Mereka yang akan menjadi pengurus organisasi para aktifis ini. Yang akan mendapatkan perintah konstitusi organisasi Barikade 98 di kawasan Sulawesi Selatan (Sulsel).

Para pengurus, yang akan menjadi motor penggerak dan kemajuan organisasi. Namun melihat beberapa pengurus yang ada. Para aktifis dan aliansi-alinasi Makassar menilai, bahwa Barikade 98 akan besar di Sulawesi Selatan. Sebab terdapat beberapa aktifitas yang memiliki talenta menggerakan massa yang masif.

Kita memberikan dukungan dan doa, semoga pelantikan acara ini berjalan dengan baik. Ramaikan grup mereka untuk memberikan dukungan, pada DPW BARIKADE98 Sulsel.

Susunan acara pelantikan DPW Barikade 98 Sulsel
Susunan Acara Pelantikan Barikade 98 Wilayah Sulawesi Selatan

Sejarah Singkat BRIGADE 98

Sebagai wadah berhimpun yang lagi naik daun. Banyak yang menatapnya. Ada yang pro, tentu ada yang sinis. Ah paling ujung-ujungnya proposal kegiatan bukan?

Semua pendapat ini ada benarnya, sebab teori organisasi klasik dan modern, entah dengan konsep konservatif atau liberalis. Dari paham Max Weber, Hendry Fayol dan sebagainya. Semua berisi narasi pembenaran dan keberpihakan.

Mengulas sejarah Barisan Kawal Demokrasi 98, dari beberapa elemen berkumpul, sebutlah Benny Ramdhani, Arif Rahman dan Ali Sutra, yang saat ini sebagai unsur utama DPN KSB (Ketua, Sekretaris dan Bendahara). Bersama dengan beberapa legendaris demonstran pada masanya, sebutlah:

  1. Indro Cahyono,
  2. Ammarsyah Putra,
  3. Bob Randilawe,
  4. Nuryaman Berry Haryanto,
  5. Julianto Hendro,
  6. Adhe Emi Sulyuwati,
  7. Abe Abhaman Leo,
  8. Faizal Chaniago,
  9. Rudi

Dan beberapa penggerak massa lainnya, berbagai asal, kampus berbeda, suku dan agama tidak sama.

Mereka mengkonotasikan perbedaan dengan kebhinnekaan. Tanpa ada yang merasa kampusnya yang paling berjasa pada perjuangan reformasi.

Juga tidak pernah memandang bahwa pribadinya yang paling terbaik dalam perjuangan untuk mengakhiri kediktatoran rezim orde baru.

Yang membalur dalam semangat mereka adalah nasionalisme, entah terinspirasi dari komite nasional Indonesia Pusat. Sebagai wadah berhimpun mengisi kemerdekaan waktu negara ini baru saja memancangkan proklamasi.

Waktu, Tujuan dan Identitas Barikade

Dengan beberapa kali pertemuan para pendiri, merancang formasi dan bentuk wadah yang terbaik. Dan mengasimilasikan antara berbagai elemen, persona dan jejaring. Maka terdapat beberapa kesepakatan deklarasi dan tujuan organisasi.

Deklarasi Berdiri

Adapun waktu berdiri lembaga sesuai dengan Anggaran Dasar, pasal 2, Waktu menyebutkan bahwa Barikade berdiri pada tanggal 9 Agustus 2020 di Jakarta, untuk waktu yang tidak (ditentukan) batasannya.

Sehingga dengan demikian, umur interkoneksi mereka adalah pada 9 Agustus 2020 sebagai kesepakatan hari deklarasi berdiri lembaga ini.

Tujuan Organisasi

Seluruh Definisi organisasi, mencantumkan, bahwa pendirian sebuah perkumpulan, birokrat, swasta ataupun social community. Memiliki tujuan yang mereka capai, dan semua tujuan tidak boleh berlawanan arah dari cita-cita bangsa secara menyeluruh.

Maka dalam pasal 7 Anggaran Dasar mereka menyebutkan beberapa tujuan:

  1. Mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, sebagaimana sesuai dengan pembukaan Undang-undang dasar 1945,
  2. Membangun masyarakat yang berideologi pancasila dalam NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis, adil dan makmur,
  3. Mengawal dan memperjuangkan agenda-agenda Reformasi 98.

Sifat Barikade

Perkumpulan Barikade 98 memiliki sifat yang terbuka dan independen.

Bermakna bahwa siapapun memiliki hak untuk bergabung dalam wadah tersebut, pasal 8.

Adapun watak penting yang menjadi ketetapan sesuai pasal 9 adalah:

  1. Nasionalis,
  2. Patriotik,
  3. Gotong Royong,
  4. Demokratis, dan
  5. Merdeka dengan toleran menghormati kemerdekaan.

Menanamkan kepada anggota, dengan jati diri, yakni berjuang untuk kebangsaan, kerakyatan, dan berkeadilan bagi seluruh bangsa Indonesia.

Fungsi Dan Tugas

Dalam cipta peran kebangsaan, maka terdapat beberapa ketetapan yang menjadi fungsi dan tugas lembaga dengan jabaran sebagai berikut.

Fungsi perkumpulan tertaut pada pasal 12 adalah sebagai berikut:

  1. Menjadi wadah perjuangan rakyat guna membentuk dan membangun karakter bangsa berpancasila, nasionalis, patriotik dan religius.
  2. Meningkatkan partisipasi rakyat dalam pembangunan segala bidang,
  3. Menjembatani kepentingan rakyat sebagai bentuk partisipasi kenegaraan,
  4. Memberdayakan ekonomi kerakyatan,
  5. Memperkuat potensi dan kesadaran rakyat untuk gotong royong demi bela negara, aksi sosial dan tanggap bencana,
  6. Mendidik dan mencerdaskan rakyat dalam menggunakan hak dan kewajiban sebagai warga negara.

Demikian pembahasan mengenai bayangan organisasi BARIKADE 98, apakah anda mau bergabung?

Siapapun anda, yang memiliki kepedulian kebangsaan dan kenegaraan, memiliki hak untuk bergabung bersamanya.

Pos terkait