Struktur lini dan staff, merupakan hal penting dalam membagi beberapa wewenang antara satu anggota dengan yang lain dalam sebuah organisasi. Maka terdapat jenis dan contoh penerapannya. Maka, begini jelasnya.Organisasi.co.id
Bagi sebuah organisasi, lembaga, badan usaha atau perusahaan, keberadaan struktur organisasi sangat penting. Selain berguna sebagai suatu alat yang bisa membimbing kinerja setiap orang di dalamnya, struktur organisasi juga berperan sangat penting dalam pencapaian tujuan bersama dengan efektif dan efisien.
Struktur organisasi (organizational structure ) merupakan hierarki dalam bentuk garis atau kerangka bertingkat yang memuat gambaran susunan bagian, posisi atau fungsi dan hubungan antar komponen secara formal.
Gambaran yang ada di dalam sebuah bagan struktur organisasi termasuk keterkaitan alur kerja, sistematika laporan dan komunikasi formal yang ada di dalamnya.
Struktur organisasi juga dapat mencegah terjadinya kendala. Pembagian tugas pada setiap bagian secara jelas, tidak hanya akan memaksimalkan kinerja sumber daya manusia di dalamnya namun segala keputusan yang muncul dan hasil kerja dapat dipertanggungjawabkan oleh seseorang.
Ragam Bentuk Struktur Organisasi
Di dalam organisasi maupun perusahaan, terdapat berbagai ragam bentuk struktur. Beberapa di antaranya, yaitu struktur organisasi garis atau lini dan staff, struktur organisasi fungsional, struktur organisasi lini dan staf, struktur organisasi fungsional, struktur organisasi matriks dan struktur organisasi komite.
Organisatoris lain baca ini: Organisasi Tradisional dan Modern: Pengertian dan Jenis
Berikut ini merupakan penjabaran tentang bentuk struktur organisasi lini dan staf serta struktur organisasi lini dan fungsional. Adapun hal-hal yang akan kita pahami, yaitu pengertian, ciri-ciri, kelebihan, kelemahan dan contoh penerapan dari masing-masing bentuk struktur organisasi tersebut.
- Struktur organisasi lini dan staf (line and staff organization)
- Pengertian struktur organisasi lini dan staf
Merupakan salah satu bentuk tata organisasi, struktur organisasi lini dan staf sangat pas untuk perusahaan atau organisasi berskala besar. Struktur organisasi lini dan staf adalah bentuk gabungan dari struktur organisasi fungsional dan asas komando dari struktur organisasi lini atau garis namun tugas pemimpinnya akan terbantu berkat kehadiran beberapa staf.
Pimpinan akan melimpahkan wewenang dalam organisasi secara vertikal kepada pimpinan bawahannya. Peran staf pada struktur organisasi tersebut sebagai penasihat dan pemberi masukan, bantuan hingga ide dan data atau informasi yang pimpinan butuhkan.
Ciri-ciri Struktur Organisasi Lini dan Staf
Terdapat ciri-ciri yang membedakan struktur organisasi lini dan staff dengan bentuk struktur organisasi lainnya. Berikut ini merupakan ciri-ciri struktur organisasi lini dan staf.
- Hanya ada satu pimpinan organisasi atau perusahaan yang dibantu staf.
- Memiliki dua kelompok wewenang, yakni lini dan staf.
- Tidak terjadi hubungan langsung antara pimpinan dan bawahan.
- Organisasi cenderung besar dan memiliki sifat kompleks.
- Jumlah anggota organisasi atau pegawai perusahaan yang cenderung banyak.
- Terdapat spesialisasi di dalam organisasi atau perusahaan.
Kelebihan Struktur Organisasi Lini dan Staf
Seperti ragam bentuk struktur organisasi yang lainnya, struktur organisasi lini dan staff memiliki beberapa kelebihan. Berikut ini merupakan kelebihan struktur organisasi lini dan staf.
- Hanya terdapat satu pimpinan sehingga memperkuat asas kesatuan komando.
- Tugas pimpinan, staf dan pelaksana sangat jelas.
- Cenderung fleksibel karena bisa diterapkan pada organisasi skala besar dan kecil.
- Bantuan yang diberikan staf mempermudah pemimpin untuk mengambil keputusan dengan tepat dan cepat.
- Proses koordinasi terlaksana dengan mudah berkat pembagian tugas yang jelas.
Organisatoris lain baca ini: Struktur Lini
- Kedisiplinan dan model anggota struktur organisasi biasanya tinggi karena tugasnya sesuai dengan bidang dan spesialisasinya.
- Pengembangan bakat anggota hierarki dapat terjadi karena tugasnya sesuai dengan bidang dan spesialisasinya.
- Para ahli berperan sebagai pemberi manfaat dan kontribusi yang besar bagi suatu organisasi.
Kelemahan Struktur Organisasi Lini dan Staf
Dalam penerapannya terdapat kelemahan pada struktur lini dan staff. Adapun beberapa kelemahan dari struktur organisasi lini dan staf dapat kita simak berikut ini.
- Terdapat kemungkinan pimpinan staf yang menggunakan wewenangnya secara berlebihan sehingga timbul perasaan tidak senang dari anggota hierarki lini.
- Anggota hierarki tidak saling mengenal sehingga aspek solidaritas cenderung rendah.
- Persaingan tak sehat mungkin terjadi karena perspektif akan suatu tugas yang dimiliki dianggap paling penting.
- Adanya kemungkinan pimpinan lini mengabaikan nasihat dari staf.
- Ketidakjelasan dan sikap pejabat lini dan staf yang kurang tegas dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab akan berimbas pada kekacauan dalam menjalankan wewenang.
- Rekrutmen staf ahli dapat membebani organisasi atau perusahaan karena biayanya mahal.
- Bagian pelaksana bisa jadi mengalami kebingungan dalam membedakan perintah, bantuan dan nasihat.
Contoh Penerapan Struktur Organisasi Lini dan Staf
Dalam penerapannya, struktur organisasi lini dan staff sangat pas untuk organisasi, badan usaha atau perusahaan dengan skala yang cukup besar. Dengan gambaran bagan struktur yang menyerupai hierarki organisasi lini, terdapat tambahan staf sebelum garis komando sampai ke bagian hierarki di bawahnya.
Staf pada struktur organisasi lini dan staff memiliki peranan yang sangat penting. Tugas dari staf ialah memberikan nasihat atau masukan, bahkan informasi tambahan untuk pimpinan, terutama menjelang pengambilan suatu keputusan.
Di dalam bagan, terlihat bahwa manajer kantor merupakan pimpinan dari suatu organisasi. Dari gambar bagan, terlihat bahwa struktur organisasi ini memiliki bentuk yang nyaris persis dengan struktur organisasi lini. Perbedaannya ada pada keberadaan staf sebelum bagian dalam hierarki lainnya.
Organisatoris lain baca ini: Metode Penyusunan Pidato: Pengertian dan 5 Metode
Struktur organisasi lini dan staff memang cocok untuk organisasi maupun perusahaan dengan skala yang besar. Oleh sebab itu, keberadaan staf sebagai penasihat serta pemberi masukan kepada manajer atau pimpinan akan sangat berguna bagi pengambilan keputusan bagi organisasi atau perusahaan itu.
Sebelum mengambil keputusan, pimpinan akan membutuhkan pertimbangan dari staf, mengingat banyaknya informasi terkait dengan organisasi, perusahaan ataupun kinerja setiap bagiannya. Meskipun hanya bersifat masukkan, terdapat kemungkinan pimpinan staf akan menyalahgunakan wewenangnya.
- Struktur organisasi lini dan fungsional (line and functional organization)
- Pengertian struktur organisasi lini dan fungsional
Sebagai bentuk struktur organisasi, hierarki lini dan fungsional menjadi pilihan umum bagi perusahaan atau suatu organisasi.
Bentuk struktur organisasi lini dan fungsional ternyata menerapkan pembagian kerja berdasarkan fungsi dari masing-masing manajemen yang ada di dalamnya.
Adapun manajemen yang ada di dalamnya, seperti manajemen keuangan, pemasaran dan sumber daya manusia, produksi, dan lain-lain.
Di dalam struktur organisasi lini dan fungsional, terdapat suatu komite. Pembentukan komite tersebut dapat terbentuk sebagai bagian dari struktur organisasi formal, mengingat komite itu dapat bersifat informal atau formal.
Apabila komite termasuk ke dalam bagian struktur organisasi lini dan fungsional maka akan terjadi pembagian tugas dan wewenang secara khusus.
Ciri-ciri Struktur Organisasi Lini dan Fungsional
Agar lebih memahami bentuk struktur organisasi lini dan fungsional, berikut ini merupakan ciri-ciri struktur organisasi lini dan fungsional.
- Struktur organisasi cenderung sederhana dan tidak kompleks.
- Struktur organisasi terpakai sesuai kebutuhan atau kegiatan sehingga relatif tidak permanen.
- Tugas pokok dan bantuan terlihat sama.
- Tugas pimpinan terlaksana secara kolektif.
- Hak, wewenang dan tanggung jawab semua anggota pimpinan porsinya sama.
- Pejabat fungsional memiliki spesialisasi secara praktis.
- Pengelompokkan anggota pelaksana dalam bentuk satuan tugas (satgas) dengan tugas-tugas tertentu.
Kelebihan Struktur Organisasi Lini dan Fungsional
Di dalam penerapannya, struktur organisasi lini dan fungsional memiliki kelebihan. Berikut ini merupakan kelebihan struktur organisasi lini dan fungsional.
- Aspek solidaritas dan disiplin anggota hierarki cukup tinggi.
- Tugas dan pekerjaan tidak selalu ada.
- Tingkat produktivitas yang tinggi, mengingat spesialisasi terlaksana secara maksimal.
- Pengambilan keputusan terlaksana dengan baik dan tepat.
- Penggunaan kekuasaan yang berlebihan oleh seorang pemimpin sangat minim.
- Kerja sama antar anggota hierarki terbawah bisa terlaksana dengan baik.
Kelemahan Struktur Organisasi Lini dan Fungsional
Selain kelebihan, berikut ini merupakan kelemahan struktur organisasi lini dan fungsional.
- Kerap muncul kebingungan pada bagian pelaksana sebagai akibat dari perintah yang datang dari beberapa orang.
- Cenderung kurang fleksibel dan tour of duty.
- Rasa jenuh yang muncul dari spesialisasi.
- Proses pengambilan keputusan dari keputusan semua anggota organisasi cenderung lambat dan banyak memakan waktu.
Organisatoris lain baca ini: Pembagian Struktur Organisasi
- Perintah pelaksanaan yang berdasarkan pada kolektivitas akan menghambat kreativitas anggota organisasi.
- Porsi tanggung jawab yang sama dapat menimbulkan masalah saat kemacetan kerja terjadi karena tak ada seseorang yang ingin mengambil inisiatif lebih dari anggota lainnya.
Contoh Penerapan Struktur Organisasi Lini dan Fungsional
Bentuk struktur organisasi lini dan fungsional lebih relevan saat digunakan pada organisasi, badan usaha atau lingkungan yang stabil, dengan pekerjaan atau tugas rutin dan tidak berubah-ubah serta diterapkan oleh organisasi yang mengutamakan efisiensi dan kapabilitas fungsional.
Kondisi yang ideal ini biasa terjadi pada lembaga formal dan milik pemerintah, sehingga contoh penerapan struktur organisasi fungsional dapat terlihat pada hierarki organisasi yang ada di suatu sekolah atau universitas dan organisasi berskala menengah.
Sebagai suatu lembaga formal, struktur organisasi ini dapat berubah sewaktu-waktu atau bersifat tidak permanen. Selain mengerjakan tugas sebagai pengajar, dosen juga memiliki jabatan fungsional secara praktis serta wewenang dan tanggung jawab yang sama satu sama lain.
Dosen yang tergabung ke dalam jabatan fungsional akan masuk ke kelompok tertentu. Pembentukkan kelompok itu berdasarkan suatu tugas sehingga keberadaannya tergantung pada kebutuhan dan kegiatan dari suatu universitas.
Para pelaksana dari kegiatan itu selanjutnya disebut satuan tugas atau satgas. Satuan tugas ini kemudian berlaku secara temporer atau tidak permanen.
Kepemimpinan pada suatu organisasi sekolah bersifat kolektif. Hal tersebut meminimalisir tindakan pimpinan yang otoriter dan semena-mena kepada anggotanya.
Sayangnya sifat kolektif ini membuat pembuatan suatu keputusan cenderung lebih lama dan perintah bisa datang lebih dari satu orang sehingga membuat anggota atau pelaksana merasa bingung.
Meskipun demikian kerjasama dan solidaritas antar anggota dan pimpinan menjadi lebih tinggi.
Penerapan struktur organisasi lini dan fungsional memang lebih pas untuk organisasi atau perusahaan dengan skala kecil.
Dengan pekerjaan yang tidak rutin dan pekerjaan teknis yang nyaris tak muncul, para spesialis dapat melakukan pekerjaannya secara maksimal.
Dalam pelaksanaannya, struktur organisasi lini dan fungsional mampu menumbuhkan aspek kedisiplinan setiap anggotanya.
Daftar Pustaka