Golongan menyambut Ramadhan merupakan mereka yang Allah Ta’ala sebut di Al-Quran. Berikut ini juga hadis menjelaskan betapa mereka itu orang yang istimewa. Mari kita cari tahu siapa mereka itu dan hikmah apa yang bisa kita dapatkan darinya. Retno Widianti – Konsep Organisasi
Golongan yang Disebut dalam Al-Quran
Al-Quran menyebutkan golongan yang mereka itu ialah orang-orang yang menyambut Ramadhan. Istilahnya yaitu ‘orang-orang beriman’. Mereka adalah individu yang memiliki keyakinan tinggi kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan mematuhi ajaran-Nya.
Dalil yang melatarbelakangi penyebutan golongan tersebut sebagai orang-orang beriman yang menyambut Ramadhan terdapat dalam Surah Al-Baqarah ayat 183.
Ayat itu memiliki arti: “Hai orang-orang yang memiliki iman, diwajibkan atas engkau berpuasa sebagaimana diwajibkan atas mereka sebelum engkau agar engkau bertaqwa.”
Ayat di atas menegaskan bahwa puasa bukanlah suatu kewajiban yang baru. Namun, telah menjadi bagian dari tradisi dan ajaran bagi umat. Sejak sebelumnya, golongan beriman menyambut Ramadhan dan melaksanakan perintah puasa.
Bukan hanya sekadar menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami-isteri dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa juga menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Besar.
Orang-orang yang beriman melaksanakan puasa dengan penuh keikhlasan. Golongan itu berharap dapat mencapai kemenangan. Mereka berbahagia sejak menyambut Ramadhan datang karena merupakan suatu kesempatan mulia yang belum tentu datang lagi.
Para muslim menjalankan puasa dengan penuh kesadaran sebagai wujud pengabdian dan rasa syukur kepada Allah Ta’ala atas segala nikmat yang diberikan-Nya. Oleh karena itu semakin mendekatkan diri kepada-Nya.
Dengan demikian, golongan yang disebutkan dalam Al-Quran sebagai muslim yang beriman menyambut Ramadhan, ialah mereka yang kokoh keyakinannya. Yakin bahwa ibadah mereka membawa kepada hal yang jauh lebih baik, melebihi sekadar kewajiban hamba.
Golongan Menurut Al – Qur’an Lainnya
Selain itu, Al-Quran juga mencatat beberapa golongan orang yang mungkin merugi selama orang-orang lain sibuk mempersiapkan menyambut Ramadhan sedang ia tidak memanfaatkannya dengan baik.
Salah satu ayat yang menyoroti ini terdapat dalam Surah Al-Baqarah, ayat 9-10:
“Orang-orang yang mengatakan, ‘Sesungguhnya kami telah beriman’, padahal mereka belum diuji imannya. Maka dengan itu Allah mencoba apa yang ada di dalam hati mereka, apakah mereka benar-benar bersungguh-sungguh (dalam beriman) ataukah mereka adalah orang-orang yang berdusta.
Bukankah orang-orang yang mendapat petunjuk sebelum itu dan mereka mendapat petunjuk itu menjadi jelas bagi mereka,
(maka kebinasaan mereka) sama dengan orang-orang yang telah kami berikan petunjuk kepada mereka kemudian orang-orang itu tidak menerima petunjuk itu, dan syetan-syetan-syetan telah menjadikan mereka sesat dari jalan (yang lurus).”
Dalam ayat ini, Allah Ta’ala menunjukkan bahwa mereka yang menyatakan telah beriman, tetapi sebenarnya iman mereka belum diuji, bisa merugi jika tidak bersungguh-sungguh dalam iman dan amal ibadahnya selama Ramadan.
Mereka golongan yang tidak sungguh-sungguh dalam menjalankan ajaran agama dan tidak menyambut Ramadhan sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, berisiko merugi.
Al-Quran juga menyebutkan bahwa orang-orang yang tidak menerima petunjuk Allah meskipun sudah diberi kesempatan dan terbuka untuk menerima petunjuk-Nya, termasuk yang merugi.
Ini menegaskan bahwa mereka yang memilih untuk tetap dalam kesesatan dan menolak hidayah-Nya akan mengalami kerugian besar, termasuk golongan merugi yang tidak memanfaatkan momen satu tahun sekali menyambut Ramadhan dengan baik.
