Konsep Organisasi Komunitas, Arti, Manfaat Dan Jenis

Pengertian dari konsep organisasi komunitas
Komunitas adalah (Foto: maxmanroe.com)

Konsep organisasi komunitas, perkumpulan kecil yang mempunyai pengaruh besar terhadap para anggotanya. Hingga terdapat arti dari hal tersebut, serta manfaat dan jenis untuk masyarakat luas. Ayu Maesaroh – Konsep, organisasi.co.id

Hai, bertemu dengan topik yang pastinya membuat para organisator membara dan terus berjuang akan sebuah keadilan, dengan terus menuntut ilmu dan mengasah kekritisan akan fenomena yang ada di kehidupan sosial kita.

Bacaan Lainnya

Karena organisator adalah orang yang selalu bergerak untuk peduli terhadap sesama, dan selalu menegakkan keadilan bagi siapa saja yang mengalami sebuah ketidakadilan.

Meski demikian, bukan itu yang akan kita bahas dalam hal ini, tapi, masih ada kaitannya. Ya, benar. Adalah komunitas yang mana mempunyai konsep organisasi.

Meski ruang lingkupnya kecil, siapa sangka bahwa komunitas juga bisa mengubah hidup orang-orang di dalamnya, entah dalam hal mindset, pandangan dirinya dalam menanggapi sebuah fenomena tertentu, dan sebagainya.

Pengertian Komunitas

Definisi konsep organisasi komunitas
Definisi komunitas (Foto: goodnewsfromindonesia.id)

Untuk lebih dalam mengenai hal ini, banyak beberapa literatur yang mengungkapkan tentang hal tersebut. Yang mana komunitas yang seperti kita pahami, mereka adalah sebuah kelompok kecil, dengan mempunyai ketertarikan yang sama dalam suatu hal.

Entah kegemaran, hobi, pemikiran, lingkungan, dan sebagainya. Hingga ketertarikan tersebut akhirnya membuat mereka berkumpul menjadi satu, dan mulai mendiskusikan berbagai topik persoalan yang ada, berkaitan dengan kesamaan yang mereka miliki.

Namun, secara etimologis sendiri, kata “komunitas” berasal dari bahasa Latin dengan nama “communitas” yang artinya adalah “kesamaan”.

Namun, menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, “komunitas” merupakan kata yang berarti beberapa orang, yang tinggal, lalu hidup dan saling berinteraksi dalam sebuah daerah tertentu, atau masyarakat, atau paguyuban.

Organisatoris lain baca ini: Komunitas Tukar Pasangan, 3 Pasutri, Syarat Anggota

Dari Pengertian tersebut, dapat kita simpulkan bahwasannya “komunitas” adalah salah satu kelompok yang terdiri dari beberapa orang, yang mana mereka mempunyai kesamaan atas sebuah ketertarikan dalam bidang atau hal tertentu.

Mereka akhirnya berkumpul, dan hidup dalam sebuah daerah, atau area tertentu, guna lebih mudah dalam berinteraksi, dan bersosialisasi antara satu dengan yang lain.

Pengertian Komunitas Menurut Para Ahli

Komunitas menurut para ahli (Foto: klikdokter.com)

Ada juga beberapa pendapat tentang komunitas menurut beberapa ahli. Hal tersebut merujuk kepada beberapa penelitian mereka tentang hal ini. Berikut pendapatnya:

Menurut McMilan dan Chavis

Menurut ahli ini yang mana dalam buku mereka di tahun 1986, mendefinisikan “komunitas”, adalah sekumpulan orang yang mana mereka mempunyai rasa memiliki, lalu terikat antara satu dengan yang lain.

Mereka juga percaya bahwa selama mereka masih bersama-sama dan berkomitmen untuk selalu bersama-sama, maka kebutuhan mereka akan terpenuhi.

Menurut Hillery, George, Jr.

Menurutnya dalam penelitian saat itu pada bidang psikologi, beliau mengatakan bahwa “komunitas” adalah yang dibangun atas dasar fisik dan lokasi geografi.

Serta atas dasar kesamaan, ketertarikan, hingga pada kebutuhan. Beliau mengemukakan hal tersebut pada bukunya yang terbit di tahun 1955.

Menurut Webster’s New World Dictionary

Mengatakan bahwasannya “komunitas” adalah sekelompok dari orang yang tinggal bersama dalam sebuah daerah tertentu.

Serta mereka berperan sebagai unit sosial dalam daerah tersebut, karena atas dasar kesukaan atau ketertarikan yang sama antara satu dengan yang lainnya.

Dari beberapa pendapat tadi, kata kunci dari ketiganya adalah “kesamaan, ketertarikan yang sama, antara satu dengan yang lainnya”.

Sehingga hal tersebut menjadi satu konsep yang benar-benar bisa digaris bawahi, dan menjadi ciri akan “komunitas” ini.

Konsep Organisasi Komunitas dalam Sosiologi

Konsep komunitas dari sosiologis (Foto: anakhebatindonesia.com)

Adapun tentang konsep dasar daripada organisasi komunitas, yang mana banyak sekali ilmu-ilmu sosial membahas tentang topik ini.

Salah satunya adalah dari bidang ilmu Sosiologi. Kita paham betul bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai aspek masyarakat.

Yang mana di dalamnya, terdapat sebuah pengaruh entah dalam skala besar, sedang, atau bahkan kecil bagi keberlangsungan masyarakat tersebut.

Termasuk dalam hal ini adalah “komunitas”. Dan menerut perspektif sosiologi, “komunitas” merupakan sebuah lingkup yang lebih kecil daripada masyarakat secara general.

Organisatoris lain baca ini: Konsep Organisasi Ekonomi, Sejarah Dan 5 Orde Pemerintah Indonesia

Yang mana mereka menjadi satu-kesatuan organisasi, dengan peraturan yang terstruktur dan teratur. Hal mendasar yang menjadikan komunitas tersebut ada, adalah konsep awal, “kesamaan, ketertarikan, bahkan kepentingan yang sama”.

Dalam ilmu tersebut juga mengatakan bahwasannya komunitas terbagi atas beberapa, antara lain:

  • Komunitas taraf kecil
  • Komunitas taraf homogen
  • Perkumpulan taraf kultural
  • Jenis taraf parsitipatif-efektif
  • Berdasarkan taraf otonom.

Yang mana kelima jenis komunitas tersebut, memiliki ruang lingkup, kesamaan, serta tujuan yang berbeda-beda, sesuai dengan taraf mereka.

Adapun jenis lain, yang mana hal ini berdasarkan konsep dari komunitas tersebut, ialah komunitas mayor, dan minor, yang mana mempunyai perbedaan signifikan dalam kehidupan bermasyarakat.

Seperti Indonesia saja, komunitas mayor adalah komunitas dengan orang-orang beragama Muslim. Yang mana lebih dari 90% penduduk Indonesia mayoritas beragama muslim.

Sehingga mempengaruhi daripada kewenangan mereka dalam wilayah tertentu. Seperti ikut andil dalam pembuatan kebijakan serta peraturan publik, dan lainnya.

Sedangkan minor adalah orang-orang yang beragama non muslim, entah kristen, konghucu, hindu, dan budha. Mereka, mayoritas akan mengikuti peraturan yang kelompok atau komunitas mayor tersebut buat.

Serta harus lebih bertoleransi kepada mereka, agar nantinya, kehidupan mereka dalam lingkungan tersebut tidak terusik.

Asas Organisasi Komunitas

Asas komunitas (Foto: moondoggiesmusic.com)

Dalam konsep komunitas pada sebuah organisasi, biasanya tergantung atas tujuan yang ingin dicapai daripada komunitas tersebut.

Dan dalam hal ini, biasanya beberapa komunitas akan mempunyai asas yang berbeda, tergantung dari bidang apa yang menjadi ketertarikan mereka.

Meski demikian, setidaknya ada beberapa asas paling umum, yang biasanya harus ada pada sebuah komunitas tertentu. Berikut daftarnya:

Tujuan yang Jelas

Pertama adalah tujuan daripada komunitas tersebut. Yang juga harus menempuh perumusan yang jelas, transparan, sehingga anggota komunitas tersebut dapat mengerti apa yang akan menjadi goals.

Serta hal tersebut akan menjadi dasar untuk pembagian jobdesc dari beberapa anggota komunitas dari konsep organisasi tersebut.

Tugas atau Pembagian Kewenangan

Otomatis karena goals atau tujuan sudah jelas, dan semua anggota sudah mengerti bagaimana cara untuk mewujudkannya.

Hal ini akan berimbas kepada pembagian tugas. Namun perlu diingat bahwasannya dalam pembagian tugas, harus sesuai dengan kemampuan serta kapasitas daripada anggota tersebut. Sehingga dalam mencapainya akan lebih maksimal.

Pendelegasian Kekuasaan

Biasanya untuk hal ini adalah komunitas yang sudah cukup besar, seperti perusahaan, dan sejenisnya. Yang mana mereka akan memberikan kewenangan terhadap anggota.

Bersamaan dengan kewenangan atau jobdesc tersebut harus selesai sesuai dengan tujuan yang sudah tersepakati. Seperti menjadi seorang sektretaris yang harus menyelesaikan laporan, sesuai dengan jam yang sudah menjadi kesepakatan.

Tanggungjawab

Selanjutnya adalah tanggungjawab daripada anggota atas kewenangan yang sudah diberikan kepada mereka, serta hasil yang harus mereka berikan kepada khalayak anggota komunitas.

Dan jika ada salah satu hal yang menjadikan itu kesalahan, orang tersebut harus bertanggungjawab atas apa yang ia lakukan, sehingga nantinya akan mendapatkan titik terang bagaimana caranya menyelesaikan permasalahan tersebut.

Koordinasi

Yang terakhir dan yang paling umum adalah masalah koordinasi. Hal ini sangat penting bagi komunitas, yang mana gunanya adalah mengawasi serta mengevaluasi, juga membantu kesulitan daripada anggota tentang jobdesc mereka.

Dan hal ini harus selalu berjalan sesuai dengan apa yang sudah tersepakati, hingga nantinya hal tersebut dapat memudahkan komunitas itu mencapai tujuan yang sudah menjadi rencana.

Itulah beberapa aspek yang paling umum dari sebuah komunitas. Dan beberapa komponen itu harus saling berkesinambungan, guna tujuan yang sudah terencana, dapat menjadi nyata.

Perbedaan Dan Persamaan Populasi dan Komunitas

Komunitas dan populasi (Foto: titisari04.wordpress.com)

Tapi, di kehidupan kita juga mengenal salah satu istilah lainnya, yang mana mungkin lebih luas ketimbang komunitas. Ya, benar, populasi.

Jika mendengar kata populasi, apa yang ada dalam pikiran kita? pasti sebuah masyarakat yang sangat banyak dalam satu daerah, atau mereka tersebar di beberapa tempat.

Mereka bersosialisasi, dengan perbedaan ataupun persamaan persepsi. Untuk menyesuaikan diri dengan yang lain, “toleransi” menjadi satu hal yang harus ada, agar meminimalisir dari probelatika, bentrok, dan sebagainya.

Tapi, apa bedanya dengan komunitas? Yang pasti dari jumlahnya. Yang mana populasi adalah sekumpulan daripada komunitas, yang berkumpul pada satu daerah atau wilayah tertentu.

Contoh konkretnya adalah warga dari desa, atau kelurahan tertentu di Indonesia. Sedangkan komunitas adalah sekumpulan orang-orang, yang memang tidak begitu banyak.

Organisatoris lain baca ini: Olahraga Dirgantara: 9 Peralatan, Induk Organisasi

Juga dalam persepsi, yang mana persepsi untuk populasi lebih bervariatif, jadi rentan akan sebuah bentrok pendapat antara satu dengan yang lain. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan komunitas.

Yang mempunyai satu persepsi, dan itu memang sama antara satu dengan yang lain. Yang menyamakan adalah “toleransi” mereka antara satu dengan yang lain.

Dalam rangka meminimalisir sebuah prasangka buruk, bentrok, dan sebagainya. Karena pada dasarnya, manusia dalam bentuk lingkungan apapun, toleransi adalah satu hal yang penting dalam keberlangsungan hidup mereka.

Klasifikasi Organisasi Komunitas

Klasifikasi komunitas (Foto: id.techinasia.com)

Tapi, apa saja klasifikasi daripada komunitas? Berdasarkan konsep daripada organisasi komunitas, ada satu ahli yang mengemukakan klasifikasi ini.

Ialah Crow dan Allah, yang membaginya atas 3 hal:

Berdasarkan Lokasi dan Tempat

Seperti misalnya komunitas remaja dalam suatu wilayah tertentu. Yang mana mereka terbentuk dengan adanya struktur organisasi serta kewenangan.

Adalah berdasarkan lokasi tempat tinggal mereka yang sama, sehingga keterjangkauan antara satu dengan yang lain lebih mudah.

Berdasarkan Minat

Contoh konkretnya adalah kelompok pecinta seni rupa, seni lukis, dance modern ataupun tradisional. Dari hal itu dapat kita simpulkan bahwa mereka berkumpul atas keminatan mereka yang sama.

Dan ini tidak bergantung pada lokasi tempat tinggal antara satu sama lain. Karena dasar daripada pembentukan komunitas tersebut sudah berbeda.

Berdasarkan Komuni

Lebih tepatnya adalah, komuni ini adalah sebuah komunitas yang berada dalam naungan komunitas juga. Namun biasanya komunitas yang menjadi naungan mereka, lebih besar eksistensinya ketimbang mereka.

Dan untuk tujuan, biasanya tidak jauh beda dengan komunitas yang menaungi mereka. Atau pembuatan komunitas tersebut, atas dasar gagasan daripada komunitas yang menaungi mereka.

Daftar Komunitas yang Terkenal

Daftar konsep daripada organisasi komunitas
Daftar Komunitas (Foto: tirto.id)

Negara manapun dan belahan dunia manapun, pasti mempunyai komunitas, yang bahkan mereka mempunyai andil besar bagi perubahan sebuah negara tersebut.

Hal ini juga berlaku bagi Indonesia, yang mempunyai beberapa komunitas paling terkenal dan berpengaruh, antara lain:

Indonesia Student and Youth Forum (ISYF)

Adalah salah satu komunitas di Indonesia yang sangat berpengaruh bagi pengembangan serta pemberdayaan para generasi muda.

Komunitas ini mulai ada dan berdiri pada tahun 2008, dengan tujuan memberikan pemberdayaan serta pengembangan para generasi muda Indonesia, agar menjadi pemimpin di masa depan.

Komunitas Histori Indonesia (KHI)

Adalah komunitas yang bergerak pada bidang sejarah indonesia, dan bertujuan menyadarkan generasi muda Indonesia, untuk sadar akan sebuah sejarah Indonesia, dengan konsep tanpa adanya kebosanan, dan juga paksaan.

Komunitas ini berdiri pada tahun 2003, atas inisiatif dari pihak Universitas Negeri Jakarta atau yang sering kita kenal dengan UNJ.

Komunitas Pejuang Vaginismus

Adalah salah satu komunitas yang bergerak untuk memberikan support serta semangat para perempuan dalam berjuang untuk sembuh dari penyakit vaginismus.

Vaginismus sendiri adalah penyakit yang dialami oleh perempuan, yang mana titik poinnya adalah, mereka tidak bisa melakukan penetrasi saat melakukan hubungan intim. Bahkan akan merasakan sakit yang luar biasa ketika akan melakukan hubungan intim.

Komunitas Kepenulisan Kreatif (KPKers)

Adalah salah satu komunitas Indonesia yang berpusat di Bandung serta mempunyai lebih dari 2 cabang komunitas yang berbeda.

Bahkan sudah ada di beberapa negara seperti Hong Kong, dan Taiwan. Mereka adalah salah satu komunitas dengan tujuan menghimpun para profesional penulis di berbagai bidang, entah penulis fiksi non fiksi, penulis media, dan sejenisnya.

Itulah beberapa pembahasan mengenai konsep organisasi komunitas. Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi

Daftar Pustaka

  1. https://id.wikipedia.org/wiki/Komunitas
  2. https://jagokata.com/arti-kata/komunitas
  3. https://comdev.binus.ac.id/
  4. http://www.pendidikanekonomi.com
  5. https://www.ruangguru.com
  6. https://www.instagram.com
  7. https://www.liputan6.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *