Organisasi perempuan di Indonesia telah ada sejak Indonesia belum merdeka. Semangat mereka menggelora tak pernah padam hingga kini. Tika Yanti – Struktur Organisasi
Nama Organisasi Pertama di Indonesia
Sebelum masuk ke organisasi perempuan di Indonesia, mari kita mengulik tentang organisasi-organisasi yang eksis sebelum organisasi perempuan.
Indonesia memang kaya akan sejarah. Sebelum menjadi bangsa yang besar tentunya masyarakat Indonesia harus berjuang terlebih dahulu.
Adanya organisasi-organisasi adalah wadah untuk menyusun strategi, berbagi aspirasi, hingga menentukan langkah selanjutnya demi kemajuan bangsa.
Landasan dasar adanya organisasi adalah sebagai bentuk kesadaran ingin lepas dari kesengsaraan. Masyarakat ingin memperbaiki nasib mereka.
Faktor yang membentuk munculnya organisasi berasal dari dalam dan luar negeri. Dalam negeri terkait rasa terjajah dan menderita, pemberontakan yang masih sebatas kedaerahan, dan munculnya banyak kaum terpelajar.
Faktor luar negeri terkait kemenangan Jepang atas Rusia, bangkitnya negara-negara tetangga yaitu Filipina, China, India, dan Turki, serta masuknya paham-paham nasionalisme.
Kemudian munculah organisasi pertama yang bernama Budi Utomo. Dr. Wahidin ingin menyamaratakan pendidikan di Indonesia khususnya bagi mereka yang terhalang dana.
dr.Sutomo akhirnya turut menerima ide tersebut saat ia belajar di Stovia dan akhirnya membentuk Budi Utomo pada 20 mei 1908.
Lihat saja dari tahun berdirinya, organisasi ini sangat tua dari tahun kemerdekaan Indonesia. Saat ini kita memperingatinya sebagai hari Kebangkitan Nasional.
Organisasi ini kerap disebut sebagai organisasi pertama namun sebenarnya ada yang lebih dulu dari Budi Utomo. Organisasi tersebut adalah gagasan dari Dewi Sartika. Namanya adalah Sakola Kautamaan Istri.
Sakola Kautamaan Istri eksis di tahun 1904 di kota Bandung. Orientasi dari organisasi ini adalah untuk mengajarkan wanita baca tulis dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Antusiasme para wanita dalam mengikuti organisasi ini sangatlah tinggi. Hingga para pengajar dan ruangan kelas tidak cukup menampungnya.
Organisatoris lain baca ini: Inisiator Sumpah Pemuda: Sejarah Organisasi Tahun 1928
Jenis Organisasi Eksis di Indonesia
Setelah kita mengenal dua organisasi perintis di Indonesia, kini sebagai warga negara yang baik kita hendaknya juga mengenal beberapa organisasi eksis di iIndonesia.
Bukan hanya organisasi perempuan di Indonesia saja yang eksistensinya mendunia. Ada beberapa organisasi lainnya yang juga terkenal.
1. Sarekat Islam
Seorang pengusaha batik bernama KH.Samanhudi memelopori para pedagang dengan membuat suatu sarekat yang awalnya bernama Sarekat Dagang Islam.
Mulanya para pedagang lokal merasa tersaingi dengan pedagang asing. Namun di tahun 1912 namanya berubah menjadi Sarekat Islam dengan kepemimpinan HOS Cokroaminoto.
Sejak itulah kemudian fokus dari organisasi ini juga berubah ke arah keagamaan. Ketika sudah berubah nama dan pembahasan, tujuan organisasi ini pun turut berubah.
Ia menjadi salah satu organisasi penyebaran agama Islam di Indonesia.
2.Indische Partji
Merupakan organisasi pergerakan nasional dengan pendirinya yang bernama Ernest Eugene Francois Douwes Dekker.
Beliau memiliki beberapa nama lain yang lebih populer di masyarakat yaitu Dr. Danudirja Setiabudi, dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat.
Namun namanya yang paling populer adalah Ki Hajar Dewantara.
Sebagai bapak pendidikan, beliau tidak mendirikan organisasi ini sendirian. Tiga Serangkai lah yang membuat Indische Partij pada 25 Desember di Bandung.
Terkenalnya organisasi ini adalah karena menjadi organisasi dengan usia pendek. Hebatnya anggaran dasar organisasi merupakan peletak dasar politik Indonesia.
Pesertanya adalah campuran antara orang asing dan pribumi. Dengan prinsip radikalnya akhirnya organisasi ini mendapat pertentangan oleh pemerintah Belanda.
Lalu pada 4 Maret 1913 organisasi yang terkenal sebagai organisasi terlarang ini pun tutup.
3. Perhimpunan Indonesia
Merupakan organisasi pergerakan nasional dengan nama Indische Vereeniging. Pendirinya adalah Belanda pada tahun 1908.
Pendirinya antara lain Soetan Kasajangan Soripada dan RM Noto Suroto. Namun pada tahun 1923 tujuan organisasi ini menjadi melenceng dari harapan Belanda.
Perhimpunan Indonesiai malah berjuang untuk mempelopori kemerdekaan untuk Indonesia saat itu.
Pada tahun 1925 organisasi ini berubah nama menjadi Perhimpunan Indonesia yang menunjukan identitasi bangsa yang juga menggantikan kata Hindia Belanda di dalamnya..
Adapun beberapa tokoh yang terlibat di dalamnyai adalah Mohammad Hatta, Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat.
Organisatoris lainnya baca ini:Organisasi terlarang dan Beberapa Contoh di Indonesia
Organisasi Pemuda Jenisnya
Organisasi di Indonesia memang sangat beragam.Demi menyiapkan kemerdekaan dan masa depan bangsa yang cerah, setiap komunitas membentuk organisasinya sendiri.
Mulai dari para pelajar, para wanita, hingga para pedagang memiliki kumpulan komunitasnya tersendiri. Tidak terkecuali bagi para pemuda. Mereka juga tergabung dalam beberapa organisasi antara lain:
1. Tri Koro Dharmo (Jong Java)
Ketua organisasi ini adalah Dr. Satiman Wirjosandjojo. Beliau mendirikan Tri Koro Dharmo (Jong Java) pada 7 Maret 1915.
Beranggotakani pemuda-pemuda yang ada di Jawa, mereka memiliki tiga tujuan di awal yaitu kesaktian, kebaikan, dan kebaktian. Tujuan inilah yang membuat para pemuda bisa ikut serta meraih kemerdekaan.
Mereka bisa berpartisipasi melalui kegiatan nasionalis. Lambat laun melalui kongres di Solo pada 12 Juni 1918, Tri Koro Dharmo mengubah namanya menjadi Jong Java.
Penggantian nama ini untuk mempererat rasa persaudaraan pemuda Jawa. Di daerah lain pun organisasi ini juga terbentuk dengan nama yang berbeda.
Contohnya adalah Jong Sumatera Bon. Artinya adalah organisasi pemuda yang terbentuk di Sumatera. Pelopornya adalah Mohammad Yamin dan Mohammad Hatta.
2. Organisasi Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia
Merupakan organisasi pemuda dari himpunan para pelajar Indonesia. Organisasi ini berdiri pada September 1926.
Pendirinya adalah para mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta dan Sekolah Tinggi Teknik di Bandung.
Tujuannya adalah untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Caranya yaitu dengan memperkuat persatuan antar pelajar untuk melawan kolonialisme.
Sesuai namanya, organisasi Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia mencetak para cendikiawan yang kritis dalam memperjuangkan kemerdekaan.
3. Jong Sumatera
Sekalipun namanya adalah Jong Sumatra namun berdirinya organisasi ini adalah di Jakarta pada tahun 1917. Tujuannya mirip dengan Jong Java yaitu untuk memperkuat hubungan antar pelajar yang berasal dari Pulau Sumatera.
4. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Berdiri di Yogyakarta pada 15 Februari 1947, organisasi ini beranggotakan pada mahasiswa di Yogyakarta.
Sebelum lahirnya HMI telah berdiri sebuah organisasi bernama Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY) pada 1946.
Anggotanya adalah mahasiswa dari 3 Perguruan Tinggi di Yogyakarta
HMI pertama kali muncul berdasarkan inisiatif dari Lafran Pane. Ia adalah mahasiswa semester 1 Fakultas Hukum Sekolah Tinggi Islam (STI).
Saat ini STI berganti nama menjadi Universitas Islam Indonesia (UII). Tujuan didirikannya organisasi ini adalah untuk membina para insan akademis. Mereka akan menjadi pencipta dan pengabdi yang berlandaskan Islam
Harapannya para insan akademis juga bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah subhanahu wata’ala.
5. Pemuda Pancasila
Adalah organisasi pemuda Indonesia dengan pendirinya yaitu Jenderal Abdul Haris Nasution pada 28 Oktober 1959.
Lalu dii tahun 1981 organisasi ini berganti pemimpin yaitu Japto Soerjosoemarno.Organisasi ini merupakan bentuk dukungan kepada pemerintahan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto.
Landasan dari Pemuda Pancasila adalah Pancasila sebagai dasar negara. Organisasi ini lahir dari Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI).
IPKI merupakan sayap politik para petinggi militer yang masih aktif menjalankan dinas. Adapun tokoh yang terlibat antara lain A Yani, AH. Nasution, Gatot Subroto, dan lainnya.
6.Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
Adalah organisasi pemuda Islam yang berkolaborasi dengan Nahdlatul Ulama (NU). Lahirnya PMII tidak lepas dari Departemen Pengurus Tinggi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).
Tujuan PMII yaitu untuk menyatukan banyaknya organisasi mahasiswa NU yang muncul pada 1950.
Sama dengan NU, PMII mengambil ideologi Ahlussunnah wal Jama’ah. Pendidikan yang kerap digaungkan PMII adalah untuk membantu dan dan berkontribusi dalam kemajuan bangsa dan negara.
Tidak sedikit juga yang memasukkan organisasi perempuan di Indonesia menjadi bagian dari organisasi-organisasi pemuda tersebut.
Organisatoris lain baca ini: Organisasi Bentukan Jepang di Indonesia: 2 Jenis
Organisasi Pemimpin Wanita Pertama Kali
Organisasi perempuan di Indonesia tidak pernah padam dan justru semakin eksis. Adapun beebrapa organisasi perempuan yang muncul di era sebelum kemerdekaan antara lain:
1. Kartini Fonds
Selain organisasi yang telah kita bahas sebelumnya yaitu Sakola Kautamaan Istri, ada juga organisasi Kartini Fonds atau Daa kartin.
Organisasi tersebut lahir di Kota Den Haag, Belanda pada 27 Juni 1913. Landasan dasar berdirinya Kartini Fonds adalah karena adanya pengaruh dari penganut kebijakan Politik Etis.
Beliau adalah Ny. C. Th. Van Deventer. Beliau memiliki tujuan untuk memajukan pendidikan perempuan bumiputra.
Langkah awal dalam mencapai tujuan tersebut yaitu dengan membentuk sekolah alternatif. Beliau mendirikan Sekolah Kartini di Semarang dan Jakarta pada tahun 1913.
Dengan kemunculannya di dua lokasi tersebut, Sekolah Kartini semakin mendapat minat masyarakat hingga akhirnya muncul pembangunan sekolah lagi di beberapa tempat lain.
2. Putri Mardika
Sejak dulu ternyata para wanita juga memiliki semangat belajar yang tinggi. Putri Mardika adalah salah satu jembatan yang membantu para wanita dalam memperoleh pendidikan.
Organisasi ini memiliki beberapa program beasiswa yang akan membantu para perempuan muda untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi. Tentunya tanpa terkendala biaya.
Putri Mardika juga aktif dalam menerbitkan majalah yang bernama Putri Mardika yang berisi tentang berbagai gagasan perempuan berdikari.
Cukup banyak tokoh yang menyalurkan gagasannya melalui majalah ini dan salah satunya adalah R.A Kartini
Organisatoris lain baca ini: 12 Organisasi Kepemudaan Indonesia.
Contoh Bagan Organisasi Wanita
Dalam setiap organisasi tentu harus ada penanggung jawab atau ketua. Pemilihan itu berdasar keputusan mufakat atau voting.
Aa pula beberapa bagian yang membantu pekerjaan ketua sehingga organisasi dapat berjalan dengan optimal.
Organisasi Perempuan di Indonesia tentu sudah menapaki instrumen modern. Tidak hanya di dunia pendidikan, di lokasi kerja pun demikian dengan tujuan menyejahterakan kaum perempuan.
Organisatoris baca ini: Organisasi Pemerintahan RI dan NGO di Indonesia
Sumber:
- 13 Organisasi Pergerakan Nasional
- 3 Organisasi Perempuan Sebelum Merdeka
- 3 organisasi Pemuda Tertua yang Berdiri Setelah Indonesia Merdeka