Dengan demikian, Al-Quran telah menunjukkan mereka yang tidak sungguh-sungguh dalam menjalankan ajaran agama dan tidak memanfaatkan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
Mereka itulah termasuk yang selama Ramadhan, memiliki risiko tersesat dari jalan yang lurus dan benar.
Organisatoris lain baca ini: Menolak Pusing Bikin Ceramah dengan 30 Judul Ini
Golongan yang Disebut dalam Hadist
Lebih rinci lagi dari penyebutan golongan di Al-Quran, ada hadis yang menyebutkan juga istilah bagi mereka yang menyambut Ramadhan. Sebutan baginya yaitu ‘orang-orang yang beriman’ atau umat Muslim secara umum.
Salah satu riwayat hadis yang menggambarkan mereka adalah hadis yang di riwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yang mengutip dari Abu Hurairah:
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Apabila telah datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga itu di buka, pintu-pintu neraka itu di tutup, dan setan-setan dibelenggu.”
Hadis tersebut menunjukkan betapa penting bulan puasa sebagai bulan yang penuh dengan keberkahan dan kemurahan Allah Ta’ala. Terbukanya pintu surga menjadi tanda bahwa rahmat-Nya berlimpah kepada mereka yang berpuasa dengan iman dan ikhlas.
Sementara itu, tertutupnya pintu neraka menandakan bahwa Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang itu telah memberikan kesempatan kepada golongan yang di sebut umat Muslim untuk memperoleh ampunan dan ridha-Nya sejak menyambut Ramadhan.
Hadis di atas juga menyebutkan terbelenggunya setan-setan selama bulan puasa sehingga menjadi waktu yang tepat bagi umat Muslim untuk meningkatkan ketakwaan dan menjauhi godaan dengan jalan yang lebih mulus.
Golongan yang Sambut Ramadhan Lainnya
Selain hadis tersebut, ada juga satu hadis relevan dalam pembahasan golongan orang-orang yang menyambut Ramadhan. Abu Hurairah meriwayatkannya, menyampaikan pesan Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam sebagai berikut.
“Rasulullah Saw. keluar menuju kaum Muslimin untuk memberitahukan berita gembira kepada mereka dengan berbukanya bulan Ramadhan, lalu beliau bersabda, ‘Sesungguhnya telah datang kepada kamu bulan Ramadhan, bulan yang di berkahi; Allah mewajibkan atas kamu berpuasa di dalamnya.
Pintu-pintu surga dan pintu-pintu neraka di tutup pada bulan ini, serta para setan di belenggu. Di dalamnya itu terdapat malam yang lebih baik daripada seribu bulan.
Barangsiapa yang terhalang (dari mendapat kebaikan) di dalamnya, maka sesungguhnya dia terhalang dari kebaikan yang amat besar’.” (Hadis Riwayat Ahmad dan An-Nasai)
Hadis ini mengandung makna penting. Utusan Allah Ta’ala menyampaikan berita gembira kepada umat Islam tentang kedatangan bulan Ramadhan sebagai waktu yang di berkahi dan di isi dengan keberkahan.
Kemudian, puasa menjadi aktivitas wajib di bulan suci untuk umat Muslim. Golongan pengikut Rasulullah Saw. yang bersuka cita dan penuh harapan menyambut Ramadhan sebagai pelaksanaan rukun Islam yang kelima.
Melalui hadis tersebut juga orang-orang mendapatkan isyarat akan bulan Ramadhan sebagai bulan istimewa dengan malam Lailatul Qadar. Oleh karena itu, kita diberitahukan bahwa jangan sampai melewatkan kesempatan meraih kebaikan besar.
Dengan demikian, selain Al-Qur’an yakni di bawahnya, hadis juga menyebutkan golongan umat Muslim yang memiliki iman kuat, menyambut Ramadhan dengan mempersiapkan diri meningkatkan kualitas spiritualitas mereka.
Perlu kita ingat bahwa Puasa Ramadhan bukan hanya sekadar menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami-isteri. Tapi juga sebagai kesempatan untuk memperbaiki akhlak, membersihkan jiwa, dan meningkatkan kadar ibadah dalam hidup.
Organisatoris lain baca ini: Supaya Kamu Bisa Dapatkan Kemuliaan Ramadan
Kebaikan Ramadhan
Bagi golongan yang disebut beriman itu, mereka terbiasa menantikan bulan puasa. Seperti para Sahabat Nabi yang menyambut Ramadhan. Bahkan sejak tiga bulan sebelumnya, mereka melatih diri sehingga siap mental dan fisik untuk memperoleh kebaikan Ramadhan.
Beberapa kebaikan yang datang kepada Muslim yang bersungguh-sungguh yaitu sebagai berikut.
- Mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala
Bulan puasa adalah waktu yang istimewa. Golongan yang dengan sepenuh hati mengalokasikan waktunya menyambut Ramadhan memiliki kesempatan yang besar untuk meraih ampunan dan pahala terbaik. - Meningkatkan kesabaran dan ketakwaan
Puasa mengajarkan umat Muslim untuk bersabar dalam menahan lapar, haus, dan nafsu selama seharian penuh. Mereka belajar mengendalikan diri dalam setiap tindakan dan perkataan lisannya. - Membersihkan jiwa dan tubuh
Bukan hanya memberikan kebaikan badan yang sehat, tetapi puasa juga menghilangkan dosa dan kesalahan dari ruh. Seseorang dapat merasakan kembali ketenangan sehingga dapat melakukan sesuatu dengan hati yang bersih. - Menghargai nikmat
Bulan suci Ramadhan mengajarkan orang-orang untuk menahan diri dari kebutuhan pangan sehingga memiliki ruang untuk lebih bersyukur akan karunia kekuatan dan rezeki yang Allah Ta’ala berikan. - Memperbaiki hubungan sosial
Golongan orang yang beriman pasti melihat momentum puasa sebagai kesempatan menyambut Ramadhan dengan kebersamaan. Selain menjadi kewajiban yang menumbuhkan empati, tetapi juga mengasah kepedulian dan motivasi silaturahmi. - Meningkatkan kualitas ibadah
Selama bulan suci, umat Muslim memperbanyak amal, seperti membaca Al-Quran, melakukan shalat tarawih, berdzikir, dan berdoa. Orang-orang beriman memanfaatkan waktu dan energi mereka untuk memperberat timbangan kebaikan.
Organisatoris lain baca ini: Petunjuk Melakukan Puasa, Sudah Tepatkah Caramu
Kesimpulan
Pada akhirnya, bulan puasa merupakan salah satu ibadah penting dalam Islam. Golongan umat Muslim menjalankan ibadah dengan semangat tinggi menyambut Ramadhan agar dapat meraih keutamaan tersendiri.
Al-Quran dan hadis telah menyebutkan bahwa golongan orang-orang beriman ialah mereka yang sejak awal bertakwa dan ikhlas menyambut Ramadhan. Mereka juga ialah umat Muslim yang berpuasa secara umum.
Sebagaimana dalam Surah Al Baqarah ayat 183, golongan tersebut merupakan orang-orang yang memiliki keyakinan kuat dalam menyambut Ramadhan dan menjalankan puasa dengan penuh kesadaran sebagai wujud pengabdian kepada-Nya.
Begitu pula dalam hadis, mereka itu adalah golongan umat Muslim yang bersungguh-sungguh beribadah menyambut Ramadhan di mana pintu-pintu surga terbuka dan pintu-pintu neraka tertutup.
Lalu antusiasme seseorang dalam menyambut Ramadhan dengan antusias itu membawa beragam kebaikan. Mereka, golongan yang berpuasa tengah mendekatkan diri kepada-Nya, membersihkan jiwa dan tubuh, menghargai nikmat-Nya, dan meningkatkan kualitas ibadah.
Selanjutnya, puasa itu juga menjadi guru bagi mereka sendiri dalam pengajaran takwa, sabar, dan rasa syukur yang besar. Orang-orang melatih dirinya berlapang dada serta memperdulikan sekitarnya.
Golongan yang menjalankan puasa seperti itu kelak akan merasakan manfaat spiritual besar, menyambut Ramadhan dengan harapan pengampunan, serta berlimpahnya rahmat dan penjagaan dari Allah Ta’ala.
Secara keseluruhan baik menurut Al-Quran maupun hadis, golongan ‘orang-orang beriman’ adalah mereka yang memiliki keimanan kuat, menyambut Ramadhan dan menjalankannya berbekal ilmu untuk amal yang membawa keberkahan.
Sumber:
- Puasa Ialah Jawaban atas Sebuah Iman diakses online pada 18 Maret 2024 di laman Universitas Padjadjaran
- Menyambut Ramadan dengan Penuh Kegembiraan diakses online pada 18 Maret 2024 di laman Universitas Islam Sultan Agung
- Keutamaan pada Bulan Suci Ramadhan diakses online pada 18 Maret 2024 di laman Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia