Mengenal Perancang Organisasi PKI: Profil dan 6 Korban

Kekejaman PKI
Kekejaman Partai Komunis Indonesia

Mengenal perancang organisasi PKI. Satu peristiwa terjadi ketika perkumpulan tersebut bersatu, mencoba mengubah ideologi negara. Hingga berbuah pada 6 korban, serta profil dari para pencetus. Tercatat dalam sejarah kelam Indonesia. Berikut ulasannya. Ayu Maesaroh, Struktur Organisasi – organisasi.co.id

Baru-baru ini, berbagai topik di masa lampau menjadi satu topik, kini terungkap dan seperti membuka lembaran lama yang telah usang.

Bacaan Lainnya

Pasalnya kemudian di era sekarang ada begitu banyak fenomena yang kaitannya dengan peristiwa zaman dahulu. Utamanya lagi, menyinggung Presiden Indonesia, sebagai pemimpin dan orang nomor satu di Indonesia.

Benar, Presiden Jokowi Dodo, melansir dari beberapa literatur yang ada mendapati berbagai permasalahan yang mana, tidak sedikit dari para oknum tersebut mengaitkan dengan fenomena “vandalisme”.

Yang mana merujuk dengan berbagai baliho dari salah satu partai yang menaungi Presiden Indonesia yakni “PDI P”, dirusak secara misterius oleh seseorang, kemudian menuliskan kata “PKI”.

Tak hanya dari beberapa tempat. Fenomena tersebut juga terekam jejaknya di Pacitan, yang mana ada salah satu foto yang menuliskan “Jokowi PKI” di salah satu tembok POM mini terdekat.

Memang, jadi merasakan nostalgia luka lama, dikupas sendiri, di beberkan sendiri, di ulang kembali. Benar, membahas PKI, tidak pernah ada habisnya.

Profil Singkat Organisasi PKI

Berawal dari pendirinya saja. PKI ini memang sudah ada sejak lama, bahkan mungkin di tahun sebelum Indonesia merdeka. Ialah pada tahun 1914, tepatnya pada tanggal 23 Mei.

Pencetus utama saat awal adanya PKI, adalah seorang warganegara asal kaum sosialis dari Hindia Belanda, ialah Henk Sneevliet. Orang yang kemudian membuat partai komunis di Indonesia bahkan pengaruhnya sampai ke belahan dunia.

Dengan balutan nama ISDV, atau singkatan dari Indische Sociaal Demonstratische Vereeniging. Pencetus tersebut mulai meluncurkan aksinya ke Indonesia, dengan memberikan pemahaman untuk menentang pemerintahan kolonial saat itu.

Organisasi tersebut terus berkembang, hingga pada tahun 1915, Henk Sneevliet mulai membuat surat kabar / koran, dengan bahasa Belanda, yang artinya “kata yang merdeka”.

Waktu demi waktu, hari demi hari, dan bahkan tahun demi tahun. Organisasi tersebut mulai menampakkan taringnya, dengan mengenal perancang dari organisasi PKI.

Sekitar sudah lebih dari 100 orang menjadi anggota, namun hanya sekitar 3 orang yang berasal dari pribumi Indonesia, dan sah menjadi anggota dari ISDV.

Kemunculan PKI lantas tidak mulus begitu saja. Ada beberapa pihak yang kemudian enggan untuk bekerjasama kembali, bahkan mengenal daripada perancang organisasi bentukan PKI tersebut.

Mengenal perancang organisasi PKI
Logo PKI (Foto: harianhaluan.com)

Kemunculan Lainnya…

Mengingat Organisasi ISDV adalah organisasi yang terbentuk antara 2 perkumpulan yang berasal dari Belanda yakni SDAP untuk pihak sosialis, dan SDP pada pihak komunis.

Salah satunya yakni dari SDAP, memilih untuk memisahkan diri, dan tidak ada keinginan untuk “berpura-pura” lagi menjadi orang yang terlihat seperti memihak pada rakyat.

Walau begitu, ISDV tidak gentar, dan terus mengembangkan sayapnya untuk terus maju. Meski begitu, lambat laun ISDV menjadi organisasi yang tumbuh dengan nafas anti kapitalis dan radikal.

Organisatoris lain baca ini: Konstitusi BPUPKI dan PPKI, Struktur Serta Strategi Proklamasi

Hingga pada akhirnya, kabar seperti Soeara Merdeka pun terbit, menjadi satu senjata bagi organisasi tersebut dalam melancarkan berbagai pemikirannya, serta terus mempengaruhi orang-orang untuk bergabung dengan bahasa Indonesia.

Untuk semakin meluncurkan aksinya, organisasi tersebut membentuk beberapa blok yang mana terdiri atas orang-orang yang agamis, para aktivis, dan sebagainya.

Ialah Organisasi Anti – Kolonialis Sarekat Islam. Konsep tersebut membuat salah satu tokoh penting di Indonesia yakni Darsono yang merupakan orang asli dari Solo.

Tertarik dan mau untuk bergabung dengan ide daripada Sneevliet. Mulailah, dari hal itu, PKI atau dalam balutan kala itu ialah ISDV meluncur semakin mulus, dan sayap semakin lebar di Indonesia.


Kemunculan PKI di Indonesia

Perancang dari organisasi PKI tersebut, kemudian mengenal istilah yang akhirnya menjadi satu nama untuk mengubah ISDV, menjadi PKH atau Partai Komunis Hindia, pada tahun 1920.

Dengan menggaet beberapa orang untuk menjadi ketua, wakil, sekretaris, sampai dengan bendahara dari organisasi tersebut. Serta pencetus sendiri, berada pada perwakilan partai komunis di tingkat Internasional.

Meski demikian, lambat laun para anggota yang berasal dari Indonesia seperti Tan Malaka, kemudian Semaun yang di daulatkan sebagai ketua dari PKH Indonesia, memilih untuk mundur dan tak mau bergabung.

Hal tersebut merujuk kepada pelarangan anggota Sarekat Islam, yang tidak mendapatkan hak untuk bisa melenggangkan diri menjadi anggota penting di organisasi tersebut.

Dan itu terasa ketika sudah menginjak tahun 1921. Namun, bukannya gencar, PKH terus beroperasi dan melancarkan aksinya untuk bisa menjadi organisasi melawan kolonial yang kuat di Indonesia.

Serta mulai mencoba mengkritik berbagai kebijakan pemerintah. Lain halnya dengan kedua orang Indonesia tadi, yang mana Tan Malaka pada tahun 1922 mendapatkan sanksi atas tindakannya mengenai organisasi buruh yang ada di Indonesia.

Yang mencoba untuk melawan partai komunis tersebut. Alhasil di tahun 1922, ia mendapatkan dua pilihan. Mengasingkan diri di Indonesia, atau luar Indonesia.

Tan Malaka memilih untuk mengasingkan di luar Indonesia, dan saat itu juga, ia pergi ke Rusia. Di tahun yang sama. Semaun yang awalnya sudah sekitar 7 bulan berada di Rusia, kemudian kembali ke Indonesia.

Dengan memimpin Sarekat Islam untuk membentuk satu organisasi buruh Indonesia yang sudah terancang dengan Tan Malaka pada saat masih di Rusia, pun terbentuk. Ialah Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia. Atau yang dikenal dengan nama Persatuan Vakbonded Hindia.

Tahun 1924, Partai PKH atau Komunis Hindia ini, kemudian mengganti nama kembali menjadi PKI, atau Partai Komunis Indonesia.


PKI Melawan Kedaulatan Indonesia.

Mengenal profil para perancang organisasi PKI
DN Aidit (Foto: wikupedia.org)

Hingga pada puncak dimana dua hal ini tersebut. Yakni DN Aidit, serta G 30S / PKI. Dua hal tersebut rasanya menjadi garam yang ditaburkan dalam luka yang baru saja menganga.

Sakit, perih, dan bahkan mengobarkan api tuntutan keadilan, jika kemudian membahas masa lalu yang penuh dengan darah pengorbanan, peristiwa, tragedi.

Dua hal tersebut yang pertama adalah DN Aidit. Menjadi Pemimpin terakhir untuk PKI. Lahir pada tahun 1923, adalah orang yang sangat cerdik, paham akan strategi untuk memuluskan apa yang diinginkan.

DN Aidit

Ada beberapa fakta yang kemudian menjadi salah satu bukti, bahwa DN Aidit, memang seorang pemimpin PKI yang sangat licik, cerdik, dan tidak mudah untuk dikelabui oleh orang lain. Faktanya seperti:

  1. Seorang militan yang dengan mudah dapat menyingkirkan anggota partai komunis senior
  2. Pribadi yang pandai dalam menghasut. Terlihat ketika akhirnya dapat melobi orang-orang komunis mendapatkan jabatan di Negara, karena mendekati diri kepada Soekarno pada saat itu.
  3. Memiliki kemampuan dalam strategi kampanye. Nasakom, menjadi partai yang sangat sukses kala itu. Bahkan mendapat kursi jabatan paralel yang sangat penting di Indonesia.
  4. Memberikan goresan luka pada Indonesia. Hal tersebut merujuk kepada serangan G 30 S / PKI, yang sampai saat ini, menjadi luka mendalam bagi warganegara Indonesia, sampai detik ini.

Bahkan, karena peristiwa tersebut, sampai detik ini belum adanya keadilan bagi para korban akibat fenomena itu. Pun dengan jasad dari para korban seperti 6 jenderal 1 perwira, tidak ditemukan sampai detik ini.

Peristiwa yang tidak pernah ada di negara manapun. Bahkan pada masa Orde Baru, Soeharto sebagai pemimpin Indonesia, mengatakan dengan keras, bahwa PKI menjadi partai yang sangat dilarang untuk ada di Indonesia.

tahun 60-an, di bulan September tanggal 30. Gerakan itu ada, dan merenggut berbagai perwira dan para jenderal Indonesia. Serta orang-orang yang tidak pernah bersalah di sana, menjadi korban.

Menuntut keadilan sampai sekarang. Masih membisu, bahkan kelu untuk mengatakan sepatah kata kepada korban, yang hanya ingin sesuap keadilan dari negara, kepada mereka.


Korban Para PKI

Korban PKI (Foto: penyabangan-buleleng.desa.id)

Lantas, siapa saja korban atas peristiwa yang di dalangi PKI tersebut? Hingga hal itu menjadi catatan sejarah paling kelam di Indonesia?

Pemerintah saja sampai bingung harus bagaimana cara untuk bisa menuntaskan fenomena itu, terutama HAM. Yang kini menjadi highlight orang-orang.

Organisatoris lain baca ini: Pemberontakan Bersenjata: 6 Daftar dan Ideologinya

Meminta hak mereka sebagai warganegara Indonesia. Meminta untuk hal itu segera diadili. Mendapat keadilan untuk mereka yang telah menjadi korban. Bahkan jasadnya entah sudah ada dimana.

Jadi, berikut list para korbannya, melansir dari suara.com:

  1. Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani
  2. Mayor Jenderal Raden Soeprapto
  3. Mas Tirtodarmo Haryono
  4. Siswondo Parman
  5. Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan
  6. Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo

Dan beberapa korban lain yang belum semuanya tercatat, atas peristiwa yang mengenal dengan keadilan HAM atas perancang dari organisasi PKI tersebut.

Ideologi PKI

Meski nama mereka ada embel-embel Indonesia, nyatanya sejak dari awal, ideologi mereka tak sejalan dengan Indonesia.

Beberapa literatur mengatakan, mereka adalah orang-orang dari Moskow, dengan pemikiran untuk bisa mengubah Indonesia menjadi negara Komunis, dan megubah tatanan negara Indonesia.

Bahkan, dulu ketika awal ke Indonesia, tidak ada kemudian mereka menjanjikan untuk bisa membuat Indonesia menjadi negara yang berdaulat. Merdeka.

Dengan mudah kemudian masuk ke tubuh negara, menempati beberapa jabatan strategis, untuk bisa melancarkan keinginan mengubah Ideologi Negara.

Hingga kemudian hal tersebut terendus. Merasa terpojok, kemudian tibalah pada peristiwa berdarah Itu. Yang sampai sekarang pun, belum mendapatkan keadilan apa-apa.

Bahkan dari mengenal sang perancang organisasi PKI di awal. Ia mempunyai ide sendiri. Untuk mengubah Indonesia menjadi negara yang merasakan revolusi Rusia.

Yang bahkan belum tentu akan cocok dengan Indonesia. Dan bukankah hal tersebut telah ada nyatanya, bahwa memang, PKI adalah satu pihak yang harus menanggung semua kecaman, hukuman setimpal.

Sebagai tebusan mereka atas meninggalnya, dan beberapa orang yang terenggut hak-hak mereka.

Penutup

Itulah beberapa pembahasan mengenai mengenal perancang organisasi PKI. Dari beberapa pembahasan tersebut, seakan sampai detik ini masih membekas begitu nyata.

Bagaimana kemudian sorakan keadilan atas HAM begitu riuh, berkumandang, menggema, di udara dengan lantangnya.

Para Jenderal dan Perwira menjadi taruhan dari para rakyat Indonesia yang melawan mereka. Seolah dengan hal tersebut, menjadi cara paling pas untuk membungkam semua mulut yang ada.

Hingga kemudian pada akhirnya menyerah, membuat PKI menjadi organisasi yang banyak mengenal mereka, adalah partai yang sangat radikal dan pengkhianat, berakar dari sang perancang.

Dan di detik ini, belum ada kepastian apa-apa mengenai keadilan tersebut. Entah sampai kapan korban dan warganegara Indonesia.

Menunggu untuk mendapatkan keadilan dari sang penguasa. Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi.

Daftar Pustaka:

  1. wikipedia
  2. detik.com
  3. merdeka.com
  4. suara.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *