Struktur Lini: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan

Pengertian struktur lini
Struktur lini adalah (Foto: belajarekonomi.com)

Struktur lini, adalah salah satu bagan dari sebuah organisasi, yang memiliki beberapa penjelasan tentang pengertian, ciri hingga pada kelebihan serta kekurangannya. Jadi, bagaimana jelasnya? Organisasi.co.id

Struktur organisasi (organization structure) adalah hierarki berupa garis atau kerangka bertingkat yang membuat gambaran dari susunan bagian, posisi, fungsi dan hubungan komponen di dalam suatu organisasi, badan usaha atau perusahaan secara formal.

Bacaan Lainnya

Keberadaan struktur organisasi sangat penting karena memuat keterkaitan alur kerja, sistematika pelaporan hingga komunikasi antar individu di dalamnya. 

Dalam rangka meningkatkan efektivitas kegiatan dan usaha yang ada di dalam struktur organisasi, setiap bagian harus melaksanakan setiap tugas dan pekerjaannya dengan baik.

Struktur organisasi merupakan alat yang dapat membimbing setiap bagian hierarki di dalamnya supaya tujuan suatu organisasi, badan usaha atau perusahaan dapat melaksanakan tujuannya melalui kinerja dan penggunaan sumber daya secara efisien.

Ragam Struktur Organisasi

Pengertian daripada struktur organisasi lini
Ragam daripada organisasi (Foto: dbmtr.jabarprov.go.id)

Pertimbangan bentuk struktur menjadi hal penting yang tak boleh terlupakan bagi suatu organisasi, badan usaha atau perusahaan. Saat ini terdapat beberapa bentuk struktur organisasi.

Adapun beberapa bentuk yang familiar ialah struktur organisasi garis, struktur organisasi fungsional, struktur organisasi lini dan staf, struktur organisasi lini dan fungsional, struktur organisasi matriks dan struktur organisasi komite atau dewan.

Berikut ini merupakan pembahasan terkait dau ragam bentuk struktur organisasi, yaitu struktur organisasi garis dan struktur organisasi fungsional. Pembahasan tersebut termasuk sejarah, pengertian, kelebihan struktur organisasi, kelemahan struktur organisasi dan contoh penerapan bentuk struktur organisasi pada kehidupan nyata.

Struktur Organisasi Garis (Line Organization)

Contoh struktur organisasi lini (Foto: blog.ub.ac.id)

Henry Fayol adalah penemu struktur organisasi garis dan secara jelas memberikan pengertian mengenai organisasi Line (Line atau garis) tersebut. Fayol merupakan tokoh manajemen atau administrasi Prancis yang lahir di Istanbul. Selain struktur organisasi garis, beliau juga terkenal karena peninggalan berupa lima fungsi utama manajemen dan empat belas prinsip manajemen.

Organisatoris lain baca ini: Jenis Organisasi Berdasarkan Komposisi Pimpinan

Struktur organisasi garis juga terkenal dengan nama lain, yaitu struktur organisasi lini dan struktur organisasi militer. Bentuk struktur organisasi garis terkenal sebagai  paling tata organisasi paling tua dan terpakai secara meluas pada masa berkembangnya industri pertama.

Pengertian Struktur Organisasi Garis atau Lini

Struktur organisasi garis atau struktur organisasi lini adalah bentuk hierarki yang saling terhubung langsung menggunakan garis wewenang atau komando secara vertikal.

Bentuk struktur organisasi ini juga terkenal dengan nama lain, yaitu struktur organisasi militer. Alasannya karena bentuk struktur organisasi garis lebih cocok untuk cakupan kecil, seperti pada tingkat rukun tetangga hingga desa.

Dari namanya, struktur organisasi garis atau lini melimpahkan wewenang secara langsung dari pemimpin terhadap bawahan. Melalui garis komando, setiap komponen, seperti pimpinan tertinggi hingga posisi paling rendah saling terhubung. Berikut ini merupakan ciri-ciri struktur organisasi garis atau lini.

Ciri-ciri Struktur Organisasi Garis atau Lini

Berikut ini merupakan ciri-ciri struktur organisasi garis atau lini yang membedakannya dengan bentuk lainnya.

  • Merupakan struktur organisasi yang kecil.
  • Atasan dan bawahan memiliki hubungan formal yang langsung, mengikuti satu garis wewenang.
  • Jumlah komponen, bagian, jabatan atau posisi dalam hierarki sedikit.
  • Pemimpin tertinggi adalah pemilik modal.
  • Bentuk struktur organisasi cenderung sederhana dan stabil.
  • Belum ada spesialisasi di dalam hierarki.
  • Proses pengawasan lebih efektif.
  • Aspek kedisiplinan terjaga dan terpelihara dengan mudah.
  • Kepala unit memiliki wewenang dan tanggung jawab penuh terhadap bidang pekerjaannya masing-masing.

Kelebihan Struktur Organisasi Garis atau Lini

Berikut adalah kelebihan struktur organisasi garis atau lini.

  • Atasan dan bawahan hanya terhubung satu garis komando.
  • Garis kepemimpinan tegas dan tidak ada informasi atau instruksi yang simpang siur karena pimpinan memberikannya secara langsung kepada bawahannya.
  • Cenderung lebih hemat biaya.
  • Proses koordinasi lebih mudah untuk dilakukan.
  • Pembuatan keputusan di dalam organisasi cenderung lebih cepat.
  • Kedisiplinan dan loyalitas komponen, bagian, jabatan atau posisi dalam hierarki, cenderung lebih tinggi.
  • Aspek solidaritas dan spontanitas seluruh bagian hierarki lebih besar.
  • Terpupuk rasa pengertian dan memahami antar individu di dalam hierarki.
  • Terdapat kesempatan untuk pelatihan dan pengembangan bakat pimpinan.

Kekurangan Struktur Organisasi Garis atau Lini

Selain kelebihan, struktur organisasi garis atau lini juga punya kekurangan berikut ini.

  • Terdapat tendensi munculnya gaya kepemimpinan otoriter dan bersikap kaku atau tidak fleksibel.
  • Pemimpin cenderung memiliki beban yang lebih berat karena posisi atau jabatan hanya diemban seorang diri.
  • Perkembangan kreativitas yang berada di hierarki level terendah cenderung terhambat karena kesulitan mengambil tindakan inisiatif.
  • Tujuan pemimpin dan organisasi lebih sulit dibedakan.
  • Keberhasilan tergantung pada pemimpin organisasi.
  • Absennya tenaga ahli yang menguasai suatu bidang.

Contoh Penerapan Struktur Organisasi Garis atau Lini

Penerapan struktur organisasi garis atau lini biasanya terdapat pada organisasi, perusahaan maupun badan usaha yang berskala kecil. Dengan tata hierarki yang tidak banyak, pimpinan di struktur organisasi garis atau lini melimpahkan wewenang, instruksi atau tugas secara langsung kepada bawahannya.

Pelimpahan wewenang pimpinan kepada bawahan di struktur organisasi garis atau lini mengikuti gambaran garis-garis vertikal pada susunan suatu organisasi, badan usaha atau perusahaan.

Organisatoris lain baca ini: Organisasi IKATEMI dan IROPIN: 2 Fokus Kerja

Contoh penerapan struktur organisasi garis atau lini terlaksana pada pemerintahan tingkat rukun tetangga, hingga desa; dan badan usaha kecil, ,seperti warung kelontong dan bengkel.

Gambar di atas menunjukkan bagan struktur organisasi garis. Terlihat bahwa tidak banyak bagian yang ada di dalam badan usaha itu bukan?

Kita dapat melihat bahwa  badan usaha tersebut dipimpin oleh direktur, sementara terdapat kepala bagian kepegawaian, produksi, pemasaran dan keuangan untuk mencapai tujuan badan usaha itu.

Hubungan antara pimpinan dan bawahannya tergambar melalui garis vertikal yang berarti perihal instruksi dari pimpinan akan diberikan secara langsung kepada bawahannya.

Wajar apabila struktur organisasi garis kemudian menjadi pilihan yang cukup menarik untuk organisasi badan usaha atau perusahaan yang masih berskala kecil.

Tata hierarki dan bagian yang ada di dalamnya masih sedikit sehingga akan menghemat biaya operasional di dalamnya. Kinerja juga menjadi lebih efisien namun tetap tertata dan selalu ada penanggung jawab untuk setiap pekerjaan atau usaha.

Struktur Organisasi Fungsional (Functional Organization)

Struktur organisasi fungsional (Foto: linovhr.com)

Penemu bentuk struktur organisasi fungsional adalah Frederick Winslow Taylor. Beliau adalah insinyur mekanik Amerika Serikat yang terkenal dengan sebutan “Bapak Manajemen Ilmiah”. Beliau juga merupakan pimpinan intelektual dari Gerakan Efisiensi  dan memiliki peninggalan berupa ide tentang metode ilmiah dalam manajemen.

Pengertian Struktur Organisasi Fungsional

Struktur organisasi fungsional merupakan salah satu bentuk hierarki yang mengelompokkan orang-orang ke dalam komponen, bagian, jabatan atau posisi sesuai dengan kemampuan serta keterampilan yang sama untuk melakukan suatu unit kerja.

Bentuk struktur kerja ini berawal dari pimpinan yang tak memiliki bawahan yang jelas sehingga penyusunan hierarki terlaksana berdasarkan sifat dan ragam pekerjaan yang harus selesai dan pemberian perintah dari atasan sesuai dengan fungsinya.

Biasanya bentuk struktur organisasi tersebut diterapkan oleh perusahaan tertentu yang mampu melakukan pembagian tugas secara jelas.

Di dalam struktur organisasi fungsional, para spesialis bekerja dan menjalankan fungsi tanpa aturan dari orang-orang di luar yurisdiksinya.

Hal ini kemudian menjadikannya sebagai struktur organisasi yang beroperasi sangat baik di lingkungan stabil dengan kata lain strategi bisnisnya cenderung tetap dan tak berubah.

Perusahaan yang menerapkan bentuk struktur organisasi tersebut biasanya lebih mengutamakan efisiensi dan kapabilitas fungsional.

Ciri-ciri Struktur Organisasi Fungsional

Ciri-ciri struktur organisasi fungsional yang membedakannya dengan bentuk struktur organisasi lainnya dapat kita simak berikut ini.

  • Merupakan struktur organisasi yang dapat terlaksana dalam lingkup kecil.
  • Tugas terbagi sesuai bidang yang jelas dan tegas sehingga mudah dibedakan.
  • Penempatan hierarki sesuai dengan spesialisasi seseorang.

Organisatoris lain baca ini: Pembagian Organisasi Berdasarkan Bidang

  • Memiliki target yang jelas dan pasti.
  • Pekerjaan berorientasi pada yang bersifat teknis.
  • Pengawasan hierarki terlaksana secara ketat.

Kelebihan Struktur Organisasi Fungsional

Setelah membahas cirinya, berikut merupakan kelebihan struktur organisasi fungsional.

  1. Koordinasi menyeluruh yang terlaksana antar anggota eselon atas berjalan dengan baik.
  2. Memiliki program yang terarah, jelas dan cepat.
  3. Adanya anggaran, personalia dan sarana yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan organisasi.
  4. Kenaikan pangkat pada hierarki cenderung lebih cepat.
  5. Terdapat pembagian tugas fisik dan pikiran.
  6. Aspek moral dan disiplin kerja serta solidaritas cenderung tinggi.
  7. Promosi keterampilan terlaksana sesuai spesialisasi.
  8. Meminimalisir duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas.
  9. Kesempatan karir terbuka bagi tenaga ahli spesialis.

Kekurangan Struktur Organisasi Fungsional

Selain membahas kelebihannya, berikut ini merupakan kekurangan dari struktur organisasi fungsional.

  • Pekerjaan kerap terasa membosankan
  • Prosedur administrasi cenderung sulit dan membingungkan bagi pejabat fungsional.
  • Pelaksanaan inspeksi sulit terlaksana karena kedudukan pejabat fungsional lebih tinggi daripada kepala unit.
  • Pembatasan inisiatif dari perseorangan.
  • Pertukaran tugas sangat sulit dilakukan karena posisi terisi oleh tenaga ahli dalam satu bidang tertentu.
  • Kesulitan dalam membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal sebagai imbas dari ketergantungan antar-fungsihierarki.
  • Tumbuh perspektif fungsional yang cenderung lebih sempit.
  • Komunikasi dan koordinasi yang terjalin antar fungsi menjadi berkurang.
  • Penekanan pada rutinitas tugas sehingga kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang.

Contoh Penerapan Struktur Organisasi Fungsional

Ternyata struktur organisasi fungsional tidak bisa diterapkan secara sembarangan. Terdapat beberapa kondisi yang harus terpenuhi, sebelum kita menerapkan bentuk struktur organisasi tersebut.

Organisasi atau perusahaan yang ideal menggunakan bentuk struktur organisasi fungsional biasanya memiliki banyak tugas atau pekerjaan rutin yang bersifat teknis.

Hal ini tampak dengan banyaknya jabatan yang terisi tenaga spesialis, sehingga tugas antara satu bagian dengan lainnya terlihat jelas perbedaannya.

Organisatoris lain baca ini: Induk Organisasi Berkuda Indonesia: Teknik,dan Manfaat

Dari gambar di atas tampak suatu bagan struktur dari suatu organisasi. Lebih kompleks daripada struktur  organisasi garis, bentuk struktur organisasi fungsional memerlukan tenaga spesialis untuk mengisi posisi setiap departemen. Manajer merupakan pimpinan dan penanggung jawab dari suatu departemen.

Dengan pekerjaan yang jelas perbedaannya, fungsi dan tugas setiap bagian dalam hierarki nyaris tak akan terduplikasi. Koordinasi setiap departemen juga terbentuk lebih mudah karena orang-orang yang bertugas di dalamnya merupakan ahli pada bidang yang sedang dikerjakannya.

Hal tersebut kemudian akan mendorong kecepatan operasional dan efisiensi manajerial yang meningkat.

Daftar Pustaka

  1. https://www.jatikom.com
  2. https://beritaku.id
  3. https://tambahpinter.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *