Tokoh pelopor PKI, adalah salah satu kelompok yang kemudian pada saat zaman Presiden pertama Indonesia, mempunyai pengaruh penuh, terutama dalam hal politik. Berikut ulasan mengenai biografi serta daftar pemberontakan yang pernah terjadi.Ayu Maesaroh, Konsep Organisasi – organisasi.co.id
Kita sering mendengar bagaimana sebuah organisasi dapat berkembang pesat menjadi organisasi luar biasa hebat.
Di dalamnya terdapat mereka-mereka para tokoh pelopor, yang mempunyai pengaruh besar dalam pendirian dan kemajuan sebuah organisasi.
Dan tercatat dalam sejarah bagaimana lantas mereka mencoba untuk berproses, tumbuh, berkembang, memiliki kuasa yang hebat dalam jajarannya, dan sebagainya.
Termasuk dengan organisasi satu ini, yang mana tidak bisa terlupakan oleh sejarah Indonesia. Ialah PKI. Dengan segala tindakan yang tercatat rinci dalam sejarah.
Bagaimana kemudian peristiwa langka tersebut, ada dan terjadi di Indonesia. Kemarahan kemudian menyeruak, merasuk dan menjelma menjadi dendam yang tidak pernah terbayar.
Lalu, bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Siapa kemudian pelopor yang menjadi tokoh utama pembentukan PKI, terutama di Indonesia? Berikut ulasannya.
Henk Sneevliet
Merupakan pelopor paling utama dari bentuk adanya organisasi PKI di Indonesia, yang kemudian berkembang, menjelma menjadi partai dengan pengaruh besar dalam dunia politik Indonesia.
Ia bergerak bersama dengan para kaum sosialis Hindia Belanda, membuat organisasi serikat tenaga kerja pelabuhan, tepat pada tahun 1914.
Ialah ISDV, atau singkatan dari Indische Sociaal Democratische Vereeniging. Organisasi tersebut awalnya mempunyai anggota sebanyak 85 anggota.
Yang mana terdiri atas dua partai sosial Belanda, yakni SDAP, serta Partai Sosial Belanda, yang kemudian diganti menjadi SDP Komunis.
Organisasi ISDV, kemudian berkembang sangat pesat, mengajarkan paham Marxisme, dengan tujuan menentang beragam kebijakan kolonial.
Kemudian pada tahun 1915 tepatnya bulan Oktober, ISDV meluncurkan aksinya, dengan menerbitkan surat kabar berbahasa Belanda, yakni “Het Vrije Woord” atau yang berarti kata yang merdeka.
Editornya sendiri adalah Adolf Baars. Perlu diketahui, pada saat ISDV berdiri kemudian mulai mengepakkan sayap di Indonesia.
Mereka tidak pernah memberikan janji untuk dapat memerdekakan Indonesia. Pun sejalan dengan perkembangan yang ada, ISDV mempunyai 100 anggota, dan hanya 3 orang yang merupakan warga pribumi Indonesia.
ISDV kemudian mengalami perubahan kembali, ketika markas utama mereka yang ada di Surabaya, pindah oleh Snevliet ke Semarang.
Yang kemudian Snevliet menggaet beberapa warga pribumi dari beragam latar belakang, seperti agamis, nasionalis, aktivis, serta beberapa pergerakan lainnya.
Walau demikian, lambat laun di bawa pimpinan Snevliet, beberapa pihak kemudian tidak suka dengan ide-ide darinya.
Terutama untuk berpura-pura sebagai Dewan Masyarakat. Yang menolak keras hal itu, ialah dari pihak SDAP.
Tahun 1917

Kemudian disusul dengan para reformis yang juga tidak suka dengan apa yang menjadi ide dari pimpinannya, dan memilih untuk membuat organisasi sendiri.
Yakni Partai Demokrat Sosial Hindia. Pada tahun 1917, ISDV meluncurkan surat kabar berbahasa Indonesia, dengan nama “Soera Merdeka” .
Dengan keyakinan yang kuat, Sneevliet percaya bahwa Indonesia, akan sama nasibnya dengan Rusia ketika kemudian mencoba untuk melaksanakan revolusi yang sama.
Untuk mewujudkan hal tersebut, terbentuklah “Pengawal Merah”, yang terdiri atas 3000 orang, dengan latar belakang yang berbeda-beda.
Di akhir tahun 1917, pengawal tersebut mulai memberontak pangkalan laut utama Indonesia, yang letaknya di Surabaya, serta membentuk Dewan Soviet di saat yang bersamaan.
Alih-alih meluncurkan pengawal serta tokoh pelopor dari PKI tersebut, mengalami kekalahan telak. Sneevliet dan para pemimpin dari ISDV, dikirim kembali ke Belanda.
Organisatoris lain baca ini: Mengenal Perancang Organisasi PKI: Profil dan 6 Korban
Sedangkan orang-orang yang ikut pemberontakan serta dari kalangan militer, mereka mendapatkah hukuman sebagai ganjaran, selama 40 tahun lamanya.
Disisi lain, para pemimpin ISDV lain membentuk blok anti – kolonialis Sarekat Islam. Hal tersebut membuat Semaun dan Darsono, tertarik dengan ide-ide dari ISDV.
Yang kemudian dari pergerakan tersebut, kini mayoritas bukan lagi di tangan para anggota dari Belanda, melainkan dari Indonesia.
Belanda saat itu hanya terdiri dari 25 orang, sangat kecil ketimbang anggota Indonesia yang hampir lebih dari 200 orang.
Pun juga dengan meluncurkan surat kabar lain yang berbahasa Indonesia, yakni Soera Rakyat.
Pembentukan dan Pertumbuhan
Kemudian seiring berjalannya waktu, tepat pada Mei tahun 1920, ISDV berubah nama menjadi Perserikatan Komunis Hindia, atau singkatannya adalah PKH.
Organisasi tersebut diketuai oleh Semaun, wakil ketua adalah Darsono, kemudian sekretaris, bendahara, serta tiga orang dari komite, adalah orang-orang Belanda.
Organisasi tersebut menjelma, menjadi organisasi pertama di Asia yang masuk ke dalam perkumpulan anggota Komunis Internasional.
Sejak tahun 1921, Henk Sneevliet menjadi perwakilan partai di Kongres Komunis Internasional. Lambat laun di kongres ke enam di tahun yang sama.
Para anggota menyadari akan niat dari Henk Sneevliet, untuk mengubah strategi pergerakan Indonesia.
Agus Salim, sebagai anggota juga sekretaris organisasi, memperkenalkan tentang Gerakan untuk melarang anggota SI agar ikut dalam pergerakan Indonesia, serta gelar ganda.
Hal tersebut mengundang beragam protes, terutama dari pihak Tan Malaka, serta Semaun yang juga kecewa akan hal tersebut.
Retakan dalam Tubuh Organisasi
Akhirnya kedua orang tersebut beserta para pendukungnya, memilih untuk keluar dari organisasi. Di saat yang sama, pemerintah kolonial mengeluarkan kebijakan.
Tentang pembatasan kegiatan politik. Karena kebijakan tersebutlah, Sarekat Islam lebih fokus untuk mengurus urusan agama, dan meninggalkan organisasi komunis.
Kemudian para tokoh pelopor dari PKI lain seperti Tan Malaka bersama dengan Semaun, di tahun berikutnya menghadiri acara Far Eastern Labour Conference.
Tan Malaka yang sebagai mantan dari pelopor tokoh PKI di Indonesia, mencoba untuk membuat strategi dengan mengubah pemogokan para pekerja pegadaian.
Menjadi pemogokan secara nasional agar nantinya dapat mencakup serikat buruh Indonesia. Meski alih-alih membuat strategi dan berharap berhasil.
Ternyata diluar ekspektasi. Tan Malaka di tangkap dengan sebab gagal dalam pengeksekusiannya. Ia mendapatkan hukuman untuk mengasingkan diri, dengan dua pilihan.
Internal, atau eksternal. Maka ia memilih untuk mengasingkan diri di Rusia. Setelah 7 bulan lamanya tinggal di Rusia, Semaun kembali dan membuat organisasi.
Dengan tujuan dapat mengatur para serikat buruh yang ada di Indonesia. Tercetulah Serikat Organisasi Pekerja Buruh Indonesia.
Kemudian melaksanakan Kongres Komintern yang terselenggara pada tahun 1924. Beragam tokoh dari pelopor PKI, menekankan untuk “prioritas dari partai-partai komunis, adalah untuk mendapatkan kontrol satuan buruh secara penuh.”
Hingga kemudian, organisasi tersebut, kembali mengubah namanya dengan nama PKI, atau singkatan dari Partai Komunis Indonesia.
Pemberontakan Tahun 1926

Hingga kemudian pada tahun 1926, terjadi pemberontakan yang tersebabkan oleh beberapa hal, dengan beragam peristiwa di setiap detik-detik permulaan pemberontakan.
Mulai dari tahun 1925, yang mana di tahun tersebut, beberapa organisasi besar seperti Komite Exec yang berasal dari Komitern, dengan memerintahkan organisasi Komunisme Indonesia.
Untuk bersatu dengan beberapa organisasi nasionalis non – komunis dengan tujuan membentuk perkumpulan front anti – imperialisme.
Meski demikian, untuk elemen ekstremis, didominasi oleh tokoh pelopor dari PKI ialah Musso serta Alimin.
Untuk menyerukan tentang menggulingkan politik kolonial Belanda. Setelah itu, beberapa para anggota dari buruh kereta api yang dikendalikan oleh para komunis Indonesia.
Memulai strategi aksinya untuk melakukan revolusi, dengan cara mogok sebagai sinyal atau tanda, revolusi mulai berjalan. Padahal hal tersebut, mengarah untuk penggantian sistem pemerintahan kolonial.
Kemudian sekitar hampir lebih dari 15000 orang, bergerak untuk melaksanakan hal tersebut. Di sisi lain, para tokoh dari pelopor PKI seperti Musso dan juga Alimin.
Pergi menghadap Tan Malaka, yang mana mereka berdua berusaha untuk membuat Tan Malaka percaya, dan mau untuk ikut mensukseskan hal tersebut.
Padahal, sudah sejak awal, Tan Malaka tidak setuju dengan usulan adanya revolusi demikian. Pada saat yang bersamaan.
Pihak dari Komunis, mendapati serangan yang luar biasa dari para penguasa kolonial, membuat pihak dari Komunis tumbang.
Sekitar lebih dari 13000 orang ditahan, 4000 lebih orang di penjara. Lalu hampir 1200 lebih orang diasingkan, serta lebih dari 800 orang, dikirim ke Boven Digul.
Organisatoris lain baca ini: Konstitusi BPUPKI dan PPKI, Struktur Serta Strategi Proklamasi
Yang merupakan salah satu kabupaten di Papua, yang sekarang telah mempunyai lebih dari 64 ribu jiwa, di tahun 2021. Dan saat itu menjadi tempat tahanan.
Karena dari peristiwa tersebut, pemerintah kolonial yang ada di Belanda, menyatakan bahwa PKI adalah organisasi yang terlarang.
Meski demikian, pada tahun 1927, PKI terus melakukan beragam aksi mereka, dengan cara bergerilya menggunakan cara bawah tanah.
Pada Tahun 1927
Kemudian pemberontakan selanjutnya dilakukan oleh PKI terutama para tokoh pelopor. Yang akhirnya mengagaskan untuk melaksanakan pemberontakan di Prambanan.
Dengan cara melaksanakan rundingan secara rahasia, dengan para aktivis komunis yang ada di sana. Dan lagi-lagi, Tan Malaka tidak setuju dengan hal tersebut.
Bahkan, ia memprediksi, bahwasannya PKI akan mengalami kekalahan yang sama, seperti beberapa ide pemberontakan yang perna terlaksana.
Dari hal tersebut, Tan Malaka mendapatkan cap sebagai pengikut dari Leon Totsky, yang merupakan seorang tokoh sentral, pada saat Revolusi Rusia.
Pada akhirnya, pemberontakan tersebut, mendapatkan kekalahan telak, serta membuat eksistensi dari PKI, semakin sempit, sebelum para pelopor tokoh PKI, kembali. Seperti Musso misalnya.
Itulah beberapa pembahasan mengenai bagaimana kemudian PKI di Indonesia meluncurkan keinginan mereka, mewujudkan apa yang menjadi dasar mereka.
Ialah ingin seperti revolusi yang terjadi di Rusia. Namun yang ada adalah kekalahan yang mereka dapatkan.
Penutup
Itulah beberapa pembahasan mengenai siapa dan bagaimana kemudian strategi pemberontakan yang pernah terencana oleh para organisasi PKI, serta tokoh pelopor dari hal tersebut.
Sebelumnya untuk pembahasan yang selanjutnya mengenai bagaimana kisah secara gamblang bagaimana PKI dapat bergerak dan mempengaruhi Indonesia.
Akan tersambung di pembahasan selanjutnya. Jadi, tunggu pembahasannya ya. Dan semog di pembahasan ini, bisa menjadi lebih paham tentang apa dan bagaimana.
Awal dari pemberontakan hal tersebut. Yang mana telah terjadi sebelum kemerdekaan Indonesia berlangsung.
Bahkan sebelum adanya statement tentang Presiden RI yang lebih condong ke timur, ketimbang dengan ideololgi yang sebenarnya Indonesia pegang.
Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi.
Daftar Pustaka: