Rekondisi Pertanian Zaman Milenial, Gen Y dan Alfa

Rekondisi pertanian
(Foto: samcgi.dev.com)

Rekondisi pertanian memiliki kontribusi penting pada perekonomian, mengubah kondisi tanah dan adanya keseimbangan unsur hara. Millenial Gen Y dan Alfa memiliki peran penting dalam pekembangan pertanian. Apa saja? Simak pada artikel yang satu ini.

Fifih Fauziah, organisA51 – organisasi.co.id

Bacaan Lainnya

Petani merupakan kalangan yang melakukan budidaya, bermula dari penyimpanan pemeliharaan, lahan, penanaman, hingga memanennya secara langsung.

Hasil dari panen, para petani menjualnya ke pasar atau bisa petani gunakan untuk kebutuhan sendiri.

Petanian mempunyai rekondisi paling penting untuk perkembangan di Negara kita, baik kebutuhan pangan ataupun industri.

Para petani Indonesia sebagiannya menggunakan teknologi untuk bertani, kecuali petani yang ada adi daerah pedesaan atau pelosok negeri.

Kita pun haus mengetahui bahwa petani yang berada di kota merupakan petani yang memanfaatkan lahan sekitarnya agar bisa memenuhi kebutuhan untuk keluarganya, bukan sebagai industri, atau dapat pula disebut petani home farming self.

Lain halnya dengan petani di desa, yang mana petani mempunyai peran paling penting berjalannya ekonomi nasional.

Namun kekurangan alternative keberlangsungannya pertanian di desa, masa depan tani Indonesia terancam oleh kurangnya minat pemuda untuk terjun pada bidang pertanian.

Kuhsusnya pertanian pangan, merosotonya lahan, kepemilikian peribadi, merupakan nilai salah satu penyebab menuju rekondisi tersebut.

Pembangunan sangat bergantung terhadap tenaga produktif sehingga tidak ada generasi muda untuk mengerjakan lahan, dan pangan tersuplai dari luar.

Generasi muda milenial ini terlihat tidak ada minat untuk menjadi petani. Merekapun cenderung untuk memilih bekerja di bidang perindustrian serta supermarket daripada bercocok tanam.

Banyak kalangan pemuda yang dari kampung lebih memilih ke kota untuk menjadi penjaga swalayan atau kasir daripada bercocok tanam di kampung bersama keluarganya.

Tidak sedikit kalangan milenial yang tidak bisa bertahan untuk bekerja sebagai petani sekarang ini. Peneliti mengatakan hal demikian karena kemudahan teknologi serta pemasukan petani kurang.


Arti dan Pemulaan Zaman Modern Gen Y

Generation Theory oleh Graeme Codrington, 5 generasi manusia berdasarkan tahun kelahiran di antaranya :

  • Generasi Baby Boomer, lahir 1946-1964.
  • Gen X, lahir 1965-1980.
  • Gen Y, lahir 1981-1994, terkenal dengan generasi millennial.
  • Generation Z, lahir 1995-2010 terkenal sebagai iGeneration/GenerasiNet/Generasi Internet.
  • Generasi Alpha, lahir 2011-2025

Kelima generasi itu mempunyai perbedaan tumbuh kembang soal pribadi.

Generasi Y atau terkenal dengan Millennials adalah generasi yang besar oleh nilai paling istimewa, bisa menjadi apapun, percaya diri, optimis, serta hebat dalam bekerja terhadap suatu tim.

Mereka pun terkenal begitu karena memasuki usia dewasanya pada millennium baru. Istilah yang satu ini tidak datang tiba-tiba atau ujug-ujug, namun dari sebuah buku tertulis oleh penemu teori ini Strauss-Howe, yaitu Neil Howe serta William Strauss dengan judul ‘Millennials Rising’.

Selain alami transisi dari berbagai hal yang memiliki sifat analog terhadap digital, millennial inipun tumbuh seiring semakin matang nilai-nilai persamaan serta hak asasi manusia, hingga mempengaruhi pembawaannya yang dapat lebih demokratis.


Ciri-Ciri Pertanian Zaman Modern Gen Y

Definisi rekondisi pertanian
(Foto: balitsa.litbangpertanian.go.id)

Konsep pertanian zaman modern Gen Y rekondisi terhadap perilaku hubungan oleh aktivitas berusaha tani.

Berbagai pemahaman serta kesiapan petani untuk terima intervensi secara ekternal yaitu inovasi serta teknologi lain yang dapat mempengaruhi proses input adopsi modern secara ekternal.

Ciri utama dari Pertanian Zaman Modern Gen Y adalah pertanian basis rekondisi inovasi memiliki sifat dinamis berdasarkan tantangan yang ada pada hadapan mereka.

Agar dapat capai tujuan, pembangunan sektor tani secara nasional pengembangan rekondisi pertanian harus terus mendukung. Inovasi pertanian bisa meliputi inovasi kelembagaan dan rekondisi teknologi pertanian.

Implementasi konsep Pertanian zaman modern Gen Y ini memadukan banyak aspek modernisasi tani yang bisa menjadi alternatif agar terus mendorong tumbuh tani berkelanjutan.


Bentuk Peninggalan Pertanian Gen Baby Y

Pertanian biasanya dengan cara manual, baik alat maupun lainnya, yang mana pengerjaannya oleh manusia.

Sekarang ini, tenaga kerja manusia dalam melakukan penanaman lumayan sulit untuk kita temukan.

Mengapa? Karena era Gen Baby Y ini semua masalah bisa menggunakan mesin, dan hal demikian dapat teratasai dengan baik.

Adapun alat modern pertanian Gen Y menjadi bentuk peninggalan bahkan bisa sebagai rekondisi yang harus tetap kita perhatikan. Yaitu :

Alat Penanaman Jagung

Penanaman jagung merupakan untuk membantu para petani agar dapat menanam benih-benih jagung, hingga dapat atasi masalah keterbatasan tenaga kerja.

Jenis tersebut dapat membantu petani untuk memperluas garapan serta intensitas tanaman dan pelaksanaan dalam mengefisienkan waktu.

Alat Penanam Padi

Alat penanam padipun atau rice translanter adalah sebuah alat tanaman padi masih baru dalam penggunaannya di Negara kita.

Penanamanan padi modern gen Y, yang mana persemaian tetap dapat kita lakukan dahulu untuk perlakukan secara khusus berdasarkan berbagai syarat yang bisa ditanam menggunakan alat atau transplanter.

Pembagian mesinnya berdsarkan cara pengoperasiannya yaitu transplanter dengan tipe berjalan/walking type serta transplanter tipe yang bisa di kendarai/riding type.


Kelebihan Kekurangan Pertanian Gen Y

Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pertanian modern Gen Y, sehingga rekondisi sangat penting pada pertanian Gen Y.

Industri keseluruhannya menghadapi tantangan yang besar, dimulai kenaikan biaya, kurangnya tenaga kerja serta perubahan preferensi konsumen agar dapat transfaransi serta berkelanjutan.

Organisatoris lain baca ini: Kompos dan Kandang: 2 Perbedaan Jenis Pupuk Organik

Berikut kami bahas terkait kelebihan dan kekurangan pertanian zaman modern Gen Y.

Kelebihan Pertanian Gen Y

Beberapa kelebihan dari pertanian modern Gen Y, diantaranya :

  • Meningkatkan hasil panen, adanya support teknologi akan membuat pengerjaannya semakin cepat, untuk panenpun akan semakin cepat.
  • Mengatasi keterbatasan tanah dan lahan, pertanian modern pada gerenasi Gen Y dapat membuat tanah semakin luas karena panennya meningkat.
  • Mengurangi dampak pada lingkungan, dengan cara kurangi jarak tempuh terhadap rantai pasokan. Secara signifikan dapat kurangi jumlah tanah untuk tanam-tanaman daripada menggunakan metode tradisional.

Jenis pertumbuhannya seringkali dikaitan dengan tani perkotan karena memiliki kemampuan berkembangan pada ruang tanah terbatas.

Kekurangan Pertanian Gen Y

Beberapa kekurangan dari pertanian Gen Y perlu kira rekondisi, diantaranya yaitu :

  • Pembelian alat-alat teknologi modern lumayan mahal. Hal demikian disebabkan karena mempunyai fungsi besar dan memiliki teknologi canggih  di dalamnya.
  • Penggunaan pestisida berbahaya untuk ekosistem, penggunaan pupuknya dapat mengubah kondisi lingkungan.

Pestisida termasuk zat berbahaya apabila manusia mengkonsumsuinya. Ini mengakibatkan penggunaan pupuk pestisida dilarang secara berlebihan dalam bidang pertanian.


Pengartian dan Awal Masa Milenial Gen Alpa

Generasi Alpa merupakan anak generasi Milenials adik dari Gen Z. Kelompok masuk pada generasi yang satu ini merupakan kalangan lahir pada tahun 2010 hingga 2025.

Nama tersebut dari survey oleh Mark McCrindle, analis sosial serta demografi. Karena generasi sebelum Gen Y ini telah menggunakan huruf akhir abjad Romawi, pada akhirnya penamaannya mengikuti pola Yunani diawali dengan alpa.

Generasi ini tidak hanya berdasarkan kalangan yang lahir pada periode yang sama. Setiap generasinya tumbuh, tumbuh kembang setiap tahunnya berbeda, dan tentunya mempunyai karakter berbeda-beda.

Karakter tersebut memberikan pengaruh terhadap budaya, politik serta peristiwa terjadi di periode tersebut.


Usia Berapa Generasi Alpa Pada Tahun 2025?

Generation Alpha merupakan generasi termuda hidup di zaman sekarang ini. Nama generasi tersebut untuk anak yang lahir di tahun 2010 sampai 2025 mendatang.

Lalu berapakah usia anak-anak generasi alpa di tahun 2025 mendatang? Pada tahun 2025 mendatang generasi Alpha ini memiliki usia 15 tahun.

Biasanya Generasi alpha ini merupakan anaknya para millenials. Generasi yang satu ini tumbuh bersama teknologi-teknologi sebagai salah satu hiburannya, padahal masih memiliki usia begitu dini.

Kebanyakanya kalangan dari orang tuanya merupakan pengguna teknologi serta media sosial. Hingga gerenasi ini mengenali masa kecilnya bersama trend-trend terjadi sekarang ini.

Tumbuh di generasi ini dipenuhi oleh berbagai jenis info merebak secara meluas, generasi tersebut mempunyai tantangan dalam memilih-milih manakah yang benar serta salah.

Meski demikian, generasi Z sebaiknya bisa membimbing generasi yang baru dan bijaksana dalam penggunaan teknologi pada masa depan.


Kelebihan dan Kekurangan Pertanian Generasi Alpa

(Foto: marketeers.com)

Kalangan bumi yang hidup di tahun 2050, permintaan pangannpun akan meningkat drastis, sementara jumlah lahan, SM bekerja pada sektor pertanian akan menyusut.

Fakta menariknya perbandingan jumlah SDM serta luas tanah di Negara kita selama 4 tahun terakhir terjadi penurunan baik luas tanah maupun jumlah petani.

Pada tahun 2018, lahan di Negara kita hingga 35,7juta hektar, dikelola 7,1juta petani. BPSpun mencatat di 2019 penduduk bekerja di pertanian, perikanan, kehuatanan sekitar 34,558juta, turun 1,12juta maupun 1,46% daripada tahun 2019.

Permasalahan keterbatasan tanah pertanian, SDM, serta rekondisi petani kini semakin berkurang, hal ini menjadi isu global termasuk pula di Negara kita.

Yang mana sektor pertaniannya tidak menarik minat para generasi Alpa sehingga banyak petani yang memiliki usia lanjut.

Kenyatannya, kata gengsi benar adanya, dan dianggap kurang begitu menjanjikan terkait pemasukan yang tidak besar dibandingkan jika bekerja pada perusahaan dan di bidang lain.

Akan kami sampaikan nih terkait kelebihan dan kekurangan pertanian pada zaman generasi alpha secara spesifik.

Kelebihan Pertanian Generasi Alpa

Generasi Alpa sejak kecil telah mengenali sistem teknologi dan kecanggihannya. Masa depan akan sangat menentukan keadaan dan kehidupan dari masa sekarang yang mereka jalani.

Suatu nanti akan berhadapan dengan fasilitas begitu memadai, begitupun dengan sistem pertanian, secara kehidupan pasti akan lebih modern lagi.

Organisatoris lain baca ini: Organik Anorganik: 2 Jenis Pupuk untuk Pertanian Alami

Adapun pertanian zaman Alfa ini kelebihannya yaitu unsur hara pada sebuah pertanan modern ini memiliki kandungan lebih cepat terurai.

Kandungan tersebut lebih mudah terserap oleh tumbuhan. Pemupukanpun oleh bahan pupuk kimia yang relative mudah bagi para petani alpa lakukan.

Kekurangan Pertanian Generasi Alpa

Beberapa kekurangaan pengelolaan pertanian oleh generasi Alpa, yaitu pertama, harga pupuk kimia lebih mahal, serta waktu pemupukannya harus sering.

Mengapa? Karena pupuk tidak bisa tersimpan lama pada media tanaman. Dan bisa sebabkan ketidakseimbangan unsur haranya pada tanah karena pemupukannya tidak begitu seimbang.

Kedua, pemakaiannya dalam jangka waktu panjang bisa turunkan PH tanah, residu kimia bisa menggangu kesehatan lahan serta tanah.

Residu tersebut apabila memiliki jumlah berlebih, bisa mengganggu kesehatan tanah, serta manusia yang mengkonsumsinya.

Sekian nih yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan dapat menjadi referensi, penggunaan pupuk organic sangat bermanfaat untuk tanah, lahan dan manusia yang mengkonsumsinya.

Apapun memiliki kelebihan dan kekurangan, tergantung seperti apa kita semua memilih serta dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan.

Karena setiap generasipun memiliki kelebihan dan kekurangan, hidup di generasi apapun yuk kita perhatikan kesehatan!

Daftar Pustaka

  1. e-journal : Prembayun Miji Lestari, dkk. TRANSFORMASI ALAT PERTANIAN TRADISIONAL KE ALAT PERTANIAN MODERN BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT JAWA TENGAH. Volume 47, Nomor 1, Juni 2019
  2. Generasi milenial untuk pertanian
  3. Perkembangan gen alfa
  4. Definisi gen Z
  5. Sejarah gen Z dan Alpha
  6. Gen Alpha, Z, dan Baby boomer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *