Atlet e sport indonesia, teknologi mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Tidak hanya dalam hal komunikasi, berolahraga pun bisa dalam jarak jauh. Terkenal dengan julukan e-sport, seperti apa sepak terjang atlet e sport Indonesia? Tika Yanti – Profesional
Awal E-Sport Masuk ke Indonesia
Memasuki era 4.0 yang mana teknologi digital dan integrasi sistem meluas di dunia, Indonesia pun tidak mau kalah.
Namun sebenarnya, jauh dari tahun 2000-an, e-sport sudah mendarah daging di negeri kepulauan ini.
Hi-tec Mall di Surabaya melakukan kompetisi electronic sport berupa turnamen game Super Mario Bross di tahun 1993.
Dari sinilah kemudian e-sport berkembang dan puncaknya di tahun 1999 muncul Liga Game yang menampilkan beragam kompetisi elektronik game.
Masuk ke tahun 2002, euforia World Cup sangat menggema. Tidak sedikit yang kemudian tertarik untuk berkompetisi dalam dunia olahraga di game.
Muncullah Counter Strike dan FIFA World Cup yang memuaskan keinginan para gamers. Inilah yang menarik perhatian pemerintah ASIA untuk memasukkan e-sport di Asian Games 2018.
Indonesia pun unjuk gigi di ajang tersebut dan berhasil mencetak emas dalam kompetisi Clash Royale.
Yesaya Sumarandak membuktikan bakatnya hingga mampu mempersembahkan medali itu untuk negara tercinta ini.
Ia juga sukses membuktikan atlet e sport Indonesia bisa memiliki pamor di hati rakyat negara kita.
Tidak bisa dipandang sebelah mata, nyatanya negara kita berhasil mencetak para profesional di bidang e-sport. Namun semua itu tidaklah tanpa tantangan.
Organisatoris lain baca ini: Amalan Sepuluh Hari Kedua Ramadhan
Tantangan Memperkenalkan E-Sport Sebagai Profesional Atlet
Sebagai negara dengan budaya leluhur yang kental, siapa yang akan yakin jika dunia maya mampu mengakui pelaku e-sport sebagai atlet profesional?
Duduk lama, membuat kecanduan, menimbulkan masalah psikis, semua itu hanyalah sebagian dari gencarnya para ahli kesehatan mengkritik pelaku e-sports.
Cyberbulliying hingga penipuan online juga menjadi parameter untuk mengkritisi seberapa amankah e-sports bagi atletnya.
Siapa yang akan yakin jika hasil pertandingan adalah hasil yang transparan? Bahkan regulasi permainan pun terkesan rancu.
Belum lagi dengan perkembangan teknologi yang terus menerus memaksa para atletnya berpikir keras untuk selalu belajar.
Namun dari semua hal-hal rinci tersebut, satu tantangan paling besar adalah meyakinkan para orangtua jika e-sport itu aman dan tetap menghasilkan.
Coba saja cari orangtua yang tidak mengomel sepanjang hari ketika anaknya berdiam di kamar dan duduk di depan layar komputer.
Mereka menganggap atlet e sport Indonesia adalah pengangguran berkedok profesional. Pemalas yang hanya senang bermain.
Bahkan lebih parahnya sebutan bagi pelaku e-sport adalah ansos. Kehidupannya fokus di dunia maya sedangkan di dunia nyata bahkan tidak mengenal tetangga.
Hal-hal seperti itulah yang benar-benar membatasi perkembangan e-sport khususnya di Indonesia.
Bagaimana mungkin akan ada banyak tunas muda yang berkecimpung di e-sport jika sejak dini terus-terusan terhalang restu orangtua.
Atau bisa juga orangtua telah open-minded namun pergaulan di sekitar orangtua maupun keluarga besar masih belum bisa menerima.
Jika sudah seperti itu apakah masih bisa menemukan solusinya?
Bagan Organisasi E-Sport Indonesia
Atlet e-sport Indonesia memiliki posisi yang sama dengan atlet nasional lainnya. Jika sepakbola memiliki PSSI, maka e-sport pun juga memiliki pelindung.
PBSI yang merupakan Pengurus Besar e-Sport Indonesia telah hadir menaungi atlet e sport Indonesia.
Visinya adalah membawa Indonesia untuk memimpin e-sport di Asia. Sebab itulah langkah yang fokus dilakukan yaitu mengembangkan dan mempromosikan olahraga ini.
Siapakah mereka yang telah mendapat tanggung jawab di PBSI dan telah dilantik di tahun 2024?
- Jenderal Pol. (P.) Prof. Dr. Budi Gunawan S.H., M.Si menjabat sebagai Ketua.
- Komjen. Pol. Drs. Bambang Sunarwibowo, SH, M. Hum selaku Wakil Ketua Umum.
- Frengky Ong sebagi Sekretaris Jenderal
- DR. IGM. Kartikajaya menjadi Wakil Sekretaris JenderL
- Adrian Pauline menjabat jabatan yang sama dengan DR. IGM. Kartikajaya
- Liliana Sugiarto sebagai Bendahara Umum.
- Mayjen. TNI Chandra W. Sukotjo selaku Ketua Bidang Umum.
- Lukas Ariawan Sidharta menjabat Ketua Bidang Organisasi dan Daerah.
- Hartman Haris selaku Ketua Bidang Kompetisi.
- Christian Suryadi menjadi Ketua Bidang Wasit dan Pelatih
- Dr. Dian A. Syakhroza selaku Ketua Bidang Kesehatan Olahraga
- Yudhistira Adipratama sebagai Ketua Bidang Hukum dan Legalitas
- Gary Ongko sebagai Ketua Bidang Kerjasama dan Investor.
- Ashadi Ang menjadi Ketua Bidang Humas dan Komunikasi.
- Ricky Setiawan menjabat sebagai Ketua Bidang Atlet, Prestasi & IT.
- Erlangga Putra selaku Ketua Bidang Hubungan Internasiona.
- Achmad Fajar sebagai Koordinator wilayah Indonesia Barat
- Pierre Senjaya sebagai Koordinator wilayah Indonesia Tengah
- Muh. Aaron Annar S sebagai Koordinator wilayah Timur
Mereka lah yang menaungi para atlet e sport Indonesia sehingga harapannya mereka dapat memimpin di wilayah Asia.
Pelantikan kepengurusan tersebut terjadi di tahun 2022 dan langsung membentuk Indonesia Esport Association.
IESPA berada di bawah naungan Menpora dan memiliki susunan kepengurusannya sendiri Ketuanya adalah Eddy Lim.
IESPA menaungi game online dan kerap menurunkan atletnya dalam kompetisi internasional seperti Asian Games 2018 dan saat Sea Games 2019.
Ada pula AVGI yaitu Asosiasi Video Game Indonesia yang bertugas melakukan pendataan calon atlet e-sport.
Tujuannya untuk mempermudah penjaringan para pemain yang akan berlaga di ajang nasional dan internasional.
Apapun organsisasinya, kiprah mereka tidak lepas dari sokongan para tim yang tersebar di Indonesia.
Organisatoris lain juga baca ini: 2 Fenomena Ramadhan: Bertabur Nuansa Positif
Tim-tim E-Sport Indonesia
Menurut beberap sumber, ada beberapa tim e sport Indonesia yang populer atas kemenangannya di ajang internasional.
Tidak perlu ditanya bagaimana makmurnya atlet e sport Indonesia jika mereka menjadi langganan juara apalagi di kancah Internasional.
1. EVOS e sport
Tim yang terbentuk di tahun 2016 ini kerap unjuk gigi dalam Mobile Legend. Divisi timnya sediri memang terdiri atas Mobile Legends, Free Fire, Batleground Mobile, League of Legends Wild Riff, dan Realm of Valor.
EVOS Divine juga mewakili Indonesia dalam final Free Fire World Series 2021 di Singapore. Namun prestasinya bukan hanya itu saja.
EVOS adalah juara Mobile Legends Professional Season 7 di Indonesia dan juga season 4. Juara 1 Free Fire World Cup serta juara dunia Mobile Legends M1.
Benar-benar tidak bisa dipandang sebelah mata. EVOS akan semakin maju di tahun-tahun mendatang.
2. ONIC E-SPORT
Berdiri di tahun 2018, prestasinya di kategori Mobile Legends memang sulit terpatahkan oleh tim lain. Valurant, PEBG Mobile, hingga Free Fire juga menjadi divisi dari tim ini.
Walaupun baru berdiri di 2018, nyatanya setahun kemudian ONIC berhasil menyabet gelar juara 1 Mobile Legends: Bang Bang Southeast Asia Cup (MSC) 2019.
Di 2020, juara Mobile Legends Mytel International Championship dan lanjut dengan prestasi lainnya yaitu Mobile Legends: Bang Bang All Star masih di tahun yang sama.
3. Rex Regum Qeon (RRQ)
Tim yang cukup lawas setelah debutnya di 2013. Berisikan para pemain DOTA terbaik pada masanya, tim ini kini telah merambah ke beberapa game lain.
Point Blank dan Mobile Legends Bang Bang menjadi alternatif setelah DOTA. Divisinya pun terdiri dari beragam game.
Lawasnya RRQ tentu membuatnya banyak pengalaman. Tidak heran jika tim ini merupakan tim esport terbaik ketiga di dunia versi Total Cross Platform Action (2020).
4. Bigetron e-sport
Divisi yang ada dalam tim ini antara lain PUBG Mobile, Mobile Legends Bang Bang, dan Free Fire. Sepak terjangnya benar-benar bervariasi.
Tidak salah jika Bigetron menjadi tim profesional PUBG Mobile terbaik di Indonesia. Prestasinya terlalu banyak untuk dijabarkan satu per satu.
Setelah melirik beberapa tim e-sport yang kuat di Indonesia, mungkin saja beberapa tahun ke depan akan muncul tim-tim tangguh lainnya.
Organisatoris lain baca ini: 5 Tradisi Lebaran Indonesia dari Berbagai Daerah
Tujuan E-Sport
Mengapa tiba-tiba ada sesuatu yang kita kenal dengan e-sport? Benarkah seseorang menciptakan sesuatu tanpa ada suatu tujuan?
Itu juga yang terjadi pada e-sport. Sebenarnya apa tujuannya?
Dalam dunia pendidikan saat ini, siswa wajib memahami kinerja komputer dan memanfaatkan perangkat itu dengan baik.
Namun anak-anak jaman sekarang tidaklah selalu bisa berhadapan dengan sesuatu yang serius seperti era 90-an.
Belajar dengan serius, mengerjakan soal-soal, hingga menyelesaikan sesuatu yang rumit. Jaman sekarang tidak lagi demikian.
E-sport hadir untuk menyatukan semangat anak didik dan menjadikan mereka berjiwa pemimpin. Bahkan aspek sosial emosional pun mengalir di dalamnya.
Inilah tujuan sebenarnya yakni meningkatkan keterampilan pemainnya serta mengajarkan kontrol emosi yang baik.
E-sport juga hadir untuk membuktikan bahwa sesuatu yang nampak seperti sekedar bermain ternyata bisa memberi peluang karier.
Ia juga mengajarkan membentuk tim yang solid dengan cara membangunnya bersama-sama. Bukan lagi dengan hierarki ketua dan bawahan.
Hambatan-hambatan yang ada harus dilewati, sama halnya dengan fokus yang harus dibangun. E-sport mengajarkan itu semua.
Tujuan semula sebagai pengenalan komputer pun beralih menjadi tujuan membangun karakter seutuhnya.
Dalam game para pemain yang bebas menentukan karakter mereka membuatnya menjadi paham akan risiko-risiko yang dihadapi dengan karakter tersebut.
Organisatoris lain baca ini: Gulat dan Berat Badan: Hubungan, Pengertian,, 4 Teknik
Manfaat E-Sport Era Modern
Sebelum menjadi atlet e-spor Indonesia, pahami terlebih dahulu manfaat e-sport. Apapun itu memang selalu ada sisi baik dan buruk.
Saatnya untuk mengembangkan sisi baik e-sport agar sisi buruknya tidak terlalu nampak pada diri masing-masing.
Yang terpenting bagaimana menunjukkan pada orang-orang tua jika e-sport mampu memberikan dampak positif bagi pemainnya.
Salah satunya adalah memberikan pemahaman mengenai literasi digital. Dalam hal ini pemain harus menyimak aturan dalam permainan.
Manfaat lainnya adalah meningkatkan fokus. Jika tidak fokus otomatis akan mudah terserang pemain lain.
Tidak kalah penting dari berbagai manfaat tersebut adalah adanya pelepasan hormon endorfin. Siapapun yang turut andil dalam e-sport biasanya akan lebih bahagia.
Tidak ada stress karena mereka telah melampiaskannya pada e-sport. Bahkan para pelaku e-sport juga lebih responsif dengan perubaha warna dan suara.
Mungkin saja atlet e-sport Indonesia juga merasakan manfaat-manfaat tersebut sehingga masih mencintai dunia e-sport.
Organisatoris lain baca ini: Organisasi Pertama Pemimpin Perempuan di Indonesia: 3 Jenis
Sumber:
- Sejarah e-sports di Indonesia dan Perkembangannya Saat Ini
- Tantangan e-sports dan Masa Depan
- Pengurus Besar e-Sport Indonesia
- Mengenal 3 Organisasi e-sport dan Tanggungjawabnya
- Tim e-sport Indonesia Langganan Juara Dunia