Sebuah pertanyaan, klik tayang tertinggi antara judul, meta, brand situs mana yang potensionya lebih tinggi dari sisi pembaca?Dhilah, SEO – Organisasi.co.id
Tulisan ini untuk kamu yang lagi tepuk jidat. Menulis tanpa lelah. Namun ternyata kata kunci belum terjaring oleh mesin pencari. Atau tayangannya masih rendah. Sudah dipastikan bahwa klik dari penayangan akan rendah.
Mungkin bagi para pengendali SEO sebuah website, telah membuat banyak rumus. Namun semakin membuat rumusan. Malah peringkat website semakin jatuh.
Apakah pekerjaan saya sia-sia? Seperti sia-sianya aku mempertahankan dan mencintai dia. Toh ia tidak memilihku saat ada yang datang melamarnya.
Jangan stres. Santai saja, sebab pemain SEO tidak akan meratap kejatuhan kata kunci yang menjadi target. Namun sebaliknya. Akan bangkit dari keterpurukan.
Para organisatoris yang budiman. Ending perjalanan kita, tidak akan bertanya berapa kali kamu jatuh. Tapi bagaimana kamu bisa bangkit saat terjatuh.
Membangun usaha profit, karena profit adalah bermakna keuntungan. Maka semua keuntungan harus bermula dari “kerugian”. Ya modal awal adalah “bersedia rugi”.
Jika konten tidak masuk dalam search engine ranking page (SERP) yang meyakinkan. Atau bukan pada halaman pertama.
Maka lakukan koreksi pada beberapa hal berikut, yakni: judul, meta, brand situs. Dengan catatan, konten yang telah kamu buat, terjamin originalitasnya. Dengan penautan yang baik (link in dan link out) sudah tepat.
Namun jika konten yang kamu buat plagiat (copypaste). Maka tidak ada yang perlu kita sesali. Sebab itu berarti algoritma mesin pencari yang menekannya. Karena terdeteksi sebagai konten “beracun”.
Toxic, tidak original. Karya orang lain.
Judul, Meta dan Buat Brand, Utama Yang Mana?
Jika pertanyaan ini ada peluang memilih ketiga opsi, maka jawabannya adalah ketiganya merupakan hal penting dalam optimasi SEO.
Sebagaimana kita ketahui tentang SEO adalah sebuah optimasi natural.
Jika butuh tambahan pemahaman, silahkan ke Pengertian SEO Dengan 23 Istilah Untuk Pemula.
Judul dalam penyebutan ini, adalah proses pemilihan kata yang memenuhi kaidah optimasi mesin pencari (Search Engine Optimization). Yah benar, SEO.
Membuat Judul Yang Benar
Judul dalam bahasa Inggrisnya adalah tittle. Tentu kamu sudah pahami akan hal ini. Maklum pelajaran “judul” ini sudah kita ketahui sejak masih TK.
Namun supaya kita tidak melupakan masa lalu, eh maksudnya pelajaran ketika masih SD. Maka izinkan kami mengulurkan tangan untuk menemanimu. Belajar bersama, apa sinonim dari kata “judul”
Sinonim judul adalah:
- Tema,
- Sari,
- Titel,
- Kop,
- Kepala Karangan,
- Tajuk.
Artinya peggunaan kata sinonim ini adalah hal yang memungkinkan untuk melakukan variasi tulisan. Biar berwarna warni tulisannya.
Titel Jangan Over
Beberapa media, sering kita saksikan pada media sosial. Telah mendeskripsikan situsnya pada penghambaan nama besar artis. Sehingga tidak heran, banyak tulisan yang mereka buat dengan titel memakai nama aktor atau bintang terkenal.
Tujuannya adalah memancing klik tayang dari pembaca.
Misalnya “Innalillah, Raffi Ahmad Meninggal”
Melihat judul ini, maka banyak orang mengklik tulisan tersebut. Apalagi kalau mereka adalah penggemar Raffi. Namun apa yang terjadi, ternyata Raffi (Maaf bang Raffi Ahmad, kami pinjam namanya untuk simulasi) yang di maksud dalam tulisan adalah seorang mahasiswa. Yang meninggal karena covid-19.
Kita berhasil menarik pembaca kali ini. Namun apakah itu baik buat website? Jawabannya, pandangan organik tentu “tidak baik” bahkan “jahat” sebab “menipu”. Meski penulisan “tajuk tulisan” ini tidak masuk dalam kategori jenis Black Hat SEO.
Meski demikian, pembuatan “kepala karangan” yang over tersebut telah menciptakan rasa tidak percaya.
Jika seandainya sebelum membaca. Mereka mempercayai situs 85%. Maka setelah mereka kecewa justru berbalik arah. Kepercayaan yang tersisa paling banyak 15%.
Dan bandingkan, bahwa biasanya yang membuat tulisan seperti itu adalah media “baru” yang mungkin membutuhkan sentuhan pemahaman SEO.
Tajuknya Rasional
Sebaliknya, untuk meningkatkan kredibilitas sebuah web. Harus membuat judul yang rasional. Masuk akal. Dan berhubungan antara kop dengan isi.
Jangan melakukan manipulasi, judul kemana. Isi kemana. Apalagi kalau membuatnya dengan cara invisibilty (memanipulasi kata kunci tidak terlihat). Praktik Black Hat SEO.
Justru dengan praktik tersebut, membuat algoritma marah terhadap situs kita. Bisa jadi mesin pencari memblokir atau membanned site yang kita miliki.
Singkat, Padat Dan Jelas
Membuat titel tulisan harus dengan cara singkat, padat dan jelas. Jumlahnya terbatas antara 8 hingga 10 kata. Untuk mengetahui batasan. Maka plugin SEO penulisan konten akan mengarahkan kamu. Ikuti aturan mainnya.
Pilih kata yang benar, padat dan mudah kita pahami.
- Usaha Rumahan Ibu Rumah Tangga, Keuntungan Tinggi
- Usaha Rumahan, Keuntungan Tinggi Untuk IRT
Dari kedua judul ini, mana yang lebih baik menurut kamu? Ya itu jawaban anda terserah saja. Namun yang menarik dari kedua judul tersebut, dari sisi SEO dan pembaca tentu yang kedua.
Sebab jika yang pertama, terdapat kata berulang: Rumah dan rumahan tanpa kata transisi SEO.
Rumah dan rumahan dalam rumus SEO, memiliki makna sama. Hanya berbeda pada penambahan akhiran “an”.
Meta Deskripsi
Meta deskripsi adalah “kesimpulan” dari sebuah tulisan. Ini juga memerlukan kehati-hatian dalam menuliskannya. Sebab Meta Deskripsi (Description Meta). Merupakan roh dari sebuah konten. Kasarnya dengan membaca deskripsi. Maka kita sudah memahami arah konten.
Sayangnya, banyak penulis mengabaikan meta description tersebut. Tetap mengutamakan konten dan melupakan pengaturan meta tersebut.
Jumlah Kata Meta
Banyak yang bertanya, berapa jumlah meta dalam setiap konten?
Ada yang menyebutkan bahwa meta deskripsi berjumlah 20 – 40 kata. Sebenarnya jika menggunakan ambang batas tersebut. Antara 2 – 4 baris pada pengeditan worpress. Bagi kami cukup banyak. Sebab yang ideal adalah 18 hingga 22 kata.
Atau jika pusing, maka pakai situs ini untuk melakukan pengujian:
Dan masih banyak lagi situs yang menyediakan pengujian dari meta desk. Prinsipnya, pergunakan kalimat dan kata yang efektif.
Jelas Makna Dan Persepsi
Meta deskripsi yang akan menjadi sumber persepsi algoritme terhadap sebuah konten. Sehingga formulasi dan susunan kalimatnya harus memiliki makna yang jelas.
Maksudnya, dengan menggunakan format 18 hingga 22 kata tersebut. Logika seorang penulis dipertaruhkan untuk menciptakan struktur kata yang benar.
Bayangkan seluruh isi konten. Ibarat konten adalah rumahnya. Maka meta desk nya merupakan miniaturnya. Mungil begitu kira-kira.
Tips Membuat Meta Desk
Jika saja kamu masih belum paham maksud dari jelas makna dan persepsi. Maka ikuti trik yang simpel berikut ini.
Kembangkan Dari Kepala Karangan
Jika judulmu sudah tepat. Berapa jumlah kata dari judul? (benar, 8 – 10 kata). Maka copy dari tajuk kamu tersebut. Lalu paste. Berarti tinggal menambahkan 10 hingga 12 kata untuk menjadi sebuah meta deksripsi yang sempurna.
Misaslnya tulisan ini berjudul “Judul, Meta, Brand Situs, Mana Yang Utama”
Maka metanya adalah ” Membuat Judul, modifikasi Meta, Mencantumkan Brand Situs, Mana Yang paling Utama Pada Sebuah Website Untuk Masuk Dalam Peringkat Mesin Pencari”
Perhatikan kata tercetak tebal, hal itu merupakan bagian dari tajuk tulisan. Dan mendapatkan penambahan kata secara padat.
Ambil Dari Sub Kop
Langkah dan tips lainnya adalah ambil semua sub kop tulisan, lalu gabungkan dan rangkai sedemikian rupa. Sehingga yang masuk (terpilih) sebagai meta adalah kata yang penting. Sehingga meta deskripsi kamu padat.
Tentu hal ini sangat memudahkan proses crawling untuk indexing sebuah konten.
Branding Situs
Banyak situs yang mencantumkan branding situsnya pada Title SEO. Apakah ini penting?
Bagi kami, hal itu penting. Sebab hal itu sekaligus menjadi sarana “promosi” nama sebuah website, Sehingga pencantuman branding adalah penting. Dan hal itu tergambar pada judul hasil pencarian.
Perhatikan, bahkan situs ternama sekelas kompas dan liputan6, mencantumkan branding situs mereka pada setiap “kepala karangan” SEO mereka.
Jika Harus Memilih
Sampai pada bagian ini, kita sudah mengetahui cara membuat Judul, Meta Deskripsi dan Brand, maka kita akan bertanya. Jika seandainya kita harus memilih. Dan hanya bisa mengerjakan satu hal, maka yang mana saja yang harus kita tuntaskan?
Survey
Ada sebua survey dalam mengetahui responden (pembaca) dengan pertanyaan: Faktor yang mempengaruhi keputusan untuk mengklik sebuah tulisan, maka hasilnya adalah:
- 63% mengklik karena tertarik akibat deksripsi,
- 25% membaca sebuah konten karena branding, sementara itu.
- Hanya 12% yang memilih sebuah tulisan karena membaca tajuk.
Yang lebih mencengangkan adalah terdapat 60% memilih karena mengetahui nama brand sebuah situs. Penelitian ini kontradiktif. Karena seharusnya nomor urut 2 bukan 25%. Tapi angka 60%.
Akan tetapi, proses pembuatan judul juga bisa dengan menghapus branding sebuah situs. Oleh karena beberapa alasan. Termasuk ada kata yang harus pada “kepala karangan” dan cara satu-satunya adalah menghapus brand.
Pertanyaan berikutnya, Jika mengklik tulisan dan terdapat satu iklan. Apakah meneruskan untuk tetap membaca tulisan dengan mengskip iklan?
Jawabannya sangat mengagetkan, oleh karena ternyata 75% responden akan tetap menunggu atau mengskip iklan. Tanpa meninggalkan bacaan atau beralih. Terutama dari website yang menjadi kepercayaannya.
Penelitian selanjutnya kepada pembaca dengan pertanyaan, apakah senang dengan konten yang memiliki daftar isi? Hasilnya adalah:
- Pembaca senang jika ada daftar isi, 55%
- 35% tidak terlalu mengurusi ada tidaknya daftar isi pada konten, sedangkan
- 10% tidakmemberikan jawaba.
Deskripsi Meta, Branding Dan Judul Konten
Selama ini, mungkin kita mengutamakan kop tulisan sebagai hal yang utama. Ternyata berdasarkan penelitian “Why Content Read People Online” Dari Neilpatel.
Memberikan gambaran kepada kita semua. Sudah seharusnya memikirkan untuk mengatur deksripsi meta dengan penataan yang baik. Menuliskan Branding pada pengaturan.
Namun meski demikian, tidak bermakna bahwa dari ketiga hal tersebut. Kita bisa membuang yang lainnya. Artinya ketika kita hendak membuat semuanya menjadi sempurna maka harus melengkapi ketiganya. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal,
Kesimpulan:
Sebagai kesimpulan penting dari proses pembuatan 3 bagian penting setiap konten adalah harus menuliskan segmentasi masing-masing dengan cara yang singkat, padat dan jelas. Tidak menggunakan bahasa berlebihan.
Sebagai tambahan yang harus anda ketahui, bahwa meski sekarang banyak konten video (baca youtube), ternyata 55% responden masih memilih membaca daripada menonton video. Dengan pertimbangan bahwa website masih lebih bertanggung jawab.
Hal ini sangat penting untuk membantu proses crawling dan indexing dari mesin pencari: google, yahoo, bing maupun duckduckgo. Wallahu Wa’lam.