Struktur OPM, salah satu organisasi separatis yang pernah ada masanya di Indonesia begitu jaya, menggelegar, hingga membuat siapa saja akan tunduk dengan keberadaan mereka.
Apalagi dengan beragam sistem yang mereka gunakan serta cara yang mereka tempuh guna Daerah Papua dapat merdeka, dan hidup sesuai dengan peraturan yang mereka buat sendiri.
Tapi nyatanya, dalam tubuh Organisasi tersebut sendiri ada beberapa konflik yang kemudian membuat para pihaknya tidak mempercayai dan malah balik menyalahkan atas tindakan mereka.
Untuk penjelasan lebih lengkapnya, mari kita ulas dalam artikel ini!
Struktur opm organisasi Tradisional pemuda dan tujuan Gerakan
Organisasi Papua Merdeka (OPM) merupakan satu struktur organisasi yang sejak dulu terkenal dengan gerakan separatisme mereka.
Mereka sangat terkenal dengan gerakan kekerasan, beberapa teror, yang mana menimpa beberapa kalangan warga Papua seperti warga sipil di sana, yang mana mereka dituntut untuk harus ikut menggaungkan kemerdekaan untuk Papua.
Organisasi ini sendiri terdiri atas 3 bagian / komponen struktur, antara lain:
- Kelompok unit dengan bersenjata
- Para kelompok demonstran dan protes
- Beberapa kelompok kecil yang mana basisnya untuk mendapatkan dukungan luar Negeri.
OPM juga terdiri dari 6 provinsi yang ada di Papua, dan bergabung pada tahun 1960-an kala itu. 6 Provinsi tersebut dulunya terkenal dengan nama Papua, Irian Jaya, serta Irian Barat.
Struktur OPM
Lalu bagaimana dengan detail daripada struktur Organisasi itu sendiri? Seperti yang kita ketahui di badan OPM terdapat 3 elemen yang menguatkan mereka, sehingga bisa melangkah sejauh itu.
Dan ternyata dalam 3 elemen tersebut memiliki jobdesk masing-masing, guna melancarkan tujuan yang mereka inginkan, yakni Papua dapat merdeka dan punya pilihan untuk menjalankan Negara mereka sendiri.
Organisatoris lain baca ini: Bagan Pengurus terbaru
Jadi, apa saja jobdesk tiap elemennya?
- Unit Bersenjata
Sesuai dengan nama kelompok ini, yang mana mereka sangat dibutuhkan untuk mengontrol wilayah yang menjadi teritorial mereka. Kelompok ini juga sering menggunakan kekerasan guna mempertahankan keinginan dan ideologi yang mereka tanamkan dalam pikiran mereka. - Demonstran & Protes
Dalam struktur Organisasi Papua Merdeka atau terkenal dengan singkatan OPM, mereka memiliki jobdesk yang penting, ialah dengan memprotes beberapa pendapat, ideologi, atau tindakan dari beberapa pihak yang menentang keinginan mereka untuk bisa merdeka secara mandiri. Dan tidak jarang juga menggunakan sikap-sikap kekerasan yang merugikan beberapa pihak. - Unit Basis di Luar Negeri
Merupakan sekelompok yang terdiri atas beberapa pimpinan dari Organisasi guna meningkatkan kesadaran lebih luas kepada petinggi di uar negeri, tentang beragam isu yang beredar di Papua. Dan juga agar mendapatkan dukungan terbaik untuk bisa merdeka secara mandiri.
Oleh karena itu pada zamannya OPM sangat kuat dengan beberapa elemen yang mereka punya. Namun hal tersebut tidak berselang begitu lama, ketika beberapa TNI yang dimandatkan oleh Presiden waktu itu, untuk menuntaskan permasalahan di Papua.
Misi dan Tujuan Gerakan OPM
Pertanyaan yang kerap muncul selanjutnya adalah, apakah memang tujuan atau misi mereka demikian? Jawabannya adalah, iya. Mereka ingin membuat Negara sendiri.
Dengan membuat beragam susunan kabinet yang pada tahun 1960-an diserahkan ke PBB untuk mendapatkan rundingan dan kesempatan agar Papua dapat merdeka.
Pun juga dengan elemen-elemen tadi, yang memang mereka tergabung dan 1 suara, adalah karena ingin merdeka, terpisah dari NKRI waktu itu.
Beragam penolakan lainnya juga ada yang menjadi latar belakang mereka ingin merdeka, salah satunya adalah mereka tidak suka dengan suatu perubahan dalam bentuk pembangunan di Papua waktu itu.
Istilah Yang Berhubungan dengan OPM
Dengan kejayaan mereka pada masa tersebut, kemudian timbul beberapa istilah yang ada dalam badan mereka, dan dikenal hingga sekarang.
Beberapa istilah tersebut juga, mereka memiliki jobdesk atau tanggungjawab yang tidak jauh berbeda dengan sebelumnya.
Jadi, apa saja istilahnya?
- Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)
Yang mana kelompok ini merupakan kumpulan dari anggota-anggota yang separatis, memaksakan ideologi dan keyakinan agar Papua bebas serta membangun Negara sendiri, sesuai dengan yang telah terancang sebelumnya.
Tidak sedikit dari beberapa warga kelompok Papua lain yang menjadi korban, hingga pada akhirnya membuat warga sekitar merasa resah akan kehadiran mereka. - Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB)
Tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Mereka juga kelompok bersenjata yang sangat menggaungkan untuk Papua dapat merdeka.
Biasanya mereka akan menggunakan aksi teror kepada beberapa warga sipil Papua, maupun TNI serta Polri yang ada dalam wilayah Papua.
Gunanya adalah, supaya mereka terpengaruh untuk ikut menggaungkan Papua dapat merdeka. - Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP)
Merupakan suatu kelompok teror dengan tindakan separatisme mereka secara refendum untuk terus menggaungkan kemerdekaan bagi Papua dengan membuat rancangan Negara sendiri.
Itulah beberapa istilah yang mana sangat erat kaitannya dengan struktur dari organisasi OPM, atau Organisasi Papua Merdeka.
Daftar Nama Panglima OPM
Seperti yang kita tahu bahwasannya suatu Organisasi yang sangat terkenal baik di aspek yang positif maupun negatif, pasti ada beberapa anggota mereka yang kemudian tersematkan dalam catatan sejarahnya.
Hal ini juga sama dengan OPM ini. Yang mana ada begitu banyak anggota hingga Jenderal, terkenal dengan aksi mereka untuk terus menuntut agar Papua dapat berdiri sendiri.
Organisatoris lain baca ini: : Jabatan Fungsional
Kemudian membuat rancangan Negara yang sesuai dengan keinginan mereka. Nama-nama mereka, kini tercatat sebagai salah satu sejarah. Lalu, siapa saja mereka?
- Gen Goliath Tabuni
- Gen Anton Nego Obed Tabuni
- Jack Wiliam Kemong
- Mayjen Lekagak Telenggen
- Brigjen Militer Murib
- Brigjen Penny Murib
- Ayun Waker
- Egianus Kogoya
- Puram Wenerngga
- A. Hisage
- Jemi Yogi
- Jambi Tenggeleng
- Ando Kelabuma Waker
- Mayjen Dinus Waker
- Mayjen Elpanus Tabuni
- Anis Beanal
- Daud Lokbere
Itulah beberapa parar tokoh dalam tubuh OPM yang sekarang menjadi sejarah di masa lampau. Bisa menjadi satu pembelajaran bagi kita, untuk terus mempertahankan persatuan dan kesatuan NKRI.
Perpecahan Dalam Internal OPM
Dalam suatu organisasi pasti ada yang namanya percekcokan. Dan itu akan menjadi wajar ketika permasalahan tersebut terselesaikan dengan baik, tanpa adanya meninggalkan bekas luka.
Namun akan menjadi jalan cerita yang berbeda ketika masalah yang ada kemudian menjadi sumber perpecahan di dalam badan organisasi, ini dialami juga oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada masa lampaunya.
Yang mana terdapat beberapa hal kemudian menjadi alasan kuat kenapa ada perpecahan. Yakni:
Unsur Dualisme
“dualisme” menurut beberapa sumber seperti KBBI, mengandung arti atau makna dua hal yang bertentangan.
Hal tersebut bisa merujuk kepada kepentingan, pendapat, dan hal lainnya yang mana dua poin tersebut bertentangan dengan sebelumnya.
Pun dengan beberapa sumber lain, mengatakan bahwa “dualisme” adalah bentuk dua pandangan yang berbeda, bahkan dapat bertentangan.
Kaitannya dengan tubuh dari Organisasi ini, adalah beberapa piha mereka kemudian ada yang berpikiran secara dualisme dan hal tersebut berada di level kepemimpinan.
Banyak yang berpendapat kemudian ada segelintir orang yang lebih mementingkan kepentingan mereka sendiri ketimbang secara global / untuk kelompok.
Perpecahan Menjadi 2 Kubu
Karena adanya hal tersebut, dalam kubu OPM mulai terpecah, membelah menjadi 2 kubu. Ini menimbulkan kekuatan daripada OPM yang semakin tidak solid.
Mengingat sejak adanya perpecahan dan dugaan dualisme, organisasi ini terlihat seperti tidak kompak antara satu dengan lainnya.
Kehilangan Empati Masyarakat
Saat setelah beberapa isu dan memperlihatkan bagaimana beberapa kelompok OPM yang semakin tidak solid, hal tersebut pun berdampak dalam aspek mendapatkan kepercayaan masyarakat Papua sendiri.
Apalagi dengan aktivitas mereka yang hanya menyebar hoax, ketakutan, teror yang tidak henti-hentinya menghantui para warga Papua.
Dan ketika di tubuh OPM kemudian tidak solid antara satu dengan lainnya, peristiwa tersebut seperti satu tontonan bagi para warga Papua, bahwasannya kala itu OPM sudah memang tidak bisa dipercaya.
Organisasi Papua Merdeka di Era Global
Pertanyannya sekarang adalah, apakah di era yang super canggih seperti sekarang, OPM dengan struktur yang ada, berkembang hingga saat ini, dan mungkinkah hal tersebut bisa terjadi?
Jawabannya adalah bisa, dan bahkan di era sekarang untuk menyebarkan beragam informasi seperti terbuka lebar di depan mata kita.
Banyak beberapa penelitian dan jurnal yang kemudian mulai meneliti seberapa intens perkembangan gerakan Papua Merdeka di era sekarang.
Salah satu hasil penelitian mengatakan bahwa ada begitu banyak Blog hingga media sosial seperti Facebook, memiliki jumlah pengikut cukup banyak yaitu hampir lebih dari 300 orang mengikuti akun Facebook Organisasi Papua Merdeka.
Adapun untuk akun Facebook OPM juga, yang mana memiliki lebih dari 2000 pengikut, serta like yang tidak sedikit.
Ini menandakan bahwa era sekarang pergerakan Organisasi setipe sangat mudah sekali untuk berkembang, mulai menyebarkan isu-isu hoax kepada masyarakat banyak untuk mendapatkan dukungan.
Dari media sosial ini juga mereka bergerak untuk mendapatkan dukungan dari ranah internasional. Yang mana kemudian mereka mengangkat beberapa isu Papua yang terekspos di ranah internasional.
Jadi, sudah sewajarnya dan sepatutnya kita bangsa Indonesia, mulai aware kembali akan persatuan dan kesatuan NKRI, saling menjaga satu sama lain. Jangan sampai ada perpisahan yang kemudian terwujud di hari berikutnya.
Sejarah Singkat OPM
Lalu bagaimana dengan sejarah singkat mengapa organisasi ini menjadi kuat, solid, bahkan kemudian hampir menembus suara dari internasional agar dapat merdeka?
Singkat ceritanya OPM atau Organisasi Papua Merdeka, berdiri dengan struktur yang ada pada tahun 1963.
Dimana mereka sangat menolak akan adanya kehidupan modern, perubahan pembangunan yang ada di Papua, dan sebagainya.
Awalnya organisasi ini adalah suatu perkumpulan Kargoisme, yang mana penggabungan dari kepercayaan adat Kristiani.
Organisatoris lain baca ini: : Kepemimpinan Modern
Tapi karena kemudian diambil alih, barulah diganti dengan OPM serta mulai merancangkan beberapa poin strategi agar Papua dapat merdeka, serta mendapatkan suara dari Negara tetangga.
Kesimpulan
Jadi, apa kesimpulannya? Meski mungkin di era sekarang tidak begitu terlihat karena akibat dari tumpukan informasi yang kita dapat sehari-harinya.
Semua hal tidak akan pernah tidak mungkin terjadi, apalagi dengan bukti yang ada seperti beberapa penelitian terkait perkembangan Organisasi seperti OPM di era modern sekarang.
Sudah semestinya kita Warga Negara Indonesia terus membenahi diri, memperkuat persatuan dan kesatuan satu sama lain.
Mentoleransi perbedaan, dan mendamaikan seluruh pihak, percaya bahwa Indonesia satu, tidak akan ada yang terpisahkan antara satu sama lain.
Untuk kamu yang suka dengan beberapa pembahasan seperti ini, dapat langsung mampir ke website kita ya!
sumber:
- Wikipedia
- p2stekom
- bbc.com
- Rani Purnama Hadi, Strategi Perang Informasi (Netwar) dan Perjuangan Non-violent dalam Upaya Pemisahan Diri Papua dari Indonesia, Jurnal Transformasi Global, Vol 4, No 1