Lebaran identik dengan perayaan umat Islam setelah sebulan berpuasa. Indonesia dengan mayoritas umat Islam tentu memiliki beragam tradisi lebaran. Tika Yanti – Trias Politika
Kegiatan Lebaran di Indonesia
Tradisi lebaran di Indonesia menjadi sangat beragam mengingat banyaknya suku dan budaya di negara kepulauan ini.
Selain bersilaturrahmi, lebaran juga identik dengan ziarah kubur. Di beberapa daerah, ziarah kubur mulai berlangsung sejak bulan Ramadhan.
Tidak hanya fokus berdoa, ziarah juga menjadi ajang berbagi makanan dan mencari berkah.
Suasana lebaran menjadi semakin meriah dengan adanya mudik. Tidak sedikit masyarakat di suatu daerah pergi merantau untuk bekerja atau mengenyam pendidikan.
Idul Fitri menjadi hari spesial bagi mereka karena bisa kembali ke kampung halaman. Kegiatan yang populer dengan sebutan ‘mudik’ ini pun akhirnya menjadi trend.
Selain itu masih ada beberapa kegiatan unik lainnya yaitu:
a. Medekorasi rumah
Viral di berbagai media sosial banyak orang yang segera merenovasi rumah mereka menjelang hari raya. Harapannya agar tidak minder saat banyak tamu berkunjung.
Mendekorasi rumah tidak hanya sebatas mengecat dan menambahkan interior. Memasang oernak-pernik bernuansa lebaran juga termasuk dalam mendekorasi.
b. Membuat kue lebaran
Walaupun ada begitu banyak penjual kue kering dadakan menjelang hari raya Idul Fitri, namun tetap tidak bisa mengalahkan kue buatan sendiri. Ciri khas kue yang muncul saat hari raya ini adalah nastar, kastangel, putri salju, hingga lidah kucing.
Di jaman yang serba praktis saat ini tidak sedikit yang mengkreasikan jajanan kemasan untuk digabungkan dengan jajanan lainnya.
c. Saling mengirimkan hampers
Bukan merupakan kegiatan yang wajib, namun saling kirim hampers seolah menjadi sebuah pernyataan kedekatan kalian dengan seseorang.
Isi dan harga bukanlah tolak ukur. Mendapatkan hampers membuat kalian merasa teman-teman begitu peduli dengan kalian. Mengirimkan hampers juga menjadi salah satu indikasi kepedulian kalian.
d. Berbagi THR
Banyak orangtua yang merasa pusing di bagian kegiatan satu ini. Apalagi nominal pembagian THR berbeda-beda tergantung hubungan keluarga tersebut. Bahkan anak-anak kecil di suatu kompleks atau desa pun perlu mendapatkan THR.
Tujuannya agar anak-anak terbiasa bersilaturahmi dan menjadi akrab dengan keluarga maupun tetangga di lingkungan mereka.
Namun beberapa berpendapat jika ini merupakan eksploitasi anak yang mengajarkan mereka menjadi pengemis.
e. Makan Bersama
Di luar lebaran mungkin kalian terbiasa makan bersama dengan keluarga. Saat lebaran tentunya ada yang lebih spesial. Makan bersama di rumah dengan menu opor ayam dan ketupat memiliki sensasi yang berbeda.
Organisatoris lainnya baca ini: Lailatul Qadar: 7 tata Cara Sholat dan Keutamaannya
Sejarah Tradisi Lebaran Ketupat
Islam masuk ke Indonesia tidak lepas dari ajaran para wali yang mana mereka terkenal dengan sebutan wali songo.
Salah satu dari wali songo itu adalah Sunan Kalijaga. Beliau yang bertugas menyebarkan Islam di Pulau Jawa tersebut memperkenalkan tradisi lebaran di Indonesia yang sedikit berbeda.
Tradisi lebaran ketupat adalah sebutan bagi perayaan lebaran ala Sunan Kalijaga. Tradisi ini berlangsung satu minggu setelah hari raya Idul Fitri.
Tidak ada yang salah karena masih di bulan Syawal. Kegiatan lebaran ketupat pada dasarnya mengajak seluruh anggota keluarga makan bersama, yakni makan ketupat.
Dahulu, Sunan Kalijaga memperkenalkan dua tradisi yaitu sehari setelah lebaran sebagai ajang silaturahmi dan seminggu setelah lebaran sebagai lebaran ketupat.
Tujuannya adalah untuk menggenapkan puasa Ramadhan yang berlanjut menjadi puasa Syawal enam hari. Jadi setelah berpuasa Syawal selama enam hari tersebut, umat muslim kembali merayakan lebaran yaitu lebaran ketupat.
Lalu apa sebenarnya makna ketupat? Mengapa setiap lebaran selalu identik dengan ketupat? Jadi, ketupat memiliki makna permintaan maaf dan juga keberkahan.
Nasi yang terbungkus janur juga bukan tanpa makna. Nasi berarti nafsu dan janur berarti hati nurani.
Harapannya manusia dapat menjga hawa nafsu mereka dengan menjaga hati nurani. Dalam filosofi Jawa, ketupat juga bermakna berani mengakui kesalahan.
Ketupat yag terbungkus dengan janur kuning memiliki makna menolak bala. Tidak heran jika kalian sering melihat ketupat yang digantung.
Berhari-hari ketupat akan menggantung di depan rumah sebagai simbol penolakan bala.
Bentuk segiempatnya juga memiliki makna sebagai kiblat. Sejauh apapun manusia melangkah mereka harus kembali pada Allah.
Anyaman ketupat yang rumit menggambarkan rumitnya kesalahan manusia dan beragam. Namun saat dipotong, warna putih pada ketupat melambangkan sucinya hati setelah bermaaf-maafan.
Organisatoris Lainnya baca ini: 2 Fenomena Keutamaan Ramadhan: Bertabur Nuansa Positif
Hal-Hal Yang Tidak Boleh Dalam Perayaan Lebaran
Rayakan dengan sederhana dan tidak berlebihan. Demikianlah apa yang Rasulullah ajarkan pada umatnya. Jangan sampai niat saling bermaafan justru membuat ketegangan baru.
Tradisi lebaran di Indonesia yang sebaiknya tidak perlu dilakukan antara lain:
a. Pamer Pencapaian
Viral di media sosial bagaimana banyak orang harus belajar menjawab pertanyaan mengenai pencapaian hidupnya.
Mulai dari pertanyaan ‘kapan lulus?’, ‘kapan menikah?’ hingga ‘kapan punya anak?’ pasti akan thadir saat berkumpul dengan keluarga.
Lebih parahnya lagi pertanyaan itu akan bersambung dengan kalimat ‘lihat tuh si A sudah punya anak dua.’
Atau justru orang yang bersangkutan sendiri yang memamerkan pencapaiannya. Contoh:
“Kamu tidak keburu tua kalau menunda menikah? Aku menikah di usia dua puluh empat lho dan sekarang sudah menjadi PNS.”
Masih banyak jenis pamer pencapaian lainnya dan berkedok merendah untuk meninggi. Kalian harus mengingat bahwa tidak semua orang memiliki jalan kehidupan yang sama.
Jangan sampai keadaan ini justru membuat kalian semakin jauh dengan para saudara.
b. Berlebihan Makan
Sekalipun lebaran tiba setahun sekali, bukan berarti lantas kamu boleh kalap memakan segalanya.
Allah tidak menyukai orang-orang yang rakus. Jangan sampai di momen lebaran ini justru kalian harus berakhir di rumah sakit karena sakit perut.
Sebaiknya ketika berkunjung ke rumah orang lain kalian mencicipi makanan secukupnya.
Organisators lain baca ini: Cara Berpuasa yang Benar : 5 Aturan dan Hukumnya
c. Silaturahmi Tak Kenal Waktu
Banyak yang terburu-buru ingin menyelesaikan jadwal bersilaturrahmi dalam sehari karena di hari esoknya mereka berniat pergi jalan-jalan.
Untuk menyelesaikan semua itu akhirnya mau tidak mau dan suka tidak suka mereka akan berkunjung di malam hari di atas jam delapan malam. Jika itu terjadi pada kalian, bukankah sangat menyebalkan?
Sebab itulah sebaiknya kalian bersilaturrahmi di waktu-waktu normal saja. Tidak terlalu pagi dan juga tidak terlalu malam.
Jika pagi hari khawatir tuan rumah belum siap menerima tamu karena masih sibuk urusan beres-beres dan perdapuran, sedangkan jika malam hari sudah waktunya mereka beristirahat.
Bukankah tujuan kalian bersilaturrahmi adalah untuk saling bermaafan? Jangan sampai tingkah menyebalkana kalian bukan berujung maaf-maafan namun hanya menambah kedongkolan.
Lalu apa gunanya kalian lelah-lelah berkunjung? Jangan pula dongkol ketika tidak mendapatkan THR karena tujuan silaturahmi tentunya bukan semata mengharap THR.
d. Berfoya-foya
Setelah mengantongi banyak THR kemudian munculah sifat boros. Semua keinginan harus terturuti. Ketahuilah jika ini sangat tdiak baik.
Allah tidak menyukai hamba Nya yang berlebih-lebihan. Bukan hanya soal uang namun juga kalian tidak boleh berlebihan dalam hal dekorasi, penampilan, dan lainnya.
Ingat kembali makna Idul Fitri yaitu kembali Fitri atau suci. Jangan nodai kefitrahan ini dengan sesuatu yang berlebihan.
Organisatoris lain baca ini: Golongan Yang Menyambut Puasa Ramadhan: 2 Sumber
5 Tradisi Lebaran di Belahan Wilayah Indonesia
Indonesia sebagai negara kepulauan tentu memiliki ragam suku dan budaya. Setiap daerah memiliki adatnya masing-masing.
Dengan jumlah umat muslim yang begitu banyak di Indonesia, tidak heran jika akhirnya terdapat berbagai tradisi lebaran di Indonesia. Adapun beberapa daerah yang memiliki tradisi unik saat Idul Fitri antara lain:
1. Ronjok Sayak, Bengkulu
Masyarakat di Bengkulu ternyata memiliki tradisi unik saat memasuki bulan Syawal. Mereka merayakan kesuksesan setelah berpuasa, meminta ampunan leluhur, hingga memohon berkah.
Caranya adalah dengan melakukan tradisi Ronjok Sayak. Prosedurnya adalah dengan membakar batok kelapa kering setinggi satu meter.
Tradisi ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
2. Grebeg Syawal, DIY
Agama dan adat berbaur menjadi satu dalam tradisi Grebeg Syawal di Daerah Istimewa Yogyakarta,.
Masyarakat akan melihat bagaimana raja dan para abdi dalem menggunakan pakaian adat keluar dari keraton menuju Masjid Gedhe Kauman, Pura Pakualaman, hingga ke kantor Kepatihan.
Mereka membawa tujuh macam gunungan. Berisi gunungan Lanang tiga buah, gunungan estri, gunungan darat, pawuhan, dan gunungan gepak yang masaing-masing berjumlah satu buah.
Masyarakat akan berebut mengambilnya ketika pihak kerajaan telah menyebarkannya. Konon katanya semua gunungan itu mengandung berkah.
3. Meugang, Aceh
Tradisi ini mirip dengan perayaan Idul Adha. Bedanya adalah hewan ternak seperti kambing dan sapi akan dipotong jauh-jauh hari sebelum lebaran.
Nantinya hasil pemotongan akan dibagikan untuk warga hingga para tetangga.
4. Binarundak, Sulawesi Utara
Kebersamaan sangat kental terasa di Sulawesi Utara. Mereka akan memasak nasi Jaha selama tiga hari berturut-turut setelah lebaran. Masyarakat Motoboi besar lah yang telah mewariskannya kepada masyarakat.
5. Perang Topat, Nusa Tenggara Barat
Arti kata Topat adalah ketupat. Jadi maksud dari tradisi ini adalah perang ketupat. Maknanya adalah saling berbagi kerukunan antara masyarakat Hindu dan Muslim yang hidup berdampingan di Lombok.
Tradisi ini membuktikan betapa beragam dan penuh toleransinya negara kita, Indonesia. Idul Fitri yang seyogyanya sebagai hari raya umat muslim ternyata turut menjadi kebahagiaan bagi umat lain
Tradisi lebaran di Indonesia tidak akan kalian jumpai di negara lain. Sebab itulah banyak perantau dari luar negeri yang merindukan Indonesia saat lebaran tiba.
Organisatoris lain baca: Lombok Timur: Sederet Sejarah Peradaban Nusantara
Sumber:
- 10 Kegiatan Selama Lebaran Idul Fitri Agar Lebih Berkesan disunting dari sehataqua.co.id pada 21 April 2024 pukul 21.36
- . Sejarah dan Makna Lebaran Ketupat, Tradisi Masyarakat Muslim Jawa
- 5 Larangan Saat Hari Raya Idul Fitri: Rayakan Dengan Sederhana
- 5 Tradisi Unik Menyambut Hari Raya Idul Fitri di Beberapa Wilayah di Indonesia