Struktur pada sebuah instansi, lembaga maupun organ, secara fungsional, memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.Emma Nidha – organisasi.co.id
Struktur Organisasi suatu organum (organization), sangat penting dalam sebuah lembaga, baik itu dalam perusahaan ataupun pemerintahan. Semua akan terkontrol. Tak ada ada yang keluar jalur.
Tujuannya, agar dapat menujukan hierarki organisasi, sebagaimana terdapat sebuah kerangka dan susunan hubungan antara fungsi-fungsi. Posisi dengan segala kewenangan.
Sehingga menjadi wadah dalam menjalankan tugas dan wewenang. Kontrol. Tidak ada yang bertindak sendiri. Keuntungan dari sistem organisasi perusahaan yang baik akan memberikan iklim perusahaan yang terarah.
Serta rasa tanggung jawab terhadap posisinya dan atasannya.
Untuk mengupas, bagaimana bentuk pembagian kerja, seorang bawahan dengan pakaian yang rapi setiap hari. Dan seorang pimpinan dengan seragam yang berwibawa.
Mari kita mengenal lebih jauh mengenai, struktur organisasi fungsional.
Organisatoris lain baca ini: Organisasi Matriks dan Komite, Struktur & 4 Persamaan
Definisi Struktur Organisasi Fungsional
Agar personil bekerja sesuai fungsinya, maka semua yang memiliki kemampuan dengan fungsi yang sama akan berada pada cluster yang sama. Ada sebuah pengelompokan.
Struktur organisasi fungsional adalah suatu bentuk pengelompokan fungsi, posisi yang sama atau sejenis supaya membentuk satuan organisasi (departemenisasi).
Seseorang berkelompokan dalam unit kerja berdasarkan keahlian, ketrampilan,wawasan, serta tindakan yang mereka miliki.
Sebagai contoh dalam organisasi ada bagian personalia, dan pemasaran.
Pembentukan satuan organisasi yang telah mereka dapatkan masing-masing, mengurus sekelompok kegiatan yang tergolong sejenis. Baik menurut sifatnya ataupun pelaksanaan jobdesk yang berkaitan dengan fungsi dan wewengan.
Hal ini bermaksud agar, lebih tercapinya tujuan dengan tepat dan efektif serta efisien dalam penggunaan waktu.
Ciri ciri Organisasi Fungsional dapat kita ketahui dengan Metode, Yaitu:
- Pengawasan teraktualisasi secara ketat sehingga jobdesk seuai dengan divisinya.
- Target organisasi perusahaan selalu tepat, jelas dan pasti,
- Banyaknya kelompok kerja staff ahli dan para spesialisasi dalam melaksanaan tugas di perusahaan.
Komposisi Anggota
Setelah mengetahui, definisi struktur organisasi fungsional itu apa, ada baiknya kita tahu tentang komposisi.
Adapun komposisi anggota susunan pengurus organisasi secara fungsional, adalah tata susunan yang menyangkut fungsi dan wewengan masing-masing anggota.
Untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan dalam sebuah organisasi, biasanya komposisi anggota dapat di pengaruhi dengan cara, yaitu :
- Pendidikan Personil
- Kemampuan Intelektual
- Ciri Kepribadian
- Hubungan Sosial
- Keragaman Motivasi
- Status dan Jenjang
Pendidikan Anggota
Pendidikan anggota atau karyawan dalam organisasi perusahaan. Atau pemerintah, sangat penting karena mereka bisa lebih banyak pengetahuan. Dan dapat memahami fungsi serta tugas juga kewajiban dengan lebih cepat. Dengan catatan pendidikan dan pekerjaan tersebut sesuai serta ada di koridor yang sama. Contohnya lulusan ilmu komunikasi menjadi seorang public relation.
Kemampuan Intelektual
Kemampuan intelektual juga menjadi kebutuhan dalam sebuah struktur organisasi. Karena cara berpikir serta nalar mampu mencapai tujuan kesuksesan bagi organisasi perusahaan.
Etis saja tidak cukup, begitupun loyalitas harus memiliki landasan kuat kemampuan logika atau intelektualitas.
Ciri Kepribadian
Cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan organisasi ataupun individu lain. Hal ini ikut andil dalam menentukan sebuah kesuksesan dalam pribadinya ataupun organisasi perusahaan.
Contohnya jika seseorang memiliki kepribadian yang buruk itu bisa menyebabkan kerugian yang besar bagi sebuah organisasi perusahaan.
Meski perbuatannya tidak secara langsung, dalam kasus pencurian pada dekat rumah karyawan tarsebut yang ia lakukan. Namun perbuatan tersebut akan memberikan efek pada sebuah perusahaan. Begitupun perbuatan tercela lainnya.
Hubungan Sosial
Interaksi atau hubungan yang saling mempengaruhi antar individu, individu dengan sebuah organisasi. Seperti hubungan sosial yang baik yaitu Kerjasama dan saling Bantu-Mambantu dengan yang lainya.
Sedangankan hubungan sosial yang buruk yaitu Persaingan secara tidak sehat, dan Permusuhan. Akan menurunkan kinerja mereka jika konflik tersebut tidak mampu terkendali oleh sistem.
Keragaman Motivasi
Keragaman motivasi adalah adanya gesekan dan dorongan yang timbul. Pada jiwa pribadi seseorang secara sadar atau tidak sadar.
Untuk melakukan sebuah tindakan yang beragam dengan tujuan yang di inginkan.
Hal ini merupakan unsur paling penting dalam suatu organisasi perusahaan atau lembaga. Oleh sebab itu keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.
Status Dan Jenjang Yang Dimiliki.
Keadaan atau kedudukan dalam hubungan dengan seseorang di dalam organisasi. Posisi dalam sebuah manajemen akan mempengaruhi cara pandang dan loyalitas.
Organisatoris lain baca ini: Lini dan Staff: Struktur Sederhana, 7 Ciri Keduanya
Bentuk Struktur Organisasi Fungsional.
Kita sudah mengetahui, definisi struktur organisasi secara fungsi itu apa, lalu komposisi organisasi tersebut?.
Ada patutnya kita juga dapat mengetahui, bentuk dari struktur organisasi fungsional yang umum kita gunakan pada perusahaan, berikut contohnya :
Dewan Direksi Perusahaan (CEO)
Dewan direksi (CEO). Dalam sebuah perusahaan adalah sekelompok orang yang profesional. Mendapatkan tugas untuk memimpin sebuah perusahaan.
Biasanya, memiliki susunan dewan direksi. Dan dalam dewan direksi memiliki susunan lagi yaitu ;
Direktur utama sebagai pimpinan yang paling tinggi jabatannya. Baik melalui penunjukkan langsung, maupun dia sendiri yang merupakan pemilik dari jenis usaha tersebut.
Lalu dibawahnya ada enam orang direktur yang membantu langsung direktur utama, dan tiga orang wakil direktur.
Organisatoris lain baca ini: Konstitusi BPUPKI dan PPKI, Struktur Serta Strategi Proklamasi
Manajer perusahaan
Manajer adalah orang yang berpengalaman dan profesional pada sebuah perusahaan. Dengan memiliki tugas untuk memimpin secara keseluruhan pada bidang manajerial yang ia pimpin.
Berikut ini adalah bentuk sistem manajerial perusahaan dalam susunan organisasi fungsional :
Manajer SDM (human resources)
Seorang manajer sumber daya manusia (HRD) memiliki serangkaian tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Seperti: untuk mengatur sumber daya manusia (tenaga kerja) yang ada di dalam perusahaan tersebut. Dan sebagai penghubung antara manajemen dan karyawan.
Manajer keuangan (finance & accounting)
Seorang manajer keuangan memiliki serangkaian tugas dan tanggung jawab kepadanya. Seperti: membuat keputusan pokok dalam berbagai pembiayaan dan investasi serta menghubungkan perusahaannya dalam pasar modal, juga mengontrol arus pemasukan dan pengeluaran kas perusahaan.
Manajer produksi (engineering & manufacturing)
Seorang manajer produksi memiliki serangkaian tugas kepadanya. Seperti: membuat dan melakukan perencanaan, serta pengorganisasian jadwal produksi, bertanggung jawab mengawasi jalannya alur proses produksi, dan menentukan standar kontrol kualitas produksi pada perusahaan.
Manajer pemasaran (marketing, sales, & services)
Manajer pemasaran memiliki serangkaian tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Seperti: merencanakan strategi pemasaran dengan memperhatikan trend di pasar, melakukan identifikasi dan meramalkan peluang yang akan terjadi di pasar dan merencanakan perkembangan jaringan pemasaran perusahaan.
Manajer purchasing (purchasing & research)
Seorang manajer purchasing memiliki serangkaian tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
Seperti: Mengawasi proses pengadaan barang ( procurement) pada perusahaan, menghemat budget untuk penyedian barang. Memilih pemasok (supplier) untuk bekerjasama dalam jangka panjang dengan perusahaan.
Jika berhubungan dengan departemen lainnya, Seorang manajer purchasing wajib mengurus anggaran persediaan barang dengan departemen finance.
Kelebihan dan Kekurangan Struktur Organisasi Fungsional
Dalam sebuah struktur organisasi Funsional yang di bentuk pasti memiliki kelebihan dan kekurangan di antaranya :
Kelebihan
Tentu karena kelebihan maka banyak yang menggunakan struktur fungsional ini, adapun kelebihan-kelebihan tersebut yaitu:
Perusahaan Lebih Berkembang Dan Maju
Dengan banyaknya ide dan masukan yang muncul, serta inovasi yang baik dan di dukung dengan orang-orang yang berkompeten di bidangnya masing-masing.
Maka membuat perusahaan pun akan cepat berkembang dan lebih membuat maju perusahaan.
Memunculkan Inovasi
Karena banyaknya orang-orang yang kompeten di bidang masing-masing yang mereka kuasai, banyak menimbulkan kreativitas.
Ide-ide serta inovasi sehingga perusahaan, membuat perusahaan tidak berjalan di tempat. Juga varietas kerja pun makin beragam.
Profesionalisme Atau Keahlian Yang Meningkat
Karena setiap management sebuah organisasi perusahaan atau lembaga hanya menangani satu bidang saja. Sehingga memunculkan orang-orang yang berkualitas dan kompeten dibidangnya masing-masing.
Ini menjadi salah satu faktor penting, dimana masing-masing divisi berjalan sesuai dengan jobdesk. Dan rencana program yan di tentukan.
Perusahaan Lebih Produktif
Dengan dukungan struktur kerja yang baik menyebabkan para karyawan bekerja dengan giat guna mencapai hasil yang baik bagi perusahaan
Kelemahan
Tidak ada satupun konsep maupun bangunan yang sempurna, selalu ada celah, sehingga hal itu kita sebut sebagai kelemahan, adapun kelemahan daripada struktur ini, yaitu:
Adanya Gesekan Dari Masing-Masing Bidang
Karena berkumpul banyak orang yang ahli dan kompeten di bidangnya pada sebuah perusahaan.
Maka bisa memunculkan konflik-konflik baik secara vertikal maupun horizontal.
Tidak jarang sering terjadi gesekan-gesekan ide dan opini dari masing-masing bidang yang bisa mengganggu stabilitas sebuah perusahaan.
Munculnya Persaingan Tidak Sehat Dalam Perusahaan
Karena banyaknya divisi, serta ilmuwan dan para ahli di bidangnya. Membuat dari masing-masing individu merasa bahwa mereka yang paling ahli, sehingga muncul persaingan yang tidak sehat di perusahan.
Sulit Mengontrol Perusahaan Karena Banyaknya Divisi
Dengan banyaknya divisi, serta ilmuwan dan para ahli di bidangnya masing-masing. Menjadi perusahaan sulit mengontrolnya. Karena hal itulah perusahaan harus merekut dewan pengawasan pada tiap bidang.
Lemahnya Pengawasan Pada Penyimpangan Yang Terjadi
Karena banyak bidang dan divisi masing-masing membuat perusahaan. Kesusahan dan kesulitan melacak penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Dan hal itu membuat perusahaan menjadi lemah dalam pengawasannya.
Adanya Pembatasan Pengembangan Keterampilan Manajer
Karena perusahaan sudah mengatur karyawanya masing-masing bidang yang sesuai dengan bidangnya, sehingga terjadi adanya Pembatasan Pengembangan Keterampilan Manajer pada bidang yang lainnya.
Sulitnya jika terjadi pengalihan kerja di bidang lain.
Karena ada pembatasan pada pengembangan keterampilan yang di lakukan perusahaan, membuat karyawan sulit jika terjadi pengalihan kerja di perusahaan tersebut pada bidang lain. Jika terjadi kekurangan orang di salah satu bidang secara mendadak.
Pengeluaran Perusahaan Menjadi Mahal.
Hal in di sebabkan perusahaan harus mengeluarkan biaya yang mahal karena harus membayar gaji tinggi para karyawan ahli yang di bidangnya masing-masing, lalu adanya pengeluaran biasa untuk melaksanakan koordinasi antar fungsi.
Manfaat dari Susunan Pengurus Secara Fungsional
Setelah mengetahui, penjelasan tentang definisi struktur organisasi fungsi. Lalu komposisi anggota dan bentuk dari bagan organisasi fungsional.
Kemudian kelebihan dan kelemahan dari susunan organisasi fungsional. Ternyata struktur organisasi ini dapat di gunakan pada sebuah organisasi berskala kecil. Jadi desain pengurus organisasi fungsional ini tidak harus pada peruntukan untuk perusahaan besar.
Ada beberapa manfaat dari bagan organisasi fungsional, Yakni :
Manfaat Spesialisasi
Pada bagan organisasi fungsional, sebuah perusahaan terbagi menjadi banyak bidang dan departemen. Berdasarkan kegiatan utamanya yang dilakukan.
Setiap departemen dengan pimpinan seorang manajer yang ahli di bidangnya. Karena hal itu, pekerjaan yang mereka hasilkan jauh efisien, dan bisa selesai lebih cepat.
Terbentuknya Koordinasi
Dalam sebuah susunan organisasi fungsional, semua karyawan dalam satu departemen adalah mereka yang spesialis dan ahli pada bidang tersebut. Sehingga koordinasi dari setiap departemen menjadi gampang terbentuk dan dapat lebih mereka tingkatkan.
Efisiensi Manajerial Mengalami Peningkatan
Struktur organisasi ini sangat membantu meningkatkan efektif pada bagian manajerial. Sebab pekerjaan yang dilakukan sama dan dilakukan secara berulang.
Dan sapat memungkinkan terjadinya peningkatan nilai laba atau keuntungan perusahaan.
Meminimalkan Terjadinya Duplikasi Fungsi serta Tugas
Dalam jenis organisasi fungsional, duplikasi fungsi atau tugas akan jarang terjadi.
Sebagai contoh, departemen pemasaran hanya akan mengurusi strategi dalam pemasaran. Sehingga departemen yang lain tidak perlu mengurusi masalah pemasaran.
Dan pemanfaatan SDM dapat dialihkan ke hal lain secara efektif.
Pelatihan Difasilitasi
Setiap karyawan dalam departemen perusahaan memiliki fokus pada keterampilan yang terbatas, sehingga karyawan yang bersangkutan akan mendapatkan fasilitas pelatihan di bidangnya dari perusahaan.
Kecepatan Operasional
Seorang manajer senior dapat menangani masalah dengan lebih cepat daripada orang lain yang masih kurang pengalaman. Hal itu terjadi pula saat melatih karyawan baru di perusahaan, maka seorang manajer senior akan lebih cepat menyerahkan tugas-tugasnya kepada karyawan yang bersangkutan. Dan akan mempercepat kegiatan operasional dalam perusahaan.
Kejelasan Operasional
Struktur organisasi fungsional memisahkan karyawansesuai dengan fungsin dan tugasnya, maka pemberian tanggung jawab organisasi masing-masing bagian akan semakin tegas.
Demikian artikel ini, semoga memberikan manfaat.
Referensi:
1 Komentar